Share

Surat Diterima

Penulis: Yu.Az.
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-13 17:11:57

Tian Ming menatap Zhao Xueyan dengan serius. "Kau bilang ini bisa disembuhkan. Apa kau benar-benar bisa melakukannya?"

Zhao Xueyan terdiam sejenak, menatap bocah kecil yang masih memandangnya dengan mata polos. Anak sekecil ini sudah menanggung beban berat hanya karena ketidaktahuan orang-orang di sekitarnya.

Orang tua bocah itu juga menatap Zhao Xueyan dengan penuh harapan. Mata mereka yang tadi dipenuhi kesedihan, kini berkilat dengan sesuatu yang langka—harapan.

Zhao Xueyan menghela napas. "Aku bisa."

Wanita itu langsung menutup mulutnya dengan tangan, matanya berkaca-kaca. "Benarkah, Tuan Muda? Anak saya bisa disembuhkan?"

Zhao Xueyan mengangguk. "Aku memiliki cara."

Tian Ming mengangkat alis, matanya menyipit penuh rasa ingin tahu. Dia tahu Zhao Xueyan memiliki banyak rahasia, tapi ini pertama kalinya dia melihat gadis itu benar-benar bersedia menunjukkannya di depan orang lain.

"Aku bisa menyembuhkannya," kata Zhao Xueyan akhirnya, "Tapi tidak di tempat seperti ini. Aku butuh te
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Memulai Pengobatan

    Matahari mulai condong ke barat, menyisakan semburat jingga di langit saat Zhao Xueyan dan rombongannya mengikuti pasangan yang mereka selamatkan menuju kediaman mereka.Di atas kudanya, pria yang terluka namun masih berusaha tegak, menoleh ke arah Zhao Xueyan dan yang lainnya. "Kami sangat berterima kasih atas bantuan kalian. Namaku Gu Nam, dan ini istriku, Gu Liu."Gu Liu yang duduk di pelana kuda bersama anak kecil di pangkuannya, tersenyum lembut meskipun wajahnya masih menyiratkan kelelahan. "Dan ini putra kami, Gu Shi."Zhao Xueyan melirik bocah kecil itu, yang masih memeluk ibunya erat. Tatapannya penuh rasa ingin tahu, tapi tidak lagi setakut sebelumnya.Zhao Xueyan sedikit mengangguk. "Zhao Xueyan," katanya memperkenalkan diri. Lalu ia menoleh ke ketiga orang di belakangnya. "Ini Tian Ming, Wu Liang, dan Niuniu."Wu Liang yang selalu santai melambai kecil. "Kalian bisa memanggilku Wu Liang. Beliau ini," katanya sambil menunjuk Tian Ming. "Dia adalah majikan saya, seorang Tuan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Operasi

    Dua hari telah berlalu sejak Zhao Xueyan melakukan pemeriksaan awal pada Gu Shi. Hari ini, ia akhirnya siap untuk melakukan operasi yang akan mengubah hidup anak itu.Di depan kamar yang telah disiapkan untuk operasi, Zhao Xueyan berdiri tegap, menatap semua orang dengan tatapan serius. "Mulai sekarang, tidak ada yang boleh masuk ke kamar ini selain Niuniu," ucapnya tegas.Gu Liu tampak cemas, tetapi dia tidak berani membantah. "Tapi … apakah Gu Shi akan baik-baik saja?"Zhao Xueyan mengangguk. "Aku sudah memastikan semuanya. Kalian hanya perlu menunggu di luar."Gu Nam menggenggam tangan istrinya, mencoba menenangkannya. "Kita harus percaya pada Tuan Muda Zhao."Sementara itu, Wu Liang dan Tian Ming berdiri di samping, mengamati situasi. Wu Liang bersedekap, matanya berbinar penuh rasa ingin tahu. "Kenapa hanya Niuniu yang boleh masuk?" tanyanya sambil melirik Zhao Xueyan dengan penuh minat.Zhao Xueyan hanya menatap sekilas ke arahnya. "Karena dia satu-satunya yang bisa aku percaya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Operasi Berhasil

    Begitu Zhao Xueyan dan Niuniu keluar dari ruang dimensi, mereka muncul kembali di kamar yang sama dengan Gu Shi dalam keadaan tertidur lelap. Mereka telah berganti baju kembali dengan memakai hanfu sederhana. Zhao Xueyan dan Niuniu dengan hati-hati meletakkan bocah itu di tempat tidur. Wajah kecilnya tampak lebih tenang, bibirnya yang sebelumnya sumbing kini telah diperbaiki dengan sempurna.Niuniu menghela napas dan meregangkan tubuhnya. "Meski waktu di ruang dimensi berjalan berbeda, rasanya tetap saja melelahkan, ya, Nona?" katanya dengan nada bercanda, tapi matanya masih berbinar penuh kekaguman.Zhao Xueyan duduk di sisi tempat tidur, menatap Gu Shi sejenak. "Itu wajar. Bagaimanapun, operasi ini tetap membutuhkan ketelitian."Niuniu mengangguk. "Aku tidak sabar melihat reaksi ibunya nanti!"Zhao Xueyan hanya tersenyum tipis. Dia tahu, bagi Gu Liu dan Gu Nam, ini bukan sekadar perubahan fisik bagi anak mereka—ini adalah harapan baru untuk masa depan Gu Shi.Setelah memastikan sem

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Sembuh

    Keesokan paginya, suasana di kediaman Gu Liu dipenuhi ketegangan bercampur harapan. Gu Liu dan Gu Nam duduk di sisi tempat tidur Gu Shi, menunggu dengan cemas saat anak mereka mulai menggeliat dalam tidurnya.Saat kelopak mata Gu Shi perlahan terbuka, bocah itu mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum menoleh ke arah orang tuanya. "Ayah ... Ibu ...." suaranya masih lemah, tapi jelas.Gu Liu dan Gu Nam langsung menegang. Namun, saat mereka melihat wajah putra mereka dengan lebih jelas, mata mereka melebar.Gu Liu menutup mulutnya dengan tangan gemetar, sementara Gu Nam bahkan terhuyung ke belakang karena syok. Bibir sumbing yang selama ini mereka anggap sebagai "kutukan" sudah tidak ada lagi."Wuahh ... Shi'er ....!" Gu Liu langsung memeluk anaknya dengan air mata bercucuran. "Ini ... ini nyata?!"Gu Nam tak bisa berkata-kata. Dia hanya bisa memandangi putranya dengan tak percaya, tangannya terangkat seolah ingin memastikan bahwa ini bukan mimpi.Melihat reaksi kedua orang tua itu, T

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Pelabuhan

    Setelah berjam-jam menunggangi kuda, Zhao Xueyan dan ketiganya akhirnya tiba di sebuah pelabuhan yang cukup ramai. Suara ombak berdebur lembut di dermaga, bercampur dengan suara para nelayan yang sibuk menurunkan hasil tangkapan mereka. Para pedagang berteriak menawarkan barang dagangan, sementara para pelancong berlalu-lalang dengan berbagai tujuan.Wu Liang meregangkan tubuhnya begitu turun dari kuda. "Akhirnya kita sampai! Aku hampir lupa bagaimana rasanya berjalan di tanah setelah sekian lama di atas kuda," keluhnya.Niuniu tertawa kecil. "Itu karena kau terlalu malas untuk berjalan. Kau lebih suka duduk santai di atas pelana!"Sementara itu, Tian Ming menatap laut lepas dengan ekspresi tenang, namun dalam pikirannya, ia tengah memikirkan banyak hal. Perjalanan mereka belum selesai, dan ia tahu bahwa di pulau seberang, tantangan baru pasti menanti.Zhao Xueyan turun dari kudanya dan mengamati sekitar. "Kita harus mencari kapal yang bisa membawa kita ke pulau seberang," katanya sin

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Penyerangan Tengah Malam

    Malam di lautan terasa tenang. Hanya suara ombak yang bergulung lembut di bawah kapal, berpadu dengan angin malam yang membawa kesejukan. Zhao Xueyan berdiri di tepi dek, menatap lautan luas yang tampak gelap namun berkilauan oleh pantulan cahaya bulan. Pikirannya melayang jauh, memikirkan perjalanan mereka ke depan.Langkah kaki yang ringan terdengar mendekat. Tian Ming.Pria itu berhenti di samping Zhao Xueyan, ikut menatap lautan tanpa berkata apa-apa untuk beberapa saat. Keheningan yang tercipta bukanlah sesuatu yang canggung, melainkan menenangkan."Apa kau tidak bisa tidur?" Tian Ming akhirnya bertanya, suaranya tenang namun sarat dengan perhatian.Zhao Xueyan tidak langsung menjawab. Matanya tetap terarah ke cakrawala sebelum akhirnya dia membuka suara, "Aku hanya ingin melihat lautan. Tenang sekali ... namun di balik ketenangan ini, pasti ada arus besar yang tersembunyi di dalamnya."Tian Ming melirik sekilas ke arah Zhao Xueyan. "Seperti dirimu?" tanyanya.Zhao Xueyan tertawa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Gila Hormat

    Setelah pertarungan berakhir, Tian Ming menyarungkan pedangnya dengan ekspresi tetap tenang, tapi matanya penuh kewaspadaan. Dia melirik Zhao Xueyan yang juga baru saja membersihkan pedangnya dari sisa darah para penyerang."Apa kau sudah tahu siapa dalangnya?" Tian Ming bertanya, suaranya terdengar rendah namun tajam.Zhao Xueyan menghela napas sambil melipat lengannya. “Benar. Aku sudah tahu.”Tian Ming menajamkan pandangannya. “Siapa?”Zhao Xueyan menoleh ke arahnya, sudut bibirnya melengkung sinis. “Nona bangsawan yang tadi siang menabrakku.”Mata Tian Ming menyipit. Dia langsung mengingat gadis itu—seorang wanita muda berbusana mewah yang angkuh, yang tanpa malu-malu menyalahkan Zhao Xueyan meski jelas-jelas dia yang menabraknya lebih dulu."Hmph. Jadi dia bukan sekadar wanita manja, tapi juga cukup kejam untuk mengirim pembunuh." Tian Ming berkomentar sambil menyandarkan tubuhnya ke pagar kapal.Zhao Xueyan mengangguk. "Aku sudah curiga sejak awal. Saat dia menabrakku, aku bisa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Pelajaran Kecil

    Malam hari di atas kapal terasa begitu sunyi. Angin laut bertiup lembut, hanya suara ombak yang berdebur menabrak lambung kapal. Zhao Xueyan bergerak dengan lincah, langkahnya senyap seperti bayangan.Zhao Xueyan menyusuri lorong kapal, melewati beberapa kamar sebelum akhirnya berhenti di depan satu pintu. Kamar Li Yun.Gadis bangsawan itu memang harus diberi pelajaran.Tanpa ragu, Zhao Xueyan membuka pintu dengan teknik khusus yang ia pelajari di masa lalu. Ceklek. Pintu terbuka tanpa suara, memperlihatkan Li Yun yang sedang terlelap di tempat tidurnya.Zhao Xueyan melangkah masuk, menutup pintu kembali, lalu menatap dingin gadis yang tengah tidur tanpa rasa bersalah itu.“Orang seperti ini ... terlalu dimanjakan oleh statusnya.” Zhao Xueyan berbisik dalam hati.Tanpa membuang waktu, ia meletakkan dua jari di antara alis Li Yun. Energi dalam tubuh Zhao Xueyan berputar, mengalir ke dalam tubuh gadis itu, memutuskan beberapa jalur meridian dan mengganggu aliran qi-nya.Li Yun menggelia

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15

Bab terbaru

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 337

    Para pelayan menatap tak berkedip saat Zhao Xueyan duduk di depan cermin bundar, wajahnya yang sudah cantik kini semakin memukau dengan sentuhan riasan sederhana. Rambutnya ditata anggun, sebagian disanggul dengan sisir giok yang diberikan oleh Niuniu, sisanya dibiarkan terurai lembut di bahu.“Nona benar-benar cantik sekali," bisik salah satu pelayan nyaris tanpa suara."Bagai dewi turun dari langit," balas pelayan lainnya, mata berbinar.Namun, suara pelan Zhao Xueyan yang berdehem membuat mereka semua tersadar. Serentak, mereka menundukkan kepala mereka, wajah memerah karena merasa terlalu larut dalam kekaguman.Niuniu yang duduk tak jauh dari tempat tidur hanya terkekeh geli melihat semua itu."Sudah biasa, nona kami memang selalu bikin orang melongo," ujarnya santai.Zhao Xueyan menoleh pelan ke arah Niuniu, lalu menatap salah satu pelayan."Tolong, antar pelayanku untuk beristirahat juga," katanya lembut namun tegas.Pelayan yang ditunjuk terkejut sejenak, lalu buru-buru menundu

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 336

    Keempatnya berjalan perlahan memasuki istana Tianyang yang megah. Barisan pelayan mengenakan pakaian seragam warna putih bersih berdiri di sepanjang jalan masuk, menunduk dengan penuh hormat. Aroma bunga plum dan rempah khas Yunzhu menguar dari taman-taman kecil yang tertata rapi di sisi jalan.Langkah kaisar Tian Ming begitu mantap, namun tenang. Zhao Xueyan berjalan di sampingnya, mengenakan jubah sederhana berwarna biru gelap, kontras dengan aura tenangnya yang menyembunyikan kecerdasan dan kekuatan. Di belakang mereka, Wu Liang berjalan gagah sementara Niuniu sesekali mengedarkan pandangan dengan kagum, namun tetap menjaga sikap.“Tempat ini benar-benar indah,” gumam Niuniu yang masih didengar oleh Wu Liang. “Kau harus terbiasa dengan tempat ini nanti. Karena, sebentar lagi ….” Wu Liang tidak melanjutkan ucapannya, karena takut dengan Zhao Xueyan. Sebelum mereka mencapai aula dalam istana, sebuah suara langkah yang cepat menggema dari arah dalam. Pintu samping terbuka, dan munc

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 335

    Langit di atas Benua Yunzhu tampak kelam, namun dua cahaya tajam melintas di antara awan-awan pekat. Satu berasal dari kilauan sisik seekor naga putih megah yang anggun dan bersinar seperti salju di musim semi. Satu lagi berasal dari naga hitam besar, dengan sayap lebar dan sorot mata tajam seperti malam yang tak berujung.Zhao Xueyan berdiri di atas punggung naga hitamnya, angin meniup rambutnya ke belakang, wajahnya datar namun matanya memandangi daratan yang makin dekat di bawah mereka — Kekaisaran Tianyang, jantung Benua Yunzhu.Tak jauh darinya, di atas naga putih, Kaisar Tian Ming menoleh dan tersenyum kecil melihat Zhao Xueyan menatap kagum ke arah naga putih yang ditungganginya.Begitu kaki mereka menyentuh tanah Tianyang dan kedua naga mengepak turun dengan anggun, Zhao Xueyan menghela napas pelan.“Aku tidak menyangka,” ucapnya pelan, menoleh ke arah Tian Ming. “Kalau seorang kaisar sepertimu punya naga putih seagung itu.”Tian Ming melirik padanya, lalu menyunggingkan senyu

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 334

    Beberapa hari setelah eksekusi hukuman penggal terhadap Selir Yu, Pangeran Kedua Feng Shui, dan para pejabat pengkhianat, suasana di Kekaisaran Heifeng kembali tenang. Bahkan seluruh prajurit yang ikut berkhianat juga telah dihukum. Bahkan mata-mata dari bangsa iblis telah dimusnahkan.Prajurit-prajurit elit milik kaisar Hei Zhang berpencar dan benar-benar dilakukan pembersihan besar-besaran. Angin musim semi bertiup lembut, membawa aroma bunga dari taman istana. Burung-burung kembali bernyanyi, seolah menyambut babak baru dalam sejarah Kekaisaran.Di pelataran utama istana, Zhao Xueyan dan Kaisar Tian Ming berdiri berhadapan dengan Kaisar Hei Zhang dan Putra Mahkota Hei Long. Wajah mereka menunjukkan ketegasan, namun juga sedikit keteduhan dari rasa perpisahan yang akan segera terjadi."Aku dan Xueyan akan segera berangkat," ucap Tian Ming tenang. "Ada banyak hal yang harus kami urus di luar Heifeng. Bangsa iblis belum sepenuhnya bergerak, tapi bayangan mereka sudah menyebar di sel

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 333

    Zhao Xueyan memejamkan mata sejenak. Ia bisa merasakan getaran jujur dari suara Hei Long, namun hatinya… masih beku."Aku mengerti, tapi maaf … aku tidak punya ruang untuk siapa pun di hatiku saat ini," ucapnya tenang.Putra Mahkota terdiam. Wajahnya menegang sejenak, lalu mengangguk perlahan. "Aku tidak akan memaksamu. Tapi jika suatu hari kau butuh tempat bersandar, aku akan ada."Zhao Xueyan menatapnya sejenak. Bukan dengan kebencian atau penolakan kasar, tapi dengan jarak yang sulit dijangkau.Di hatinya, hanya satu nama yang mampu menggetarkan benteng beku itu—Tian Ming.Tanpa berkata apa-apa lagi, Zhao Xueyan melangkah pergi, meninggalkan putra mahkota dalam diam. Langkahnya ringan, tapi ada badai yang tersembunyi dalam hatinya. Masa depan masih panjang, dan pikirannya belum selesai menelusuri teka-teki yang jauh lebih besar dari sekadar perasaan cinta.****Beberapa hari kemudian, suasana Balairung Kekaisaran sangat hening dan tegang. Para pejabat tinggi, para pengawal, dan ban

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 332

    Kaisar Hei Zhang benar-benar tidak tinggal diam. Setelah kejadian yang menghebohkan di balairung istana, ia segera memerintahkan penyelidikan besar-besaran terhadap semua pejabat tinggi, bangsawan, hingga pegawai istana yang berhubungan dengan Pangeran Kedua Feng Shui dan Selir Yu. Dalam penyelidikan itu, Kaisar Tian Ming dari Kekaisaran Yunzhu juga ikut membantu dengan informasi, strategi, dan pengaruhnya. Kejutan pun terjadi ketika Kaisar Hei Zhang dan Putra Mahkota Hei Long akhirnya mengetahui identitas asli Tian Ming.“Kau … kau seorang kaisar dari benua Yunzhu?” tanya Kaisar Hei Zhang dalam pertemuan pribadi mereka di ruang strategi.Tian Ming mengangguk perlahan. “Aku datang bukan untuk kekuasaan, melainkan untuk memastikan bahwa dunia ini tidak dikuasai oleh kekuatan gelap. Bangsa iblis telah menyusup terlalu dalam, dan aku tak bisa diam saja. Apa lagi, mereka telah menyatakan peperangan.”Putra Mahkota Hei Long memandang Tian Ming dengan mata membelalak. “Kau menyamar sebagai

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 331

    Kaisar Hei Zhang kini duduk megah di atas singgasananya, mengenakan jubah kebesaran warna hitam keemasan. Wajahnya tenang, tapi aura kekuasaan yang menyelimuti tubuhnya membuat seluruh ruangan mencekam. Para pejabat berdiri kaku di tempat mereka, tak berani mengangkat wajah.Tiba-tiba, terdengar suara gaduh dari luar aula.Beberapa penjaga kekaisaran menyeret masuk seorang pria bertubuh kekar, mengenakan pakaian compang-camping. Tangan dan kakinya dibelenggu rantai besi. Di belakangnya, ada beberapa pria lain, termasuk pria bertato yang pernah terlihat di rumah bordil dan markas perjudian. Semua dalam kondisi babak belur.“Yang Mulia,” kata salah satu penjaga sambil berlutut. “Kami telah membawa para penjahat yang terlibat dalam perdagangan wanita muda. Termasuk ... tangan kanan Pangeran Kedua Feng Shui.”Suasana di balairung sontak berguncang.“Apa?!” Selir Yu memekik pelan.Pangeran Kedua Feng Shui memucat, matanya membelalak menatap orang kepercayaannya sendiri. Dalam hatinya berge

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 330

    Perdebatan semakin memanas antar dua kubu yang saling mendukung. Rata-rata para pejabat sangat mendukung pangeran kedua Feng shui. Langkah kaki bergema di sepanjang balairung megah Kekaisaran Heifeng, menghentikan semua perdebatan panas yang sedang berlangsung. Para pejabat langsung menoleh, dan beberapa bahkan berdiri dengan kaget.Pintu utama terbuka perlahan, dan tampaklah sosok Kaisar Hei Zhang berjalan masuk dengan langkah tenang namun penuh wibawa. Wajahnya tegas, tatapannya tajam. Tak ada lagi bekas kelemahan seperti yang dikira semua orang."Yang Mulia Kaisar ...." bisik salah satu pejabat dengan suara tercekat.Selir Yu membeku di tempat, wajahnya memucat. “Tidak mungkin ... dia ... dia sudah hampir mati … bagaimana bisa hidup kembali dan sehat?” bisiknya dengan mata terbelalak kaget. Pangeran kedua Feng Shui yang tadi lantang memojokkan Putra Mahkota Hei Long, kini mundur setengah langkah dengan ekspresi terkejut.Kaisar Hei Zhang berhenti di tengah aula. Suaranya bergema,

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 329

    Di tengah keheningan malam yang mulai diselimuti kabut tipis, Zhao Xueyan dan Tian Ming bergerak diam-diam mengikuti dua sosok yang mencurigakan—tangan kanan Pangeran Kedua Feng Shui dan pria bertato ular di lehernya. Keduanya berjalan cepat, keluar dari wilayah utama Kekaisaran Heifeng, melewati gerbang samping yang dijaga dengan longgar, seolah segalanya sudah direncanakan agar tidak mencolok.Tian Ming menatap tajam ke arah jalan setapak berbatu yang mereka lewati, sementara Zhao Xueyan menyesuaikan langkahnya agar tidak menginjak ranting. Mereka menyusup melalui bayang-bayang pepohonan dan bangunan kosong, mengikuti dari kejauhan."Ke mana mereka pergi?" gumam Tian Ming pelan.Zhao Xueyan menjawab lirih, "Sepertinya ke arah perbatasan luar... terlalu jauh untuk hanya sekadar bertukar informasi. Mereka menyembunyikan sesuatu."Beberapa waktu kemudian, ketika mereka mulai mendekati area perbatasan Kekaisaran, Zhao Xueyan memberi isyarat tangan untuk berhenti. Dari balik semak tinggi

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status