Home / Fantasi / Dewi Penyembuh Surgawi / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Dewi Penyembuh Surgawi : Chapter 201 - Chapter 210

232 Chapters

Kembali

Niuniu mondar-mandir di dek kapal, wajahnya dipenuhi kecemasan. "Nona belum kembali ... Bagaimana ini? Apa mungkin dia benar-benar ...." ucapnya dengan suara serak.Wu Liang mencoba menenangkannya, meski dalam hatinya dia juga khawatir. "Tenanglah, Niuniu. Nonamu tidak akan semudah itu mati. Kau tahu sendiri betapa kuatnya dia."Niuniu menatap Wu Liang dengan mata memerah. “Aku gagal menjaga nona. Apa yang akan kukatakan pada jenderal Zhao Yun nanti.” Sementara itu, Tian Ming berdiri diam di tepi kapal, kedua tangannya mengepal. Matanya yang tajam menatap laut dengan penuh kegelisahan. Dalam hatinya, ia bertanya-tanya, "Kenapa aku merasa jiwanya masih ada? Seolah ... dia masih hidup?"‘Percayalah, dia tidak akan mati semudah itu.’Tiba-tiba, suara naga putih di pikirannya kembali berbicara. Tian Ming menghela napas, mencoba menguatkan hatinya. Namun, bayangan Zhao Xueyan yang ditelan naga hitam terus terngiang di benaknya."Jika dalam satu hari lagi dia belum kembali ... Aku sendiri
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Pelukan Tiba-tiba

Dengan perlahan, sang naga hitam menurunkan Zhao Xueyan ke dek kapal. Tubuh besar naga itu menciptakan bayangan menakutkan di bawah cahaya matahari, membuat para penumpang semakin ketakutan. Mereka berhamburan menjauh, berpikir bahwa naga itu akan menyerang.Namun, Niuniu, Tian Ming, dan Wu Liang tetap berdiri di tempatnya.Niuniu dengan mata berkaca-kaca segera berlari ke arah Zhao Xueyan. "Nona! Aku pikir kau sudah mati!" ujarnya dengan suara bergetar.Zhao Xueyan tersenyum tipis, "Aku baik-baik saja."Tian Ming berjalan mendekat, menatap Zhao Xueyan dengan tajam. Ada begitu banyak hal yang ingin ditanyakannya, tapi yang keluar dari bibirnya hanya satu kalimat."Kau ... baik-baik saja?"Zhao Xueyan menatap Tian Ming sejenak, lalu mengangguk. "Aku bukan orang yang mudah mati."Wu Liang, yang biasanya santai, bersedekap sambil bersiul. "Hoo! Kau jadi semakin kuat setelah ‘dimakan’ naga. Sepertinya kau benar-benar gadis yang penuh kejutan, ya?"Zhao Xueyan hanya tersenyum samar, tidak
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Luar Benua Yunzhu

Setelah beberapa hari berlayar, melewati berbagai insiden, akhirnya kapal mereka merapat di pelabuhan bagian luar benua Yunzhu.Saat kapal berhenti, para penumpang mulai turun satu per satu. Beberapa masih terlihat membicarakan insiden dengan naga hitam yang terjadi di tengah laut. Tatapan mereka sesekali mengarah pada Zhao Xueyan dan rombongannya dengan campuran rasa ingin tahu dan takut.Zhao Xueyan turun lebih dulu, diikuti oleh Tian Ming, Niuniu, dan Wu Liang. Saat kakinya menginjak daratan, Zhao Xueyan memperhatikan keadaan sekitar. Pelabuhan ini tampak lebih ramai daripada yang dia bayangkan."Jadi ini luar benua Yunzhu .…" gumamnya pelan.Tian Ming berdiri di sampingnya dan mengangguk. "Ya. Tempat ini adalah salah satu pelabuhan utama di perbatasan. Dari sini, kita harus masuk lebih dalam untuk mencapai wilayah yang kita tuju."Niuniu yang sejak tadi masih memegang lengan Zhao Xueyan akhirnya bersuara, "Nona, kita mau langsung pergi atau beristirahat dulu?"Wu Liang menimpali,
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Tian Ming Pergi

Saat pagi menjelang, Zhao Xueyan dan ketiganya duduk bersama di meja makan penginapan. Aroma teh hangat dan hidangan sederhana memenuhi ruangan, namun suasana terasa agak berbeda.Niuniu dengan semangat menyuapkan makanan ke mulutnya, sementara Wu Liang tampak lebih tenang, sesekali melirik ke arah Tian Ming yang tampak lebih pendiam dari biasanya.Zhao Xueyan yang menyadari hal itu meletakkan sumpitnya dan bertanya, “Ada sesuatu yang mengganggumu, Tian Ming?”Pria itu sedikit tersentak dari lamunannya, lalu menggeleng pelan. “Tidak ada. Kita akan berangkat setelah sarapan.”Zhao Xueyan mempersempit matanya, merasa Tian Ming menyembunyikan sesuatu, tapi dia tidak ingin memaksa. Setelah menyelesaikan makanan mereka, mereka pun bersiap untuk kembali melanjutkan perjalanan.Saat Tian Ming kembali ke kamarnya, pengawal elitnya sudah menunggu di sana, berlutut dengan hormat.“Yang Mulia, situasi di kekaisaran semakin genting. Para pejabat mendesak agar Anda segera kembali,” lapor pengawal
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Kekaisaran Tianyang

Saat Zhao Xueyan terus memacu kudanya, pikirannya dipenuhi pertanyaan tentang Tian Ming. Kenapa pria itu pergi tanpa memberitahunya langsung? Bukankah mereka sudah banyak melewati hal bersama?Niuniu yang berada di belakangnya sesekali melirik majikannya, mengetahui kalau Zhao Xueyan sedang memikirkan sesuatu. “Nona, apa Anda baik-baik saja?” tanyanya hati-hati.Zhao Xueyan tidak langsung menjawab. Matanya tetap fokus ke jalan di depan, tapi bibirnya sedikit melengkung. “Aku hanya berpikir, Tian Ming pergi terlalu tiba-tiba.”Wu Liang yang mendengar itu hanya diam, tapi Zhao Xueyan bisa merasakan pria itu sedikit menegang. Sepertinya dia tahu sesuatu, tapi tidak bisa mengatakannya.“Apa dia dalam bahaya?” Zhao Xueyan akhirnya bertanya, suaranya tenang tapi tajam.Wu Liang tetap diam sejenak, lalu akhirnya menjawab singkat. “Tuan bisa menjaga dirinya sendiri.”Jawaban itu membuat Zhao Xueyan mendengus pelan. “Bukan itu pertanyaanku, Wu Liang.”Namun, Wu Liang tidak menjawab lagi. Seper
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Desa Yingshi

Setelah berjam-jam menunggangi kuda, akhirnya Zhao Xueyan, Niuniu dan Wu Liang tiba di desa Yingshi. Udara di desa Yingshi terasa lebih sejuk dibandingkan ibu kota. Pepohonan hijau membentang di sepanjang jalan setapak, dengan ladang gandum yang menguning di kejauhan. Rumah-rumah kayu berjejer rapi, menandakan desa ini adalah tempat yang makmur, meski jauh dari pusat kekuasaan. Zhao Xueyan menatap sekeliling dengan tatapan tenang. Jubah sutra ungu lembut yang dikenakannya berkibar perlahan tertiup angin. Dia menurunkan kerudung tipis yang menutupi sebagian wajahnya, memperlihatkan kecantikan dingin yang menawan meski telah berpenampilan pria. Di sisinya, Niuniu, sang pelayan setia, dengan sigap memperhatikan setiap langkah majikannya. Di belakang mereka, seorang pria bertubuh tegap dengan jubah hitam khas pengawal kekaisaran berdiri tegak, matanya waspada mengamati sekitar. Wu Liang, tangan kanan Kaisar Tian Ming, ditugaskan untuk menjaga Zhao Xueyan dalam perjalanannya ke desa ini
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Keanehan

Langit malam menggantung kelam di atas desa Yingshi. Cahaya bulan menerangi jalanan yang sepi, hanya suara jangkrik dan desir angin yang terdengar samar. Di dalam rumah kayu sederhana tempat Zhao Xueyan, Niuniu, dan Wu Liang menginap, suasana terasa tenang, meski ada ketegangan yang sulit dijelaskan. Ketukan pelan terdengar di pintu. Wu Liang, yang sejak tadi duduk dengan waspada di sudut ruangan, segera menoleh tajam. Namun, sebelum dia bergerak, Zhao Xueyan memberi isyarat agar dia tetap tenang. Niuniu dengan ragu berjalan ke pintu dan membukanya perlahan. Di luar, beberapa penduduk desa berdiri dengan senyum ramah, membawa nampan kayu berisi makanan. "Tuan Muda, kami membawa makanan untuk kalian," ujar seorang wanita paruh baya dengan nada lembut. Zhao Xueyan bangkit dari duduknya, melangkah dengan tenang ke depan pintu. Matanya meneliti wajah-wajah mereka. Tidak ada yang aneh jika dilihat sekilas—mereka tersenyum, bersikap sopan, dan menawarkan hidangan dengan tulus. Namun, se
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Rencana Licik Para Pejabat

Suasana di aula utama terasa mencekam. Para pejabat berdiri dengan kepala tertunduk dalam, wajah mereka pucat pasi. Tidak ada yang berani mengangkat kepala, apalagi menatap pria yang duduk di singgasana emas dengan ekspresi dingin membekukan.Kaisar Tian Ming menatap tajam ke arah bawahannya, matanya menyala penuh amarah. Jubah hitam berlapis emas yang dikenakannya berkibar pelan, memancarkan aura kekuasaan yang tak terbantahkan."Sekali lagi .…" suaranya bergema dingin, "Siapa yang mengusulkan perjodohan itu?"Tidak ada yang berani menjawab. Beberapa pejabat bahkan terlihat gemetar ketakutan.Akhirnya, salah satu menteri tertua yang berdiri di barisan depan memberanikan diri bicara, suaranya gemetar. "Yang Mulia … kami hanya berpikir … sudah waktunya Yang Mulia memiliki permaisuri dan keturunan untuk menjaga kestabilan kekaisaran."Tian Ming menyipitkan matanya, tatapannya menusuk seperti pedang tajam. "Menjaga kestabilan kekaisaran, katamu?" desisnya. "Apakah kalian meragukan kekuas
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Surat Wu Liang

Para pejabat keluar dengan wajah tidak puas, terlihat mata mereka memancarkan kegeraman dan juga obsesi akan sebuah jabatan tinggi. Tentu mereka sangat geram dengan penolakan yang dilakukan oleh kaisar Tian Ming. Di dalam hati mereka berkata, apa salahnya mencoba. Bukankah putriku gadis yang paling cantik dan berbakat di kekaisaran Tianyang. ‘Dasar kaisar sialan! Kau terlalu sombong untuk menolak putriku yang cantik jelita,’ rutuk menteri kiri yang bernama Bao Ling. Bukan hanya Bao Ling yang memaki kaisar Tian Ming dalam hati. Tapi hampir sebagian para pejabat melakukan hal yang sama. *****Angin berhembus pelan, menggoyangkan tirai sutra yang menjuntai di paviliun megah itu. Kaisar Tian Ming berdiri dengan tegak, punggungnya lurus, dan kedua tangannya disilangkan di belakang punggung. Matanya yang dingin menatap jauh ke arah taman bunga teratai yang tenang di bawah sana.Langkah kakinya mantap saat meninggalkan aula istana, amarahnya masih terasa membara setelah pertemuan dengan
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Penyelidikan

Zhao Xueyan merapikan pakaiannya dan memasukkan beberapa alat kecil ke dalam kantong di pinggangnya. Matanya yang tajam menyapu seluruh halaman, lalu beralih pada Wu Liang dan Niuniu yang berdiri tak jauh darinya.“Aku akan menyelidiki desa ini malam ini,” ujar Zhao Xueyan dengan suara tegas namun tenang. “Ada sesuatu yang aneh di sini. Senyuman penduduk terlihat dipaksakan, dan jumlah anak-anak di desa ini tidak wajar. Seolah-olah mereka menyembunyikan sesuatu.”Niuniu mendekat, ekspresi khawatir tergambar jelas di wajahnya. “Nona, biarkan aku ikut dengan Anda. Aku tidak ingin Anda pergi sendirian.”Wu Liang mengangguk setuju. “Saya juga akan ikut menjaga Anda, Nona Zhao. Desa ini terlalu tenang di permukaan, dan itu justru yang paling mencurigakan.”Zhao Xueyan menggeleng pelan, tatapannya tegas dan penuh keyakinan. “Tidak, kita tidak bisa bergerak dalam kelompok. Terlalu mencolok. Jika memang ada yang mencurigakan di desa ini, kita tidak boleh membuat mereka curiga.”Zhao Xueyan me
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more
PREV
1
...
192021222324
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status