Home / Fantasi / Dewi Penyembuh Surgawi / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Dewi Penyembuh Surgawi : Chapter 221 - Chapter 230

232 Chapters

Bab 221

Ruangan itu sunyi, hanya terdengar suara napas tenang dari wanita yang terbaring lemah di atas dipan tua. Niuniu dengan hati-hati meraih kain bersih, bersiap untuk menggantikan pakaian lusuh yang masih melekat pada tubuh wanita itu. Namun, sebelum tangannya menyentuh kain tersebut, mata wanita itu terbuka tiba-tiba.Tatapan waspada langsung tertuju pada Niuniu, sorot matanya mencerminkan ketakutan dan kewaspadaan yang mendalam. Dengan gerakan refleks, wanita itu berusaha mundur, meski tubuhnya masih lemah."Siapa kau?" suara seraknya bergetar, menunjukkan betapa ketakutan dan bingungnya dia.Niuniu buru-buru mengangkat kedua tangannya, mencoba menenangkan."Jangan takut! Aku bukan musuhmu!" katanya cepat. "Aku Niuniu, pelayan dari Nona Zhao Xueyan. Nona yang menolongmu tadi."Mata wanita itu menyipit, masih belum sepenuhnya percaya. Namun, tiba-tiba, sesuatu dalam ingatannya terlintas. Sosok Zhao Xueyan bersama seorang gadis pelayan kecil—Ya, dia pernah melihat mereka berdua sebelumny
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Bab 222

Wu Liang menyapu pandangannya ke arah anak-anak yang kini bebas dari ikatan. Meski tubuh mereka masih gemetar ketakutan, mereka semua mengangguk patuh saat Wu Liang memberi isyarat untuk segera pergi."Jalan pelan-pelan, tetap diam," bisiknya tegas.Anak-anak itu mengikuti perintahnya, berjalan dalam keheningan, hanya suara napas mereka yang terdengar samar di udara malam yang dingin. Salah satu dari mereka, seorang anak laki-laki kecil dengan tubuh paling lemah, tidak mampu berdiri tegak. “Apa kau tidak mampu berjalan?” tanya Wu Liang yang diangguki oleh anak tersebut. Wu Liang tak berpikir dua kali—ia segera menggendong anak itu, membiarkan kepalanya bersandar di bahunya. “Ayo kita keluar! Hati-hati dengan langkah kalian,” bisik Wu Liang yang dipatuhi oleh anak-anak tersebut. Kini Wu Liang membantu anak-anak itu satu persatu untuk keluar dari rumah kayu tersebut dengan hati. “Ayo! Ikuti langkahku,” kata Wu Liang dengan sabar. Mereka bergerak perlahan di antara bayangan pepoho
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Bab 223

Zhao Xueyan melesat dengan kecepatan tinggi, tubuhnya ringan saat ia melompat dari satu dahan ke dahan lain. Angin malam menerpa wajahnya, tetapi pikirannya hanya fokus pada satu hal—Wu Liang dan anak-anak yang harus segera diselamatkan.Di sampingnya, Bai Long, sang naga hitam, melayang di udara dalam bentuk roh, matanya yang tajam menatap ke depan."Kita sudah dekat," kata Bai Long dengan suara dalam.Zhao Xueyan tidak menjawab, tetapi tatapannya semakin dingin."Tempat ini … auranya berbeda. Terlalu sunyi, terlalu mencekam," lanjut Bai Long, suaranya terdengar lebih waspada. "Bukan hanya kultivator hitam yang ada di sini, tapi sesuatu yang lebih gelap. Desa ini tidak terdeteksi oleh Kekaisaran Tianyang bukan tanpa alasan."Zhao Xueyan melirik ke bawah. Dari kejauhan, ia bisa melihat bayangan rumah-rumah tua dengan cahaya lentera redup yang bergoyang tertiup angin. Desa Yingshi memang jauh lebih besar dibanding desa lain, tetapi tidak ada kehidupan yang terasa di dalamnya.Udara din
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Bab 224

Wu Liang mengatur napasnya, matanya tajam mengamati setiap pergerakan lawan. Dia tahu bahwa musuh tidak akan bertarung dengan cara yang adil—mereka akan menyerang titik terlemah.Benar saja.Salah satu pria berjubah hitam tiba-tiba bergerak dengan kecepatan tinggi, melesat melewati Wu Liang dengan niat yang jelas—menyerang anak-anak yang ketakutan di belakangnya."Licik!" Wu Liang menggeram, matanya berkilat marah.Namun, sebagai tangan kanan Kaisar Tian Ming, Wu Liang bukanlah petarung biasa. Dalam sepersekian detik, dia sudah membaca pola pergerakan musuh.Dengan gesit, Wu Liang memutar pedangnya dan menebaskan serangan cepat ke arah pria berjubah hitam itu. Serangan itu tidak mengenai langsung, tetapi cukup untuk memaksa musuh melompat mundur, menjauh dari anak-anak."Kau tidak akan menyentuh mereka," suara Wu Liang terdengar dingin dan tegas.Namun, Wu Liang tahu situasi ini tidak menguntungkannya.Wu Liang segera merapalkan teknik pertahanan sederhana, menarik energi spiritual ke
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Bab 225

Niuniu baru saja melangkah keluar dari rumah sederhana itu ketika tiba-tiba beberapa pria menghadangnya. Mereka mengenakan pakaian khas warga desa, tetapi ada sesuatu yang gelap dan mencurigakan dalam tatapan mereka.Di antara mereka, seorang pria tua dengan janggut putih berdiri paling depan—kepala desa. Di sampingnya, beberapa pria lain yang tampaknya adalah kepala keluarga."Malam-malam begini, kau mau ke mana?" suara kepala desa terdengar dalam, penuh kecurigaan.Niuniu menundukkan kepalanya sedikit, berusaha mempertahankan penyamarannya sebagai seorang pemuda."Aku hanya ingin mencari udara segar," jawab Niuniu dengan nada datar, mencoba terdengar santai.Para warga saling berpandangan."Udara segar?" salah satu pria mengulang kata-katanya, seolah tidak percaya.Kepala desa menatapnya lama sebelum akhirnya mengangguk. "Kembali ke rumah, malam di desa ini tidak aman."Niuniu menghela napas lega dalam hati dan berbalik untuk kembali ke rumah.Namun—Siuutt!Sebuah serangan melesat
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Bab 226

Malam yang tadinya sunyi kini berubah menjadi arena pertempuran yang penuh kilatan cahaya. Keenam pria berjubah hitam mengepung Zhao Xueyan dan Wu Liang, mata mereka memancarkan niat membunuh yang jelas.Udara dipenuhi tekanan dari energi Qi yang bertabrakan.Siuutt! Clang! Boom!Suara pedang beradu menggema di udara. Cahaya emas dari serangan Zhao Xueyan bertabrakan dengan energi hitam pekat milik para kultivator kegelapan.Wu Liang, dengan Qi ungu miliknya, bergerak cepat menahan serangan dua pria yang menyerangnya secara bersamaan.Di sisi lain, sepuluh anak-anak yang diselamatkan tetap berada di dalam formasi perlindungan, tak bergerak sedikit pun. Zhao Xueyan telah memperkuat formasi itu, memastikan mereka aman.Namun, keenam pria berjubah hitam itu tak menyerah."Kau pikir formasi itu bisa melindungi mereka selamanya?" salah satu pria berjubah hitam tertawa dingin.Wu Liang mendengus. "Kau bisa coba menembusnya kalau punya nyali."Zhao Xueyan melompat ke udara, pedangnya bersi
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Bab 227

Pertempuran kembali memanas. Kali ini Zhao Xueyan tidak memberi kesempatan sedikit pun. Gerakannya semakin cepat, bagaikan bayangan yang sulit diikuti. Pedangnya berkilauan di bawah sinar bulan, setiap tebasannya meninggalkan jejak emas di udara. Sementara tangan kirinya dengan cekatan mengayunkan sesuatu—jarum beracun! Swiish! Swiish! Dua pria berjubah hitam yang berada di barisan belakang tersentak. Wajah mereka seketika berubah pucat, tubuh mereka mengejang sebelum akhirnya membakar diri sendiri menjadi abu! "Apa-apaan ini?!" salah satu pria berjubah hitam tersentak mundur, matanya melebar ketakutan. "Jarum itu ... racun macam apa yang kau gunakan?!" pria lainnya berteriak panik. Zhao Xueyan tetap tenang. Matanya yang tajam hanya memancarkan ketenangan dan dominasi. "Jika kalian takut, mengapa masih di sini?" katanya dingin, sebelum kembali melesat ke depan. Wu Liang, yang sudah terbiasa bertempur bertahun-tahun, tak bisa menahan decak kagumnya. Dantian unik milik Zhao Xuey
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Bab 228

Dalam sekejap, salah satu monster menerjang Zhao Xueyan dengan kecepatan mengerikan.Sreek! Cakarnya yang hitam tajam melesat dan mengenai bahu Zhao Xueyan, menyebabkan goresan membiru di kulitnya. Aura hitam dari cakaran itu berdesir, menyebarkan racun yang seharusnya melumpuhkan siapa pun yang terkena.Wu Liang yang melihat itu langsung berseru, "Nona Zhao, hati-hati!"Namun, Zhao Xueyan tetap berdiri tegap. Dia melirik luka di bahunya sejenak, lalu menghela napas ringan."Ternyata cakarmu beracun … tapi sayangnya, itu tidak berpengaruh padaku," ucap Zhao Xueyan dengan nada datar.Ketiga monster itu membelalakkan mata mereka. Mereka terkejut."Bagaimana mungkin?! Racun ini bisa membunuh siapa pun dalam hitungan detik!" salah satu dari mereka menggeram.Zhao Xueyan hanya tersenyum tipis. "Sayangnya, aku sudah kebal terhadap racun sejak lama."Wu Liang yang mendengar itu menghela napas lega, tapi segera kembali waspada. Dia tidak memiliki ketahanan racun seperti Zhao Xueyan.Zhao Xue
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Bab 229

Rantai besi yang dipenuhi energi gelap mengekang tubuh Zhao Xueyan, Wu Liang, dan Niuniu, membuat setiap langkah mereka terasa berat.Mereka diseret paksa oleh para kultivator hitam dan warga desa Yingshi yang tersenyum puas.Niuniu menundukkan kepala, suaranya lemah namun penuh penyesalan."Nona … ini semua salahku. Jika aku tidak tertangkap, kau tidak akan mengalami ini."Zhao Xueyan meliriknya dan menggeleng ringan. "Jangan salahkan dirimu, Niuniu. Kita belum kalah."Wu Liang yang berjalan di samping mereka tetap diam, matanya dingin, memperhatikan sekitar, mencari celah untuk bertindak.Di sela-sela langkah mereka yang terseret paksa, Zhao Xueyan menoleh ke Niuniu yang masih tertatih, napasnya berat, wajahnya penuh luka lebam."Niuniu, bagaimana kau bisa tertangkap?" suara Zhao Xueyan tetap tenang, meski ada ketegangan di dalamnya.Niuniu terdiam sejenak, matanya menerawang, mengingat kembali kejadian beberapa saat yang lalu.Niuniu berlari di bawah cahaya bulan, niatnya ingin men
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

Bab 230

Beberapa warga desa, terutama para perempuan, hanya bisa menatap iba ke arah Zhao Xueyan, Wu Liang, dan Niuniu yang diseret dengan rantai energi gelap. Mereka tak berani bicara, meski mata mereka jelas menunjukkan kesedihan.Mereka tahu apa yang terjadi di desa ini, mereka tahu kejahatan suami dan keluarga mereka, tapi mereka tak berdaya untuk melawan.Di atas altar batu besar yang berdiri di tengah balai desa, seorang pria berjubah hitam merah berdiri dengan angkuh. Aura keji memancar dari tubuhnya, menunjukkan bahwa dialah pemimpin mereka.Namanya Fai Zang."Akhirnya … kalian datang juga ke altar pengorbanan ini." Suara Fai Zang terdengar berat dan dingin, menciptakan ketakutan mendalam di hati siapa pun yang mendengarnya. Pria berjubah hitam merah itu menyapu pandangan ke arah Zhao Xueyan dan teman-temannya, bibirnya menyunggingkan senyum sinis penuh kepuasan.Di belakangnya, dua puluh pria berjubah hitam, para kultivator sesat yang haus kekuatan, berdiri tegap.Fai Zang melangkah
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more
PREV
1
...
192021222324
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status