Niuniu berjalan mondar-mandir di dalam rumah kayu sederhana itu. Malam semakin larut, tapi baik Zhao Xueyan maupun Wu Liang belum juga kembali. “Nona, anda kemana?” gumam Niuniu. Hatinya mulai dipenuhi kecemasan, meskipun dia tahu bahwa majikannya bukan orang sembarangan. Namun, tetap saja, perasaan gelisah itu tak bisa ditepis begitu saja.Tok!Tok!Tok! Tiba-tiba, suara ketukan pintu menggema di keheningan malam, membuat Niuniu refleks berhenti bergerak. Jantungnya berdegup kencang, tangannya mengepal di sisi tubuhnya. Dia menarik napas dalam, berusaha menenangkan diri.Perlahan, Niuniu melangkah menuju pintu dan membukanya dengan hati-hati. Di balik pintu, terlihat beberapa warga desa berdiri, membawa nampan kayu berisi makanan, seperti yang mereka lakukan kemarin malam. Senyum mereka tetap ada, namun Niuniu menangkap sesuatu yang berbeda dalam tatapan mereka kali ini—lebih tajam, lebih mengawasi.“Selamat malam, Tuan Muda,” ujar salah seorang warga, seorang pria paruh baya yan
Last Updated : 2025-02-20 Read more