Beranda / Fantasi / Dewi Penyembuh Surgawi / Menemukan Wanita Berpakaian Lusuh

Share

Menemukan Wanita Berpakaian Lusuh

Penulis: Yu.Az.
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-21 16:25:09

Setelah ular berkepala manusia itu tewas, tiba-tiba sebuah inti sari kehidupan hidup dari mahkluk itu melayang keluar.

“Nona, ambil inti kehidupan itu. Itu bisa bermanfaat untuk Nona nanti,” kata Bai Long.

Gadis cantik itu hanya mengangguk sambil mengambil inti kehidupan dari ular berkepala manusia itu.

Zhao Xueyan melangkah lebih jauh lagi ke dalam gua tersebut, yang terlihat semakin mencekam.

Zhao Xueyan berdiri di persimpangan tiga cabang gua, menyipitkan mata dalam kegelapan. Aroma busuk darah dan kematian terasa lebih kuat di salah satu jalur.

Tanpa ragu, dia melangkah ke cabang gua pertama.

Begitu masuk, pemandangan mengerikan terbentang di hadapannya—tulang belulang manusia berserakan di seluruh lantai gua. Beberapa masih memiliki sisa-sisa daging yang mengering, seolah baru beberapa hari lalu mati.

"Ini … mayat-mayat warga desa?" Zhao Xueyan bergumam pelan.

Bai Long yang berkomunikasi dengannya menghela napas. "Sepertinya … orang-orang yang menghilang di desa Yingshi berak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Hampir Saja

    “Aku akan menolongmu nanti,” kata Zhao Xueyan dengan cepat berdiri. Wanita itu hanya mengangguk lemah, wajahnya penuh ketakutan saat mendengar suara langkah kaki semakin dekat. Namun, wanita itu mencoba tetap tenang seolah tidak terjadi apa-apa. Zhao Xueyan berdiri diam di sudut gua, matanya tetap waspada. Formasi ilusi yang dia ciptakan bekerja dengan sempurna, membuat gua ini tampak masih dalam keadaan seperti sebelumnya—tertutup oleh formasi luar dan dijaga oleh ular berkepala manusia di cabang pertama.Pria bertudung itu melangkah masuk, napasnya terdengar berat. Pria bertudung itu memeriksa keadaan wanita yang terikat itu. Matanya yang tersembunyi di balik tudungnya menyipit, penuh kecurigaan."Kau tidak mengatakan sesuatu pada orang luar, kan?" suaranya dalam, berisi ancaman terselubung.Wanita itu menggigit bibirnya, tubuhnya gemetar, namun dia tetap diam."Diam saja?" Pria itu berdecak. "Jangan coba-coba berulah. Upacara akan segera dimulai, dan kau harus siap."Upacara? Zh

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 219

    Zhao Xueyan mengulurkan tangan, mencoba membuka rantai yang membelenggu wanita itu.Namun, begitu jarinya menyentuh logam dingin itu, semburan energi gelap menyeruak!Zhao Xueyan segera menarik tangannya. Sejenak, ia merasakan energi Qinya bergetar, seolah ingin terserap ke dalam rantai itu.“Rantai ini bukan sembarang rantai .…” gumamnya pelan.Di dalam pikirannya, suara Bai Long terdengar dalam dan tegas.“Biarkan aku yang mengurusnya, Nona.”Zhao Xueyan mengangguk pelan, lalu menutup matanya, membuka jalur komunikasi dengan Bai Long.Dalam sekejap, energi hitam pekat berpendar dari tubuh Zhao Xueyan. Itu adalah energi khusus dari Naga Hitam, kekuatan purba yang mampu menelan segala energi lain.Rantai itu bergetar hebat!Seakan menyadari adanya energi yang lebih kuat, rantai itu mulai melepaskan cengkeramannya. Lambat laun, besi yang mengikat wanita itu mulai retak dan akhirnya hancur berkeping-keping!“Selesai.” Zhao Xueyan membuka matanya, merasa sedikit lelah setelah mengalirkan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 220

    Zhao Xueyan berhasil kembali ke rumah sederhana tempat dirinya menginap bersama kedua rekannya. Niuniu menatap Zhao Xueyan dengan wajah cemas saat sang nona tiba di rumah sederhana tempat mereka menginap."Nona! Syukurlah, Anda kembali!" seru Niuniu.Zhao Xueyan tersenyum tipis, menepuk pelan kepala pelayannya yang setia. "Aku baik-baik saja, Niuniu. Tidak perlu cemas.” Zhao Xueyan mengangkat tangannya, mengeluarkan seorang wanita dari dalam ruang dimensinya. Wanita itu tampak pingsan.Niuniu terkejut. "Siapa dia, Nona? Apa yang terjadi padanya?""Aku menemukannya di dalam gua," jawab Zhao Xueyan. "Dia butuh bantuan kita. Sebelum itu ganti pakaiannya yang lebih layak, dan beri dia makanan. Aku sudah mengobati luka-lukanya tadi,” kata Zhao Xueyan datar. Sebelum keluar dari gua, Zhao Xueyan memang mengobati luka wanita yang ditolongnya. Tak lupa Zhao Xueyan mencampurkan obat tidur agar wanita itu bisa tidur dan dimasukkan ke ruang dimensi. “Baik Nona!” Zhao Xueyan melirik sekelilin

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 221

    Ruangan itu sunyi, hanya terdengar suara napas tenang dari wanita yang terbaring lemah di atas dipan tua. Niuniu dengan hati-hati meraih kain bersih, bersiap untuk menggantikan pakaian lusuh yang masih melekat pada tubuh wanita itu. Namun, sebelum tangannya menyentuh kain tersebut, mata wanita itu terbuka tiba-tiba.Tatapan waspada langsung tertuju pada Niuniu, sorot matanya mencerminkan ketakutan dan kewaspadaan yang mendalam. Dengan gerakan refleks, wanita itu berusaha mundur, meski tubuhnya masih lemah."Siapa kau?" suara seraknya bergetar, menunjukkan betapa ketakutan dan bingungnya dia.Niuniu buru-buru mengangkat kedua tangannya, mencoba menenangkan."Jangan takut! Aku bukan musuhmu!" katanya cepat. "Aku Niuniu, pelayan dari Nona Zhao Xueyan. Nona yang menolongmu tadi."Mata wanita itu menyipit, masih belum sepenuhnya percaya. Namun, tiba-tiba, sesuatu dalam ingatannya terlintas. Sosok Zhao Xueyan bersama seorang gadis pelayan kecil—Ya, dia pernah melihat mereka berdua sebelumny

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Transmigrasi

    “Ugh!” Keluh seorang wanita lirih, matanya mengerjap menyesuaikan dengan cahaya remang pada obor. Aroma lembab kayu lapuk menyergap indra penciumannya. Dia mengerjapkan mata, mencoba mengenali tempatnya berada. “Permaisuri! Anda sadar!” Suara tangis histeris membuat Zhao Xueyan terkejut. Dia menoleh dan mendapati seorang gadis dengan pakaian lusuh menangis di depannya.“Apa yang ... terjadi?” tanya Zhao Xueyan. Tubuhnya terasa seperti dihantam palu berkali-kali.“Yang Mulia, Anda selamat! Syukurlah ….” Gadis pelayan itu terus tersedu-sedu tanpa menjelaskan lebih lanjut.Zhao Xueyan sambil meringis sesekali, menyandarkan tubuhnya pada dipan kayu. Rasa sakit di punggungnya masih terasa. Sesaat kemudian, memori seperti hujan deras menyerang pikirannya.Zhao Xueyan baru saja pulang dari dinas malam, dia ingin merayakan ulang tahun tunangannya. Namun, saat dia mengintip, pemandangan itu menghancurkannya. Di sana, Ruiqi, tunangannya, tengah bercumbu mesra dengan Meiling, sahabatnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Perubahan Sikap

    Zhao Xueyan tersentak kecil, matanya menatap Niuniu yang berdiri dengan kepala menunduk. “Apa sudah selesai?” tanya Zhao Xueyan. “Ya, Permaisuri. Lukanya telah hamba bersihkan dan obati sesuai saran, Yang Mulia,” jawab Niuniu. Zhao Xueyan mengangguk, dia kembali memasang hanfu lusuh miliknya sesekali meringis kecil. Niuniu dengan sigap membantu sang permaisuri yang terlihat lemah dan kesusahan memasang hanfu miliknya. “Niuniu!” seru Zhao Xueyan. Niuniu tersentak, gadis pelayan berusia 18 tahun terlihat melamun saat membantu Zhao Xueyan. Niuniu segera menghadap. “Ya, Yang Mulia?” suara Niuniu terdengar bergetar. “Ada apa denganmu? Kau terus saja melamun?” tanya Zhao Xueyan dingin. Niuniu menunduk, matanya memerah menahan tangis. Dia merasa wanita di depannya ini sangat berubah. “M—maafkan hamba, Yang Mulia,” cicit Niuniu. Zhao Xueyan menghela napasnya, dia tahu Niuniu pasti merasa asing dengan sikapnya. “Aku lapar. Bawakan sesuatu yang layak dimakan.”Niuniu mengangguk cepa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Mencari Bahan Makanan

    Luka di punggung Zhao Xueyan kini mulai mengering. Setelah beberapa hari terbaring, dia akhirnya merasa lebih baik. Pagi itu, pelayan setia Zhao Xueyan, Niuniu, sedang bersiap untuk pergi mencari sayuran liar. Perempuan muda itu dengan sabar melipat keranjang bambunya sambil melihat ke arah majikannya yang kini duduk di kursi reyot di depan gubuk mereka.“Permaisuri, harap tetap di sini dan istirahat. Saya akan segera kembali dengan beberapa sayuran liar,” kata Niuniu lembut. Zhao Xueyan berdiri perlahan, menatap pelayannya dengan mata tajam. “Aku sudah bilang, jangan panggil aku permaisuri lagi. Sebutan itu hanya akan membawa masalah. Di sini, aku hanyalah Zhao Xueyan.”Zhao Xueyan sudah memperingatkan Niuniu agar tidak memanggilnya lagi permaisuri, dia telah bertekad untuk melepas gelar itu. Dia juga mengingatkan agar Niuniu tidak menyebut dengan hamba. Niuniu menunduk, merasa bersalah. “Baiklah, Nona Zhao. Tapi Anda masih lemah. Tidak perlu ikut—”Zhao Xueyan mengangkat tanganny

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Dewi Penyembuh Surgawi    Ruang Dimensi

    Di dapur kecil, Niuniu sibuk mencuci sayuran liar yang mereka kumpulkan dari hutan sehari sebelumnya. Di sudut lain, Zhao Xueyan sedang mengasah pisau dengan perlahan, mencoba memulihkan kebiasaan sehari-hari setelah luka cambuknya mulai sembuh.“Niuniu, biar aku yang memotong sayuran itu,” kata Zhao Xueyan dengan nada tegas.Niuniu menoleh, menggelengkan kepala. “Nona Zhao, Anda tidak perlu repot. Luka Anda masih baru sembuh. Biar saya saja yang—”Ucapan Niuniu terhenti saat Zhao Xueyan menatapnya datar. “Aku sudah cukup duduk diam. Jangan khawatir, aku tahu apa yang kulakukan,” ujar Zhao Xueyan memotong perkataan Niuniu. Niuniu terdiam sejenak, lalu menyerahkan seikat sayuran ke tangan majikannya.“Baiklah, tapi kalau tangan Anda terasa sakit, langsung berhenti.”Zhao Xueyan tersenyum samar dan mulai memotong sayuran itu dengan hati-hati.Zhao Xueyan tengah memotong sayuran, tanpa sengaja pisau yang tajam itu menggores jari telunjuknya. Darah segar mengalir dari lukanya dan menet

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12

Bab terbaru

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 221

    Ruangan itu sunyi, hanya terdengar suara napas tenang dari wanita yang terbaring lemah di atas dipan tua. Niuniu dengan hati-hati meraih kain bersih, bersiap untuk menggantikan pakaian lusuh yang masih melekat pada tubuh wanita itu. Namun, sebelum tangannya menyentuh kain tersebut, mata wanita itu terbuka tiba-tiba.Tatapan waspada langsung tertuju pada Niuniu, sorot matanya mencerminkan ketakutan dan kewaspadaan yang mendalam. Dengan gerakan refleks, wanita itu berusaha mundur, meski tubuhnya masih lemah."Siapa kau?" suara seraknya bergetar, menunjukkan betapa ketakutan dan bingungnya dia.Niuniu buru-buru mengangkat kedua tangannya, mencoba menenangkan."Jangan takut! Aku bukan musuhmu!" katanya cepat. "Aku Niuniu, pelayan dari Nona Zhao Xueyan. Nona yang menolongmu tadi."Mata wanita itu menyipit, masih belum sepenuhnya percaya. Namun, tiba-tiba, sesuatu dalam ingatannya terlintas. Sosok Zhao Xueyan bersama seorang gadis pelayan kecil—Ya, dia pernah melihat mereka berdua sebelumny

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 220

    Zhao Xueyan berhasil kembali ke rumah sederhana tempat dirinya menginap bersama kedua rekannya. Niuniu menatap Zhao Xueyan dengan wajah cemas saat sang nona tiba di rumah sederhana tempat mereka menginap."Nona! Syukurlah, Anda kembali!" seru Niuniu.Zhao Xueyan tersenyum tipis, menepuk pelan kepala pelayannya yang setia. "Aku baik-baik saja, Niuniu. Tidak perlu cemas.” Zhao Xueyan mengangkat tangannya, mengeluarkan seorang wanita dari dalam ruang dimensinya. Wanita itu tampak pingsan.Niuniu terkejut. "Siapa dia, Nona? Apa yang terjadi padanya?""Aku menemukannya di dalam gua," jawab Zhao Xueyan. "Dia butuh bantuan kita. Sebelum itu ganti pakaiannya yang lebih layak, dan beri dia makanan. Aku sudah mengobati luka-lukanya tadi,” kata Zhao Xueyan datar. Sebelum keluar dari gua, Zhao Xueyan memang mengobati luka wanita yang ditolongnya. Tak lupa Zhao Xueyan mencampurkan obat tidur agar wanita itu bisa tidur dan dimasukkan ke ruang dimensi. “Baik Nona!” Zhao Xueyan melirik sekelilin

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 219

    Zhao Xueyan mengulurkan tangan, mencoba membuka rantai yang membelenggu wanita itu.Namun, begitu jarinya menyentuh logam dingin itu, semburan energi gelap menyeruak!Zhao Xueyan segera menarik tangannya. Sejenak, ia merasakan energi Qinya bergetar, seolah ingin terserap ke dalam rantai itu.“Rantai ini bukan sembarang rantai .…” gumamnya pelan.Di dalam pikirannya, suara Bai Long terdengar dalam dan tegas.“Biarkan aku yang mengurusnya, Nona.”Zhao Xueyan mengangguk pelan, lalu menutup matanya, membuka jalur komunikasi dengan Bai Long.Dalam sekejap, energi hitam pekat berpendar dari tubuh Zhao Xueyan. Itu adalah energi khusus dari Naga Hitam, kekuatan purba yang mampu menelan segala energi lain.Rantai itu bergetar hebat!Seakan menyadari adanya energi yang lebih kuat, rantai itu mulai melepaskan cengkeramannya. Lambat laun, besi yang mengikat wanita itu mulai retak dan akhirnya hancur berkeping-keping!“Selesai.” Zhao Xueyan membuka matanya, merasa sedikit lelah setelah mengalirkan

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Hampir Saja

    “Aku akan menolongmu nanti,” kata Zhao Xueyan dengan cepat berdiri. Wanita itu hanya mengangguk lemah, wajahnya penuh ketakutan saat mendengar suara langkah kaki semakin dekat. Namun, wanita itu mencoba tetap tenang seolah tidak terjadi apa-apa. Zhao Xueyan berdiri diam di sudut gua, matanya tetap waspada. Formasi ilusi yang dia ciptakan bekerja dengan sempurna, membuat gua ini tampak masih dalam keadaan seperti sebelumnya—tertutup oleh formasi luar dan dijaga oleh ular berkepala manusia di cabang pertama.Pria bertudung itu melangkah masuk, napasnya terdengar berat. Pria bertudung itu memeriksa keadaan wanita yang terikat itu. Matanya yang tersembunyi di balik tudungnya menyipit, penuh kecurigaan."Kau tidak mengatakan sesuatu pada orang luar, kan?" suaranya dalam, berisi ancaman terselubung.Wanita itu menggigit bibirnya, tubuhnya gemetar, namun dia tetap diam."Diam saja?" Pria itu berdecak. "Jangan coba-coba berulah. Upacara akan segera dimulai, dan kau harus siap."Upacara? Zh

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menemukan Wanita Berpakaian Lusuh

    Setelah ular berkepala manusia itu tewas, tiba-tiba sebuah inti sari kehidupan hidup dari mahkluk itu melayang keluar. “Nona, ambil inti kehidupan itu. Itu bisa bermanfaat untuk Nona nanti,” kata Bai Long. Gadis cantik itu hanya mengangguk sambil mengambil inti kehidupan dari ular berkepala manusia itu. Zhao Xueyan melangkah lebih jauh lagi ke dalam gua tersebut, yang terlihat semakin mencekam. Zhao Xueyan berdiri di persimpangan tiga cabang gua, menyipitkan mata dalam kegelapan. Aroma busuk darah dan kematian terasa lebih kuat di salah satu jalur.Tanpa ragu, dia melangkah ke cabang gua pertama.Begitu masuk, pemandangan mengerikan terbentang di hadapannya—tulang belulang manusia berserakan di seluruh lantai gua. Beberapa masih memiliki sisa-sisa daging yang mengering, seolah baru beberapa hari lalu mati."Ini … mayat-mayat warga desa?" Zhao Xueyan bergumam pelan.Bai Long yang berkomunikasi dengannya menghela napas. "Sepertinya … orang-orang yang menghilang di desa Yingshi berak

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Gua Tersembunyi

    Zhao Xueyan semakin melangkah ke dalam hutan, udara di sekitarnya terasa semakin berat, seolah ada sesuatu yang menekan keberadaannya. Namun, dia tetap tenang. Langkahnya ringan, matanya tajam, mengamati setiap sudut dengan penuh kewaspadaan.Tiba-tiba, Zhao Xueyan berhenti.Di depannya, udara tampak bergetar aneh, seperti ada sesuatu yang tidak kasatmata menghalangi pandangannya."Formasi ilusi," gumamnya.Bai Long mendengus dalam benaknya. "Sepertinya seseorang tidak ingin tempat ini ditemukan."Zhao Xueyan menyentuh udara di depannya, merasakan aliran energi yang mengelilingi formasi itu. Dengan cepat, dia menggerakkan jarinya, menggambar pola di udara, membongkar simpul energi yang mengikat formasi tersebut.Krak! Dalam hitungan detik, formasi itu retak dan menghilang seperti kaca yang pecah.Zhao Xueyan tersenyum tipis.Di balik formasi itu, terlihat sebuah gua besar yang tersembunyi di kaki gunung. Batu-batu di sekitar mulut gua tampak aus, seolah telah digunakan selama bertahu

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Aneh

    Di Timur Desa Yingshi – Tengah MalamZhao Xueyan melangkah ringan di bawah cahaya bulan, menyusuri jalanan desa yang semakin sunyi. Matanya tajam, telinganya waspada terhadap setiap suara sekecil apa pun. Malam ini, dia punya satu tujuan: mencari wanita yang sempat memperingatkan mereka.Saat dia berjalan, suara berat yang familiar tiba-tiba bergema dalam benaknya."Nona Xueyan."Zhao Xueyan tersenyum tipis. "Bai Long, akhirnya kau muncul juga."Dari dalam ruang kesadarannya, sosok seekor naga hitam besar tampak melingkar, matanya yang berwarna keemasan menyala dalam kegelapan."Dari awal kita masuk desa ini, aku sudah merasakan ada sesuatu yang tidak beres." Suara Bai Long dalam dan penuh kewibawaan.Zhao Xueyan mengangkat alis. "Lalu, kenapa kau baru bicara sekarang? Ke mana saja kau selama ini?"Bai Long menghela napas panjang, suaranya sedikit lelah. "Aku baru saja memulihkan kultivasiku. Butuh waktu untuk mengatur energi agar bisa berkomunikasi denganmu lagi."Zhao Xueyan mendeng

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Menyelidiki Kembali

    Saat Zhao Xueyan, Wu Liang, dan Niuniu berjalan kembali ke rumah sederhana tempat mereka menginap, langkah Zhao Xueyan tiba-tiba terhenti. Di sudut jalan, matanya menangkap sosok wanita yang semalam menangis di rumahnya.Wanita itu berdiri di depan rumahnya dengan tatapan penuh ketakutan. Saat melihat Zhao Xueyan, matanya membesar, seolah ingin mengatakan sesuatu. Tangannya sedikit terangkat, bibirnya bergetar, tetapi sebelum suara keluar, seorang pria datang dengan cepat dan menarik lengannya."Jangan ikut campur urusan orang lain!" suara pria itu terdengar tajam, hampir seperti peringatan.Zhao Xueyan menatap pria tersebut dengan dingin, tapi tetap diam. Wanita itu masih mencoba melawan, matanya berkaca-kaca, namun genggaman suaminya terlalu kuat."Cepat masuk!" pria itu mendesis tajam di telinga istrinya, menyeretnya ke dalam rumah. Pintu kayu itu tertutup dengan suara brak yang keras.Wu Liang melipat tangannya, matanya tajam. "Jelas sekali ada sesuatu yang mereka sembunyikan."Ni

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Wanita Aneh

    Wu Liang menatap Zhao Xueyan dengan serius. "Lalu, apa yang kau temukan, Nona?" tanyanya, suaranya terdengar dalam dan penuh kewaspadaan.Zhao Xueyan menghela napas ringan sebelum akhirnya bersandar pada kursi kayu di dekatnya. Mata tajamnya memandangi langit-langit rumah sejenak sebelum berbicara."Aku melihat kepala desa berbicara dengan seseorang," ucapnya pelan, namun setiap kata mengandung tekanan. "Tapi aku tidak bisa melihat jelas siapa orang itu. Sepertinya mereka sangat berhati-hati agar tidak ada yang mengetahui percakapan mereka."Wu Liang menyipitkan matanya, berpikir sejenak. "Seseorang yang berbicara dengan kepala desa di tengah malam? Jelas itu mencurigakan."Zhao Xueyan mengangguk kecil, lalu melanjutkan. "Selain itu, aku juga melihat seorang wanita yang tampaknya berusia tiga puluhan menangis di dalam rumahnya. Dia terlihat begitu merindukan anaknya … tapi suaminya membentaknya dengan kasar. Bahkan, pria itu sampai mengancamnya untuk tidak bicara lagi."Niuniu yang se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status