***** “Pagi, Papa ….” Kupeluk lelaki paruh baya itu dari belakang. Dia tengah memanaskan sepeda motor Mas Diky. “Eh, pengantin baru … udah bangun aja?” katanya menepuk-nepuk tanganku yang masih melingkar di pinggangnya. “Udah, dong,” sahutku melonggarkan pelukan. “Suamimu sudah bangun juga?” tanyanya melanjutkan mengelap body motor menantu tercintanya itu. “Udah. Nah itu dia!” jawabku menunjuk Mas Diky yang sudah datang menyusul ke teras rumah. “Lho, kok belum pakai seragam, sih? Nanti terlambat, lho!” omel Papa melihat Mas Diky masih mengenakan piyama tidur. “Ini masih jam berapa, Pa? Mas Diky udah mandi, kok. Tinggal ganti seragam aja nanti,” tukasku membela suami tercinta. “Oh, gitu. Ya, udah terserah.” Papa terlihat semringah. Wajahnya begitu terang, terlihat jelas dia begitu
Last Updated : 2024-12-28 Read more