**** Mala bolak-balik nelpon, tapi kuhiraukan. Biar saja dia sibuk dengan pikirannya sendiri. Masih terlalu dini untuk meminta maaf padanya sekarang. Tetapi, panggilan dari Kak Rahma tak boleh kuhiraukan. Aku khawatir terjadi sesuatu dengan Papa, atau Tante Ratna. “Dik, kamu ke rumah sakit, deh, sekarang!” perintah Kak Rahma mengagetkan. “Kenapa, Kak. Papa baik-baik aja, kan?” tanyaku was-was. “Papa baik, kondisinya semakin stabil. Ini tentang Tante Ratna.” “Kenapa dia?” cecarku. “Kata Dokter, lukanya cukup dalam, dia belum sadar juga, terlalu banyak ngeluarin darah. Tadi, putrinya si Rara nelpon ke hape Tante Ratna, aku angkat. Sekarang dia di sini, ngamuk-ngamuk gak jelas. Ngancam-ngancam gitu.” “Bilang aj
Last Updated : 2025-01-30 Read more