All Chapters of Bukan Pengawal Komisaris Biasa: Chapter 31 - Chapter 40

68 Chapters

Dunia Berbeda

Serena memandang secara saksama siaran berita yang muncul di ponsel miliknya. Kejadian kebakaran yang menewaskan total ada tujuh orang. Yang di mana empat dari tiga orang itu adalah keluarga Tae Rim. Sedangkan sisanya adalah penjaga atau pengawal.Sedangkan Tae Rim sendiri ditemukan dalam kondisi penuh luka di jalan penyeberangan orang dengan kondisi tanpa busana. Tae Rim yang sedari awal menjadi buronan pun langsung diamankan oleh pihak kepolisian. Serta keluarganya yang menjadi korban dari kebakaran itu pun sedang dikuburkan oleh kerabat terdekat dari Tae Rim.Serena menatap ke seorang laki-laki membungkuk di sampingnya. Juga menatap dan memperhatikan berita yang sedang ia lihat."Di mana kamu kemarin malam?" tanya Serena mencurigai laki-laki itu."Kenapa aku harus memberitahumu? Bukankah katamu pekerjaanku hanya sampai pulang sekolah? Bukankah itu artinya aku bebas melakukan apa pun setelah pulang sekolah dan tidak harus melaporkannya padamu?" tanya Yoshiro masih dalam keadaan mem
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Tugas Tambahan

Ivona melirik ke arah laki-laki yang berdiri di sisi kanannya. Yoshiro berada di kantornya. Menggantikan posisi Yuri yang sedang fokus menjalankan tugas untuk memberatkan hukuman yang akan diberikan oleh hakim mahkamah pada Tae Rim. Ivona memang tidak melihat secara langsung wajah Yoshiro. Namun ia menyadari bahwa beberapa kali Yoshiro memandang ke arah dinding kaca. Menandakan bahwa Yoshiro tidak nyaman berada di sana dan ingin cepat-cepat keluar.Tugas Yoshiro hari ini tidak berat. Hanya berada di sisi Ivona. Dan hanya bergerak jika Ivona meminta bantuan. Selebihnya ia hanya perlu berdiri di sisi Ivona."Bagaimana tanggapanmu dengan Aewon?" tanya Ivona memecah keheningan yang ada di ruangan itu. Yoshiro diam sejenak. Nama yang terasa tidak asing. Sampai di titik di mana Yoshiro mengingat kejadian di mana ia menyerang seorang laki-laki menggunakan jas dan membawa payung saat sedang menunggu lift sekolah."Ah, dia. Saya pernah bertemu dan beradu pukul dengannya sekali," ujar Yoshiro
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Keraguan

Yoshiro kembali mengatur nafasnya. Benar-benar pertarungan yang sengit. Yoshiro harus melawan para mafia untuk bisa mengincar kepala pemilik club malam tempat beradanya sekarang. Benar kata Ivona, tugas kali ini lebih berat dari tugas sebelumnya. Karena tugas kali ini, tidak bisa ditentukan seberapa kuat dan berapa jumlah musuh. Yoshiro berdiri tegak dengan keadaan masih menggunakan jubah dan topeng saat mendengar ada suara langkah kaki dari arah pintu masuk. Dan, ya, tidak lama muncul seorang laki-laki. Menggunakan jas hitam. Dengan rokok diapit bibir berwarna terang milik laki-laki itu. Tidak lupa dengan payung hitam yang selalu dibawa ke mana pun laki-laki itu berada. Aewon So. "Sepertinya ada yang menarik di sini," ujar Aewon menatap ke segala tubuh mafia yang terkapar pingsan di segala penjuru ruangan club. Yoshiro tidak bisa langsung angkat bicara saat itu. Karena Yoshiro dan Aewon sudah pernah bertemu. Jika Yoshiro mengeluarkan suara, maka Aewon pasti menyadari indenti
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Teman Perempuan

Yoshiro menghela nafas sebelum masuk ke ruang rawat inap milik ibunya. Setelah mengumpulkan banyak sekali keberanian, ia akhirnya membuka pintu ruangan dan masuk ke dalam sana.Tatapan pertamanya tentu saja tertuju pada Sheila. Yang sedang duduk sembari tersenyum menatap ke arah dirinya. "Bagaimana sekolahmu?" tanya Sheila."Tidak ada yang istimewa. Semua berjalan semestinya," balas Yoshiro menaruh sebungkus plastik di atas nakas."Apa itu?""Bubur, buah, dan air mineral.""Sepertinya kamu memiliki banyak uang akhir-akhir ini. Dari mana kamu mendapatkannya?""Aku bekerja paruh waktu. Sudah sepantasnya aku memiliki uang. Akan terasa aneh jika aku bekerja namun tidak memiliki uang."Sheila sudah mencurigai Yoshiro sejak lama. Tidak bisa dipungkiri bahwa biaya perawatannya sangatlah mahal. Apalagi Sheila sudah bertahan di rumah sakit itu sangat lama. Sehingga jika dihitung-hitung, uang yang harus dikeluarkan untuk membayar tagihan rumah sakit sangatlah banyak. Tidak mungkin seorang mur
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Apa Yang Akan Terjadi

Ivona berada di kantor. Namun tidak duduk di meja kerjanya. Ia duduk di sofa yang ada di ruang kerjanya. Sedangkan Yoshiro berdiri di sisi pintu. Untuk memastikan tidak ada seorang pun bisa masuk."Kenapa baru saja datang? Kamu telat tiga puluh menit. Yuri pasti akan memarahimu setelah ini. Gara-gara kamu, dia harus mengulur waktu untuk bertemu client yang sangat penting," balas Ivona menatap ke arah Yoshiro."Maaf. Hujan sangat deras. Saya hanya memiliki sepeda kayuh. Hembusan angin yang sangat kuat beberapa kali memaksa saya untuk mendorong sepeda saya. Itu yang membuat saya telat," jelas Yoshiro."Kalau begitu, kenapa bajumu tidak basah? Bukankah kamu naik sepeda ke sini?""Saya selalu menyimpan plastik berisikan pakaian ganti di tas sekolah saya. Saya memasukkan tas saya ke dalam plastik sehingga tas dan pakaian yang saya kenakan sekarang tidak basah. Saya tadi sempat ke kamar mandi perusahaan untuk berganti dan mengeringkan tubuh.""
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Pembicaraan Terpotong

Yoshiro terkejut saat tiba-tiba saja ada yang menyodorkan sebuah kopi kaleng di dekat wajahnya. Saat ia melihat siapakah orang yang memberikan itu, ia lebih terkejut.Brain. Ia kebingungan, untuk apa laki-laki itu menemuinya di jam pulang sekolah seperti sekarang. Seharusnya laki-laki itu sudah pulang seperti murid lainnya."Terima kasih," ujar Yoshiro mengambil kopi kaleng itu."Aku lihat Serena sudah pulang daritadi, kenapa kamu tidak pulang juga?" tanya Brain berdiri di samping Yoshiro."Apakah kamu buta? Lihatlah hujan deras. Aku tidak mungkin pulang dalam kondisi seperti ini?""Kenapa? Apakah mobilmu mengalami kerusakan di parkiran?""Apa ini? Kamu sedang mencoba menghinaku atau bagaimana? Aku datang ke sekolah pakai sepeda kayuh. Jika aku memiliki mobil aku pasti sudah pulang dari tadi. Tidak perlu repot-repot menunggu hujan reda."Brain menatap ke arah Yoshiro sebentar. Dan ia baru mengingat bahwa Yoshiro adalah m
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Hadiah Undian

Serena dan Yoshiro berada di salah satu gerai es krim cone. Serena memesan es krim cone rasa cookie dough. Sedangkan Yoshiro memesan es krim cone rasa matcha.Serena duduk di kursi roda. Sedangkan Yoshiro duduk yang seharusnya duduk di kursi depannya, memilih untuk menggeser kursi itu ke samping kursi rodanya dan duduk di sisinya."Kenapa? Apakah kamu sedang ulang tahun? Makanya tiba-tiba saja mengajakku datang ke sini?" tanya Yoshiro dengan wajah antusias."Jangan bodoh. Aku mengajakmu ke sini supaya kamu tau bedanya rasa es krim mahal dan rasa es krim murahan yang sering kamu beli," balas Serena."Benarkah? Menurutku sama saja. Hanya harga dan toping tambahannya saja yang beda. Pada dasarnya sama.""Apakah lidahmu sudah mati rasa karena terlalu banyak makan es krim murahan.""Mana ada. Aku masih bisa merasakan rasa makanan. Bagaimana bisa kamu mengatakan lidahku mati rasa?"Serena melirik ke arah Yoshiro yang sudah mul
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Bubur Panas

Yuri dan Ivona mengunjungi apartemen Yoshiro sepulang mereka dari kantor. Yuri sendiri saja sebenarnya sudah cukup untuk menyerahkan dokumen target selanjutnya yang harus ditangkap oleh Yoshiro. Namun Ivona meminta untuk ikut, ingin memeriksa seperti apakah isi dalam apartemen yang ia berikan pada Yoshiro.Ivona dan Yuri tidak perlu mengetuk pintu. Mereka memiliki kartu akses apartemen itu. Sehingga bisa masuk ke dalam area apartemen dan membuka unit apartemen sesuka hati mereka.Mereka mendapati Yoshiro yang sedang duduk di bawah sofa. Dengan sebuah panci dan mangkok berisikan bubur hangat di meja kecil yang ada di depannya."Sebenarnya apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Yuri melepaskan sepatunya."Aku baru saja selesai memasak dan baru mau memakannya," balas Yoshiro berdiri untuk menyambut kedatangan Yuri dan Ivona."Apakah kamu memang terbiasa memasak?" tanya Ivona duduk di atas sofa."Saya pernah bekerja paruh waktu di sebu
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Tidak Suka Berbagi

Ivona terbangun di tengah malam. Pandangan pertamanya tertuju pada televisi. Dan ia merasa aneh karena televisi di rumahnya lebih besar dari televisi itu. Sampai ia mencoba melihat ke sekitar dan mengingat bahwa ia tertidur setelah memakan bubur buatan Yoshiro.Ia masih berada di apartemen Yoshiro. Tertidur di sofa. Sedangkan Yuri juga tertidur di karpet bulu. Dengan bagian tubuh bersandar pada sofa yang digunakan oleh Ivona.Ivona mengubah posisi menjadi posisi duduk. Dan melihat Yoshiro yang sedang belajar di meja makan. Dengan meja yang penuh dengan buku. Laki-laki itu tidak menyadari bahwa Ivona sudah bangun, sampai Ivona berdiri."Apakah Anda ingin minum air putih? Saya memilikinya di dalam kulkas," tanya Yoshiro menatap ke arah Ivona."Tolong ambilkan," ujar Ivona duduk di kursi meja makan di hadapan Yoshiro.Yoshiro berjalan ke arah kulkas yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sana. Mengambil dua botol air mineral dingin yang ada di dalam sana. Lalu membawanya kembali ke meja m
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

Belum Terlambat

Brain masih berada di kelasnya. Dengan posisi kelas yang kosong, ia sibuk menggulirkan ponselnya. Mencari informasi tentang model mobil terbaru yang sekira cocok dengan seleranya.Bulu kuduk Brain merinding saat merasakan hembusan angin dari arah belakangnya. Terasa seperti ada seseorang yang sedang bernafas di dekatnya. Membuat Brain sontak melihat ke belakang untuk memeriksa. Namun ia tidak mendapati siapa pun di sana. Menimbulkan rasa takut yang tadinya tidak ada kini ada.Dan saat ia kembali menatap ke arah depan. Berniat melihat ke arah ponselnya, ia mendapati seorang laki-laki dengan wajah sangat dekat dengan wajahnya. Kedua tangannya bertumpu di atas meja Mingzu. Dan membuat Brain sontak jatuh ke arah belakang."Apakah kamu gila?! Kenapa kamu tiba-tiba saja muncul di hadapanku!" tanya Brain memegangi tangannya yang kesakitan akibat terjatuh dari kursi.Tangan kanan Brain terasa sakit karena menjadi tumpuan saat Brain jatuh dari kursi. Dengan perasaan kesal, Brain menatap ke seo
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status