Semua Bab Bukan Pengawal Komisaris Biasa: Bab 51 - Bab 60

68 Bab

Sampai Matahari Terbit

Yoshiro menghela nafas panjang setelah semuanya berakhir. Ivona pun merebahkan tubuhnya di samping Yoshiro. Menggunakan tangan Yoshiro yang merentang ke samping sebagai bantalan.Kepala Yoshiro bergerak ke sisi kanan. Atau lebih tepatnya menatap ke arah Ivona. Perempuan itu sama sepertinya. Tidur di atas kasur tanpa sehelai kain pun di tubuhnya.Kondisi sangat hening saat itu. Sampai ada telepon Ivona yang berada di nakas samping kasur berbunyi. Ivona duduk di atas kasur. Mengambil ponselnya. Lalu membuangnya ke arah Yoshiro."Jawab dan katakan aku tertidur di apartemenmu," ujar Ivona setelah membuang ponselnya ke arah Yoshiro.Yoshiro mengambil ponsel itu. Melihat nama Yuri terpampang di sana. Menekan tombol hijau untuk menjawab panggilan telepon itu. Dan saat ia ingin menjawab telepon itu, bagian dadanya terasa sesak. Karena Ivona yang tadinya duduk di pinggir kasur, kini kembali tiduran dengan memanfaatkan dada bidang Yoshiro sebagai bantalan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-16
Baca selengkapnya

Alasan Apartemen Baru

Yuri dan Ivona masih berada di kantor walau jam kerja sudah selesai. Pukul 20.13. Ivona masih mengerjakan tugas yang tersisa. Dan Yuri masih menunggu Ivona. Bersiap sedia jika seandainya Ivona membutuhkan bantuannya."Saya dengar besok pagi ibu Yoshiro akan operasi. Apakah Anda akan meluangkan waktu mengunjunginya?" tanya Yuri mengecek jadwal pekerjaan Ivona besok."Tidak. Aku rasa aku tidak memiliki waktu untuk itu. Aku akan menemuinya lain waktu," balas Ivona masih mengecek berkas-berkas yang ada di mejanya."Tapi, bukankah Anda terlalu baik hati? Memindahkan ibu Yoshiro ke Rumah Sakit Orion dan mempercepat jadwal operasinya?""Anggap saja itu adalah bonus. Karena Yoshiro sudah melakukan pekerjaannya dengan baik."Ivona terlihat dingin. Namun itu terasa berbeda jika memang sudah akrab. Yuri adalah salah satu saksi hidup atas kehangatan seorang Ivona. Perempuan dengan uang tak terbatas itu sudah beberapa kali membantu kehidupan Yuri. Bah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

Tidak Suka Pembohong

Jika bisanya Serena dan Yoshiro menghabiskan waktu di taman saat istirahat. Kini mereka tidak keluar dari kelas Serena. Yoshiro menemani perempuan itu. Duduk di kursi. Menaruh kepalanya di atas meja Serena. Dan menutup matanya.Serena sendiri masih sibuk menggerakkan jari-jarinya yang menempel pada layar ponsel. Mencari hal-hal menarik dari media sosialnya."Jangan tidur di sekolah. Apakah rumahmu roboh sehingga membuatmu tidak bisa tidur malam tadi?" tanya Serena menegur Yoshiro."Aku tidak tidur semalam. Ada kucing masuk ke dalam rumahku. Dia memaksaku untuk bermain dengannya sampai matahari terbit. Aku bahkan tidak sempat sarapan pagi ini," balas Yoshiro mengangkat kepalanya dari meja."Apakah kamu memiliki makanan?" tanya Yoshiro menopang dagunya."Apakah kamu sedang memalakku? Aku ini atasanmu," tanya Serena balik."Aku tidak akan meminta makanan padamu, jika kamu mau pergi ke ruang makan. Aku terpaksa di sini untuk menemani
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

Mengorbankan Satu Orang

Setelah cukup lama berada di dalam bathtub yang berisikan air hangat, Ivona menyandarkan punggungnya pada dada bidang laki-laki yang berada di belakangnya.Yoshiro juga berada di bathtub itu. Tanpa busana. Sama seperti Ivona. Yang membuat orang lain yang melihat keberadaan mereka pasti akan langsung mengetahui apa yang terjadi pada mereka sebelumnya."Kenapa kamu selalu saja mengeluarkannya di mukaku? Bukankah aku sudah mengatakan bahwa perawatan mukaku sangat mahal?" tanya Ivona menampung air hangat yang ada di dalam bathtub dengan telapak tangannya dan membasuhnya ke muka."Saya tidak tau harus mengeluarkannya di mana. Dan jika saya mengeluarkannya di dalam, maka pasti Anda akan membunuh saya," balas Yoshiro mengampit tubuh Ivona yang duduk di depannya menggunakan kedua kakinya yang tadinya lurus."Jangan pernah berpikir untuk mengeluarkannya di dalamku. Dan mulai besok, jika kamu mengeluarkannya di wajahku lagi, aku akan memotong setengah gaji
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya

Bertarung Untuk Kopi

Keenan duduk di atas kap mobilnya sembari menghisap batang rokok yang sudah ia bakar. Menatap ke arah pertarungan yang terjadi di hadapannya.Perebutan wilayah. Itu sudah sering sekali terjadi. Sehingga Keenan tidak perlu lagi khawatir. Ditambah lagi ia percaya dengan para anak buahnya. Kalau pun memang anak buahnya kalah, maka Keenan akan langsung turun tangan. Yang tentu saja, Keenan tidak akan menahan diri dan memenangkan pertarungan itu dalam sekejap mata.Keenan mengampit batang rokoknya di jadi tengah dan jari telunjuk. Menghembuskan asap yang tertampung di mulutnya. Lalu menatap ke bagian atas mobilnya. "Sejak kapan kamu berada di sana?" tanya Keenan menatap seorang laki-laki menggunakan jaket berwarna hitam bercampur biru yang sedang duduk di atap mobilnya.Laki-laki dulu yang pernah bertarung dengannya. Laki-laki yang memiliki kemampuan untuk meniru kemampuan orang lain. Yoshiro."Baru saja. Aku hanya sedang menuju ke arah rumah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya

Menjadikannya Robot Bertarung

Yoshiro yang seharusnya ikut bertarung untuk membantu pasukan White Owl, ternyata tidak benar-benar membantu sepenuhnya. Yoshiro melawan semua orang yang berada di jangkauan pandangannya.Tidak peduli orang itu berasal dari White Owl. Atau anak buah dari Galil Fal. Yoshiro terlalu menarik perhatian. Laki-laki muda itu bertarung dengan pergerakan yang indah di tengah-tengah area pertempuran. Membuat pasukan White Owl dan anak buah Galil lebih fokus untuk menyerang Yoshiro dan melupakan pertarungan antara dua kelompok mereka.Semuanya tertuju pada Yoshiro. Keenan dan Aewon yang sedaritadi mengamati pun paham bahwa sejak awal Yoshiro memang tidak memiliki niat untuk membantu. Yoshiro datang untuk bersenang-senang."Apakah dia berhasil meniru kemampuan Yuki dengan sempurna?" tanya Keenan menyodorkan kotak rokok yang sudah terbuka ke arah Aewon."Aku rasa dia tidak menggunakan seluruh kemampuan Yuki dalam pertarungan ini. Dia hanya meniru kemampuan Yuki untuk menghindar atau menahan serang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Angka dan Pemimpin Baik

Sheila membuka matanya secara perlahan. Ia masih merasakan pusing pada bagian kepalanya. Namun ia masih bisa merasakan dan menggerakkan tubuhnya.Tatapannya masih tertuju pada langit-langit ruangan. Memikirkan apa yang sebenarnya terjadi sebelumnya. Sampai pada akhirnya ia mengingat detik-detik di mana ia masuk ke dalam ruangan operasi. Ia menengok ke arah samping. Berharap ada anaknya di sana. Namun tidak. Ada seorang perempuan menggunakan mantel tebal berwarna cokelat duduk di sofa dekat kasur tempatnya berbaring sekarang. Seorang perempuan cukup cantik dengan rambut hitam legam panjang. Sedang menatap ke arahnya."Apakah Anda merasa ada yang sakit pada tubuh Anda?" tanya perempuan itu berdiri dan berjalan mendekat ke arah Sheila."Siapa kamu?" tanya Sheila menatap ke wajah perempuan yang tak pernah ia lihat sebelumnya."Saya Yuri. Saya dan anak Anda bekerja di tempat yang sama. Anak Anda sedikit terlambat karena ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa ditinggal. Jadi saya yang dimi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Percobaan Berbahaya

Ethan Wesl kembali bersekolah setelah sekian lama diskors karena terbukti bertarung dan membuat murid beasiswa trauma. Sejak awal kecil Ethan memang seperti itu. Mencari orang yang menjadi pemimpin dari sesuatu kelompok, menantangnya berkelahi, dan merebut kelompok yang dimiliki oleh orang itu. Dan kebiasaan itu terbawa sampai sekarang. Ethan mengemas barang-barang sekolahnya. Berniat pulang setelah sepanjang hari mendengarkan ocehan guru yang bahkan tidak ada materi pun yang ia mengerti. "Oh, Serena. Aku baru menyadarimu. Aku pikir tadi siapa," ujar Ethan saat matanya tak sengaja menatap ke arah Serena. "Jika kamu ingin tidur, tidak perlu pergi ke sekolah. Tidurlah di rumah. Anggap saja masa skorsingmu masih berlaku," tegur Serena menyadari sejak awal kelas dimulai, Ethan menaruh kepalanya di atas meja sampai jam pulang. "Ah, perempuan ini masih ketus seperti dulu," ujar Ethan menggaruk kepalanya. "Bagaimana bisa kamu berpacaran dengan perempuan sepertinya?" tanya Ethan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Tidak Memiliki Apapun

Yoshiro menunggu lift. Membawa dua tas besar yang berisikan semua baju dan keperluan Sheila. Rumah mereka yang dulu sudah tak mereka tempati lagi. Mereka pindah ke apartemen baru yang disewa oleh Ivona.Sheila terlihat bingung dengan segala yang ada di sana. Mulai dari saat mereka turun taksi, masuk ke area apartemen, dan melihat semua barang serta orang-orang yang berkerja di sana.Semuanya terlihat seperti di dunia lain. Dunia yang tak pernah Sheila sentuh sebelumnya."Apakah kamu benar-benar tinggal di sini?" tanya Sheila meremas tangan kirinya."Tempatku bekerja yang menyewakannya untukku. Aku tidak membayar sedikitpun untuk ini semua," balas Yoshiro."Bukankah ini sangat mahal? Bagaimana bisa atasanmu mau membayarkan semua ini hanya untukmu?""Aku tidak tau. Tapi aku rasa, Ibu bisa menanyakan secara langsung. Atasanku dan Yuri selalu datang untuk makan malam di tempatku. Ibu bisa berbicara dengannya jika memang sudah bertemu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

Cukup Kuat

Brain dan Ethan duduk di kursi VVIP pada gedung sikuit balap milik Keluarga Mcknight. Mereka menatap ke arah lintasan kosong tanpa mobil balap. Mereka hanya ingin menghabiskan waktu di sana. Dengan makanan dan minuman yang menumpuk di meja depan mereka. Dan Aewon serta Galil yang berdiri di belakang kursi mereka. "Siapa laki-laki itu?" tanya Ethan masih mempertanyakan siapakah sebenarnya laki-laki yang tadi menjemput Serena."Yoshiro. Aku lupa nama panjangnya. Tapi yang jelas, dia pengawal Serena sampai kaki Serena bisa berjalan lagi," balas Aewon."Apakah dia memang menjengkelkan seperti itu?" "Terkadang. Tapi dia juga sudah beberapa kali membantuku. Aku rasa dia tidak terlalu buruk."Aewon masih belum mengerti Yoshiro sepenuhnya. Karena memang laki-laki itu datang dan pergi sesuka hatinya sendiri. Aewon tidak pernah benar-benar memiliki waktu untuk mengenal lebih dalam siapakah Yoshiro sebenarnya."Apa dia memang sekuat itu s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status