Beranda / Young Adult / Bukan Pengawal Komisaris Biasa / Menjadikannya Robot Bertarung

Share

Menjadikannya Robot Bertarung

Penulis: PlutoPen
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-25 22:27:38

Yoshiro yang seharusnya ikut bertarung untuk membantu pasukan White Owl, ternyata tidak benar-benar membantu sepenuhnya. Yoshiro melawan semua orang yang berada di jangkauan pandangannya.

Tidak peduli orang itu berasal dari White Owl. Atau anak buah dari Galil Fal. Yoshiro terlalu menarik perhatian. Laki-laki muda itu bertarung dengan pergerakan yang indah di tengah-tengah area pertempuran. Membuat pasukan White Owl dan anak buah Galil lebih fokus untuk menyerang Yoshiro dan melupakan pertarungan antara dua kelompok mereka.

Semuanya tertuju pada Yoshiro. Keenan dan Aewon yang sedaritadi mengamati pun paham bahwa sejak awal Yoshiro memang tidak memiliki niat untuk membantu. Yoshiro datang untuk bersenang-senang.

"Apakah dia berhasil meniru kemampuan Yuki dengan sempurna?" tanya Keenan menyodorkan kotak rokok yang sudah terbuka ke arah Aewon.

"Aku rasa dia tidak menggunakan seluruh kemampuan Yuki dalam pertarungan ini. Dia hanya meniru kemampuan Yuki untuk menghindar atau menahan serang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Angka dan Pemimpin Baik

    Sheila membuka matanya secara perlahan. Ia masih merasakan pusing pada bagian kepalanya. Namun ia masih bisa merasakan dan menggerakkan tubuhnya.Tatapannya masih tertuju pada langit-langit ruangan. Memikirkan apa yang sebenarnya terjadi sebelumnya. Sampai pada akhirnya ia mengingat detik-detik di mana ia masuk ke dalam ruangan operasi. Ia menengok ke arah samping. Berharap ada anaknya di sana. Namun tidak. Ada seorang perempuan menggunakan mantel tebal berwarna cokelat duduk di sofa dekat kasur tempatnya berbaring sekarang. Seorang perempuan cukup cantik dengan rambut hitam legam panjang. Sedang menatap ke arahnya."Apakah Anda merasa ada yang sakit pada tubuh Anda?" tanya perempuan itu berdiri dan berjalan mendekat ke arah Sheila."Siapa kamu?" tanya Sheila menatap ke wajah perempuan yang tak pernah ia lihat sebelumnya."Saya Yuri. Saya dan anak Anda bekerja di tempat yang sama. Anak Anda sedikit terlambat karena ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa ditinggal. Jadi saya yang dimi

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Percobaan Berbahaya

    Ethan Wesl kembali bersekolah setelah sekian lama diskors karena terbukti bertarung dan membuat murid beasiswa trauma. Sejak awal kecil Ethan memang seperti itu. Mencari orang yang menjadi pemimpin dari sesuatu kelompok, menantangnya berkelahi, dan merebut kelompok yang dimiliki oleh orang itu. Dan kebiasaan itu terbawa sampai sekarang. Ethan mengemas barang-barang sekolahnya. Berniat pulang setelah sepanjang hari mendengarkan ocehan guru yang bahkan tidak ada materi pun yang ia mengerti. "Oh, Serena. Aku baru menyadarimu. Aku pikir tadi siapa," ujar Ethan saat matanya tak sengaja menatap ke arah Serena. "Jika kamu ingin tidur, tidak perlu pergi ke sekolah. Tidurlah di rumah. Anggap saja masa skorsingmu masih berlaku," tegur Serena menyadari sejak awal kelas dimulai, Ethan menaruh kepalanya di atas meja sampai jam pulang. "Ah, perempuan ini masih ketus seperti dulu," ujar Ethan menggaruk kepalanya. "Bagaimana bisa kamu berpacaran dengan perempuan sepertinya?" tanya Ethan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Tidak Memiliki Apapun

    Yoshiro menunggu lift. Membawa dua tas besar yang berisikan semua baju dan keperluan Sheila. Rumah mereka yang dulu sudah tak mereka tempati lagi. Mereka pindah ke apartemen baru yang disewa oleh Ivona.Sheila terlihat bingung dengan segala yang ada di sana. Mulai dari saat mereka turun taksi, masuk ke area apartemen, dan melihat semua barang serta orang-orang yang berkerja di sana.Semuanya terlihat seperti di dunia lain. Dunia yang tak pernah Sheila sentuh sebelumnya."Apakah kamu benar-benar tinggal di sini?" tanya Sheila meremas tangan kirinya."Tempatku bekerja yang menyewakannya untukku. Aku tidak membayar sedikitpun untuk ini semua," balas Yoshiro."Bukankah ini sangat mahal? Bagaimana bisa atasanmu mau membayarkan semua ini hanya untukmu?""Aku tidak tau. Tapi aku rasa, Ibu bisa menanyakan secara langsung. Atasanku dan Yuri selalu datang untuk makan malam di tempatku. Ibu bisa berbicara dengannya jika memang sudah bertemu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Cukup Kuat

    Brain dan Ethan duduk di kursi VVIP pada gedung sikuit balap milik Keluarga Mcknight. Mereka menatap ke arah lintasan kosong tanpa mobil balap. Mereka hanya ingin menghabiskan waktu di sana. Dengan makanan dan minuman yang menumpuk di meja depan mereka. Dan Aewon serta Galil yang berdiri di belakang kursi mereka. "Siapa laki-laki itu?" tanya Ethan masih mempertanyakan siapakah sebenarnya laki-laki yang tadi menjemput Serena."Yoshiro. Aku lupa nama panjangnya. Tapi yang jelas, dia pengawal Serena sampai kaki Serena bisa berjalan lagi," balas Aewon."Apakah dia memang menjengkelkan seperti itu?" "Terkadang. Tapi dia juga sudah beberapa kali membantuku. Aku rasa dia tidak terlalu buruk."Aewon masih belum mengerti Yoshiro sepenuhnya. Karena memang laki-laki itu datang dan pergi sesuka hatinya sendiri. Aewon tidak pernah benar-benar memiliki waktu untuk mengenal lebih dalam siapakah Yoshiro sebenarnya."Apa dia memang sekuat itu s

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Berbicara Santai

    Sheila baru saja kembali dari supermarket untuk membeli beberapa sayur dan daging menggunakan kartu kredit milik Yoshiro. Ia berniat untuk memasak sebelum Yoshiro datang. Anaknya itu akan datang sedikit lebih malam karena pekerjaannya ada yang belum selesai. Saat sampai di unit apartemen milik Yoshiro, Sheila mendapati pintu apartemennya terbuka sedikit. Ia berpikir bahwa mungkin saja Yoshiro datang lebih awal. Namun setelah ia masuk dan menutup pintu rapat-rapat, ia mendapati sepatu hak tinggi berwarna hitam. Itu bukan miliknya ataupun milik Yoshiro. Menandakan bahwa ada orang lain di dalam sana. Sheila masuk ke area ruang tamu. Ia mendapati seorang wanita yang sangat cantik sedang duduk di sofa. Seorang wanita dengan kulit seputih salju. Rambut hitam berkilau sepanjang pinggang. Dan badan ideal yang terlihat jelas walau sedang menggunakan kemeja berwarna putih. "Siapa?" tanya Sheila setelah sadar dari lamunannya. "Ah, ini

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Terasa Hangat

    Ivona bangun dalam kondisi terkejut saat melihat ada seorang perempuan melintas di hadapannya. Ia memegang dengan sempurna selimut yang menutupi tubuhnya. Ia teringat bahwa ia sedang berada di apartemen Yoshiro.Selama ini, ia berada di apartemen Yoshiro untuk tidur bersama laki-laki itu. Menghabiskan malam bersama sampai lupa waktu. Ia berpikir bahwa ia ketiduran saat sedang melakukan itu bersama dengan Yoshiro. Dan masih dalam kondisi telanjang. Namun ternyata tidak. Ia masih menggunakan kemeja putih miliknya. Terkejutnya Serena membuat Sheila dan Yoshiro yang berada di sana pun ikut terkejut. "Kenapa? Apakah ada yang salah?" tanya Sheila menatap Ivona dengan cemas."Tidak. Aku hanya bermimpi buruk," balas Ivona memegang keningnya. Yoshiro datang membawa sebotol air mineral dingin yang ia ambil dari kulkas dan memberikannya pada Ivona. Ia tidak tau apa yang terjadi pada perempuan itu. Namun setidaknya dengan seteguk air putih bisa me

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Datang Saat Dipanggil

    Kazue dan Serena berdiri di sisi danau. Menikmati hawa dingin dari angin malam. Serena baru saja selesai melakukan pemeriksaan rutin. Ia tidak mau langsung pulang ke rumah karena di rumah tidak ada siapa pun. Ayahnya sedang ada tugas di luar. Sehingga Serena meminta Kazue untuk membawanya ke danau yang pernah dikunjunginya bersama Yoshiro. Jika saja saat itu Yoshiro tidak membawanya ke sana, Serena tidak akan tau bahwa ada danau dengan pemandangan sebagus itu sampai detik ini. "Dari mana Nona Muda tau tentang danau ini?" tanya Kazue berdiri di belakang kursi roda Serena. "Yoshiro pernah membawaku ke sini," balas Serena. "Sepertinya pengetahuannya tentang tempat-tempat sepi seperti ini cukup bagus." "Tempat ini lebih bagus jika datang sesaat sebelum matahari terbenam." "Benarkah? Saya akan datang lain waktu untuk memeriksanya." Suasana hening. Serena menikmati keindahan air danau

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Kesepakatan Yang Salah

    Pertemuan antara orang tua dilaksanakan di sekolah. Untuk membahas beberapa hal termasuk progam studi lanjutan, serta penerimaan hasil laporan sementara terkait nilai siswa.Itu dilaksanakan di dua hari yang berbeda. Hari pertama akan didatangi oleh orang tua dari murid kelas elite. Sedangkan hari kedua didatangi oleh orang tua dari murid kelas beasiswa.Hari ini adalah hari di mana para orang tua murid kelas elite menampilkan kekayaaan yang mereka punya. Mereka membawa mobil yang sangat mahal. Menggunakan setelan jas serta barang-barang mewah. Serta membawa pengawal dengan nama besar.Martin Mcknight. Seorang perdana menteri datang dan menjadi pusat perhatian. Tubuh laki-laki itu benar-benar besar, melebihi tubuh orang pada umumnya. Serta dipenuhi oleh otot. Membuat semua orang yang melihat kedatangan perdana menteri itu tidak berani bertindak macam-macam."Sepertinya baru kali ini kita bertemu setelah sekian lama," ujar Martin menatap seorang la

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01

Bab terbaru

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Sedikit Kesal

    Yoshiro bersantai di dalam bathtub yang berisikan dengan air hangat. Menatap ke arah televisi berukuran 43 inci yang terpasang di dinding. Menyimak berita siaran ulang tentang Ivona yang mengadakan konferensi pers terkait pemecatan Nova Wesl. Yoshiro belum bertemu dengan Ivona sehingga Yoshiro belum tau alasan pasti mengapa perempuan itu mengambil tindakan itu. Yoshiro menatap ke arah pintu masuk yang jaraknya cukup jauh dari bathtub saat mendengar suara gagang pintu. Dan secara kebetulan perempuan yang muncul di siaran ulang, kini muncul di hadapannya. Mengunci pintu kamar mandi dari dalam. Melepaskan sepatu hak tinggi dan segala pakaian kerjanya. "Di mana ibumu?" tanya Ivona menyalakan shower dan membasahi seluruh tubuhnya. "Saya tidak tau. Tapi kemungkinan ibu saya sedang keluar untuk membeli bahan makanan makan malam," jawab Yoshiro menyalakan suara televisi sekeras mungkin supaya suara mereka tidak keluar dari luar. "A

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Mengganti Kesepakatan

    Kemampuan bertahan milik Yuki. Teknik pukulan milik Aewon. Dan teknik tendangan milik Keenan. Martin melihat itu semua pada diri Yoshiro saat ini. Membuat Martin merasa sedikit tertarik dengan bakat yang dimiliki oleh anak muda itu.Meniru kemampuan beladiri orang lain dan menyempurnakan semua teknik dari berbagai orang dalam satu tubuh. Itu bukanlah sesuatu yang mudah. Dan Martin tidak pernah melihat itu sebelumnya.Sedangkan di satu sisi lain, Keenan merasa ada yang aneh. Yoshiro terlihat seperti bergerak di luar kendali. Seakan-akan ada yang mendorongnya untuk segera menyelesaikan pertarungan itu dengan cepat. Tidak seperti Yoshiro biasanya yang selalu menikmati segala pertarungan dan suka mengulur waktu."Hujan, 'ya? Apakah karena ini?" tanya Keenan menatap ke arah luar kaca. Atau lebih tepatnya ke arah air hujan yang turun sangat deras.Semua orang yang mafia, Yakuza, ataupun kelompok pembunuh bayaran tau bahwa Aewon sangat berbahaya saat huj

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Tidak Sengaja Menciptakan Iblis Baru

    Martin menatap secara saksama pertarungan yang terjadi di gedung olahraga. Yoshiro menggunakan tangan kosong. Dan Galil menggunakan pedang katana. Keuntungan penuh ada di sisi Galil. Hanya saja Martin merasa bahwa pertarungan yang ada tidak berjalan sesuai dengan keinginan Galil. Seakan-akan Galil bertarung sesuai dengan kemauan Yoshiro. Semua orang yang ada di sana pun menyadarinya bahkan Yoshiro tidak sama sekali merasakan tekanan atas kondisi yang menguntungkan Galil. Tidak ada satupun tebasan Galil yang dapat mengenai titik vital Yoshiro. Dan Yoshiro terus bisa bergerak ke sana ke mari sesuka hatinya. "Apa yang sedang dia lakukan?" tanya Martin pada Aewon. "Mengulur waktu. Dia selalu seperti itu. Bertarung sesuka hatinya di awal. Dan mulai serius setelah mendapatkan luka fatal," balas Aewon mengamati pergerakan Martin. "Bukankah kamu sudah pernah bertarung dengannya sebelumnya? Lalu mengapa dia masih ber

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Rencana Mengorbankan

    Yuri masuk ke dalam ruangan kerja Ivona setelah menjawab sebuah sambungan telepon. "Yoshiro bertemu dengan perdana menteri dan memprovokasinya," ujar Yuri melaporkan keadaan yang ada.Ivona diam sejenak. Ia mengenal baik bagaimana sikap Martin. Tidak mungkin orang sepertinya akan meladeni tingkah anak kecil seperti Yoshiro. Sehingga Ivona yakin kalaupun memang ada pertarungan di sana, maka yang akan bertarung bukanlah Martin ataupun orang bawaan Martin."Siapa yang akan dilawan oleh Yoshiro?" tanya Ivona mengambil ponselnya."Galil Fal. Pengawal dari Keluarga Wesl," jawab Yuri. "Wesl? Bukankah kepala keluarga mereka anggota partaiku?" "Benar. Nova Wesl. Dan anaknya Ethan Wesl."Ivona bukanlah tipe ketua partai yang sering menghabiskan waktu bersama dengan anggota partainya. Apalagi dengan anggota partainya yang berjenis kelamin laki-laki. Ivona bahkan tidak pernah mau datang jika seandainya ada undangan minum yang ber

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Kesepakatan Yang Salah

    Pertemuan antara orang tua dilaksanakan di sekolah. Untuk membahas beberapa hal termasuk progam studi lanjutan, serta penerimaan hasil laporan sementara terkait nilai siswa.Itu dilaksanakan di dua hari yang berbeda. Hari pertama akan didatangi oleh orang tua dari murid kelas elite. Sedangkan hari kedua didatangi oleh orang tua dari murid kelas beasiswa.Hari ini adalah hari di mana para orang tua murid kelas elite menampilkan kekayaaan yang mereka punya. Mereka membawa mobil yang sangat mahal. Menggunakan setelan jas serta barang-barang mewah. Serta membawa pengawal dengan nama besar.Martin Mcknight. Seorang perdana menteri datang dan menjadi pusat perhatian. Tubuh laki-laki itu benar-benar besar, melebihi tubuh orang pada umumnya. Serta dipenuhi oleh otot. Membuat semua orang yang melihat kedatangan perdana menteri itu tidak berani bertindak macam-macam."Sepertinya baru kali ini kita bertemu setelah sekian lama," ujar Martin menatap seorang la

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Datang Saat Dipanggil

    Kazue dan Serena berdiri di sisi danau. Menikmati hawa dingin dari angin malam. Serena baru saja selesai melakukan pemeriksaan rutin. Ia tidak mau langsung pulang ke rumah karena di rumah tidak ada siapa pun. Ayahnya sedang ada tugas di luar. Sehingga Serena meminta Kazue untuk membawanya ke danau yang pernah dikunjunginya bersama Yoshiro. Jika saja saat itu Yoshiro tidak membawanya ke sana, Serena tidak akan tau bahwa ada danau dengan pemandangan sebagus itu sampai detik ini. "Dari mana Nona Muda tau tentang danau ini?" tanya Kazue berdiri di belakang kursi roda Serena. "Yoshiro pernah membawaku ke sini," balas Serena. "Sepertinya pengetahuannya tentang tempat-tempat sepi seperti ini cukup bagus." "Tempat ini lebih bagus jika datang sesaat sebelum matahari terbenam." "Benarkah? Saya akan datang lain waktu untuk memeriksanya." Suasana hening. Serena menikmati keindahan air danau

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Terasa Hangat

    Ivona bangun dalam kondisi terkejut saat melihat ada seorang perempuan melintas di hadapannya. Ia memegang dengan sempurna selimut yang menutupi tubuhnya. Ia teringat bahwa ia sedang berada di apartemen Yoshiro.Selama ini, ia berada di apartemen Yoshiro untuk tidur bersama laki-laki itu. Menghabiskan malam bersama sampai lupa waktu. Ia berpikir bahwa ia ketiduran saat sedang melakukan itu bersama dengan Yoshiro. Dan masih dalam kondisi telanjang. Namun ternyata tidak. Ia masih menggunakan kemeja putih miliknya. Terkejutnya Serena membuat Sheila dan Yoshiro yang berada di sana pun ikut terkejut. "Kenapa? Apakah ada yang salah?" tanya Sheila menatap Ivona dengan cemas."Tidak. Aku hanya bermimpi buruk," balas Ivona memegang keningnya. Yoshiro datang membawa sebotol air mineral dingin yang ia ambil dari kulkas dan memberikannya pada Ivona. Ia tidak tau apa yang terjadi pada perempuan itu. Namun setidaknya dengan seteguk air putih bisa me

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Berbicara Santai

    Sheila baru saja kembali dari supermarket untuk membeli beberapa sayur dan daging menggunakan kartu kredit milik Yoshiro. Ia berniat untuk memasak sebelum Yoshiro datang. Anaknya itu akan datang sedikit lebih malam karena pekerjaannya ada yang belum selesai. Saat sampai di unit apartemen milik Yoshiro, Sheila mendapati pintu apartemennya terbuka sedikit. Ia berpikir bahwa mungkin saja Yoshiro datang lebih awal. Namun setelah ia masuk dan menutup pintu rapat-rapat, ia mendapati sepatu hak tinggi berwarna hitam. Itu bukan miliknya ataupun milik Yoshiro. Menandakan bahwa ada orang lain di dalam sana. Sheila masuk ke area ruang tamu. Ia mendapati seorang wanita yang sangat cantik sedang duduk di sofa. Seorang wanita dengan kulit seputih salju. Rambut hitam berkilau sepanjang pinggang. Dan badan ideal yang terlihat jelas walau sedang menggunakan kemeja berwarna putih. "Siapa?" tanya Sheila setelah sadar dari lamunannya. "Ah, ini

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Cukup Kuat

    Brain dan Ethan duduk di kursi VVIP pada gedung sikuit balap milik Keluarga Mcknight. Mereka menatap ke arah lintasan kosong tanpa mobil balap. Mereka hanya ingin menghabiskan waktu di sana. Dengan makanan dan minuman yang menumpuk di meja depan mereka. Dan Aewon serta Galil yang berdiri di belakang kursi mereka. "Siapa laki-laki itu?" tanya Ethan masih mempertanyakan siapakah sebenarnya laki-laki yang tadi menjemput Serena."Yoshiro. Aku lupa nama panjangnya. Tapi yang jelas, dia pengawal Serena sampai kaki Serena bisa berjalan lagi," balas Aewon."Apakah dia memang menjengkelkan seperti itu?" "Terkadang. Tapi dia juga sudah beberapa kali membantuku. Aku rasa dia tidak terlalu buruk."Aewon masih belum mengerti Yoshiro sepenuhnya. Karena memang laki-laki itu datang dan pergi sesuka hatinya sendiri. Aewon tidak pernah benar-benar memiliki waktu untuk mengenal lebih dalam siapakah Yoshiro sebenarnya."Apa dia memang sekuat itu s

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status