Share

Terasa Hangat

Penulis: PlutoPen
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-28 22:50:51

Ivona bangun dalam kondisi terkejut saat melihat ada seorang perempuan melintas di hadapannya. Ia memegang dengan sempurna selimut yang menutupi tubuhnya. Ia teringat bahwa ia sedang berada di apartemen Yoshiro.

Selama ini, ia berada di apartemen Yoshiro untuk tidur bersama laki-laki itu. Menghabiskan malam bersama sampai lupa waktu. Ia berpikir bahwa ia ketiduran saat sedang melakukan itu bersama dengan Yoshiro. Dan masih dalam kondisi telanjang. Namun ternyata tidak. Ia masih menggunakan kemeja putih miliknya.

Terkejutnya Serena membuat Sheila dan Yoshiro yang berada di sana pun ikut terkejut.

"Kenapa? Apakah ada yang salah?" tanya Sheila menatap Ivona dengan cemas.

"Tidak. Aku hanya bermimpi buruk," balas Ivona memegang keningnya.

Yoshiro datang membawa sebotol air mineral dingin yang ia ambil dari kulkas dan memberikannya pada Ivona. Ia tidak tau apa yang terjadi pada perempuan itu. Namun setidaknya dengan seteguk air putih bisa me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Bukan Pengawal Komisaris BiasaĀ Ā Ā Datang Saat Dipanggil

    Kazue dan Serena berdiri di sisi danau. Menikmati hawa dingin dari angin malam. Serena baru saja selesai melakukan pemeriksaan rutin. Ia tidak mau langsung pulang ke rumah karena di rumah tidak ada siapa pun. Ayahnya sedang ada tugas di luar. Sehingga Serena meminta Kazue untuk membawanya ke danau yang pernah dikunjunginya bersama Yoshiro. Jika saja saat itu Yoshiro tidak membawanya ke sana, Serena tidak akan tau bahwa ada danau dengan pemandangan sebagus itu sampai detik ini. "Dari mana Nona Muda tau tentang danau ini?" tanya Kazue berdiri di belakang kursi roda Serena. "Yoshiro pernah membawaku ke sini," balas Serena. "Sepertinya pengetahuannya tentang tempat-tempat sepi seperti ini cukup bagus." "Tempat ini lebih bagus jika datang sesaat sebelum matahari terbenam." "Benarkah? Saya akan datang lain waktu untuk memeriksanya." Suasana hening. Serena menikmati keindahan air danau

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Bukan Pengawal Komisaris BiasaĀ Ā Ā Kesepakatan Yang Salah

    Pertemuan antara orang tua dilaksanakan di sekolah. Untuk membahas beberapa hal termasuk progam studi lanjutan, serta penerimaan hasil laporan sementara terkait nilai siswa.Itu dilaksanakan di dua hari yang berbeda. Hari pertama akan didatangi oleh orang tua dari murid kelas elite. Sedangkan hari kedua didatangi oleh orang tua dari murid kelas beasiswa.Hari ini adalah hari di mana para orang tua murid kelas elite menampilkan kekayaaan yang mereka punya. Mereka membawa mobil yang sangat mahal. Menggunakan setelan jas serta barang-barang mewah. Serta membawa pengawal dengan nama besar.Martin Mcknight. Seorang perdana menteri datang dan menjadi pusat perhatian. Tubuh laki-laki itu benar-benar besar, melebihi tubuh orang pada umumnya. Serta dipenuhi oleh otot. Membuat semua orang yang melihat kedatangan perdana menteri itu tidak berani bertindak macam-macam."Sepertinya baru kali ini kita bertemu setelah sekian lama," ujar Martin menatap seorang la

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Bukan Pengawal Komisaris BiasaĀ Ā Ā Rencana Mengorbankan

    Yuri masuk ke dalam ruangan kerja Ivona setelah menjawab sebuah sambungan telepon. "Yoshiro bertemu dengan perdana menteri dan memprovokasinya," ujar Yuri melaporkan keadaan yang ada.Ivona diam sejenak. Ia mengenal baik bagaimana sikap Martin. Tidak mungkin orang sepertinya akan meladeni tingkah anak kecil seperti Yoshiro. Sehingga Ivona yakin kalaupun memang ada pertarungan di sana, maka yang akan bertarung bukanlah Martin ataupun orang bawaan Martin."Siapa yang akan dilawan oleh Yoshiro?" tanya Ivona mengambil ponselnya."Galil Fal. Pengawal dari Keluarga Wesl," jawab Yuri. "Wesl? Bukankah kepala keluarga mereka anggota partaiku?" "Benar. Nova Wesl. Dan anaknya Ethan Wesl."Ivona bukanlah tipe ketua partai yang sering menghabiskan waktu bersama dengan anggota partainya. Apalagi dengan anggota partainya yang berjenis kelamin laki-laki. Ivona bahkan tidak pernah mau datang jika seandainya ada undangan minum yang ber

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Bukan Pengawal Komisaris BiasaĀ Ā Ā Tidak Sengaja Menciptakan Iblis Baru

    Martin menatap secara saksama pertarungan yang terjadi di gedung olahraga. Yoshiro menggunakan tangan kosong. Dan Galil menggunakan pedang katana. Keuntungan penuh ada di sisi Galil. Hanya saja Martin merasa bahwa pertarungan yang ada tidak berjalan sesuai dengan keinginan Galil. Seakan-akan Galil bertarung sesuai dengan kemauan Yoshiro. Semua orang yang ada di sana pun menyadarinya bahkan Yoshiro tidak sama sekali merasakan tekanan atas kondisi yang menguntungkan Galil. Tidak ada satupun tebasan Galil yang dapat mengenai titik vital Yoshiro. Dan Yoshiro terus bisa bergerak ke sana ke mari sesuka hatinya. "Apa yang sedang dia lakukan?" tanya Martin pada Aewon. "Mengulur waktu. Dia selalu seperti itu. Bertarung sesuka hatinya di awal. Dan mulai serius setelah mendapatkan luka fatal," balas Aewon mengamati pergerakan Martin. "Bukankah kamu sudah pernah bertarung dengannya sebelumnya? Lalu mengapa dia masih ber

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Bukan Pengawal Komisaris BiasaĀ Ā Ā Mengganti Kesepakatan

    Kemampuan bertahan milik Yuki. Teknik pukulan milik Aewon. Dan teknik tendangan milik Keenan. Martin melihat itu semua pada diri Yoshiro saat ini. Membuat Martin merasa sedikit tertarik dengan bakat yang dimiliki oleh anak muda itu.Meniru kemampuan beladiri orang lain dan menyempurnakan semua teknik dari berbagai orang dalam satu tubuh. Itu bukanlah sesuatu yang mudah. Dan Martin tidak pernah melihat itu sebelumnya.Sedangkan di satu sisi lain, Keenan merasa ada yang aneh. Yoshiro terlihat seperti bergerak di luar kendali. Seakan-akan ada yang mendorongnya untuk segera menyelesaikan pertarungan itu dengan cepat. Tidak seperti Yoshiro biasanya yang selalu menikmati segala pertarungan dan suka mengulur waktu."Hujan, 'ya? Apakah karena ini?" tanya Keenan menatap ke arah luar kaca. Atau lebih tepatnya ke arah air hujan yang turun sangat deras.Semua orang yang mafia, Yakuza, ataupun kelompok pembunuh bayaran tau bahwa Aewon sangat berbahaya saat huj

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Bukan Pengawal Komisaris BiasaĀ Ā Ā Sedikit Kesal

    Yoshiro bersantai di dalam bathtub yang berisikan dengan air hangat. Menatap ke arah televisi berukuran 43 inci yang terpasang di dinding. Menyimak berita siaran ulang tentang Ivona yang mengadakan konferensi pers terkait pemecatan Nova Wesl. Yoshiro belum bertemu dengan Ivona sehingga Yoshiro belum tau alasan pasti mengapa perempuan itu mengambil tindakan itu. Yoshiro menatap ke arah pintu masuk yang jaraknya cukup jauh dari bathtub saat mendengar suara gagang pintu. Dan secara kebetulan perempuan yang muncul di siaran ulang, kini muncul di hadapannya. Mengunci pintu kamar mandi dari dalam. Melepaskan sepatu hak tinggi dan segala pakaian kerjanya. "Di mana ibumu?" tanya Ivona menyalakan shower dan membasahi seluruh tubuhnya. "Saya tidak tau. Tapi kemungkinan ibu saya sedang keluar untuk membeli bahan makanan makan malam," jawab Yoshiro menyalakan suara televisi sekeras mungkin supaya suara mereka tidak keluar dari luar. "A

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Bukan Pengawal Komisaris BiasaĀ Ā Ā Harapan

    Yuri memutuskan untuk istirahat sejenak setelah mengajari Yoshiro cara untuk merentas data milik orang lain. Yoshiro masih terbilang masih pemula dalam hal seperti itu. Tapi Yoshiro bisa mengingat semua hal yang diajarkan oleh Yuri dengan cepat. Membuat Yuri tidak harus mengulangi apa yang sudah ia ajarkan untuk yang ketiga kalinya.Ditambah lagi kondisi mereka saat ini berada di kantor utama. Dan sudah tengah malam. Upah lembur adalah alasan mengapa Yuri tetap menjalankan tugas mendadak itu.Yuri duduk di meja depan Yoshiro. Yang juga memiliki komputer. Menikmati sebuah kopi hangat yang sudah ia pesan sebelumnya. Sembari menunggu jam istirahat mereka selesai."Apakah kamu sudah mulai latihan dengan Keenan?" tanya Yuri menyalakan komputer yang ada di hadapannya."Sudah. Dia benar-benar tidak memiliki kasihan saat melatih seseorang," keluh Yoshiro terhadap pola latihan Keenan."Dilihat dari mana pun juga dia bukan orang baik. Apa yang kamu harapkan dari orang sepertinya?""Benarkah? Me

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-07
  • Bukan Pengawal Komisaris BiasaĀ Ā Ā Membeli Barang Mahal

    Sepulang dari latihan bersama Keenan, Yoshiro diminta untuk menemui Yuri di salah satu mall besar yang letaknya tidak terlalu jauh dari kantor pusat.Yoshiro dibawa oleh Yuri ke salah satu toko pakaian formal dari brand terkenal baik itu di dalam negeri ataupun di luar negeri.Yoshiro menatap ke arah salah satu setelan kemeja berwarna cream yang sudah diamati oleh Yuri sejak awal. Tidak lama ada salah satu pelayan menggunakan setelan jas blazer berwarna hitam dan sarung tangan berwarna hitam juga datang mendekat ke arah mereka."Selamat datang Tuan dan Nyonya. Saya Bona. Saya pelayan di sini. Apakah mungkin ada yang bisa saya bantu?" tanya Sang Pelayan menarik perhatian Yoshiro dan Yuri."Ini berapa harganya?" tanya Yuri menunjuk jas berwarna cream itu."Harganya tiga ratus dollar," jawab Bona.Yoshiro menatap Yuri dan setelan jas cream itu secara bergantian dengan pikiran kosong. Harga yang tidak masuk akal untuk sebuah jas. Bukan barang yang seharusnya dibeli untuk seorang anak rema

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-07

Bab terbaru

  • Bukan Pengawal Komisaris BiasaĀ Ā Ā Epilog

    Sheila menggaruk keningnya saat melihat ada banyak sekali laporan perusahaan yang menumpuk di meja kerjanya. Sheila sudah bergabung dengan perusahaan milik Keluarga Olivia semenjak keberangkatan Yoshiro ke Jepang sebelas tahun lalu.Selama sebelas tahun itu, Yoshiro dan Ivona selalu menyempatkan waktu untuk kembali dan menemui Sheila. Namun satu tahun ke belakangan ini kedua orang itu sama sekali tidak memberikan tanda-tanda bahwa akan kembali. Membuat Sheila sedikit takut jika seandainya ada sesuatu yang buruk terjadi pada mereka.Perhatian Sheila teralihkan saat mendengar ada suara ketukan pintu. Ia merasa malas karena ia yakin itu adalah salah satu bawahannya yang membawa dokumen untuk diperiksa."Masuk," ujar Sheila dengan suara lemas.Pintu terbuka. Namun tidak terlalu lebar. Sheila memandangi pintu itu, bertanya-tanya siapakah orang yang sedang mengerjainya. Serena? Tidak, Sheila yakin itu bukan Serena. Karena pada jam seperti sekarang, Serena masih berada di universitas dan bar

  • Bukan Pengawal Komisaris BiasaĀ Ā Ā Bersama

    Yoshiro dan Ivona sudah berada di Jepang selama beberapa minggu. Dan mereka lebih sibuk dari biasanya. Bahkan Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di kantor daripada di rumah. Namun semuanya mulai membaik setelah dua minggu berlalu.Ivona sudah mulai bisa bernafas lega dan pulang ke rumah lebih awal. Sedangkan Yoshiro juga sudah mulai berhasil mengikuti lebih banyak kelas di universitas tempatnya berkuliah.Seperti saat ini, Yoshiro dan Ivona sedang berada di cafe kecil. Ivona menikmati kopi hitam. Dan Yoshiro menikmati minuman cokelat hangat."Aku akan mulai menyerahkan tanggung jawab beberapa perusahaan pada CEO yang aku tunjuk mulai minggu depan. Jadi kemungkinan aku akan memimpin satu perusahaan utama dan hotel yang kamu pegang sekarang," ujar Ivona memegang gelas kopinya dengan kedua tangan untuk memastikan seberapa panas kopi itu."Aku rasa tidak masalah jika aku yang masih memimpin hotel itu. Lagipula membiarkanmu bekerja sendiri, itu tidak masuk di akalku. Lebih baik kamu me

  • Bukan Pengawal Komisaris BiasaĀ Ā Ā Tetap Memilihmu

    Yoshiro menghela nafas sambil memandang ke arah pantai. Ia melepaskan segala penatnya setelah selama seminggu dirinya harus fokus pada ujian akhir sekolahnya. Dan kini ia sudah berhasil melewati itu semua. Hanya sisa pengambilan berkas nilai. Lalu acara kelulusan siswa.Pandangan Yoshiro teralihkan dari ombak pantai saat melihat sebuah mobil putih menuju ke arahnya dan berhenti tepat di hadapan mobilnya. Pemilik mobil itu keluar. Kening Yoshiro mengkerut. Ia mengenal siapa perempuan itu. Yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah kenapa perempuan itu ada di sini? Bukankah seharusnya perempuan itu berada di kantor untuk menyelesaikan tugasnya?Ivona Olivia. Pemimpin Keluarga Olivia yang sebentar lagi akan berpindah ke Jepang untuk membangun beberapa perusahaan baru bersama Yoshiro."Apakah ada masalah?" tanya Yoshiro menghadap Ivona."Tidak ada. Aku sempat melacak mobilmu dan melihatnya menuju ke arah pantai. Aku berpikir bahwa kamu sedang bersama seseorang di sini. Jadi aku ke mari,"

  • Bukan Pengawal Komisaris BiasaĀ Ā Ā Tidak Peduli

    Yoshiro terkejut saat Ivona datang ke kantornya dan masuk ke dalam ruang kerjanya. Perempuan itu masih menggunakan setelan jas berwarna hitam. Menandakan bahwa perempuan itu langsung menemuinya setelah melakukan rapat penting di kantor utama. "Kenapa?" tanya Yoshiro bangkit dari kursi kerjanya."Tidak ada. Aku hanya ingin mengajakmu makan siang. Kita sudah lama tidak makan bersama bukan?" jawab Ivona menutup pintu."Bukankah akan menjadi masalah jika ada orang yang melihat kita bersama?""Kita makan di sini. Aku sudah memesan makanan. Dan akan diantar oleh Yuri.""Kenapa tidak makan nanti setelah pulang dari kantor saja?""Aku ingin makan sekarang. Kenapa? Apakah tidak boleh?""Boleh."Ivona duduk di sofa. Lalu Yoshiro pun duduk di samping Ivona. Ivona merangkul tangan Yoshiro. Dan menyandarkan kepalanya pada bahu Yoshiro."Aku belum membelikanmu hadiah ulang tahun. Kemarin pun tidak sempat merayakannya karena kamu pulang tengah malam," ujar Ivona."Tidak masalah. Kita sudah sama-sam

  • Bukan Pengawal Komisaris BiasaĀ Ā Ā Kondisi Mabuk

    Yoshiro berjalan mengendap-endap saat memasuki kamar. Karena ia melihat ada tubuh Ivona terbaring di atas kasurnya. Ia tidak mengerti mengapa perempuan itu akhir-akhir ini lebih sering tidur di kamarnya. Namun itu jelas-jelas membuatnya tidak memiliki banyak ruang.Secara hati-hati, Yoshiro melepas jas dan sepatunya. Lalu duduk di kasur secara perlahan supaya tidak membuat kasur bergoyang. Namun tiba-tiba saja tubuh Ivona bangkit dan membuat Yoshiro terkejut."Kenapa kamu baru pulang?!" tanya Ivona dengan nada keras."Aku bertemu dengan teman lamaku. Bukankah aku sudah mengirim pesan tadi?" balas Yoshiro dengan nada lemah karena takut."Kamu hari ini ulang tahun! Kenapa kamu tidak bertemu dengan temanmu besok atau lusa saja?! Seharusnya kamu menghabiskan hari ini bersamaku!""Aku tidak pernah merayakan hari ulang tahunku. Aku pikir tidak ada perayaan spesial hari ini. Dan aku pikir kamu tidak tau. Jadi aku minum bersama temanku sepulang kerja.""Kamu minum?""Sedikit.""Berapa orang?"

  • Bukan Pengawal Komisaris BiasaĀ Ā Ā Teman

    Keenan mendatangi club malam yang selalu menjadi tempat berkumpulnya dengan anggota kelompok White Owl. Ia datang bukan untuk bertemu dengan client yang ingin menyewa jasa kelompoknya. Melainkan karena ia mendapatkan kabar bahwa ada seorang laki-laki mengamuk di bar dan menghantam seluruh orang termasuk seluruh anggota White Owl yang sedang asik berdansa di sana.Saat memasuki club, sama sekali tidak ada suara musik terdengar. Bahkan tidak ada suara-suara orang. Benar-benar senyap. Saat Keenan mulai masuk lebih dalam, Keenan bisa melihat ada banyak sekali orang terkapar di lantai dengan luka memar dan beberapa bagian wajah mengeluarkan darah. Di antara semua orang yang jatuh pingsan itu, ada seorang laki-laki menggunakan jas sedang duduk di kursi meja bar. Dengan gelas kecil dan sebotol minuman beralkohol."Apa kamu ke sini untuk membunuhku?" tanya Keenan pada laki-laki itu.Remaja itu memutar badannya. Dan saat itu Keenan bisa melihat jelas sosok laki-laki yang telah mengacaukan mar

  • Bukan Pengawal Komisaris BiasaĀ Ā Ā Bubur

    Jika biasanya, Sheila akan membuat roti atau berbelanja kebutuhan sehari-hari setelah Serena berangkat sekolah, kali ini tidak. Itu harus ia tunda lebih dulu. Karena anak laki-lakinya datang ke apartemen tanpa memberikan kabar lebih dulu.Yoshiro dan Sheila duduk di meja makan. Dengan segelas teh hangat dan cemilan ringan yang Sheila ambil dari rak dapur."Apa kamu tidak sekolah? Bukankah sebentar lagi ujian akhir?" tanya Sheila khawatir."Jam sekolahku lebih lambat dari Serena. Aku masuk sekolah lebih siang," balas Yoshiro.Sheila mengangguk. Anak laki-lakinya itu datang menggunakan seragam almamater sekolah dan tas sekolah. Menandakan bahwa memang sejak awal, Yoshiro sudah memiliki niatan untuk pergi ke sekolah."Tentang Ibu yang ingin bekerja di perusahaan Keluarga Olivia. Apa Ibu yakin dengan itu?" tanya Yoshiro memegang gelasnya dengan kedua tangan."Ibu rasa itu tidak ada salahnya. Bekerja membantu Ivona yang selama ini sudah membantu kita. Dan terlebih lagi, terkadang Ibu berpi

  • Bukan Pengawal Komisaris BiasaĀ Ā Ā Pembuktian Firasat Ivona

    Yoshiro masuk ke dalam kamarnya membawa sebuah goodie bag berwarna cokelat. Ia terkejut saat melihat Ivona sudah berdiri di depan meja kerjanya dengan kondisi laptopnya menyela. Namun keterjutan itu menghilang beberapa detik setelah itu.Yoshiro masuk ke dalam kamar. Menutupi pintu kamar. Dan menaruh goodie bagnya ke atas meja kerjanya."Kamu pergi ke mall?" tanya Ivona mematikan layar laptop Yoshiro."Benar. Aku pergi ke mall saat jam istirahat," jawab Yoshiro melepaskan jasnya menyisakan kemeja putihnya saja."Apa yang kamu lakukan di sana?""Aku membeli tas, sepatu, dan buku untuk ibuku. Lalu aku juga sempat menonton film sebentar. Kenapa tiba-tiba saja kamu berbicara dengan nada lembut seperti sekarang?""Tidak ada."Ivona duduk di sisi tepi kasur. Mengamati Yoshiro yang sedang melepas sepatu dan kaos kakinya. Yoshiro bukanlah seorang pembohong. Ivona yakin sekali dengan itu. Namun entah mengapa, saat ini Yoshiro menutupinya. Seorang perempuan yang ada di sisinya di foto."Baumu s

  • Bukan Pengawal Komisaris BiasaĀ Ā Ā Kemungkinan Buruk

    Yuri menaruh kopi kaleng di atas meja kerja Ivona. Perempuan itu melewatkan jam makan siang dengan alasan karena sudah makan makanan yang dimasak oleh Yoshiro tadi pagi. Yuri tidak tau apakah itu hal yang baik atau buruk. Namun yang jelas, semua kebiasaan Ivona sudah mulai berubah semenjak Yoshiro berada di sisinya. Ivona yang selalu tidak memiliki kesempatan untuk makan pagi, kini selalu bangun lebih pagi lalu makan di rumah dan berangkat ke kantor dalam posisi kenyang."Bagaimana ibu Yoshiro? Saya akan kesusahan jika harus mengurus seluruh perusahaan yang ada di negeri ini seorang diri," tanya Yuri."Aku belum membicarakannya. Namun aku rasa, masih ada kesempatan untuk membujuknya. Dia bukan orang yang keras kepala," balas Ivona mengambil kopi kaleng."Sebenarnya beberapa hari lalu, Serena mendatangi Yoshiro dan meminta untuk bekerja paruh waktu di salah satu anak perusahaan milikku," lanjut Ivona."Lalu dia menerimanya?" tanya Yuri dengan cemas."Tidak. Dia menolaknya," jawab Ivon

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status