Semua Bab Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!: Bab 81 - Bab 90

120 Bab

BAB 81

Mendapati panik yang melanda Lia, mengundang kesenangan tersendiri bagi Rika. Dia tertawa, melihat Lia seolah menemukan mangsa empuk. "Lia, Lia. Apa kamu kira aku berakhir begitu saja? Aku adalah anak konglomerat yang mudah melakukan semuanya! Orang tuaku tak akan tinggal diam melihatku terpenjara karenamu!" Tangan Lia semakin erat memeluk Alesia, was-was bila saja Rika mendadak melakukan tindakan kriminal yang tak terduga. "Bukan salahku kamu dan Jacob dijebloskan ke penjara, Rika." "Apa katamu? Bukan salahmu? Kamu memang manusia yang tak tahu diri!" "Kalimatmu lebih pantas kamu katakan pada dirimu sendiri." Tak perlu menunggu lama, amarah Rika yang pada dasarnya temperamental itu melunjak. "Kamu selalu menganggapku mudah, bukan? Tetapi lihat! Sekarang kamu sendiri, Lia! Tak ada lagi Alex yang akan menjagamu, hahaha!" Lia meneguhkan dirinya dengan mengepalkan kedua tangan. "Bahkan jika aku benar-benar sendiri, aku bisa menghadapimu, Rika." Rahang Rika mengeras, tak mendu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

BAB 82

Dalam hening dan penantian, Alex hanya bisa melihat kepasrahan Lia yang menunggu di depan ruang operasi. Ya, keduanya tengah menunggu harapan akan nasib Alesia. Kesekian kalinya Alex harus menatap Lia yang meratapi derita di dalam angan, di mana Lia baru saja bangkit dari keterpurukan. Status Alex dan Lia memang belum menemukan titik kejelasan, tetapi Alex berupaya hadir di saat-saat terendah Lia. Dua jam berlalu, belum ada dokter yang keluar untuk memberi kabar terbaru mengenai Alesia. Entah sadar atau tidak, Lia hanya bisa bersandar pada tubuh Alex. Sementara itu, Alex terbawa arus kesedihan Lia. Membuatnya memutar kilas balik di dalam kepalanya seorang pada tempo hari di rumah tuan Erik. Jika saja Alex tak mendesak tuan Erik untuk memberikan informasi mengenai keberadaan Lia dan Alesia di Paris, mungkin saja Alex akan lebih menyesal karena membiarkan Lia seorang diri melewatkan derita ini. "Kakek, dia berada dalam bahaya. Aku mohon beritahu aku di mana dia saat ini." Desak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

BAB 83

Erika Odeline terlihat keluar dari sebuah kantor kepolisian di kota Paris. Wajahnya tampak sumringah, menambahkan kebahagiaan dan kekejaman dalam waktu yang bersamaan. "Sudah kubilang, kalian tak mampu untuk mengekang ku di balik jeruji. Hahaha!" Seru Rika berbicara seorang diri sebelum masuk ke dalam mobil. Rika dengan santainya memasuki kendaraannya, melesat seperti orang yang menggila dan kehilangan arah. Lambat laun Rika merasa sepi melahap dirinya, dengan sendirinya Rika menepikan mobilnya. "Ada apa denganku? Tidak!" Wanita itu terus meracau seorang diri di dalam mobilnya, bahkan Rika tak tahu bagaimana caranya untuk menghentikan semua bisikan yang berlangsung di dalam kepalanya. Beberapa menit kemudian, sorotan lampu cahaya dari sebuah mobil menerangi pandangan Rika. Kedua mata Rika memincing, begitu silau akan sorot lampu mobil tersebut. Tentu Rika dibuat penasaran. Namun dalam sekejap, rasa penasarannya terjawab. Pengawal kepercayaan Alex, yang tidak lain adalah Re
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

BAB 84

Pagi hari dengan sinar mentari seolah berlawanan dengan duka yang masih menyelimuti Lia dan Alex. Sudah beberapa hari sejak duka itu. Dan Lia masih berdiam diri di dalam kamarnya. Alex setia untuk menanti wanita itu, walau Alex kini belum bisa untuk berada di dalam satu kediaman bersama Lia. Alex dengan membuat Lia risih padahal dia masih berkabung. Walau begitu, Alex sudah mengantongi izin dari Tuan Erik untuk menunggu Lia setiap hari di dalam rumah atau apartemen Lia. Semua pekerjaan Lia terbengkalai, dan itu bukanlah hal penting lagi. Sesekali Alex melihat Lia di kamarnya, membawa nampan berisikan makanan, meski Lia tidak mau memakan apa pun yang dibawa untuknya. Wajar saja, mengingat Lia sangat sangat terpuruk akan dukanya. Kini Alex sedang berada di ruang tengah apartemen Lia. Menunggu Lia yang masih menunjukkan tanda-tanda enggan keluar dari dalam kamarnya. Tanpa disangka, Evan datang dan membuat Alex mengira itu hanya hal biasa. "Ada yang bisa kubantu?" Tanya Alex den
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya

BAB 85

Malam yang kelabu membawa dampak yang serius pada jiwa Alex. Pria itu hanya bisa termangu menetap Lia yang masih tak sadarkan diri dengan pergelangan tangan yang dibalut gulungan kapas. Dalam hati Alex berkata, 'aku lakukan apa yang kubisa selagi kamu benang dibuatnya. ' Tentu Alex lelah, Alex hanyalah manusia biasa yang tak mengira bahwa keputusannya untuk menikahi Lia akan membawa petaka yang tak terduga. Alex menunduk, menatap sepasang sepatu hitam yang digunakannya. "Aku hanya ingin kamu tahu, bahwa aku sangat mencintaimu Natalia. Kamulah manusia yang sangat berarti untukku, dan aku tak akan pernah menghianatimu." Ujar Alex pada keheningan malam yang sendu. "Ingin sekali kujelaskan padamu, bahwa hari di mana kamu mengira aku menghianatimu, itu bukanlah sesuatu hal yang sungguh terjadi. Saat itu aku dijebak oleh Maya yang di mana merupakan utusan Rika di dalam penjara." Kedua mata Alex terpejam. "Bahkan saat berada di balik jeruji maupun rumah sakit jiwa, mereka benar-bena
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-16
Baca selengkapnya

BAB 86

Hari demi hari berlalu, Natalia Nawasena masih menjalani perawatan baik itu dalam segi mental dan luka yang dibuatnya pada pergelangan tangan sendiri. Di samping itu, Alex masih setia menemani Lia dan tak ingin melewatkan 1 detik pun. Di sisi lain, Alex bersyukur karena dirinya tidak pernah mengajukan perceraian secara sah karena menurut Alex, dia masih mampu mempertahankan hubungan yang telah dilanda oleh banyak ujian tersebut. Hari ini, Lia baru saja selesai melakukan sesi konsultasi dengan dokter kesehatan mental di Paris. Tentu Lia bersama dengan Alex, yang ingin memberikan hal-hal terbaik pada Lia. "Apa kamu ingin sesuatu?" Tanya Alex pada Lia ketika mereka sudah berada di dalam kendaraan. "Kita bisa membeli sesuatu, kalau kamu ingin, sebelum kita sampai di apartemen milikmu." Lia menimpali. "Tidak, aku hanya ingin beristirahat. " Alex mengangguk. "Baik, kita akan langsung pulang ke tempatmu saja." Ucapan Alex membuat Lia sekadar tersenyum simpul, kemudian menikmati pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

BAB 87

Hujan di luar hotel tampaknya semakin deras. Alex dan Lia benar-benar terjebak di dalam bangunan mewah yang tentunya membuat Alex menyewa sebuah kamar. "Sepertinya hujannya akan berhenti beberapa jam lagi. Kamu bisa beristirahat di ranjang, selagi aku berjaga." Ucap Alex. Lia menggangguk paham. "Seharusnya kamu saja yang beristirahat, karena kamu sudah mengendarai mobil cukup jauh dari apartemenku." "Ya, aku bisa beristirahat di atas sofa saja. " Dahi Lia mengernyit. "Ada apa? Mengapa kamu tidak mau tidur di atas ranjang?" "Aku enggan membuatmu risih, Lia. Kamu saja yang beristirahat di atas ranjang." Terdengar desahan lembut dari mulut Lia. "Alex. Kamu tidak perlu memikirkanku sejauh itu. Kamu juga perlu memperhatikan dirimu, karena aku tak ingin kamu kenapa-napa." "Baiklah, jika kamu yang meminta seperti itu. Tapi, mungkin aku akan tetap terjaga sampai hujannya reda." "Sepertinya aku akan masuk ke dalam kamar kecil terlebih dulu, aku ingin membersihkan wajahku sebelum
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Baca selengkapnya

BAB 88

Sepasang suami istri itu menikmati waktu mereka yang akhirnya dapat menyelimuti bersama kehangatan pun kebahagiaan. Tak lain dan tak bukan ialah Alexander dan Natalia. Pagi yang menjadi awal dari hari mereka menyambut begitu baik, menusuk indra penglihatan mereka karena menemukan bahwa pagi usai badai kemarin terasa mendukung. Alex mengerjakap matanya sebagai orang pertama yang sadar. disusul untuk niatnya yang hendak bergerak, tetapi Alex tersadar bahwa ada yang bersandar pada bahu kekarnya. Wajah Alex menoleh, menemukan Lia yang masih pulas dan hanya terbalik selimut tebal sepertinya. Alex mengukir senyum di wajahnya, menemukan pagi ideal yang menjadi dambaannya sepanjang waktu. " Selamat pagi. " gumam Lia yang nyatanya juga sudah sadar, membuat Alex semakin gencar berbahagia. Tanpa membalas ucapan Lia, Alex mengucap dahi wanita itu lalu melontarkan tanya. "Apa aku boleh ke kamar kecil? Rasanya aku sangat ingin..." Lia tertawa kecil. "Ya, ya, aku paham maksudmu Alex." Lia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-18
Baca selengkapnya

BAB 89

Hari yang dijanjikan oleh Lia untuk datang membawa materi dan proposalnya pun tiba. Pagi hari menyambut Lia, yang sedikit bingung karena menemukan dirinya berada di atas ranjang. Lia menoleh, menemukan sisi ranjang yang lain tampak kosong. Dahi Lia mengernyit, berusaha mencari pria yang semalam masih berada bersamanya. Tubuhnya bangkit, mengeratkan luaran piyamanya, dan berjalan menuju keluar kamar. Mata Lia mengedar ke sana kemari, mencari-cari keberadaan seseorang. "Alex, apakah kamu sudah pulang?" Ucap Lia dengan suaranya yang lembut. Asisten Lia tergopoh-gopoh menghampiri sang atasan. "Tuan Alex sedang berada di dapur, Nyonya. Tuan bersikeras untuk menyiapkan sarapan untukmu." "Benarkah?" Tanya Lia tak percaya sontak kembali beranjak untuk menuju dapur, dan sungguh menemukan keberadaan Alex di sana yang sedang menata sesuatu di atas piring. Lia menutup mulutnya dengan satu tangan. "Astaga, sejak kapan kamu bisa memasak?" Pertanyaan Lia membuat Alex tersenyum miring da
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-19
Baca selengkapnya

BAB 90

Alex cukup lama menunggu kehadiran Lia yang dikiranya masih melakukan rapat pada ruang pertemuan. Alex berusaha mengirimkan pesan singkat agar tidak mengganggu Lia, tetapi tak ada satu pun pesan yang dibalas oleh wanita itu. Ketika Alexander kembali pada layar laptopnya, tiba-tiba saja muncul kehadiran Lia dengan wajah yang tak mampu diartikan oleh Alex sendiri. Nafas Lia seperti tersengal, Lia begitu gelisah membuat Alex ikut bimbang. "Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Alex memastikan keadaan Lia. "A-aku, aku hanya ingin segera pulang." Balas Lia singkat namun tidak menatap Alex sama sekali. Tentu respon Lia membuat Alex menjadi ganjal, karena saat berangkat tadi Lia tampak baik-baik saja. "Apa kamu yakin bahwa kamu baik-baik saja? Apa kamu terburu-buru karena pesan yang aku kirimkan?" Baru saja Lia hendak menjawab Alex, tiba-tiba saja Evan muncul dengan membawa ponsel Lia. Pria itu sekadar meletakkan ponsel Lia di atas permukaan meja, menarik perhatian Alex dan Lia yang serem
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status