Aurora tersentak, matanya terbelalak saat melihat Archen duduk di sisinya. Tatapan lembut Archen membuatnya langsung mencengkeram selimut, menariknya hingga menutupi tubuhnya. "Di mana kita? Apakah kita..." suaranya terengah-engah, "Apakah kita sudah..."Kata-kata Aurora terhenti, ketakutan dan kebingungan terpancar di wajahnya.Archen menyeringai, tatapannya tajam menusuk Aurora. "Kita di villa ku, di puncak Bogor. Dan kamu, ternyata kamu sangat luar biasa tadi," bisiknya, suara Archen bercampur dengan nada menggoda.Wajah Aurora berkerut, matanya berkilat amarah. "Astaga! Kami sudah melakukan semuanya, tapi aku tak merasakan apa-apa! Tidak adil! Seharusnya aku bisa merasakan sensasi tubuhnya yang kekar. Aku sudah lima tahun tidak merasakannya!" gumam Aurora dengan kesal."Hahaha..." tawa Archen bergema di ruangan, membuat Aurora mengerutkan kening. "Ada apa, kenapa kau tertawa?" tanyanya, bingung.Archen mencubit hidung Aurora dengan lembut, "Aduh, sakit!" rintih Aurora sambi
Terakhir Diperbarui : 2025-01-03 Baca selengkapnya