"Aurora," suara Archen lembut, menarik Aurora kembali ke dunia nyata. Ia tersenyum tipis. "Terima kasih sudah menjemput Ethan." kata Aurora dengan tulus.Archen mengangguk, mata hazelnya berbinar-binar. "Sudah menjadi tugasku. Bagaimana kalau sekarang kita makan siang dulu?"Ethan, si bocah kecil cerdas, langsung menimpali, "Iya, Ma! Aku lapar banget!"Aurora terdiam sesaat, ia berfikir kalau Ethan hanya ingin makan siang bersama orang tua lengkap bukan karena lapar. "Mama, kenapa diam saja?" desak Ethan tidak sabaran.Aurora menatap Ethan dengan lembut sembari berkata, "Tapi, Mama harus bekerja sayang, biar bos Mama tidak marah. Jadi, kamu makan siang berdua saja ya sama Ayah Archen!"Ethan cemberut, matanya berkaca-kaca. Makan siang bersama keluarga yang lengkap adalah impiannya, dan sekarang impian itu nyaris sirna."Jangan khawatir, sudah jam makan siang. Kau tidak akan dianggap malas!" kata Archen, seolah membaca pikiran Aurora.Ethan langsung menggoyangkan tangan kiri Aur
Terakhir Diperbarui : 2025-02-01 Baca selengkapnya