All Chapters of Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis: Chapter 21 - Chapter 30

42 Chapters

Kencan Pertama

Michael memejamkan mata sembari menggigit bibir bawahnya. Sikapnya sudah terlalu ceroboh kali ini. Lelaki berusia 30 tahun itu kini bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah Clara. Sudah dapat dipastikan bahwa istri barunya itu sangat kesal bahkan mungkin marah besar padanya. "Sayang, itu tidak seperti yang kamu pikirkan," ucap Michael seraya melingkarkan tangannya di pinggang ramping Clara. Clara menepis dengan kasar tangan kekar Michael. Hatinya begitu panas karena sang suami telah berani menyebut nama Sandrina di saat mereka bercinta. Siapa pun wanitanya, pasti akan marah dan sakit hati jika suaminya seperti itu. "Aku nggak tahu lagi gimana caranya biar kamu lupa sama wanita itu. Apa jangan-jangan sejak tadi kamu membayangkan bercinta dengan Sandrina, hah?" sentak Clara sembari memutar tubuhnya menghadap Michael. "Nggak, Clara. Itu terjadi begitu saja. Aku juga nggak tahu kenapa tiba-tiba aku bisa sebutin nama dia," jawab Michael beralasan. Muak rasanya dengan sikap Michael
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Michael Mengunjungi San Kitchen

Sandrina benar-benar kembali merasa semangat setelah melihat perkembangan yang luar biasa di rumah makannya. Masalah rambut yang sudah dia pangkas seperti laki-laki, kini tidak menjadi bebannya lagi. Ya, itu karena Sandrina sudah memakai rambut palsu untuk menutupi rambut aslinya itu. "Bu, kemarin ada yang datang ke sini. Dia ingin memesan makanan kita untuk acara ulang tahun pernikahan sekaligus memperingati hari ibu," ucap Zakiah yang tak lain adalah kasir di rumah makan San Kitchen. "Oh ya? Ini pengalaman pertama bagi kita. Berarti tanggal 22, ya?" tanya Sandrina antusias. "Benar, Bu. Mereka ingin memesan menu best seller di San Kitchen," jawab Zakiah. Sandrina bertepuk tangan untuk sesaat. Dia benar-benar senang karena ada yang pesan catering padanya. Tentu saja ini akan menjadi energi bagi Sandrina untuk semakin semangat dan giat dalam mempromosikan rumah makan miliknya itu. "Sandrina," panggil seseorang yang berhasil membuat Sandrina menolehkan wajahnya. Sontak saja kening
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Pesan Makanan

"Berani-beraninya kamu bohong sama aku, Michael! Aku benar-benar kecewa dan tidak suka kamu seperti ini. Sudah jelas aku melarang kamu datang ke tempat itu. Tapi kenapa kamu malah sengaja datang ke sana, hah!?" bentak Clara dengan suara yang menggema di seluruh ruangan. Malam ini Michael benar-benar tidak bisa berkutik saat Clara memarahinya. Awalnya dia berusaha menutupi kebohongannya itu. Namun, saat Clara menunjukkan video di Tik Tok Sandrina, sontak saja hal itu membuat Michael terperanjat kaget dan terpaksa mengakuinya. "Sudah ketahuan, masih berani mengelak. Kamu memang sengaja 'kan datang ke rumah makan dia karena ingin bertemu dengannya!? Iya, 'kan?" Kembali, Clara bertanya dengan nada tinggi dan ngegas. Kemarahannya semakin memuncak karena Michael sempat mengelak. "Kalau ngomong jangan sembarangan nuduh, Clara!" ujar Michael, "aku makan ke sana karena kebetulan saja lewat San Kitchen. Lagipula, aku dan Sandrina juga nggak ngapa-ngapain. Kami cukup profesional. Aku datang s
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Owner Arogan

22 Desember 2024..."Selamat hari Ibu!" sorak Sandrina sembari membawa sebuah bucket uang ke hadapan Ibunya. Sang Ibu menatap haru sekaligus bahagia. Setiap perayaan hari ibu, Sandrina memang selalu memberikan suprise padanya. Sebagai seorang ibu, Marlinda tidak pernah menyuruh putrinya untuk melakukan sesuatu untuknya. Kebahagiaan Sandrina adalah kebahagiaannya juga. Namun, saat putrinya itu berusaha memberikan kejutan padanya, tentu saja Marlinda tidak akan menolak dan selalu menghargai putrinya itu. "Terima kasih, sayang. Ya ampun, kamu kok repot-repot bikin kayak gini sih, San." Marlinda menerima bucket uang yang Sandrina berikan padanya. "Iya, Bu. Nggak apa-apa. Lagian kayak gini 'kan nggak setiap hari," ucap Sandrina yang kemudian duduk di samping ibunya. Marlinda tersenyum bangga. Dia pun memeluk hangat putri satu-satunya itu. "Ya sudah, tapi Ibu nggak mau lho kalau sampai kamu kerepotan. Apapun yang membuatmu bahagia, itu sudah jelas membuat Ibu bahagia juga.""Hehe, nggak
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Cobaan Apa Lagi

Hari ini rumah makan San Kitchen benar-benar ramai. Sandrina sengaja memberikan diskon besar-besaran spesial hari ibu. Banyak di antara mereka yang datang satu keluarga, ada juga yang hanya orang tua dengan anaknya, dan tidak sedikit juga mereka yang berpasangan serta bersama temannya. Selain melayani makan di tempat, San Kitchen juga menyediakan go food. Itu sebabnya Hurraim selalu memesan makanan di San Kitchen. Jika tidak melalui go food, dia biasanya akan menyuruh Bastian untuk membeli ke sana dengan cara dibungkus. "Sebelah sana masih kosong, Bu. Silakan pilih tempat duduk," ucap Sandrina dengan santun. Dia benar-benar semangat karena melihat pelanggannya datang berbondong-bondong ke rumah makannya itu. Sebelumnya Sandrina merasa kesulitan mengembangkan rumah makannya itu, tapi setelah dijalani dan dia mencoba menggunakan keajaiban sosial media, ternyata banyak yang penasaran dan sampai saat ini mereka menjadi pelanggan. Sandrina kini tersenyum melihat para pengunjung yang suk
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Fitnah

Sandrina diseret paksa ke kantor polisi. Sebagian orang memporak porandakan rumah makan San Kitchen. Sebagiannya lagi membawa Sandrina ke kantor polisi terdekat. Ini ke dua kalinya bagi Sandrina datang ke tempat itu. "Dia sudah melakukan perdagangan yang licik dan jahat," ucap wanita gendut itu dengan semangat dan antusias. "Itu tidak benar! Saya tidak melakukan apa-apa. Ini hanya fitnah. Saya yakin, ada orang yang sengaja melakukan ini," ujar Sandrina membela diri. "Halah! Nggak akan ada orang jahat yang mengakui kejahatannya! Sudah, Pak. Lebih baik penjarakan saja dia! Ini benar-benar kesalahan yang fatal. Bagaimana kalau kami semua mengalami kerugian atas perbuatannya?" cerocos lelaki berkulit hitam. "Kalian semua yang dibayar oleh seseorang untuk memfitnah saya! Sejauh ini, rumah makan saya baik-baik saja. Nggak ada hewan melata apa pun yang datang. Tapi hari ini, tiba-tiba hewan-hewan itu berkeliaran. Saya yakin, kalian sengaja membawa hewan-hewan itu lalu menyebarkannya di r
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Penjarakan

Sesampainya di kantor polisi...Clara dan Lorenza terperanjat kaget saat melihat Sandrina dan dua orang bayarannya di sana. Sontak saja hal itu membuat Clara dan Lorenza langsung mengerti apa yang terjadi. Sementara itu, Michael yang datang beberapa menit setelah istri dan ibunya, langsung dibikin bingung dengan kehadiran Sandrina di sana. "Sa–Sandrina, kamu juga ada di sini?" Michael menatap penuh tanda tanya. Sandrina mengangguk singkat, tapi dia tidak menjawab apapun. Melihat wajah Clara dan Lorenza saja dia tidak sudi dan sangat muak. Sampai saat ini, Sandrina tidak mengerti mengapa kedua orang itu terus mengganggunya. Padahal, dia tidak melakukan apa pun pada mereka. Bahkan saat Michael mendekatinya pun, Sandrina menjauh dan jual mahal. "Sialan! Jangan-jangan mereka ini buka suara soal perintahku," gumam Clara dalam hati. "Sebenarnya ada apa ini, Pak? Apa kesalahan istri dan ibu saya?" tanya Michael dengan wajah tegang, panik, kaget, heran dan penasaran. "Istri dan ibu Anda
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Kemarahan Marlinda

"Sandrina, saya mohon sama kamu, jangan penjarakan kami!" pinta Lorenza dengan tatapan penuh permohonan. Sandrina memalingkan wajahnya. Sebenarnya dia sangat muak dan marah, tapi dia juga bukan orang yang begitu tega pada manusia mana pun. Termasuk pada Lorenza dan Clara. "Jika aku membebaskan kalian, apakah kalian akan bertanggung jawab?" tanya Sandrina sembari menatap tajam dan penuh ancaman. Lorenza terdiam sejenak. Untuk sesaat dia menatap menantunya lalu beralih pada Michael. Setelah itu, dia pun mengangguk mengiyakan. "I–iya, Sandrina. Kami akan tanggung jawab," jawab Lorenza. "Rumah makanku sudah terlanjur kacau. Semua pelanggan sudah kecewa dan beranggapan buruk tentang kami. Apakah kalian bisa berikan kejujuran di depan publik? Seperti yang dua orang ini lakukan?" tanya Sandrina lagi. Tentu saja dia tidak mau membebaskan Clara can Lorenza begitu saja. Setidaknya mereka harus bertanggung jawab terlebih dahulu. "Apa maksudmu? Kamu ingin kami bicara di depan media, begitu?
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Tutup Sementara

Setelah puas memarahi keluarga Michael, Marlinda langsung mengajak putrinya pulang. Kekacauan di rumah makan sudah diatasi oleh team San Kitchen. Marlinda tidak ingin putrinya semakin merasa capek dan pusing dengan keadaan San Kitchen yang sangat berantakan. Kerugian hari ini lumayan banyak. Namun, Sandrina tidak terlalu memikirkan hal itu. Makanan yang sudah keluar hari ini dan disantap oleh para pelanggan yang belum sempat bayar, itu sudah dia ikhlaskan. Anggaplah itu sebuah sedekah darinya. Namun, Sandrina memikirkan apakah rumah makannya akan kembali ramai seperti semula, atau justru sepi karena kehebohan tadi? "Bagaimana kalau para pelanggan setia nggak mau datang lagi, Bu?" Sandrina menatap resah pada Ibunya. Marlinda mengulas senyum hangat. "Kalau sudah klarifikasi dari pihak yang fitnah kamu, dan barang bukti sudah kamu sebar luaskan, pasti para pelanggan mu akan kembali. Mereka hanya terkecoh dan belum tahu yang sebenarnya. Jika sudah tahu bahwa kamu tidak bersalah dan ini
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Hurraim Maksa Sandrina

Sandrina menolehkan wajahnya pada asal datangnya suara. Dia benar-benar terkejut saat tiba-tiba seorang lelaki bicara padanya. Melihat sosok lelaki itu, membuat Sandrina memutar bola matanya dan membuang napas kasar. Sandrina kembali heran karena lagi-lagi dia bertemu dengan Hurraim. Namun, yang paling membuatnya heran adalah saat mendengar ucapan Hurraim. Sekarang, Sandrina menatap penuh selidik. "Sudah kamu duga? Apa maksudnya ini?" Ia bertanya dengan ekspresi kebingungan. Hurraim bangun dari duduknya. Lalu dia berjalan ke arah Sandrina. Janda itu terlihat cantik di matanya. "Hebat 'kan aku? Bisa menebak apa yang akan kamu lakukan malam ini," ucap Hurraim yang tetap bersikap cool. Sandrina semakin tidak mengerti. Lelaki di hadapannya ini sudah seperti seorang pesulap saja. "Nggak usah macam-macam, deh! Atau jangan-jangan memang benar dugaanku. Kalau kamu ini seseorang yang sengaja mengikuti aku.""Nggak juga. Aku cuma mengikuti ke mana arah langkah kakimu saat sedang berada di s
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status