"San, mau pulang bareng aku nggak?" tanya Juna saat Sandrina baru keluar dari ruangan Hurraim. Sandrina tersenyum simpul lantas menggeleng pelan. "Aku sudah dewasa, bisa pulang sendiri. Jangan khawatir, ok!" Ia bicara dengan santai. Juna menyeringai sembari menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak terasa gatal. "Aku cuma mau antarkan kamu pulang. Sesama rekan kerja, kita harus saling tolong menolong. Bukan begitu, sekretaris CEO?""Terima kasih atas niat baiknya, Juna. Tapi kumohon jangan sekarang, ya," ucap Sandrina meminta pengertian dari lawan bicaranya. Juna mengusap wajahnya kasar. Dia sungguh merasa kesulitan mendekati Sandrina. Saat pertama kali bertemu, Juna langsung tertarik pada Sandrina yang begitu positif vibes. Sekarang, mereka berjalan berdampingan menuju lantai bawah. Jam pulang kantor telah tiba. Sandrina berniat mampir ke San Kitchen sebelum benar-benar pulang ke rumahnya. Saat tiba di pintu utama perusahaan, Sandrina berpapasan dengan Hurraim. Lelaki tampan i
Last Updated : 2025-01-10 Read more