Pagi ini, suasana ruang makan terasa berat. Sarapan pagi terhidang di meja besar, tetapi percakapan di antara mereka seolah mengambang tanpa arah. Reiner duduk di ujung meja, menyantap sarapannya dengan santai, meski pikirannya jauh dari sini. Sesekali matanya melirik ke arah ibunya, Barbra, yang tanpa henti membicarakan nama Eva. Reiner sudah tidak tahan mendengarnya.Barbra berbicara dengan nada memaksa,"Reiner, kau tak bisa terus menghindar dari kenyataan. Eva adalah pilihan terbaik untukmu. Dia pintar, dia punya segala yang kau butuhkan."Reiner dengan nada tegas menjawab, sedikit jengkel, "Ibu, aku sudah bilang berkali-kali, aku tidak ingin menikahi Eva. Tolong hentikan pembicaraan ini."Barbra hanya mendesah, tampak kecewa, tetapi tak menyerah begitu saja."Jangan terlalu keras kepala, Reiner. Ini bukan hanya tentang perasaan, ini tentang masa depanmu. Jangan sampai kau menyesal di kemudian hari."Gale ikut bicara dengan lebih lembut, mencoba menenangkan, "Istriku, sudah cukup
Last Updated : 2025-01-02 Read more