Home / Romansa / Jeratan Tuan Reiner / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Jeratan Tuan Reiner: Chapter 61 - Chapter 70

76 Chapters

Bab 61

Satu minggu berlalu...Di sebuah perumahan lain yang tidak kalah mewah dari hunian keluarga Barack, suasana sunyi menyelimuti sebuah rumah megah dengan arsitektur bergaya klasik modern. Di dalam ruang kerja yang dipenuhi dengan rak buku berisi koleksi literatur langka, Tobey Johnson sedang berbicara serius dengan salah satu orang kepercayaannya, Karl.Tobey duduk di kursi kulit berwarna gelap dengan ekspresi dingin, sementara Karl berdiri di hadapannya dengan sikap penuh hormat."Kau yakin mereka tidak tahu-menahu tentang ini?""Saya yakin begitu, Tuan. Mereka bahkan terlihat sudah tidak terlalu peduli dengan galeri itu. Semua dokumentasi dan catatan lama telah lenyap."Tobey mengusap dagunya, tampak berpikir dalam. Matanya menyipit, seolah mencoba membaca sesuatu yang tidak terlihat."Kau benar... Sialnya, keluarga itu sudah mati, dan tidak ada satu pun dari mereka yang meninggalkan jejak."Rasa frustrasi terpancar jelas dari raut wajahnya. Dia memukul meja kerjanya, membuat beberapa
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 62

Keluarga Barack dibangunkan oleh sebuah berita yang mengejutkan. Pagi yang biasanya tenang ini langsung dihantam kegelisahan yang datang begitu cepat. Gale yang terbangun lebih dulu segera keluar dari kamar tidur, berlari menuju kamar ayahnya yang masih terlelap. Pintu kamar terbuka dengan cepat, dan ia langsung mengguncang tubuh ayahnya yang terlihat tidur pulas. "Ayah! Ayah, bangun! Cepat!" Abraham yang terkejut segera membuka matanya, wajahnya yang sudah keriput langsung berubah khawatir. "Apa yang terjadi, Gale?" "Ada berita penting! Kami semua harus segera ke ruang keluarga!" Setelah itu, Gale bergegas keluar, menuju kamar lain di lantai atas. Di sana, ia meminta bantuan Elise, untuk segera membangunkan Reiner. "Elise, tolong bangunkan Reiner segera. Ini sangat penting!" Elise tampak panik, namun dia segera menga
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Bab 63

Keluarga Barack bersiap-siap untuk pergi ke kediaman keluarga Johnson. Reiner, Abraham, dan Gale duduk di dalam mobil dengan suasana yang terasa tegang. Meskipun tampak tenang di luar, ada ketegangan yang mengalir di dalam keluarga ini seiring dengan kematian mendadak Padma. Abraham membuka percakapan, suaranya terdengar datar namun penuh penekanan. "Kau bertemu dengan Padma minggu lalu, kan?" Reiner menatap ayahnya sejenak, lalu mengangguk. "Ya. Aku bertemu dengannya. Dia terlihat baik-baik saja. Tidak ada yang aneh." Gale yang duduk di samping Reiner, mengalihkan pandangannya, mencoba menangkap ekspresi putranya.  "Kau datang bersama Elise?" tanya Gale, suaranya terdengar penuh perhatian, namun ada sesuatu yang lebih mendalam di balik kata-katanya. Reiner mengangguk, sedikit cemas dengan pertanyaan tersebut. "Iya, aku datang bersama Elise. Tapi aku hanya menemui Alex."
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Bab 64

Di dalam perjalanan, Reiner duduk dengan gelisah di balik kemudi. Jemarinya mengetuk setir, matanya sesekali melirik ke kaca spion, seolah memeriksa apakah ada yang mengikutinya. Namun, bukan keheningan jalan yang mengganggu pikirannya, melainkan bayangan wajah Elise yang seakan terus menghantui. "Beraninya dia pergi tanpa izin," gumam Reiner, suaranya terdengar tegas meski tak ada orang lain yang mendengar. "Apa dia tidak tahu siapa yang dia hadapi?" Ia menghela napas panjang, lalu mencengkeram erat setir mobil. "Nanti kalau aku sudah bertemu dengannya, dia pasti akan tahu akibatnya." Namun, saat mobilnya mendekati rumah yang dituju, amarah itu berganti dengan sesuatu yang lain—rasa penasaran bercampur kecemasan. Reiner memperlambat laju mobilnya dan berhenti di depan sebuah rumah sederhana. Pintu depan terlihat sedikit terbuka, membiarkan cahaya matahari menyelinap masuk. Reiner turun dengan
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 65

Elise duduk diam di dalam mobil, mencoba memahami ekspresi serius Reiner dan Eddie yang berbicara di luar. Mereka tampak berbicara dengan nada rendah, sesekali melirik ke arah mobil. Elise memiringkan kepalanya, berusaha menangkap sepatah dua patah kata dari percakapan itu, tetapi hanya keheningan yang menjawab. Dari jarak dekat, suara Reiner terdengar penuh ketegasan, meskipun Elise tidak dapat mendengar kata-kata pastinya."Aku harap kau tetap bisa dipercaya," ujar Reiner sambil menatap Eddie tajam. Eddie mengangguk dengan percaya diri. "Saya sudah menjalankan peran ini selama belasan tahun, Tuan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan." Reiner memandangnya beberapa detik lebih lama sebelum mendesah pendek, lalu berbalik menuju mobil. Elise buru-buru duduk tegap, mencoba menyembunyikan rasa ingin tahunya. Saat Reiner membuka pintu dan duduk di kursi kemudi, Elise mencuri pandang sekilas.
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 66

Sesampainya di halaman rumah, sebuah mobil hitam berlapis debu tipis berhenti perlahan di depan tangga utama. Salah satu penjaga segera membuka pintu untuk Reiner dan Olivia, membungkuk hormat saat keduanya turun. Namun, tidak ada yang memperhatikan Elise di kursi belakang. Dengan raut wajah yang mencoba tetap tenang, Elise membuka pintu mobilnya sendiri. Elise menunduk sedikit, suaranya pelan. "Tuan, saya langsung pamit ke belakang." Reiner hanya memberikan anggukan kecil tanpa melihatnya. Fokusnya sepenuhnya tertuju pada Olivia yang kini sedang berdiri di sampingnya. Dengan gerakan santai, Reiner mempersilakan Olivia masuk lebih dulu. Begitu mereka melangkah ke dalam rumah, dua pelayan membuka pintu ruang tamu lebar-lebar. Olivia melangkah masuk dengan anggun, mengamati interior rumah yang terlihat mewah, tetapi tetap membawa sentuhan kehangatan. Barbra, ibu Reiner, sedang duduk membaca sebuah buku di ruang tamu. Tatapannya terangkat ketika mendengar suara langkah kaki, dan seketi
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Bab 67

Saat Elise keluar dari kamar Reiner dalam keadaan basah kuyup, langkahnya terhenti mendadak ketika berpapasan dengan Olivia. Wajah Elise yang memerah dan rambutnya yang menjuntai basah langsung menarik perhatian Olivia. "Kenapa kau basah kuyup, Elise?" tanya Olivia dengan nada penuh keheranan. Elise tergagap, berusaha merangkai alasan yang masuk akal. "Ini... aku... tadi... Saya permisi dulu." Tanpa menunggu tanggapan, Elise segera melangkah cepat menuruni tangga, meninggalkan Olivia yang masih menatapnya dengan alis terangkat. "Apa yang sebenarnya terjadi dengan dia?" gumam Olivia pelan. Namun rasa penasarannya tidak berlanjut; dia segera masuk ke kamar Reiner. "Rei, kau di sini?" panggil Olivia sambil menyapu pandang ke sekeliling ruangan. Matanya terhenti pada lantai yang basah, dengan jejak kaki yang terlihat samar. Ketika dia mendekati pintu kamar mandi yang sedikit terbuka, suara air berhenti, dan tak lama kemudian Reiner muncul mengenakan bathrobe. Rambutnya masih basah,
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Bab 68

Pagi itu, Elise sudah berdiri di depan kamar Reiner, memeluk keranjang pakaian yang semalam harus ia setrika ulang. Matanya menatap pintu kayu itu dengan ragu. Dia menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri sebelum mengetuk. Namun, sebelum tangannya sempat menyentuh pintu, gagang pintu itu berputar, dan sosok Olivia muncul dari dalam. Olivia menguap kecil, tampak santai dengan piyama satin yang terkesan mahal. Rambutnya tergerai rapi, meskipun baru saja bangun tidur. Elise membeku. Pandangan mereka bertemu, dan Olivia tampak terkejut. “Eh, Elise? Kau di sini pagi-pagi sekali?” tanya Olivia sambil merapikan rambutnya. Elise menelan ludah. “Sa-saya… saya mau mengantar pakaian, Nona. Semua harus rapi sebelum Tuan Reiner bangun.” “Oh, begitu ya?” Olivia tersenyum tipis sambil menyingkir memberi jalan. “Silakan masuk saja.” Elise mengangguk canggung, melangkah masuk ke kamar sambil memeluk keranjang pakaian erat-erat. Dia tidak berani menoleh, tetapi langkah Olivia yang gemulai ta
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Bab 69

Siang itu, matahari bersinar terang di halaman rumah keluarga Barbra. Elise sedang sibuk menyapu dedaunan kering yang berguguran. Dengan gerakan cepat, ia mencoba menyelesaikan pekerjaannya, namun perhatiannya terusik oleh percakapan yang terjadi di teras depan. "Reiner sering sekali mencuri pandang padaku waktu itu," suara Olivia terdengar jelas, diiringi tawa kecil. "Ah, aku ingat itu. Anak itu selalu mencari alasan untuk bertemu denganmu," sahut Barbra dengan nada bercanda, tetapi ada kehangatan di dalamnya. Mendengar obrolan itu, Elise menghentikan gerakan sapunya. Ia berdiri di balik pohon besar, mencuri dengar pembicaraan mereka. Dadanya terasa sedikit sesak, meskipun ia sendiri tidak mengerti mengapa. Olivia melanjutkan, "Dia benar-benar berbeda saat itu, Bibi. Lebih hangat, lebih perhatian. Tapi, yah, waktu memang mengubah segalanya." Elise mendengus pelan, mencoba mengalihkan rasa tak nyaman dengan menyapu daun-daun kering lebih keras. Tak lama kemudian, Reiner muncul da
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Bab 70

Kediaman Keluarga BarackReiner memarkir mobil di area halaman, suara mesin yang berhenti menarik perhatian Will yang sedang duduk di pos bersama para penjaga. "Baru pulang, Tuan?"Reiner hanya mengangguk singkat, kemudian berjalan masuk ke dalam rumah. Udara di dalam terasa hangat, namun pikirannya tidak. Ada sesuatu yang mengganjal sejak dia melihat barang berserakan di jalan pinus tadi.Saat tiba di ruang tengah, suaranya bergema, memanggil, "Elise!"Yang muncul bukan Elise, melainkan Clara, dengan wajah sedikit ragu."Maaf, Tuan... Elise sedang tidak di rumah."Kening Reiner langsung berkerut, nada suaranya berubah. "Kemana dia?" "Saya kurang tahu, Tuan. Dari siang saya tidak melihat Elise."Reiner terdiam, pikirannya langsung berputar. Dia berjalan menuju tangga, melangkah ke lantai dua sambil mencoba menenangkan diri.Reiner membatin, "Apa dia pergi menemui ayah dan adiknya lagi? Atau ke galeri seni seperti biasa?"Tapi kenapa tidak ada pesan? Dia merogoh ponsel dari saku cela
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status