Trixie menelan ludahnya dengan berat ketika suara dingin itu kembali terdengar, mengalun dalam perintah yang tegas namun mematikan. Ekspresi wajah lelaki itu benar-benar tak terbaca, sama persis seperti kesan pertama yang ia berikan ketika mereka bertemu dulu. Sosok di hadapannya seolah memiliki dua kepribadian yang sangat kontras. Di satu sisi, ia pria yang suka menggoda, penuh pesona, bahkan tak jarang mesum dengan komentar tajam yang membuat wajah Trixie merona. Namun sisi lain, ia adalah pria yang angkuh, dingin, dan terasa mustahil untuk disentuh, seperti tembok es yang tak tertembus. Tanpa berkata banyak, Aiden menggenggam pergelangan tangan Trixie, membawanya masuk kembali ke dalam mansion megah itu. Langkah kakinya begitu tergesa, nyaris menyeret Trixie yang harus berlari kecil untuk menyamakan irama. Wajahnya tampak serius, seperti tengah berlomba dengan waktu. Trixie mengernyit, mencoba mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Ia semakin bingung saat Aiden membi
Last Updated : 2025-01-27 Read more