All Chapters of Akan Kubalas Pengkhianatanmu, Mas!: Chapter 51 - Chapter 60

80 Chapters

Kesalahpahaman Terpecahkan (1)

"Cie, yang tersepona sama Om Duda," ledek Dani sambil msngerlingkan sebelah mata, sengaja menggoda. Ekor matanya memastikan mobil hitam yang dibawa Reza benar-benar menghilang dari pandangannya."Sembarangan!" sela Alya cepat. "Amit-amit jabang bayi punya suami mes*m, egois, sama serakah kayak dia. Daripada sama dia, mendingan sama Mas Dani aja yang jelas loyalnya."Dani terkekeh, tapi tidak menanggapi lebih lanjut. Sebenarnya dia tahu Alya menyimpan perasaan pribadi untuknya sejak gadis itu beranjak remaja, bahkan mungkin jauh sebelum itu. Namun, perbedaan usia dan harapan bahwa gadis itu bisa mendapat pasangan yang jauh lebih baik darinya, membuat Dani membangun pagar tinggi untuk membatasi perasaannya sendiri."Siniin barang kamu. Aku taruh di belakang."Sambil menghadiahkan tatapan jengkel, Alya mendorong tas gendong miliknya bersama laptop yang sedari tadi dipeluk di depan badan ke arah Dani."Mas, lain kali jangan ngeledek gitu lagi. Aku nggak suka," terangnya sebelum berbalik m
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Kesalahpahaman Terpecahkan (2)

Sementara itu, di rumah Nadya, bel pintu berbunyi nyaring. Nadya yang kebetulan sedang duduk sambil mengajari Bima membaca, bergegas membuka pintu."Malam, Na. Semoga aku nggak diusir lagi kali ini karena udah bawa teh madu permintaan kamu."Nadya mengerutkan kening, menatap pria yang muncul dengan senyum cerah merekah di wajah. Tangan pria itu terulur, menyerahkan tumbler tahan panas dengan kapasitas 800 ml yang berisi teh campur madu.Belum sempat merespons, Papa Bagaskara lebih dulu muncul dari belakang."Nah, Firman udah dateng. Ayo masuk. Udah ditunggu dari tadi. Ayo, ayo!"Firman tersenyum, melewati Nadya di ambang pintu dan mengikuti pria paruh baya itu hingga ke ruang tengah. Minah segera mendekat dan mengambil alih gelas tahan panas beserta kantong plastik berisi martabak telor kesukaan Nadya dan terang bulan favorit Bima yang dibawa oleh pria itu."Om Fiman!" seru Bima tak kalah heboh dari penyambutan Pak Bagaskara. Bocah dengan kaus bergambar dinosaurus itu berlari secepat
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Kegilaan Reza (1)

"Firman, aku nggak suka main-main!" sentak Nadya sambil menyingkirkan tangan Firman dari bahu. Tatapannya tajam dan dalam."Aku juga nggak main-main, Na. Apa yang akan kamu dengar nanti, butuh kesiapan fisik dan mental untuk menghadapinya. Kalau kamu nggak siap, kita nggak akan membuka rahasia ini."Nadya kembali terdiam, tangisnya mereda, tetapi hatinya belum bisa sepenuhnya tenang. Tangan Firman kini justru menggenggam jemarinya. Satu hal yang seharusnya Nadya tolak karena sentuhan fisik mereka masih haram. Mereka belum ada ikatan. Namun entah kenapa, perasaan yang kalut membuat Nadya tidak rela melepas pria itu. "Tarik napas pelan-pelan. Aku selalu ada di belakang kamu. Apa pun yang terjadi.""Apa ini tentang Bima?" gumam Nadya dengan suara serak, masih tidak yakin dengan apa yang Firman maksud.Firman tersenyum, lalu berbisik, "Tentang kamu, Na. Malam ini sudah waktunya kamu tahu semuanya."Nadya menyeka sisa air matanya dengan punggung tangan, bingung tapi juga penasaran. Dengan
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Kegilaan Reza (2)

"Kamu yakin bisa mendengar semuanya?"Nadya mengangguk.“Baiklah." Om Wirawan menghela napas dan lanjut berkata, "Sebelum Reza menikah dengan kamu, dia sudah terikat dengan Joyce. Mereka saling membutuhkan, tapi bukan karena cinta. Itu semua hanya soal pelampiasan dan kebutuhan biologis. Dan Reza... dia melihatmu sebagai jalan menuju kehidupan yang lebih mudah. Dengan menikahimu, dia bisa mendapatkan pekerjaan mapan, hidup nyaman, dan tetap mendapat ‘jatah’ dari Joyce.""Aku pernah dengar itu dari Joyce," sela Nadya sambil membenahi posisi duduknya."Lebih buruk dari itu, Na," timpal pria yang sudah Nadya anggap seperti ayahnya sendiri."Maksud Om terkait foto-foto itu?""Salah satunya. Itu hanya potret dua minggu terakhir selama dia pindah ke Bandung. Karena nggak ada kamu atau Joyce, dia jadi 'jajan' sembarangan. Kamu nggak merasa ada yang aneh dengan kelakuan Reza selama kalian berumah tangga?"Nadya mengernyit, pikirannya berusaha mencerna setiap kata. Matanya menatap ke lantai, k
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Benar-Benar Gila (1)

WARNING! ADULT CONTENT ⚠️CERITA INI HANYA FIKSI. BUKAN UNTUK DITIRU!"Aku udah suruh orang buat buntutin Reza, Na. Dua minggu dengan kehidupan malam sebebas itu di Bandung, dia pasti ketagihan di sini. Dia kemungkinan besar mampir ke tempat hiburan malam atau booking wanita panggilan sebelum pulang," ucapnya sambil melihat Nadya dengan tatapan tegas."Pastikan semua bersih seperti biasanya, Dan!" "Pasti, Om. Orang-orangku nggak akan bekerja sembarangan. Mereka tahu resikonya."Nadya tidak berkomentar tentang kelakuan liar Reza yang benar-benar gila. Namun dia bergidik ngeri sampai menahan napas menatap Dani dan Om Wirawan—yang duduk tenang dengan pakaian rapi itu. Dia tahu betul sepak terjang adik kandung ayahnya tersebut.Bukan sekadar pebisnis biasa, Om Wirawan mungkin bisa disebut ma-fi-a. Dia adalah satu dari sekian banyak penguasa 'dunia bawah' yang menyembunyikan identitas aslinya. Bisnis elektronik dan perusahaan iklan—tempat Reza bekerja—hanya dua bidang usaha legalnya. Sed
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Benar-Benar Gila (2)

Setelah pesan itu terkirim, Reza langsung menonaktifkan ponselnya. Langkah yang terencana untuk menghindari telepon maupun pesan balasan dari Joyce.Sambil memandang jalan yang semakin ramai di akhir pekan, Reza membenamkan diri dalam pikirannya yang penuh dengan perhitungan licik."Kalau aku bisa mendapatkan Alya yang lebih cantik, lebih muda, dan pastinya lebih ranum dari ujung kaki sampai ujung kepala," lirihnya sambil mengusap dagu, "aku nggak akan berpikir dua kali untuk menyingkirkan Joyce. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat. Aku masih membutuhkan dia karena udah nggak ada Nadya."Setelah mematikan ponsel pribadinya, Reza dengan santai merogoh kantong dalam jasnya dan mengeluarkan ponsel kantor yang selalu ia bawa. Tak ada sedikit pun rasa curiga di wajahnya. Baginya, ponsel kantor adalah alat yang aman, jauh dari pantauan Joyce. Namun, tanpa sepengetahuannya, ponsel itu sudah diretas oleh hacker yang dibayar oleh Dani, yang kini bisa mengawasi setiap gerakan dan aktivitas Rez
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Akan Kubalas Pengkhianatanmu, Mas! (1)

Jam dinding berdetak perlahan, menunjukkan pukul sepuluh malam. Dua jam telah berlalu sejak kebusukan Reza terungkap, tapi efeknya masih terasa seperti baru saja terjadi. Selama 30 menit penuh, Nadya duduk dalam diam, mencerna kenyataan pahit bahwa dia dibodohi oleh Reza dan Joyce selama bertahun-tahun.Di ruang tengah yang remang-remang, cahaya lampu gantung mewah menyoroti kursi sofa yang kini hanya ditempati oleh empat orang yang duduk berhadapan. Om Wirawan sudah berpamitan setelah makan malam, sementara Mama Anita dan Papa Bagaskara memilih untuk menemani Bima di kamarnya, membiarkan Nadya bersama Firman, Dani, dan Alya meneruskan percakapan sebelumnya.“Bisa kita mulai sekarang, Na?” tanya Firman dengan lembut namun tegas, memecah keheningan yang terasa berat. Nadya, yang baru saja menyesap teh madunya, mengangguk pelan, memberi isyarat bahwa ia siap.Mereka duduk melingkar di meja bundar yang elegan. Aroma kopi hitam milik Dani dan Firman memenuhi udara, sementara segelas jus
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Akan Kubalas Pengkhianatanmu, Mas! (2)

"Aku udah booking paket pernikahan mewah di tiga wedding organizer atas nama mereka. Minggu depan, tim dari WO itu akan datang ke rumah Reza untuk bahas konsep sama minta DP. Ini bakal bikin kekacauan besar.” Nadya terkejut, tetapi kekaguman juga terlihat di wajahnya. Dani benar-benar memperhitungkan segala hal, dari yang besar sampai detail kecil. "Kalian beneran nggak main-main," Nadya berkata, suaranya terdengar lega namun juga takjub. “Tanpa aku turun tangan sekalipun, dendamku sudah terbalaskan.” "Masih ada lagi, Kak. Mas Dani yang baik hati dan tidak sombong ini udah jadi dewa penolong buat wanita itu." "Hmm? Dewa penolong gimana?" tanya Nadya sambil mengerutkan kening. Apa maksudnya? "Aku jerat dia dengan pinjaman online bunga tinggi.” Dani menjawab lugas. Nadya tertegun. "Pinjol?" Dani mengangguk. "Tanpa sepengetahuan Mas Reza?" Lagi-lagi pria—dengan kaus hitam lengan pendek yang menampakkan gurat ototnya—itu mengangguk. "Gila!" refleksnya berkomentar. “Parah
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Emosi Mendidih (1)

Joyce baru saja selesai berendam air hangat dan keluar dari kamar mandi sambil bersenandung. Tangannya bergerak membuka handuk yang mengular di atas kepala dan mengeringkan rambutnya dengan hair dryer."Uh, udah wangi. Pasti Mas Reza bakal muji aku nih, nanti," gumamnya bahagia setelah membaui tubuhnya sendiri. "Udah sampai mana ya, Mas Reza kira-kira? Kok belum muncul? Atau dia mau kasih kejutan buat kita ya, Sayang?"Sambil tersenyum, ia mengelus perutnya yang mulai terlihat buncit. Joyce meninggalkan meja Rias dan mengganti kimono mandinya dengan gaun malam transparan kesukaan Reza. Setelahnya, dia mengambil ponsel di atas nakas dan keluar dari kamar, mulai menuruni anak tangga. Seulas senyum tersungging di wajahnya begitu melihat ada pesan dari Reza. "Loh, Mas Reza kirim pesan hampir dua jam yang lalu?" Joyce merasa bersalah, terlalu asyik berendam sampai membuatnya lupa waktu. "Pasti ...."Langkahnya terhenti, menampakkan wajah kecewa setelah membaca pesan dari Reza."Duh, weeke
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Emosi Mendidih (2)

Selamat malam, Bu Jo—""Nggak usah banyak omong," sela Joyce dengan suara gemetar, "cepat ke hotel Pacific Royal!"Sopir taksi—yang terlanjur menoleh ke belakang saat menyapa Joyce dengan ramah—itu mengamati penampilan penumpangnya yang tidak biasa. Seperti tampilan wanita yang panik pergi tanpa memperhatikan baju dan riasan di wajahnya. Bahkan, rambutnya pun terlihat berantakan."Apa lihat-lihat?!" gertaknya tajam. "Cepat jalan!"Tanpa membuang waktu, pengemudi taksi online itu langsung membawa mobilnya menyusuri jalanan kompleks perumahan elit tersebut. Di kursi belakang, Joyce masih saja tegang. Matanya tertuju lurus ke depan, wajahnya kaku dengan rahang mengeras. Berbagai caci maki tentang Reza susah payah tertahan di ujung bibirnya.Lima menit perjalanan yang penuh ketegangan, mobil yang awalnya berjalan lancar, kini mulai tersendat. Sesekali terhenti beberapa detik, sebelum bergerak kembali. Suara klakson di depan sana terdengar bersahut-sahutan.Alih-alih terurai dua menit kemu
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status