"Kak ...." panggil Alea bersedih lagi. "Xel, jangan bilang gitu. Tante enggak apa-apa," ucap Nida memegang lengan Axel. "Enggak, Tante. Mama udah keterlaluan. Mama pikir aku enggak tau, kalau Mama menghina bang Gilang. Aku tau, Ma. Sekarang Mama bisa-bisanya menuduh tante Nida kayak gitu. Ingat, Ma! Yang punya hati bukan Mama doang. Tante Nida, Alea, aku juga punya hati. Kenapa sih, Ma? Sekarang kalau ngomong enggak dijaga. Kenapa enggak introspeksi diri?"Axel meluapkan emosinya. Alea merunduk, memegang lengan Nida. Di sana, Nida tampak serba salah. Satu sisi, dia merasa bersalah namun sisi lain hatinya lega karena Axel dan Alea sudah mengetahui siapa orang tua kandung mereka. Tenggorokan Bianca tercekat, kepalanya merunduk, air mata membasahi wajah. Ia menyeka, menarik napas panjang, lalu menatap lekat Nida yang tak berani membalas tatapannya. "Nida, aku ... a-aku minta maaf. Maaf, ucapanku menyakitimu."Nida mendongak, baru berani membalas tatapan Bianca. Ketidakberanian Nida m
Last Updated : 2025-03-10 Read more