/ Romansa / Benih Papa Sahabatku / 챕터 391 - 챕터 400

Benih Papa Sahabatku의 모든 챕터: 챕터 391 - 챕터 400

421 챕터

Bab 252. Salah Paham

Axel tak menjawab, membiarkan Gilang yang mencari tahu sendiri. Beberapa menit kemudian, Gilang pun tahu. Siapa yang dimaksud bidadari surga oleh Axel?"Ooh ... Cassandra. Tumben dia malam-malam datang ke cafe," celetuk Gilang merangkul pundak Axel yang sibuk meracik kopi untuk Cassandra. "Tadi sore dia emang bilang gitu. Katanya mau ke sini. Minggir, kopinya udah jadi nih!""Sini, biar Abang yang nganterin!" Gilang pura-pura menghadang Axel. "Yeh, enak aja!""Hahahaha ...." Gilang tertawa lepas melihat ekspresi wajah Axel yang menurutnya sangat lucu. "Silakan dicicipi kopinya, Nona," kata Axel meletakkan secangkir kopi di hadapan gadis yang usianya lebih tua darinya. "Terima kasih." Axel berdiri, menunggu kesan Cassandra yang sedang mencicipi kopi hasil racikannya. "Gimana? Enak enggak kopinya?" tanya Axel sembari tersenyum. Sungguh, wajah Cassandra sangat sedap dipandang. Menyejukan hati Axel dan membuat Axel nyaman jika berada di dekatnya. "Enak. Enggak terlalu manis, engga
last update최신 업데이트 : 2025-03-06
더 보기

Bab 253. Harus Ditolak!

Terlambat. Axel terlambat mengejar Cassandra. Gadis itu sudah masuk ke dalam mobil dan melajukan kendaraannya,meninggalkan halaman cafe milik Axel. Di area parkir, Axel menyugar rambut. Sangat kesal akan dirinya sendiri. Kenapa pula ia tak bisa fokus akan cerita Cassandra?Dengan raut wajah kesal, Axel masuk ke dalam cafe, berjalan ke meja tempat Cassandra meminum kopi. Mengambil selembar uang dengan nominal paling tinggi serta membawa cangkir kopi dan juga celemet. Di pantry, Axel duduk tercenung. Mengingat kembali reaksi Cassandra beberapa menit lalu. Axel merogoh ponsel dari balik saku celana, menekan nomor handphone Cassandra, menghubungi. Naas, beberapa panggilannya tak dijawab. Sepertinya Cassandra benar-benar marah. Axel mengusap wajah dengan kasar, lalu pamit pulang ke kos-an. "Enggak pulang ke rumah lagi, Xel?""Enggak, Bang," jawab Axel mengenakan switer yang digantung. "Eh, sebentar!" Gilang memalingkan wajah Axel dengan telapak tangannya. "Kamu kenapa? Habis nangis ap
last update최신 업데이트 : 2025-03-06
더 보기

Bab 254. Terlalu Seksi

Sungguh, Alea tak menyangka Bianca berbicara demikian. Sangat merendahkan seseorang. Baru sekarang dia tahu sifat Bianca yang merendahkan orang lain. Belum lama, Gilang yang dihina. Kini Cassandra. Bagaimana jika Cassandra dan Shella yang mendengar? Jika pun memang benar ayah kandung Cassandra adalah seorang supir angkot, tidak ada yang salah. Toh itu pekerjaan yang halal. Namun, sanggahan itu hanya terucap di dalam hati Alea. Tidak terucap di hadapan Bianca. Gadis itu memilih diam dan mengiyakan perintah Bianca. "Iya, Ma. Insya Allah nanti aku sampaikan. Kalau enggak ada yang dibicarakan, aku mau ke kamar dulu.""Iya, Nak. Belajar yang rajin supaya kelak kamu mendapatkan suami yang setara kedudukannya dengan keluarga Bragastara."Alea hanya tersenyum tipis tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Lalu meninggalkan Bianca sendirian di ruang tamu. Benar kata Axel, lama-lama sikap Bianca sangat memuakkan. Baru masuk ke dalam kamar, terdengar suara nada dering handphone miliknya. Alea meli
last update최신 업데이트 : 2025-03-07
더 보기

Bab 255. Ungkapin Saja!

"Apa, Kak?" Alea terperanjat mendengar kejujuran Axel. "Jadi, Kakak enggak fokus dengerin cerita kak Sandra karena dia terlalu cantik dan terlalu seksi di mata Kakak? Begitu bukan?"Axel menghela napas berat, menurunkan kedua pundak. "Iya.""Wah, jangan-jangan Kakak juga cinta sama kak Sandra, ya?" Alea langsung menyimpulkan demikian. Axel sekarang tak bisa berkelit lagi. Tidak mungkin dia berbohong pada Alea. "Kamu jangan bilang ke orang lain apalagi ke Kak Sandra. Udah diem dulu!" titah Axel takut kalau Cassandra tak punya perasaan cinta seperti dirinya. Alea tersenyum manis, mendengar ungkapan cinta Axel pada Cassandra. Alea tidak menyangka jika Axel juga jatuh cinta pada Cassandra. Ahay, lucu sekali. Ternyata mereka diam-diam saling mencintai. "Kalau emang Kakak cinta sama kak Sandra, kenapa enggak diungkapin aja?"Obrolan si kembar semakin panjang. Tapi, membuat Axel bernapas lega. Paling tidak, dia dapat menceritakan permasalahnnya pada Alea tanpa menunggu Gilang pulang ke kos
last update최신 업데이트 : 2025-03-07
더 보기

Bab 256. Males!

Akhirnya pikiran Axel jauh lebih tenang. Setelah bercerita dengan kembarannya, kini Axel bisa tidur dengan nyenyak. Bibirnya menyunggingkan senyuman, membayangkan wajah cantik Cassandra. Axel beranjak, keluar kamar. Hendak ke dapur, meminum segelas air putih. Lalu, samar-samar terdengar suara motor berhenti di depan rumah kos-an Gilang. Axel berjalan tenang, sudah tahu siapa yang datang. Gilang yang baru saja membuka helm terkejut melihat Axel yang berdiri di ambang pintu sambil tersenyum. Raut wajahnya sangat kontras dengan di cafe tadi. "Kenapa kamu, Xel? Senyam-senyum gitu?" tanya Gilang sembari mendorong sepeda motornya masuk ke dalam rumah. Axel menyingkir memberi ruang pada Gilang untuk masuk. "Yelah emang kenapa, Bang? Senyum kan ibadah," jawab Axel menggaruk tengkuk lehernya. Gilang terkekeh mendengar jawaban remaja yang sudah menginjak dewasa itu. "Kamu mau cerita dulu atau gimana nih?" Gilang bertanya, melepaskan tas kecil yang diselendangkan di atas pundaknya. "Enggak
last update최신 업데이트 : 2025-03-07
더 보기

Bab 257. Pesan Itu.

"Kok teleponnya ditolak? Yelah ... masih aja marah," gerutu Axel yang duduk di kursi depan rumah kos-an Gilang. Baru saja Axel selesai menyantap sarapan bersama sahabatnya. "Kenapa, Xel?" tanya Gilang yang keluar membawa dua gelas teh manis hangat. Axel masih memandangi layar ponsel di tangan. Ditelepon lagi tapi sudah tidak aktif. "Kak Sandra nolak panggilanku, Bang," jawab Axel lesu. Pandangannya beralih lurus ke depan. Gilang duduk di kursi sebelah kirinya. "Menolak panggilanmu, belum tentu menolak cintamu," timpal Gilang terkekeh. Axel hanya tersenyum miring. "Bang Gilang bisa ae," kata Axel meletakkan handphone di atas meja. Menyeruput teh manis hangat di gelas hingga menyisakan setengah. "Cinta emang kayak gitu, Xel. Kadang bisa bikin hati bahagia. Kadang bisa bikin hati menderita. Tapi, yang Abang rasain. Lebih banyak menderitanya daripada bahagianya. Itu kalau Abang."Dua lelaki beda usia di pagi sekitar jam setengah tujuh membicarakan perihal cinta. Axel tahu perjalanan
last update최신 업데이트 : 2025-03-08
더 보기

Bab 258. Kerja Lagi

Alea tak bisa menyangkal, diam seribu basa. Jika ia melarang Bianca untuk mengatakan hal itu, pastilah Bianca akan marah. Tapi, mengingat Axel juga ternyata menyukai Cassandra, diperingati demikian, pasti Axel juga akan marah apalagi alasan Bianca melarang hubungan mereka hanya karena ayah kandung Cassandra yang supir angkot. Semakin kuat penilaian Axel jika Bianca memiliki sifat suka merendahkan orang lain. Hal itu tentu saja tidak sukai Axel. "Ma, tadi aku udah kirim pesan ke kak Axel. Katanya dia nunggu Mama di parkiran mobil. Mobilnya masukin aja ya ke area parkir mobil," kata Alea setelah terjadi keheningan diantara mereka. Bianca menganggukkan kepala. "Baiklah. Mama harap dia enggak menghindar lagi," ucap Bianca tanpa membalas tatapan Alea. Benar saja, tiba di area parkir mobil, terlihat Axel sedang memainkan handphone. "Ma, itu kak Axel," ujar Alea menunjuk Axel yang berdiri di depan mobilnya. Bibir Bianca tersenyum bahagia. Ia lantas turun dari mobil, berjalan cepat mengh
last update최신 업데이트 : 2025-03-08
더 보기

Bab 259. Tidak Tahu Diri!

"Xel, Alea kemana? Tumben enggak masuk, enggak kasih kabar juga. Enggak biasanya tuh anak," tanya Arfan ketika bertemu Axel di kantin sekolah. Arfan adalah teman sekelas Alea. Kening Axel mengkerut, "Alea enggak sekolah? Yakin?""Iyalah, yakin. Orang gue temen sekelasnya," cetus Arfan sembari duduk di kursi yang tak jauh dari Axel. Mendengar kabar itu, Axel mengeluarkan handphone, menghubungi Alea. Namun, tak diangkat."Nih anak kenapa lagi? Ditelepon bukannya diangkat?" gerutu Axel yang baru saja memesan bakso. Panggilan teleponnya tak juga diangkat, Axel mengetik pesan. "Lea, kenapa enggak sekolah? Kamu kemana?" ***Di rumah sakit, Bianca langsung mendapat penanganan. Di tengah perjalanan menuju rumah sakit, Alea menelepon Evan. Tidak mungkin Alea mengurus administrasi seorang diri. Meminta tolong pada Axel lebih tidak mungkin. Ribet, pikir Alea. Beruntung, Evan cepat tanggap. Lelaki itu langsung meluncur ke rumah sakit, menemui istrinya. Sekarang Bianca sudah mendapat ruangan.
last update최신 업데이트 : 2025-03-09
더 보기

Bab 260. Private Room

"Axel enggak salah, Lea. Sikapnya yang sekarang menurut Papa sangat wajar," timpal Evan berusaha menenangkan seorang gadis yang sebetulnya adik iparnya. "Enggak, Pa. Kak Axel itu salah. Dia egois, keras kepala, enggak tau diri. Hanya karena Papa dan mama merahasiakan siapa orang tua kandung kami, dia sampai segitunya padahal pengorbanan Papa dan mama untuk kami selama ini sangat besar. Aku minta maaf, enggak bisa ngebujuk kak Axel datang ke sini. Aku minta maaf, Pa," jelas Alea panjang lebar. Hatinya begitu sedih melihat keluarganya seperti ini. "Enggak apa-apa. Udah jangan nangis lagi. Sekarang lebih baik kamu pulang dulu. Biar Papa yang jagain mama," titah Evan merasa kasihan pada Alea yang tampak kelelahan. "Aku pengen nemuin mama dulu, Pa. Kali aja, mama mau ngerespon kalau aku ajak ngobrol."Evan menganggukkan kepala. Membiarkan Alea masuk ke ruangan istrinya. Alea menyeka lelehan air mata, menarik napas panjang sebelum masuk ke dalam ruangan Bianca. Melihat kondisi Bianca, h
last update최신 업데이트 : 2025-03-09
더 보기

Bab 261. Jahat Tidak?

Ferry terkejut dengan pertanyaan Axel. Dia pikir, Axel tidak mempermasalahkan tentang siapa Daniel dan Namira?"Nak Axel, sebetulnya saya enggak terlalu dekat dengan keluarga Bragastara. Hanya saja, dulu saya punya ... hm ... punya kekasih karyawan perusahaan Bragastara. Dan kebetulan sekali, Bianca dulunya adalah teman satu sekolah. Bukan hanya Bianca, Namira juga."Pandangan Ferry lurus ke depan. Ingatannya melayang ke peristiwa beberapa tahun silam. Ferry yang dulu sempat jatuh hati pada Namria, Ferry yang pernah menikahi ibu kandung Bianca dan Ferry juga yang pernah menikahi Mutiara. Dua tante-tante yang hanya dimanfaatkan uangnya saja. "Lalu, bagaimana Om bisa berpikir kalau anak-anak papa Daniel dan mama Namira meninggal dunia? Apakah mama Bianca juga mengumumkan kalau dia punya anak?""Iya," jawab Ferry cepat. "Kalau enggak salah, enggak lama pak Daniel dan Namira meninggal dunia, Bianca mengumumkan dirinya sudah punya buah hati kembar. Sedangkan Pak Daniel dan Namira anaknya
last update최신 업데이트 : 2025-03-09
더 보기
이전
1
...
383940414243
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status