บททั้งหมดของ Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali: บทที่ 31 - บทที่ 40

167

Bab 31 Harusnya Tidak Menikahi Aku!

Jerick mendorong tubuh Kenaya. Membuat tubuh ibu hamil itu terjatuh di atas tempat tidur. “Kenapa kamu menyalahkan aku? Harusnya jika kamu tahu aku hamil, harusnya kamu tidak menikahi aku!” Kenaya merasa semua ini adalah salah Jerick. Dia sudah berusaha untuk mengatakan apa yang terjadi. Jadi harusnya Jerick bisa mengakhiri semuanya. “Apa kamu belum sadar juga jika aku mencintaimu?” Jerick naik ke atas tubuh Kenaya. Membuat Kenaya berada dalam kungkungannya. “Cinta? Apa kamu bilang?” Kenaya tertawa. Menertawakan apa yang dikatakan Jerick. “Kamu memukuliku. Kamu menyakiti aku. Bagaimana bisa itu kamu sebut cinta?” Kenaya jelas tidak merasakan cinta. “Jika kamu menuruti aku untuk memuaskan aku. Makan aku tidak akan memukulmu.” Jerick menyeringai. Dia melakukan itu karena memang Kenaya tidak pernah mau membantunya menuntaskan hasratnya. Pria mana yang sanggup bertahan, jika dia memiliki istri cantik, tetapi tidak bisa menyentuhnya. Jerick hanya meminta Kenaya memuaskannya tanpa harus
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 32 Bawa Aku Pergi

Kenaya melihat Kean yang berada di dalam lift. Tampak mantan kekasihnya itu membawa koper. Untuk sejenak Kenaya membeku. Kean melihat dirinya dalam keadaan seperti sekarang. Sudah jelas jika sekarang pastinya dia sangat kacau. Bajunya pasti terkoyak.Kean benar-benar dibuat terkejut dengan apa yang dilihatnya itu. Dia yang hendak pulang dan mengejar penerbangan pertama, justru mendapati Kenaya dengan keadaan yang begitu kacau sekali. Rambut berantakan. Bahunya terlihat karena bajunya sobek. Luka di bahu yang terlihat jelas. Kean yakin sekali jika itu adalah aksi Jerick. Keduanya yang saling diam dan saling pandang, membuat lift nyaris tertutup. Untung saja Kean segera mencegah pintu tertutup. “Cepat masuk.” Kean memberikan perintah. Dia tahu jika Kenaya ingin pergi. Dengan cepat Kenaya masuk ke lift. Saat lift tertutup tangisnya tak terbendung. Meluncur membasahi wajahnya. Dia merasa jika kali ini sakit yang dirasakan berlipat-lipat dari sebelumnya.Melihat Kenaya yang menangis, Ke
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-13
อ่านเพิ่มเติม

Bab 33 Memang Takdir

“Jangan berterima kasih karena kita belum sampai ke tempat aman. Berterima kasihlah jika kita sudah sampai tempat yang aman.” Kean menatap sejenak Kenaya, sebelum akhirnya kembali fokus pada jalanan. Perjalanan mereka disambut dengan sinar matahari yang mulai naik singgasana. Sinarnya begitu menghangatkan. Kenaya yang melihat matahari begitu cerah pagi ini, merasa jika matahari itu menyambut hari di mana dia akhirnya lepas dari cengkeraman Jerick. “Kita berhenti di rest area dulu. Kamu harus makan.” Kean menatap Kenaya sejenak. “Aku ingin minum secangkir teh susu.” Kenaya mengatakan keinginannya. “Aku akan pesankan.” Kean mengangguk. Akhirnya Kean dan Kenaya sampai di rest area. Mereka masuk ke restoran yang ada di rest area. Kean memesankan apa yang diminta oleh Kenaya. Secangkir teh susu dan roti. “Makanlah dulu.” Kean memberikan minuman dan makanan milik Kenaya. “Terima kasih.” Kenaya segera meraih cangkir teh susu yang diberikan Kean. Saat meminumnya, dia merasa perutnya be
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-13
อ่านเพิ่มเติม

Bab 34 Menjaga Rahasia

Mobil sampai di hotel Maxton. Kean sengaja ke hotel Maxton. Karena harus menaruh mobil yang dibawanya ke hotel Maxton. Di sana sudah ada Rigel yang menunggunya. Saat melihat Rigel di hotel, Kean segera turun dari mobil. Dia sengaja tidak membangunkan Kenaya yang masih pulas tidur. Membiarkan mantan kekasihnya itu untuk tidur lebih dulu. “Siapa itu?” Rigel langsung melempar pertanyaan itu pada Kean.“Kenaya.” “Kenaya mantan Kak Kean?” Rigel membulatkan matanya. Dia mengalihkan pandangan pada orang di dalam mobil. “Iya.” Kean mengangguk. “Aku belum bisa ceritakan sekarang, hanya minta bantuan kamu untuk mengurus sopir mobil ini dulu.” Kean harus butuh bantuan Rigel. Karena jika Jerick menemukan sopir tersebut. Harus ada alibi yang tepat. “Aku akan urus semua.” Rigel segera memberikan kunci mobil yang dibawanya. Tadi Kean sudah memberitahu jika dia butuh mobil. “Terima kasih.” Kean menerima kunci mobil yang diberikan Rigel. “Sama-sama.” Rigel tidak banyak bertanya dulu. Yang pentin
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-13
อ่านเพิ่มเติม

Bab 35 Aku Akan Menjagamu

“Iya.” Kenaya mengangguk. Kean segera keluar dari kamar. Membiarkan Kenaya untuk mandi lebih dulu. Kenaya segera membuka jaket yang dipakainya. Kemudian menurunkan dress yang dipakainya. Di depan cermin, dia melihat penampakan luka yang ada di punggungnya. “Pantas sakit.” Kenaya melihat bekas merah memanjang di punggungnya. “Ini bajunya.” Kean mendorong pintu untuk memberikan baju pada Kenaya. Namun, seketika dia dikejutkan dengan apa yang dilakukan Kenaya. Kenaya menurunkan dress yang dipakai sampai ke pinggang. Membuat tubuh bagian atas terbuka. Sayangnya, bukan kulit putih Kenaya yang menjadi perhatiannya. Melainkan luka yang berada di punggung Kenaya. Tampak merah bak tomat. Kenaya segera menaikkan dress yang dipakai. Dia benar-benar terkejut dengan kehadiran Kean yang masuk kembali. Kean menghampiri Kenaya. Mencekal tangan Kenaya yang berusaha menarik bajunya ke atas lagi. Air mata Kean seketika menetes. “Apa ada pria sekejam ini memperlakukan wanita?” Dia merasa jika apa
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-13
อ่านเพิ่มเติม

Bab 36 Menimbang

Kenaya menimbang apakah dia harus mengatakan jika anak yan dikandungnya adalah anak Kean. Dia takut jika Kean tidak percaya dengan apa yang akan dikatakannya. Namun, jika tidak dikatakan, Kean tidak akan tahu. “Ke—” Baru saja Kenaya ingin mengatakannya, tiba-tiba suara bel terdengar. Membuat Kenaya menghentikan ucapannya. “Itu pasti makanan yang aku pesan.” Kean memberitahu. Dia segera berdiri. “Cepatlah pakai pakaianmu, dan ayo kita makan.” Kean segera berlalu keluar untuk mengambil makanan yang dipesannya. Kenaya hanya bisa terpaku melihat Kean yang pergi. Dia merasa waktunya belum tepat untuk mengatakan ini semua. Kenaya merasa dia akan mencari waktu untuk mengatakannya. Sesuai dengan perintah Kean, Kenaya segera memakai baju yang diberikan oleh Kean. Beruntung baju yang diberikan cukup besar. Jadi dia bisa memakainya dengan nyaman. Di luar, Kean menerima makanan yang dipesan. Kemudian membawa makanan tersebut ke meja makan. Dengan semangat Kean memindahkan makanan ke piring sa
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-13
อ่านเพิ่มเติม

Bab 37 Mencari Kenaya

Jerick sampai di rumah orang tuanya. Karena pemilik taksi tidak mau mengatakan padanya ke mana penumpang dibawa oleh sopir, akhirnya dia memilih untuk meminta bantuan papanya. “Ada apa kamu ke sini?” Hendrik menatap anaknya. “Kenaya kabur, Pa. Jadi aku mau meminta papa untuk menyuruh pemilik taksi membuka data penumpang.” Jerick menjelaskan. “Kabur?” Winda langsung menyambar ucapan sang anak. “Kabur ke mana maksud kamu?” Dia segera menghampiri sang anak untuk menanyakan hal itu.“Aku tidak tahu, Ma. Semalam, aku menginap di hotel setelah pesta, dan saat pagi dia pergi.” Jerick mencoba menjelaskan hal itu. “Apa kamu memukulnya lagi?” Hendrik sudah tahu kebiasaan anaknya. Beberapa kali dia melihat menantunya dengan wajah lebam, dan saat ditanya ternyata anaknya yang memukul. Jerick tidak bisa berkata apa-apa ketika papanya langsung menembak dengan pertanyaan itu. Saat mendapati anaknya diam saja, Hendrik menjelaskan jika pasti anaknya itu memukul istrinya. “Papa heran denganmu. Kam
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-13
อ่านเพิ่มเติม

Bab 38 Mencari Yang Pas

Kean ke mal yang tak jauh dari tower apartemennya. Tepatnya di samping apartemennya. Apartemen milik Maxton itu memang dibangun dengan fasilitas lengkap. Ada mal, kolam renang, tempat fitnes, dan banyak lagi. Keluarga Adion memang memiliki beberapa unit apartemen. Namun, tidak ada yang ditempati, mereka semua memilik tinggal di rumah. Di mal, Kean harus mencari baju untuk Kenaya. Karena itu dia mencari toko yang menjual pakaian ibu hamil. Dia merasa akan mudah menemukan baju yang pas di sana untuk Kenaya. Beruntung di mal tersebut terdapat toko yang menjual pakaian ibu hamil. Jadi dia bisa memilih baju untuk Kenaya. “Selamat datang.” Seorang pramuniaga menyambut Kean. Kean mengulas senyumnya.“Ada yang bisa saya bantu, Pak? Mau cari pakaian atau mencari kebutuhan untuk ibu hamil?” “Saya ingin mencari pakaian untuk ibu hamil.” Kean menjelaskan apa yang membuatnya datang ke toko ini. “Silakan.” Pramuniaga mengantarkan Kean ke bagian gaun ibu hamil. Kean mengikuti pramuniaga yang a
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-14
อ่านเพิ่มเติม

Bab 39 Informasi

“Aku sedang akan bertemu klien. Kebetulan dia mengajak janjian di sini.” Aurora menjelaskan. “Kamu akan pergi ke ulang tahun temanmu?” tanya Aurora memastikan kembali. “Iya, aku akan segera pergi. Jadi maaf, aku tidak bisa lama-lama mengobrol.” Kean harus segera kembali. Jadi dia memilih menghindar. “Baiklah, lain kali kita bisa bertemu kembali.” Aurora tidak masalah ketika Kean tidak bisa mengobrol dengannya sekarang. Lagi pula dia juga harus bertemu klien lebih dulu. Setelah berpamitan dengan Aurora, Kean segera kembali ke apartemennya. Dia ingin memberikan baju dan ponsel pada Kenaya. Perasaannya begitu berbunga-bunga ketika kini Kenaya berada dekat dengannya. Saat masuk ke apartemen, Kean dikejutkan dengan pintu balkon yang terbuka. Bantal sofa tertata rapi. Udara pun tampak segar. Tak ada bau asap rokok. Mungkin karena pintu balkon dibuka. “Kamu sudah pulang?” Kenaya menghampiri Kean yang baru saja sampai.Kean melihat Kenaya memakai apron di dadanya. Tampaknya, Kenaya baru
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-14
อ่านเพิ่มเติม

Bab 40 Respon

Saat layar diperbesar, muka pria di dalam mobil tidak terlihat. Apalagi pria itu memakai topi dengan kacamata hitam. Jerick yang melihat hal itu tidak dapat mengenali siapa pria di dalam mobil itu.“Wajahnya sepertinya tidak terlihat, Pak.” Staf menatap Jerick. “Iya, wajahnya tidak terlihat.” Jerick tidak bisa mengenali siapa yang ada di dalam video. “Apa tidak ada sisi lain untuk melihat plat mobilnya?” Jerick berpikir cara lain. Mengingat dari plat nomor, mereka bisa mencari tahu siapa pemilik mobil tersebut. “Maaf, Pak. CCTV hanya mengarah dari arah ini saja. Tidak dari belakang mobil.” Staf menjelaskan akan hal itu. Jerick mendengus kesal. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi. Dia benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk mendapatkan Kenaya. “Mungkin Pak Jerick bisa hubungi beberapa toko di sana. Siapa tahu CCTV mereka mengarah ke arah mobil.” Staf menyarankan hal itu pada Jerick. Jerick merasa hanya cara itu yang bisa digunakan. Namun, jika meminta toko membuka
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-14
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
123456
...
17
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status