บททั้งหมดของ Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali: บทที่ 21 - บทที่ 30

167

Bab 21 Merebut Kembali

“Kardus seperti ini, plastik, besi-besi seperti ini. Biasanya mereka bawa dan mereka akan menukarnya untuk dapat uang.” Kenaya menjelaskan sambil menunjuk barang-barang tersebut. “Astaga, aku tidak mau bawa sebanyak itu. Lagi pula, aku tidak butuh uang. Aku hanya butuh kamu.” Kean segera berdiri. Kemudian menatap Kenaya. Kenaya terbuai dengan tatapan Kean. Tatapan penuh damba yang tidak pernah berubah. “Ingatlah, jika aku sudah menikah.” Dia mengingatkan Kean. Kean melihat Kenaya yang berusaha untuk menghindar darinya. Padahal dia yakin di hati Kenaya, masih ada dirinya. “Jika pernikahanmu bahagia, aku tidak akan melakukan ini.” Kean menegaskan jika dia melakukan ini untuk Kenaya. Kenaya memang tidak bisa mengelak. Apalagi ketika luka di wajahnya menjadi bukti. “Jangan pedulikan pernikahanku. Bukankah kamu sendiri yang merelakan aku?” Kenaya ingat betul jika Kean sendiri yang sudah merelakannya. “Aku merelakanmu jika kamu bahagia. Jika kamu tidak bahagia, maka aku akan merebutmu
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-11
อ่านเพิ่มเติม

Bab 22 Kencan

Akhirnya setelah Kenaya membuatnya kecewa, Kean memutuskan untuk segera kembali. Tidak menunggu lagi hari minggu. Baginya semua sudah jelas. Tak perlu ada yang dilakukannya. “Mom, apa aku bisa bertemu Aurora malam ini?” Sambil menunggu pesawat, Kean menghubungi sang mommy. Padahal rencananya, Kean akan bertemu dengan Aurora minggu malam. Namun, karena dia sudah kembali. Dia memutuskan untuk bertemu malam ini juga. “Mama akan minta Aurora datang malam ini.” Mommy Freya langsung bersemangat. Ternyata anaknya akan segera pulang. Tentu saja, dia tidak mau kehilangan kesempatan ini. Kean menunggu di restoran K-Vin. Dia sengaja datang lebih awal karena malas sekali berada di apartemen. Karena itu, dia memutuskan untuk ke restoran. “Kamu sedang ada kencan?” Gemma menghampiri sepupunya yang sedang asyik duduk manis di restoran. Kean mengalihkan pandangan pada sepupunya itu. Restoran ini memang dikelola oleh sepupunya. Jadi wajar jika dia menemukan sepupunya di restoran. “Iya, aku ada k
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-11
อ่านเพิ่มเติม

Bab 23 Senam Ibu Hamil

Hari minggu pagi adalah hari yang ditunggu-tunggu Kenaya. Hari ini dia akan senang ibu hamil. Di sana dia bisa bertemu dengan sesama ibu hamil. Hal itu membuatnya mendapat banyak pengalaman. Karena mereka biasanya membagikan pengalaman. Tidak adanya orang tua, terkadang membuat Kenaya tidak ada yang ditanyai. Jadi saat mendapatkan kesempatan ini, tentu saja dia adalah kesempatan baginya. Langkahnya terhenti ketika melihat mobil berhenti tepat di depan rumah. Kenaya tahu persis mobil siapa itu. Siapa lagi jika bukan mobil Jerick. Artinya Jerick sudah pulang. Biasanya Jerick pulang saat sore atau malam. Namun, kali ini pagi-pagi sekali Jerick sudah sampai. Jerick yang melihat Kenaya hendak pergi, langsung melihat ke arah jam di tangannya. Dilihatnya jika sekarang jam sepuluh. Biasanya Kenaya akan pergi ke toko sekitar jam delapan. Jadi ini sudah terlalu siang untuk ke toko. “Mau ke mana kamu?” Jerick segera bertanya untuk tahu ke mana Kenaya. Karena dia tidak yakin Kenaya ke toko. “
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-11
อ่านเพิ่มเติม

Bab 24 Move On

Kenaya melihat Jerick berada di dalam acara ulang tahun seorang anak. Dia tampak berdiri di samping seorang wanita dan seorang anak perempuan. Dari kue yang terpajang. Tampak angka yang menunjukkan jika anak tersebut berusia lima tahun. Kenaya tahu betul jika itu adalah kakak Jerick. Kebetulan kakak Jerick adalah seorang janda. Selama ini keponakannya selalu menganggap Jerick adalah papanya sendiri. Jadi wajar jika Jerick hadir di pesta ulang tahun keponakannya itu. Ternyata tidak hanya Jerick saja yang ada di pesta itu, orang tua Jerick pun juga hadir di sana. Tawa bahagia tergambar indah di wajah mereka. Terlihat seperti keluarga utuh yang bahagia.Walaupun Jerick mengenalkan Kenaya pada orang tuanya dan sering membawa Kenaya ke rumah, tetap saja keberadaan Kenaya tidak dianggap. Mama Jerick yang merupakan ibu walikota, tidak pernah mau bicara pada Kenaya. Di acara pesta atau acara kumpul bersama pun, Kenaya tidak pernah diajak. Terkadang, Kenaya mempertanyakan, untuk apa dirinya
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-11
อ่านเพิ่มเติม

Bab 25 Main Api

“Bukan itu.” Kean merangkul Anka. Memberikan kode pada Anka.Sayangnya, Anka tidak mengerti kode Kean. “Tapi, yang minta aku memberikan tutorial make up kakek-kakek, bukannya minggu kemarin?” Dia justru memperjelas pertanyaan itu. “Make up kakek-kakek?” Gemma mendengar hal itu merasa bingung. Untuk apa sepupunya make up seperti kakek-kakek.“Tidak hanya kakek-kakek. Kak Kean juga minta tolong make up wanita juga.” Dengan polosnya Anka bercerita. Kean tidak bisa mengelak lagi. Ternyata Anka justru mengatakan semua. “Kamu sedang cosplay?” Lean tertawa. Merasa lucu dengan apa yang baru didengar. “Sebenarnya aku melakukan itu untuk bertemu Kenaya.” Kean akhirnya jujur saja. Mengatakan semua kenyataan itu. Mereka semua saling pandang. Mengingat nama yang disebut Kean. “Kenaya, mantan kekasihmu?” Gemma memastikan. “Iya.” Kean tertunduk lemas. Semua terkejut. Semua tahu jika Kenaya sudah menikah. Jadi boleh dibilang, Kean sedang mendekati istri orang. “Jangan main api, Ke. Kenaya su
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-11
อ่านเพิ่มเติม

Bab 26 Lama Tak Bertemu

Pagi ini Kean mengambil penerbangan pertama. Dari bandara, Kean segera mengurus semuanya. Jika pekerjaanya selesai. Dia akan pulang lebih awal. Tidak akan menginap. Dari pagi Kean langsung mengurus semuanya. Sampai sore dia masih terus tanpa henti bekerja. “Pak Kean.” Mendapati namanya disebut membuat Kean segera menoleh. Alangkah terkejutnya Kean melihat Jerick. Padahal dia berharap tidak akan bertemu dengan pria itu. Sayangnya, dia justru bertemu dengan Jerick di restoran ketika sedang bertemu dengan pengacara untuk membahas tentang pembuatan sertifikat tanah yang dibelinya. “Pak Jerick.” Kean menyapa dengan sopannya. “Pak Kean sudah di sini?” Jerick pikir Kean akan datang minggu depan. Ternyata sekarang sudah datang. “Iya, kebetulan aku datang sekarang agar semua urusan cepat selesai.”“Iya, cepat selesai dan tinggal pembangunan.” Jerick setuju dengan yang dikatakan Kean. Kean mengangguk. Dia memang berharap semua cepat selesai. Jadi dengan begitu tidak perlu ke kota ini seri
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 27 Asap Rokok

Untuk sesaat Kenaya terpaku. Namun, dia dapat mengembalikan kesadarannya dengan segera. “Lama tidak berjumpa, Pak Kean.” Dia menerima uluran tangan Kean. “Ayo aku akan kenalkan dengan teman-temanku.” Jerick mengajak Kean untuk menghampiri teman-temannya. Kean mengangguk. Mengikuti Jerick. Kean segera berkenalan dengan teman-teman Jerick. Mereka memiliki beberapa pekerjaan di pemerintah. Tentu saja itu akan membantu Kean. Mereka semua duduk di sofa. Kemudian mengobrol bersama. Kenaya duduk tepat di samping suaminya. Berseberangan dengan Kean yang sedang asyik mengobrol tentang bisnis. “Kalian harus beli nanti perumahan yang dibuat JAC. Mereka memberikan view yang indah.” Jerick meminta teman-temannya untuk ikut ambil membeli perumahan baru milik keluarga Kean. “Tentu saja, asal diberikan diskon.” Salah satu teman menjawab.“Itu bisa diatur.” Kean tersenyum.Jerick menyalakan pematik api. Mengarahkan ke rokok yang berada di bibirnya. Kemudian menikmati rokok yang baru saja dibakarn
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 28 Tidak Suka

Kean melewati Kenaya dan Jerick. Meminta segelas air minum pada pramusaji. Kenaya yang melihat Kean melewatinya merasa malu sekali. Apalagi Jerick berusaha mencumbunya. Kean kembali dengan membawa segelas air putih. Tepat di samping Kenaya dan Jerick, dia pura-pura tersandung sesuatu dan membuat minumannya tumpah. Reflek Kenaya langsung berdiri karena dress yang dipakai terkena air. “Maaf-maaf aku tidak sengaja.” Kean merasa pura-pura tidak enak dengan yang dilakukannya. Kenaya memandangi Kean. Dia tahu jika Kean sengaja melakukan hal itu padanya. Ada rasa senang ketika Kean berusaha menolongnya. Terkadang, memang tidak semua yang dilakukannya bisa dikerjakan sendiri. Termasuk sekarang, dia tidak bisa menghindar dari Jerick. “Tidak apa-apa.” Kenaya melihat ke arah dress yang basah. “Bajumu basah, sebaiknya kamu pulang saja.” Kean merasa tempat ini tidak nyaman untuk Kenaya. Apalagi dengan sikap Jerick seperti itu. Kenaya menatap Kean. Dia tahu jika Kean berusaha membuatnya pulan
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 29 Datanglah Padaku

Tepat saat ucapan Kean terucap, pintu lift terbuka. Kean dan Kenaya reflek mengalihkan pandangan ke luar lift. Saat mendapati kesempatan Kean yang melonggarkan pegangannya, Kenaya segera mendorong tubuh Kean. “Kamu tidak peduli, tetapi aku peduli.” Kenaya segera berlalu keluar dari lift.Kenaya mengayunkan langkahnya ke kamarnya. Kean masih terpaku dengan ucapan Kenaya. Apa yang diucapkan Kenaya mengandung arti jika dia masih mencintainya. Karena dia masih begitu peduli padanya. Tepat saat pintu lift nyaris tertutup. Kean mengejar Kenaya. Menarik tangan Kenaya dan membalikkan tubuh Kenaya. “Apa kamu masih mencintai aku?” Pertanyaan itu meluncur dari mulut Kean. Dia ingin tahu perasaan Kenaya. Tatapan Kean menghipnotisnya. Dia tidak sama sekali bisa berkata apa-apa. Memang tidak bisa dipungkiri jika dia memang masih mencintai Kean. “Aku tahu kamu masih mencintai aku.” Dari sorot mata Kenaya, dia tahu jika Kenaya memang mencintainya. Tidak dapat Kenaya berbohong darinya. Bagi Kean i
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 30 Anak Siapa?

Lima bulan yang lalu“Aku hamil.” Kenaya memberanikan diri mengatakan itu tepat sebelum pesta pernikahan dilaksanakan. Tadi pagi Kenaya mengecek dengan alat tes kehamilan. Alangkah terkejutnya ketika mendapati jika alat tes kehamilan menunjukkan dua garis. Kenaya sengaja mengatakan sebelum pernikahan terjadi. Berharap jika pernikahan ini dapat dibatalkan. “Anak siapa yang kamu kandung?” Suara Kevin-papa tiri Kenaya begitu keras. Memecah keheningan di dalam kamar. Kamar pengantin yang harusnya diwarnai dengan keindahan justru diwarnai dengan pertengkaran hebat. Pertanyaan itu seketika membuat Kenaya ketakutan.“Apa kamu tidak punya mulut untuk menjawab?” Kina-sang ibu menarik tubuh Kenaya. Meminta sang putri untuk melihat ke arahnya. Kenaya hanya menangis. Dia benar-benar ketakutan dengan reaksi orang tuanya. “Apa kamu sedang bermain-main denganku?” Jerrick yang sedari tadi diam, akhirnya bicara juga. Kenaya hanya menangis. Tidak bisa menjawab. Melihat reaksi Kenaya, membuat Jer
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-12
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
123456
...
17
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status