Semua Bab Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris: Bab 331 - Bab 338

338 Bab

Bab 331. Kelahiran Si Kembar Leo dan Lea

Di rumah sakit, Aleena kini berada di dalam sebuah ruangan khusus setelah seharian penuh ia di dirawat di sana menjelang hari kelahiran si kembar. Aleena kini ditemani oleh Asher di dalam sebuah ruangan khusus sebelum masuk ke dalam ruangan operasi. Tampak Asher terus menggenggam erat tangan Aleena dan membisikkan kata-kata yang penuh dengan dukungan. "Jangan takut, Sayang. Semua pasti akan baik-baik saja, kau dan si kembar pasti akan sehat-sehat," ujar Asher berbisik di telinga Aleena dan mengecup pipi istrinya. Aleena membalas genggaman tangan Asher dan wanita cantik itu mengangguk kecil. "Jangan pergi-pergi ya, Asher. Di sini saja sampai operasinya selesai," pinta Aleena. "Iya. Aku akan menemanimu, Sayang." Dengan penuh rasa cemas yang tak terbendung, Asher memeluk istrinya. Bahkan sejak pagi, ia terus mengusap-usap perut Aleena yang besar dan terus berbisik pada anaknya yang berada di dalam perut untuk segera lahir dengan sehat. Tak berselang lama seorang dokter dan suster
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-03
Baca selengkapnya

Bab 332. Kebahagiaan yang Kita Rasakan

Setelah Aleena dipindah ruangan usai operasi, masih belum diizinkan pihak keluarga untuk menjenguknya sementara waktu. Dan hanya Asher yang diizinkan untuk masuk, karena Aleena masih belum sadarkan diri. Tetapi, Asher dipanggil lagi oleh suster ke ruangan perawatan bayi. Kali ini, ia mengajak Theo bersamanya untuk melihat adik bayinya yang baru lahir. Theo begitu senang melihat dua wajah gemas adik bayinya yang kini berada di dalam ranjang bayi dari kaca di dalam ruangan rumah sakit. "Papa, adik Leo yang mana?" tanya Theo menatap dua bayi mungil di depannya. Asher tersenyum. "Adik Leo yang pakai selimut biru, Sayang. Yang pakai selimut merah muda, ini Adik Lea." Kedua mata Theo berbinar-binar menatap adiknya. "Wahhh ... lucunya, Theo mau gendong adik," seru anak itu. Asher langsung menarik tubuh Theo dan memeluknya. "Tidak boleh, Sayang. Adik kembar masih harus tidur." "Emmm, tidur terus. Mereka tidak mau menangis yang kencang ya, Pa?" tanya Theo cemberut. "Jangan dong, biark
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-03
Baca selengkapnya

Bab 333. Rasa Sayang Seorang Anak Kecil

Keesokan paginya... Theo berangkat ke sekolah bersama dengan Jordan seperti biasa. Anak laki-laki itu kini tampak sangat tampan dengan balutan mantel berwarna cokelat yang ia pakai dan syal berwarna hitamnya, juga topi beret berwarna merah muda di kepalanya. Theo yang baru saja turun dari dalam mobil, kini menoleh ke kanan dan ke kiri. "Hemmm, Arabelle belum datang, ya?" gumamnya lirih. Jordan menaikkan salah satu alisnya. "Sepertinya pacarnya Bos Kecil tidak masuk sekolah." "Masuk, Paman! Theo sudah janjian dengan Arabelle!" seru Theo dengan bibir mencebik. "Arabelle dan Theo tidak satu kelas, jadi kalau main harus bersama bisa bertemu terus!" Mendengar seruan Theo yang 'sok dewasa' membuat Jordan tersenyum gemas. Jordan menekuk kedua lututnya di tepian jalan trotoar. Situasi sekolah Theo juga masih sepi, belum banyak anak-anak yang datang. Sedangkan Theo tampak menunggu-nunggu. Hal ini membuat Jordan penasaran, anak sekecil Theo, anak laki-laki, anak orang kaya, kenapa mau b
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-04
Baca selengkapnya

Bab 334. Theo dan Adik Kembarnya

Di lain tempat, Aleena dan Asher kini masih di rumah sakit. Aleena sudah merasa baikan meskipun perutnya masih terasa sangat sakit di bagian luka operasinya. Pagi ini, Aleena diizinkan bertemu dengan kedua bayi kembarnya. Bayi-bayi manis itu dibawa ke kamar Aleena. Wajah Aleena berseri-seri bahagia melihat bayi kembarnya yang ternyata benar-benar sangat mirip dengan Asher. "Lihat, ya ampun Aleena ... Leo sangat-sangat mirip dengan Theo saat masih bayi, Nak!" seru Camelia tersenyum begitu bahagia menatap bayi yang ia gendong. "Iya, Ma. Lea juga sangat manis sekali," ujar Aleena menatap bayi dalam pelukannya. "Lea lebih mirip dengan Aleena menurut Papa," sahut Darren. "Iya. Mama pikir juga begitu, Pa...." Camelia menyahuti. Kedua orang itu sangat bahagia melihat cucu kembarnya. Sedangkan Asher merangkul Aleena dari samping sambil memperhatikan wajah menggemaskan putri kecilnya. Tentu saja Asher dan orang tuanya merasa begitu bahagia, mereka mempunyai keturunan anak perempuan. "
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-04
Baca selengkapnya

Bab 335. Anak Adopsi Seorang Ajudan

Hari sudah sore, Jordan pun mengajak Theo untuk pulang bersamanya. Anak itu terlalu asik bermain dengan adik kembarnya. Sampai diajak pulang pun Theo tampak hampir tidak mau pulang sekeras apapun Jordan membujuknya. "Ayo Bos Kecil, kita pulang dulu. Nanti malam ke sini lagi," bujuk Jordan pada Theo yang masih marah dan merajuk berdiri di ambang pintu. "Tidak mau! Theo mau di sini sama Adik!" pekik anak itu menolak. Jordan menyergah napasnya panjang, laki-laki itu berdiri di dekat pintu sambil menenteng tasnya. Ia menatap ke arah Theo yang masih marah-marah. Dan kini, Asher pun mendekati putra kecilnya. Anaknya yang sudah jelas terlihat menolak keras untuk pulang. "Sayang, Theo harus pulang. Ajak Paman Jordan bermain di game zone," ujar Asher. Theo merotasikan kedua bola matanya. "Tidak tertarik!" "Emmm ... bagaimana kalau ke kedai es krim?" "Sudah bosan, Papa..." Jordan yang menatapnya dengan mencari ide pun tiba-tiba laki-laki itu tersenyum lebar. "Bagaimana kalau kita men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-05
Baca selengkapnya

Bab 336. Bersama Sampai Mereka Besar Nanti

Keesokan harinya, Aleena sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, juga anak kembarnya. Kepulangan Aleena disambut dengan sangat baik oleh Theo, Jordan, dan seorang anak perempuan yang bersama Theo. Tampak Aleena dan Asher sedikit terkejut melihat anak perempuan mungil berwajah cantik dan lucu berada di sana dengan pakaian yang rapi dan bagus. "Mama, Theo kangen," seru Theo mendekati Aleena dan memeluk sang Mama yang kini berdiri di samping Asher. Sedangkan bayi kembarnya sudah dibawa masuk oleh seorang pengasuh yang disewa oleh Asher dan Aleena, yaitu pengasuh Theo saat kecil dulu. Aleena tersenyum hangat melihat putranya yang begitu antusias. "Mama juga kangen sekali dengan Theo," ujar Aleena tersenyum manis mengelus pucuk kepala Theo. "Hmmm ... nanti malam bobo sama Mama dan adik, ya, Sayang..." "Iya, Mama. Siap!" Theo terlihat sangat berseri-seri bahagia. Asher yang bersama mereka, ia pun ikut tersenyum sambil merangkul pundak istrinya. "Theo tidak boleh nakal, ya, Sayang.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-05
Baca selengkapnya

Bab 337. Dua Anak Kecil yang Terlihat Lucu

Hari sudah berubah gelap, Aleena mencari Theo di dalam rumah, namun ia tidak menemukan putranya tersebut. Setelah beberapa hari ia pulang dari rumah sakit, Aleena jarang sekali melihat Theo ada di rumah. "Ke mana Theo? Ini sudah jam sembilan malam, apa dia masih di paviliun?" gumam Aleena membuka gorden rumahnya di ruang tamu. Dari arah ruang kerja, Asher keluar dan laki-laki itu melihat istrinya yang tengah berdiri di depan gorden dan menatap ke arah luar dengan pandangan mencari-cari. "Sayang, sedang apa?" tanya Asher mendekatinya. "Mencari Theo. Apa dia ikut dengan Jordan?" tanya Aleena. Asher mengangguk. "Dia ada di paviliun dengan Jordan dan Arabelle. Mereka sedang belajar bersama, aku tadi dari sana," jawab Asher. "Oh, syukurlah kalau begitu. Aku pikir dia ada di mana," ujar Aleena berjalan ke arah sofa. Wanita itu menoleh pada Asher yang kini duduk di sampingnya dan mereka menatap ke arah kamar si kembar di lantai satu yang terbuka. "Leo dan Lea sudah tidur, Sayang?" t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-06
Baca selengkapnya

Bab 338. Papa dan Anak Memang Sama Saja!

Musim dingin menandakan hari libur panjang telah tiba. Pagi ini Theo terlihat sedih saat Jordan membawa Arabelle pulang bersamanya ke rumah kedua orang tuanya. Theo tidak memiliki teman lagi, mereka akan bertemu di sekolah dan mungkin saat Jordan membawa Arabelle kemari. "Kenapa diam saja, Sayang?" tanya Aleena pada sang putra. Anak itu mengangkat wajahnya dan menatap sang Mama."Huhh ... Theo galau, Mama," jawabnya dengan enteng. Aleena mengerutkan keningnya. "Galau?" cicitnya sambil terkekeh. "Wahh ... kira-kira siapa yang membuat anak Mama menjadi galau seperti ini, hm?" Alih-alih menjawab, anak itu justru menyangga dagu dan diam mengerjapkan matanya. Aleena diam mengusap-usap pucuk kepala Theo. Kalau sudah galau seperti ini, pasti akan sulit bagi Aleena membujuk apapun yang Theo mau. "Sayang, Mama boleh minta tolong?" ujar Alrena. Ekor mata Theo meliriknya. "Minta tolong apa, Ma?" Barulah Aleena tersenyum. "Tolong jaga adik kembar, ya, Mama akan ke belakang membuat susu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
293031323334
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status