Setelah bertemu dengan Papanya, Asher merasa kepalanya sangat pening. Laki-laki itu berulang kali mengusap wajahnya saat ia baru saja pulang dari kantor pukul dua siang. Kepulangannya di sambut Theo yang kini menunggunya di depan pintu."Papa," panggil Theo dengan wajah panik. "Ada apa, Sayang? Kenapa, hm?" Asher mengelus pucuk kepala Theo. Anak itu mencebikkan bibirnya sedih. "Mama muntah-muntah lagi, kemarin muntah-muntah, tadi pagi muntah-muntah, barusan juga muntah terus. Adiknya nakal sekali, Papa," seru Theo dengan wajah sedihnya ia mengadu. Mendengar hal itu, Asher pun langsung panik. Ia langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah sambil menggendong Theo. "Astaga, Aleena ... sekarang di mana Mama, Sayang?" "Ada, Mama ada di kamar sama Bibi. Theo tungguin Papa pulang," jawab Theo. Asher bergegas naik ke lantai dua, laki-laki itu membuka pintu kamar dan ia melihat istrinya terbaring lemah di atas ranjang bersama Bibi di sampingnya. "Ya ampun, Sayang ... kenapa?" ta
Last Updated : 2025-03-19 Read more