บททั้งหมดของ Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris: บทที่ 271 - บทที่ 280

361

Bab 271. Aleena Adalah Seorang Istri dan Ibu yang Sempurna

"Aleena, Mama pamit pulang ya, Nak. Nanti malam Mama akan ke sini lagi dengan Papa." Camelia berpamitan pulang pada Aleena. Ia sudah sejak pagi hingga sore menemani Aleena menjaga Theo di rumah sakit. Aleena pun mengangguk setuju. "Iya, Ma. Ini juga sudah sore," jawabnya. "Entahlah, kenapa Asher belum kembali juga. Kalau Theo bangun pasti kebingungan juga mencari Papanya." "Siapa tahu Asher bersama Papa. Biar nanti Mama hubungi Papa supaya Asher cepat pulang," tutur Camelia. Hanya anggukan yang Aleena berikan pada Camelia. Sampai akhirnya wanita itu pun berpamitan pulang saat itu juga. Aleena kembali mendekati Theo yang tertidur. Setelah Aleena membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya, ia juga merawat Theo dengan menggantikan baju dan memberinya minyak bayi agar selalu hangat dan wangi. Aleena benar-benar melakukannya sendiri. Wanita muda itu, kini duduk di samping ranjang Theo dan membuka tas berukuran besar yang ada di atas meja. "Susunya Theo tinggal sedikit, air pan
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 272. Kita yang Selama ini Saling Merindukan

Kesunyian melanda Aleena dan Asher malam ini. Setelah Theo tertidur beberapa menit yang lalu, kini tinggal Aleena dan Asher berdua di sana. Aleena tampak merapikan barang-barang milik Theo karena besok pagi Theo sudah diizinkan pulang. Asher menarik lengan istrinya dengan perlahan hingga Aleena menatapnya. "Kenapa?" tanya wanita itu. "Sudah besok pagi saja, sekarang istirahatlah," ujar Asher. "Kau bisa sakit kalau kelelahan." Mendengar hal itu, Aleena pun meletakkan kembali tas besar berisi pakaian milik Theo ke atas meja. Aleena duduk di sebuah sofa di samping Asher. Mereka saling diam selama beberapa detik sebelum Asher merangkul dan mengusap-usap pucuk kepala Aleena. "Besok pulang ke rumahku, apa kau setuju?" tawar Asher dengan nada penuh penawaran. "Bagaimana dengan Papaku?" lirih Aleena. "Aku tidak tega meninggalkan Papa sendirian." "Papa akan baik-baik saja, Aleena." Asher merangkul hangat istrinya. "Theo sangat membutuhkanmu, aku tidak enak hati bila Theo tinggal denga
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-12
อ่านเพิ่มเติม

Bab 273. Semakin Dekat, Semakin Nyaman

Setelah kondisi Theo membaik, pagi ini pun dokter memperbolehkan Theo untuk pulang. Aleena tampak sibuk merapikan beberapa barang-barang milik Theo di sana. Sedangkan Theo kini bersama dengan sang Kakek. Dengan Liam, anak itu banyak tertawa dan ada saja yang bisa membuat Theo gembira. "Kakek, Theo mau gendong! Theo mau pulang ke rumah Kakek!" seru anak itu dengan wajah berseri-seri memeluk leher Liam. "Iya, kita pulang ke rumah Kakek, Sayang. Kakek sudah meminta Bibi memasak yang banyak," seru Liam sambil mengusap pucuk kepala Cucunya. "Wahhh ... nanti Theo juga mau lihat kelinci di taman belakang ya, Kek," ujar anak itu. Liam mengangguk mengiyakan permintaan cucunya. Mendengar ocehan Theo yang antusias, Aleena pun tersenyum. Wanita itu sudah siap dengan membawa satu tas berisi pakaian milik Theo. Lalu, Aleena menyerahkan pada Jordan untuk dibawa ke dalam mobil. Tak lama setelah itu, tampak Asher muncul. Laki-laki itu baru saja keluar dari ruangan dokter, Asher mel
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-13
อ่านเพิ่มเติม

Bab 274. Asher Mendapatkan Izin dari Liam

Asher bersungguh-sungguh ingin mengajak Aleena pergi bersamanya malam ini. Dengan keberanian penuh, Asher menemui Liam dan meminta izin pada Papa mertuanya. Liam yang kini tengah duduk bersantai di teras bersama Theo yang asik bermain dengannya. "Pa," sapa Asher mendekati Liam. Laki-laki tua itu hanya menoleh sekejap dan mengangkat dagu. "Hm, ada apa?" "Emm ... malam ini saya ingin mengajak Aleena pergi bersama, saya ingin mengajaknya makan malam bersama di luar, Pa," ujar Asher dengan sopan. Liam menatap Asher dengan tajam, sebelum akhirnya laki-laki tua itu menyergah napasnya panjang dan bosan. Asher sudah was-was, entah kenapa biasanya ia menghadapi musuh bisnis dengan tenang, tapi berbeda dengannya saat menghadapi Liam. "Asher ... Asher, itu terserah kau! Kau bilang sendiri anakku itu istrimu, kan?!" tegas Liam. "Bawa saja, senangkan Aleena. Tapi jangan macam-macam kau, ya! Aku mengizinkanmu karena kau dan Aleena masih memiliki status, dan ... aku kasihan saja padamu. Sepe
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-13
อ่านเพิ่มเติม

Bab 275. Mama dan Papa, Jangan Ikut Campur Lagi!

Setelah kembali dari kediaman Aleena, Asher pun segera pulang. Saat ia sampai di rumah, di sana tampak mobil merah milik kedua orang tuanya terparkir di depan. Asher menduga, Mama dan Papanya pasti datang mencari Theo saat ini. Asher berjalan menaiki anak tangga teras, ia langsung disambut oleh Devon. "Tuan Asher," panggilnya lirih. Laki-laki dengan balutan kemeja berwarna hitam itu menghentikan langkah Asher. "Tuan dan Nyonya besar ada di dalam. Beliau mencari Tuan Kecil." Asher mengangguk dan melewati Devon tanpa mengatakan sepatah kata. Ajudannya itu paham, mungkin Asher akan sedikit mengabaikan orang tuanya karena Asher tidak ingin lagi Mama dan Papanya ikut campur urusannya dan juga Aleena. Langkah Asher memasuki rumah keluarga, laki-laki itu ditatap lekat oleh Mama dan Papanya. "Asher, mana Theo?" tanya Camelia sambil beranjak dari duduknya. "Jangan bilang kau meninggalkan Theo di rumah Aleena?!""Kenapa?" Asher segera duduk di hadapan Mama dan Papanya. "Theo di rumah Mama
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-13
อ่านเพิ่มเติม

Bab 276. Dia Tetap Suami yang Posesif

Setelah Aleena menunggu, Asher pun tiba malam ini. Laki-laki tampan berbalut tuxedo hitam itu datang tepat di pukul tujuh malam. Kedatangan disambut oleh Aleena dan Theo. Tampak Asher terpana melihat Aleena yang begitu cantik dengan dress biru muda yang wanita itu pakai malam ini. "Papa sudah datang..." Theo melambaikan tangannya melihat Asher sudah datang. Pandangan Asher tertuju pada si kecil yang hangat menggunakan baju hangat, berdiri menggandeng tangan sang Mama. Pemandangan ini membuat Asher tersenyum, betapa bahagianya ia melihat anak dan istrinya menyambutnya seperti ini. Ini semua adalah hal yang ia impikan dan dambakan selama ini. Begitu Asher mendekat, Theo langsung berlari ke arahnya dan memeluk Asher dengan erat. "Papa..." "Iya, Sayang," jawab Asher sambil mengecup pipi Theo dengan gemasnya. "Wangi sekali anak Papa, hm?" "Iya dong, kan Mama yang mandikan Theo!" seru anak itu sambil memiringkan kepalanya dan tersenyum berseri-seri. Asher terkekeh mendengarnya, ia
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-14
อ่านเพิ่มเติม

Bab 277. Mama, Papa, Theo Mau Punya Adik, Dua!

Acara makan malam ini mengingatkan Aleena saat ia diajak makan malam pertama oleh Asher beberapa tahun yang lalu. Mengingat saat itu, Asher adalah sosok laki-laki yang kaku dan dingin. Berbeda dengan laki-laki yang kini berada di depannya sekarang. Memperhatikan Aleena yang tengah senyum-senyum sendiri diam-diam membuat Asher mengerutkan kening. "Kenapa, Sayang?" tanya Asher tiba-tiba. "Hm?" Aleena mengangkat wajahnya. "Kenapa senyum-senyum sendiri? Apa yang membuatmu tersenyum seperti itu, hm?" tanya Asher. Aleena meletakkan sendok dan garpunya di atas meja, gadis itu tersenyum tipis menatap Asher dengan lekat. "Kau ingat, tidak ... saat dulu kita pergi makan malam bersama? Kau memintaku memesan makanan yang paling rekomended, tapi saat itu ... aku sangat takut padamu," ujar Aleena. Asher menghentikan kunyahannya. "Aku padahal tidak mengerikan sama sekali, tapi heran saja ... kau takut padaku." "Kau tidak sadar, ya? Kau kan sangat galak," ujar Aleena cemberut. "Aku masih dua
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-14
อ่านเพิ่มเติม

Bab 278. Kehangatan yang Kurindukan Selama ini

Sampai hari sudah malam, Asher masih berada di kediaman Aleena. Theo tidak kunjung tidur malam ini, anak ini malah mengajak Mama Papanya bermain dan bercanda. Suara gelak tawa Theo terdengar begitu seru. Asher menemaninya bermain di ruang tengah, dengan Aleena yang tampak mengantuk. "Papa, Papa ... ayo lagi, dinosaurusnya naik ke mobil itu!" seru Theo menarik-narik lengan Asher. Asher sendiri kini melirik Aleena yang meletakkan kepalanya di bantal dengan kedua lengannya memeluk perut Asher dari samping. "Pa ... ayo main lagi," seru Theo menarik-narik lengan Papanya. "Sssttt..." Asher meletakkan jari telunjuknya di depan bibir. Theo pun langsung diam, anak itu menoleh ke arah telunjuk tangan Asher yang mengarah ke telunjuk Aleena. Anak itu mengerjapkan kedua matanya saat tahu Mamanya tertidur. "Jangan ramai, Sayang. Mama mengantuk ... kasihan Mama lelah, seharian Mama menjaga Theo," ujar Asher pada si kecil. Anak itu pun langsung mengambil bantal, Theo meletakkan satu bantal d
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-14
อ่านเพิ่มเติม

Bab 279. Kita Sudah Tidak Terikat Apapun, Marsha

Keesokan paginya, Asher kembali dari kediaman Aleena saat hari masih sangat pagi. Laki-laki itu tampak bersiap, hari ini ia akan pergi, Asher akan kembali menemui Marsha.Kini, Asher tampak bersiap-siap di dalam kamarnya. Sampai tiba-tiba pintu kamarnya pun terbuka, dan muncul Jordan masuk ke dalam kamar Asher. "Selamat pagi, Tuan Asher..." "Pagi," jawab Asher, ia menoleh ke belakang. "Ada apa, Jordan? Apa Pengacara Hensen sudah ke sini?" "Sudah, Tuan. Beliau meninggalkan berkasnya pada saya." Asher mengangguk. "Hm, baiklah," jawabnya. Jordan lalu mengulurkan tangannya yang tengah membawa ponsel dan memberikan pada Asher. "Tuan juga mendapatkan pesan dari Tuan Darren, malam ini mereka ingin mengajak Tuan dan Tuan Kecil makan malam bersama," ujarnya. Kegiatan Asher hendak mengancingkan tuxedo hitamnya pun terhenti. Laki-laki itu menoleh dan menatapnya dengan tatapan tak biasa. "Tumben sekali," ucap Asher."Entahlah, Tuan. Saya harus menjawab bagaimana?" "Katakan pada Papa, aku
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-15
อ่านเพิ่มเติม

Bab 280. Ajakan Makan Malam Bersama Keluarga Benedict

Pagi ini Aleena di rumah sendiri. Theo ikut dengan sang Kakek pergi ke toko mainan, seperti yang Aleena tahu kalau Theo sangat lengket dengan Neneknya. Aleena baru menyiapkan makan siang di ruang makan, tetapi saat ia menghubungi Papanya, Papanya bilang dia akan pergi makan di luar dengan Theo dan Ronald, hingga Aleena menghubungi Asher untuk pulang ke rumahnya dan makan bersama. Tak lama kemudian, suara klakson mobil di depan pun terdengar. Segera Aleena berjalan membuka pintu. Wanita cantik itu tersenyum melihat Asher turun dari dalam mobil. "Selamat siang, Sayang," sapa Asher berjalan masuk ke dalam rumah sambil menyipirkan tuxedo hitamnya di lengan kirinya. "Selamat siang juga," jawab Aleena memberikan senyuman di bibirnya. Asher mendekati Aleena, merangkul pinggang kecil istrinya dan mengecup pelipis wanita kesayangannya itu dengan mesra. "Kenapa rumah sepi sekali, Sayang?" tanya Asher sambil berjalan masuk ke dalam rumah. "Di mana Papa dan Theo?" "Mereka pergi ke toko mai
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-15
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
2627282930
...
37
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status