Semua Bab Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin: Bab 81 - Bab 90

107 Bab

Istri Yang Baik

Anna menautkan alisnya heran, "jangan-jangan apa?" tanyanya. "Sebentar Mas hubungi dulu Gio dulu!" ucapnya lalu beranjak memanggil Gio. Gio masuk ke ruangan atasannya dengan cepat lalu bertanya, "ada apa Pak?" tanyanya. "Kamu bisa cek ke ruangan manajer keuangan?" tanya Jevano, "saya curiga kalau istri dan anaknya ke sini lagi buat minta uang." "Kalau emangnya ada mau gimana Pak?" tanya Gio. Jevano mengusak rambutnya, betul juga. Ia akan melakukan hal apa pada anak dan istrinya jika memang benar mereka ada di sini. "Ya kamu pastikan aja dulu mereka berdua emang ke sini atau enggak," pinta Jevano, "istri saya gak dibolehin masuk lift tadi sama anak saya." "Loh emangnya iya Mbak?" tanya Gio pada Anna dengan wajah terkejutnya. "Kamu pikir saya bohong?" tanya Jevano dengan wajah dinginnya. Gio menggelengkan kepalanya, "lebih baik sama Bapak aja samperinnya ke ruangan.""Kenapa? Takut kamu?
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Kejadian Tidak Terduga

Ibu itu membuka matanya lebar-lebar dengan wajah kesalnya, "kamu kurang ajar ya! Gak tau saya siapa?" tanyanya. "Gak tau, lagipula gak ada untungnya untuk saya mengenal Ibu," timpal Anna lalu memangku anaknya dan akan beranjak meninggalkan ibu itu. Ibu itu dengan cepatnya menarik rambut Anna, hingga Anna sedikit terpelanting. "Ibu ini apa-apaan sih?" tanya Anna sembari berusaha melepaskan tangan ibunya. "Kamu gak sopan sekali ya! Sedang berbicara dengan saya malah pergi begitu saja," "Memangnya apa urusannya sama Ibu? Saya juga gak kenal Ibu siapa," tanya Anna. "Tapi anak kamu ini mengganggu saat saya dan anak saya berjalan tadi," ucap Ibunya. "Mengganggu bagaimana? Anak saya hanya bermain di sini," tanya Anna lagi. Ibu itu menunjuk mobil-mobilan yang dimainkan Rezkiano tadi, "kamu bisa lihat? Mobil itu hampir terinjak sama saya tadi." "Ya itu sih karena ibunya gak hati-hati, kenapa malah salah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

Suami Yang Perhatian & Istri Yang Penyayang

Gio mencubit pipi anak atasannya itu, "bilang dong gak apa-apa sama Ayah." "Yah... Yah..." Anna ikut terkekeh melihat anaknya yang selalu antusias memanggil sang Ayah. Padahal jika Jevano sedang berduaan dengannya, anak itu kerap mengganggu seolah Jevano tidak boleh memiliki Anna sepenuhnya. Jevano terkekeh, ia cubit pipi sang anak lalu kembali ke ruangan bersama dengan istrinya. Sebelum dirinya masuk, laki-laki itu menoleh tegas pada sang sekretaris, "tolong kamu proses kejadian tadi. Beri dia peringatan, bahwa siapapun yang berkunjung harus ada izin terlebih dahulu. Bukan bolak-balik bebas begitu ke Perusahaan kecuali istri dan anak saya." Gio mengangguk, tentunya ia juga setuju dengan keputusan Jevano. Apalagi keluarga dari manajer keuangan itu sudah seperti bebas berkeliaran di Perusahaan Jevano. Anna meminta suaminya untuk kembali bekerja, sedangkan dirinya bermain dengan sang anak yang mulai lincah dan tidak mau hanya diam di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

Kejadian Aneh di Perusahaan

"Masalahnya dia gak ada nyusul kita sekarang," ucap Jevano membuat istrinya terkekeh. Jevano menoleh dengan tatapan herannya, "kok malah ngetawain Mas?" tanyanya. "Ya kan emang lucu Mas. Kamu yang nyuruh Gio tadi ngobrol sebentar, sekarang kamu yang merasa itu salah," jawab Anna. Jevano mengangguk mendengarnya. Memang betul ia yang meminta sekretarisnya untuk mengobrol lebih dulu. Tapi maksudnya hanya untuk sekedar pamitan, bukan mengobrol hingga selama ini. Beberapa menit setelahnya, Gio masih belum terlihat turun. Begitupun dengan Jevano yang sudah menunggunya cukup lama bersama dengan sang istri dan anaknya yang sudah terlelap. Ia rogoh ponsel miliknya di dalam saku jas hitamnya itu—bergegas menghubungi Gio yang kini mungkin sedang asik mengobrol dengan wanita yang didekatinya beberapa minggu lalu. Gio menyambungkan panggilan dari atasannya. Dengan lantang Jevano berkata, "kamu turun dan keluarga saya pulang atau saya ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya

Ternyata Bukan Manusia

Melihat istrinya kembali terbangun, Jevano menoleh dengan wajah kebingungannya. "Nanti Mas ceritain, mau ganti baju dulu," ucapnya lalu masuk ke kamar mandi.Padahal hanya beberapa menit saja dirinya berganti pakaian, tapi Anna sudah tertidur kembali sekarang. Jevano terkekeh pelan lalu menarik tubuh istrinya agar mampu ia dekap. Keesokan paginya, Anna bangun lebih dulu. Wanita itu mengulas senyumannya melihat wajah tampan sang suami yang masih terlelap di sampingnya. "Mas bangun yuk udah siang tuh!" ajak Anna sembari menangkup pipi suaminya. Jevano terbangun, "sayang mas udah bangun daritadi?" "Baru aja kok Mas," jawab Anna, "mas semalem mau cerita apa? Anna kan keburu tidur."Jevano kembali menceritakan hal yang dialami Gio semalam. Anna menautkan alisnya, "bukannya kemarin kita juga liat kalau itu Intan?" tanyanya diangguki sang suami. "Tapi ya gitu Sayang. Kalau kata Gio, Intan balik dari per
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-02
Baca selengkapnya

Jevano & Gio

"Sebelum kabur, pikir-pikir dulu! kamu bisa gak dapetin atasan yang baiknya kayak saya?" tanya Jevano. Gio menyunggingkan bibirnya. "Bisa dapet profit yang banyak gak kayak di sini? Padahal jadi sekretaris dan supir pribadi saya aja, itupun gak setiap hari disupiri. Terus bisa curhat dan deket sama anak atasan," lanjut Jevano seolah ibu yang mengomel pada anaknya setelah mendengar ucapan Gio itu. "Iya Pak, saya gak akan kabur," jawab Gio membuat Jevano menahan senyumannya. Padahal Ia hanya mengerjai Gio saja untuk tidak kabur darinya. Karena sulit sekali mencari sekretaris yang memang sejalan dengan cara bekerja Jevano selama bertahun-tahun, hanya Gio yang bertahan dengannya. Setelah bekerja seharian, Jevano keluar dari ruangannya. Kali ini laki-laki itu tidak kembali bersama dengan istri dan anaknya, Anna tiba-tiba merasa tidak enak badan dan tidak jadi mengantarkan makan siang untuk suaminya tadi siang. Awalnya Jevano menyarankan u
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Baca selengkapnya

Suara Yang Samar

Dengan senyumannya Jevano duduk di samping istrinya, "mas akan selalu ingat apapun tentang kamu, Sayang. Jadi kalau Mas mulai lupa berarti-""Berarti apa?" tanya Anna dengan tatapan seriusnya. "Berarti Mas udah pikun atau meninggal," jawab Jevano sembari mencubit pipi istrinya. Anna beralih memeluk suaminya begitu saja, membuat Jevano bertanya, "kenapa Sayang?""Mas jangan tinggalin Anna ya!" pinta Anna. Suaminya itu mengulas senyuman, "sayang itu cuman perumpamaan. Intinya Mas gak bakal tinggalin kamu, lupain kamu kecuali 2 hal itu." "Sekarang jangan nangis terus! Mending makan yuk ikan bakarnya," ajak Jevano diangguki istrinya dengan semangat lalu menghapus air matanya yang tersisa. Jevano mengusak kepala istrinya, ia nikmati makan malam bersama dengan Anna— wanita itu cukup lahap memakan masakan kesukaannya. Pasalnya memang Jevano selalu memberikan masakan kesukaan istrinya jika wanitanya itu sedang sakit. Terlihat raut wa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Baca selengkapnya

Mencari Dukun

Jevano mengalihkan pandangannya dari sang istri. Jelas ia bingung harus beralasan apa pada istrinya. "Mas!" panggil Anna lagi. "Itu loh Sayang, kemarin client cerita kalau ibunya sering kesurupan di rumah barunya, makanya dia tanyain dukun gitu. Terus Mas suruh aja Gio nyari dukun," jawab Jevano. "Mas, orang kesurupan itu ke ustadz bawanya bukan ke dukun," timpal Anna. Jevano mengangguk, "ya kan dia yang minta maunya dukun, Sayang. Jadi ya udah Mas carikan." Laki-laki itu melirik jam di tangannya, "udah siang, Mas berangkat dulu ya!" pamitnya lalu bersalaman dan mengecup kening serta pipi istrinya. Anna mengantarnya ke depan, terlihat juga Gio yang baru saja datang dengan sepeda motornya."Mas nanti makan siang mau sama apa? Biar Anna buatkan," tawar Anna. "Hari ini kamu istirahat di rumah aja sama Rezki ya! Mas juga kan mau ketemu sama client yang butuh dukun itu nanti siang. Jadi takutnya makan siang di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-05
Baca selengkapnya

Pengusiran Hantu

"Saya kan dukunnya!" jawab Mbah dukun diangguki Gio dengan cengirannya. Keduanya mulai mengobrol bersama dengan Mbah dukun sembari menikmati makan siang. Panggilan dari Anna pada ponselnya Jevano, membuat laki-laki itu terkejut kelimpungan. Ia memperlihatkan pada Gio, begitupun hal yang sama Gio lakukan pada reaksinya. Pasalnya, Jevano sudah bilang jika dirinya akan makan siang bersama dengan client-nya di luar. Makanya ia mencegah Anna untuk menyiapkan dan mengantarkan makan siang ke kantor. Jevano menyambungkannya, dengan gugupnya ia sorot Mbah dukun itu seolah itu adalah client yang ia bicarakan tadi pagi. Untungnya Anna mudah percaya, apalagi melihat penampilan si Mbah yang memakai jas dengan emas yang dipakainya. Setelah memutus panggilannya, Jevano sedikit menghela napas lega tidak dicurigai istrinya. Begitupun dengan obrolan bersama Mbah dukunnya. Ia akhiri karena harus kembali mengadakan rapat bersama dengan karyawannya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-06
Baca selengkapnya

Ritual Gagal

Gio menoleh terkejut mendengar suara yang ia kenal di belakangnya, "intan... Kamu lagi ngapain di sini?" tanyanya. Intan mengangkat kotak bekal dengan senyumannya, "pak Gio kan lagi lembur katanya, jadi saya bawain makan malam. Masakan saya sendiri." Gio tersenyum kebingungan lalu menerima kotak bekalnya. Gio memilih untuk mengobrol bersama dengan Intan sembari menikmati makan malamnya sekalipun di Lobi Perusahaan yang sudah cukup gelap. Di sisi lain, Jevano baru saja tiba di rumahnya. Laki-laki itu menepuk keningnya sendiri, "loh iya, Gio kan harusnya pulang sama saya.""Mas kenapa gak keluar? Gak mau masuk rumah?" tanya Anna yang keluar rumah setelah mendengar suara mobil suaminya datang. Jevano keluar dari mobilnya dengan senyuman. Sontak Anna malah celingukan heran. "Kenapa Sayang? Ada yang aneh?" tanyanya beruntun. "Gio kemana Mas?" tanya Anna, "kok dia gak pulang bareng kamu, bukannya motornya di sini?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status