All Chapters of Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin: Chapter 91 - Chapter 100

107 Chapters

Bersaing Dengan Ayah

Jevano mengangguk, laki-laki itu menjelaskan semuanya. Dari awal ia dan bahkan Anna juga bertemu dengan wanita yang mirip sekali dengan Intan, sampai ritual yang dilakukannya tadi. Anna benar-benar terkejut mendengarnya, sekalipun dirinya tidak percaya dengan hal-hal seperti itu. Tapi sepertinya yang dibicarakan sang suami itu adalah kenyataan. Bahkan Jevano juga memperlihatkan video rekaman cctv yang dikirimkan Gio beberapa hari lalu. "Kok bisa sih Mas ada yang begitu di Perusahaan kamu? Emang sebelumnya belum ada yang nemuin hantu?" tanya Anna. Jevano menggelengkan kepalanya, "gak ada Sayang. Bahkan itu cuman Gio dan kita berdua yang ketemu sama dia. Mas juga udah tanya beberapa satpam yang suka jaga malam, gak pernah ada yang lihat sesuatu yang aneh," jawab Jevano. "Terus ritualnya gagal dong kalau kayak gitu?" tanya Anna, "lagian kalian berdua penakut, kenapa malah ngadain ritual begitu sih?" "Ya kan Mas denger saran aja dari ora
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Penjelasan Pada Kekasih Gio

Jevano dan juga Anna buru-buru pergi menghampiri Gio yang memang ternyata sedang menangis di meja makan sekarang sembari memegangi ponsel miliknya. "Gi kenapa?" tanya Jevano. Laki-laki dengan wajah merah dengan air mata yang sudah membasahi seluruh wajahnya itu mendongak, "Pak... Intan gak mau terusin hubungan kita lagi." Jevano menoleh pada istrinya, jelas ini juga ada kesalahan darinya, karena Gio yang mengurus dukun itu atas perintahnya. Jevano berusaha menenangkan sekretarisnya, sekalipun dirinya saja kebingungan bagaimana caranya agar Gio tenang. Jevano berjanji, dia akan berbicara dengan Intan nanti— menjelaskan semua yang terjadi kemarin dan meminta maaf atas ketidaknyamanannya. Setelah sarapan, Jevano yang mengendarai mobilnya karena dia juga tidak ingin mengambil resiko jika Gio yang menyetir. Laki-laki itu nampak sedikit tenang setelah dibujuk berulang kali oleh atasannya. Jevano mengantar Gio untuk berg
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Cerita Awal Mula Bisnis Sang Ayah

Anna menggelengkan kepalanya lalu membereskan kembali kotak bekal makan siang suami dan anaknya setelah selesai makan siang. Rezkiano masih meminta ASI setelah makan siang. Jevano mencubit pipi anaknya, "kamu abis makan masih minta susu Dek? Heran banget, emangnya gak kenyang abis makan satu bakul begitu?" Anna terkekeh mendengarnya, "emangnya dia makan kayak kamu, Mas?" Jevano terkekeh, "ya abisnya baru selesai makan loh. Pantesan dari tadi pengen digendong sama kamu," timpalnya. Anna mengangguk, "emang begini kebiasaan anak kamu, kalau udah makan pasti minta yang lain dia." "Kalau Mas boleh minta yang lain?" tanya Jevano dengan tatapan nakalnya. "Maksudnya yang lain apa?" tanya Anna menimpalinya. "Yang kayak Rezkiano misalnya," jawab Jevano dengan nakalnya. Anna tertawa lalu menutup wajah suaminya itu, "boleh... Tapi pake lagi popok kayak Rezki, mau?" "Nanti Mas dikira tuyul yang ada," pungka
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Kabar Meninggal Dunia

Jevano menekuk wajahnya, "mas kecewa banget kamu gak inget sama kata-kata yang selama ini Mas inget." Anna terkekeh lalu melingkarkan tangannya pada leher sang suami, "anna inget Mas. Barusan cuman bercanda aja." Jevano mengulas senyumnya, ia dongakkan dagu sang istri dengan tatapan lekatnya kali ini. Perlahan wajahnya mulai berdekatan, suara napas dan degupan kencang jantung Anna semakin terdengar. Baru saja Jevano akan melakukannya, anaknya itu menangis di atas sofa, merengek entah kenapa. Laki-laki itu mendengus kesal, "kok dia bisa tau kalau kita lagi mesra begini?" tanyanya dengan rajukan pada sang istri. Anna terkekeh, "ya itu resikonya punya saingan sendiri Mas." "Ih gak adil banget," pungkasnya merasa kecewa. Anna terkekeh lalu meminta suaminya untuk menurunkannya kembali. Ia hampiri sang anak yang sudah mencarinya. Wanita itu segera memangku dan menenangkannya, "ia anak ibu ini kenapa? hm?" tany
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

Perkembangan Sang Anak

Gio menyunggingkan bibirnya kesal, "pak kalau mau bicarakan sesuatu, langsung aja. Jangan sedikit-sedikit.""Maksud saya, kamu kepikiran tidak kalau yang menyamar jadi Intan kemarin itu rohnya Elin?" tanya Jevano memperjelasnya. "Loh iya juga ya, jangan-jangan emang dia. Tapi kenapa yang didatangi saya? Kan Bapak yang mantan pacarnya bukan saya," timpal Gio. Jevano mendongak pada sekretarisnya, "jangan-jangan dia ada dendam sama kamu atau dia benci sama kamu makanya dia nyamar jadi Intan kemarin." "Ah saya gak percaya sama yang begituan," ujar Gio, "yang jadi Intan itu hantu bukan roh Elin." "Ya sudah kalau begitu," timpal Jevano dengan santainya sembari membereskan berkasnya, mematikan komputernya lalu meraih jas dan tas kerjanya."Bapak mau kemana?" tanya Gio. "Mau pulang lah, kan gak boleh lebih dari jam 7 malam. Kerjaan saya juga sudah selesai," jawab Jevano dengan santainya berjalan keluar ruangan. Gi
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

Kebahagiaan Keluarga Jevano

"Apa Mas?" tanya Anna. "Laki-laki itu gak anggap kamu teman, tapi anggap kamu sebagai wanita yang harus dia perjuangkan," jawab Jevano. Anna menautkan alisnya tidak mengerti, "maksudnya gimana?" "Sayang, namanya laki-laki itu tidak ada yang akan perhatian lebih kalau dia gak ada maunya. Dia perhatian sama kamu, sampai kasih tau kamu tentang lowongan kerja, lindungi kamu, menyemangati kamu disaat Mas masih kegoda sama Elin, itu bukan hanya sekedar menganggap kamu teman," jelasnya. Anna malah menyelidik menatap suaminya, "mas ngelakuin itu juga sama perempuan lain kalau mau deketin?" Jevano malah tersenyum menatap istrinya, ia kecup pipi istrinya dengan mesra, "kamu tanya sama Gio, pernah gak Mas berbuat seperti itu. Bahkan sekalinya pacaran pun Mas gak pernah berlebihan dalam bersikap sama Elin. Semuanya hanya milik kamu, sikap Mas yang sekarang itu hanya milik kamu satu-satunya." Anna tersenyum dengan tatapan harunya
last updateLast Updated : 2025-03-13
Read more

Sosok Elin

Alih-alih menjawabnya, Jevano masih menatap istrinya dengan lekat. Laki-laki itu tidak menyangka saja bisa bertemu dan meneruskan hidupnya bersama dengan Anna. Bisnis yang semakin pesat, keluarga yang harmonis, dan rumah yang selalu membuatnya rindu untuk pulang. Walaupun terkadang ada saja masalah yang membuatnya tidak bisa menyangkal bahwa dengan siapapun hidupnya pasti ada masalah. Anna menggoyangkan lengan suaminya, "mas kenapa?" tanyanya membuat suaminya itu tersadar. "Gak apa-apa Sayang. Mas cuman ngerasa beruntung aja hidup mas lebih baik sekarang, terus juga Mas masih bertanya-tanya kalau gak sama kamu kayaknya hidup mas bakal lurus aja kayak kemarin sama Elin. Gak bakal ngerasain sebahagia ini," jawabnya. Anna mengulas senyuman, "kalau udah jalannya sama Elin, mau nikahnya sama aku. Bisa aja kita cerai waktu itu." Jevano mengangguk setuju, "tapi ternyata kalau Mas mau berubah, Mas berubah pikiran tentang pandangan Mas sama E
last updateLast Updated : 2025-03-14
Read more

Merasa Bersaing

"Mas," panggil Anna terkejut, alih-alih menghindar karena suara yang berbeda dari suaminya. Anna malah memeluk tubuh kekar suaminya itu. "Mas jangan kayak gini, Anna takut," keluh Anna dengan tangisannya. Perlahan tangan jevano memeluknya erat, "saya minta maaf, Anna. Saya gak akan ganggu kalian lagi, semoga kalian bahagia." Anna terus menangis di pelukan suaminya. Terdengar helaan napas dari sang suami, merasa heran dengan tangisan anna. Jevano melepaskan pelukannya, "kenapa Sayang?" Wanita itu menatap lekat Jevano, "mas udah kembali." "Kembali? Mas gak pernah kemana-mana, Sayang," "Yang tadi bukan Mas. Suaranya juga beda, bahkan pamit katanya bilang gak bakal mau ganggu kita lagi," ucap Anna. "Itu Elin. Dia tadi juga bilang kayak gitu sama Mas," jawab Jevano. Anna mengernyitkan keningnya, "dia...."Jevano mengangguk seolah paham, "kita doakan dia saja. Supaya dia tenang di alamnya." Laki-laki
last updateLast Updated : 2025-03-15
Read more

Suami dan Anak Laki-laki

"Mas cuman pengen kamu selalu bahagia sekalipun gak direpotin sama Mas," jawabnya. Anna mengulas senyumannya, lalu memeluk sang suami, "makasih ya Mas." "Kok kamu malah bilang makasih? Kan harusnya Mas yang bilang kayak gitu," tanya Jevano. Anna mendongak pada suaminya, "ya gak apa-apa. Kan Mas udah selalu mengusahakan apapun untuk aku." Jevano mengecup istrinya dengan senyuman, "mas sayang sama kamu." Suara ketukan pintu dengan teriakan dari Rezkiano membuat Jevano kembali menghela napas. Anna terkekeh, "udah deh gak usah merajuk lagi gitu." "Ya abisnya anak kamu heran, romantis sebentar aja Mas sama kamu susah banget," pungkasnya. "Udah yuk ah! Nanti anaknya gedor-gedor lagi," ajak Anna menarik tangan suaminya keluar dari kamar. Rezkiano melipat kedua tangannya sembari duduk di meja makan, "ibu sama ayah lama banget. Katanya tadi takut terlambat, tapi kalau udah berduaan lama," protesnya.
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

Kembalinya Sang Ayah

Wanita itu tadinya akan masuk ke mobil namun tangannya ditahan oleh seseorang yang menyapanya. "Tolong jangan pergi dulu! Ayah mau bicara sama kamu," ucap pria paru baya itu. Anna sedikit ketakutan padanya, kekejaman yang dilakukannya kembali terngiang di kepala anna. Sedangkan tangannya masih berusaha menggenggam kuat tangan sang anak. Taksi saja sudah kembali ditutup oleh Anna dan pergi begitu saja. Ayahnya sempat menarik Anna untuk berbicara sebentar dengannya. Namun Rezkiano dengan ketakutannya berteriak hingga beberapa ibu-ibu yang masih di sekolahnya itu keluar dan mencegah pria yang tidak dikenal oleh Rezkiano sendiri. Anak itu menangis hingga ibu-ibu juga mencegah dan memarahi Ayah Anna hingga mengancamnya untuk dibawa ke kantor polisi. Dengan dandanan selusuh itu, bagaimana ada yang percaya jika itu adalah ayah dari anna sendiri. Ayahnya kembali pergi, apalagi sudah ada petugas keamanan menghampirinya. Ia
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more
PREV
1
...
67891011
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status