All Chapters of Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin: Chapter 51 - Chapter 60

79 Chapters

Kehamilan Kedua

Dokter itu mengangguk, "mbak kayaknya belum tau ya kalau lagi hamil?" tanyanya. Anna menggelengkan kepalanya, "tadi saya sempet mual terus akhir-akhir ini juga gak terlalu napsu makan." "Ya sudah kalau gitu Mbak istirahat dulu di sini, saya akan minta suami mbak untuk masuk. Sebentar ya!" Anna mengangguk mengiyakan dengan senyumannya. Tidak lama setelah itu, Jevano masuk menghampiri sang istri yang memang masih terlihat lemas. Laki-laki itu menggengam tangan istrinya dengan haru, "sayang, Mas bakal jadi Ayah lagi?" tanyanya. Anna mengangguk, "selamat ya Mas!" Jevano mengecup kening istrinya, lalu mengecup punggung tangan sang istri dengan rasa haru karena masih tidak menyangka akan diberikan anugerah kembali setelah istrinya keguguran kemarin. "Mulai sekarang, kamu gak boleh pergi sendirian. Kalau perlu harus sama Mas kemana-mana," ucap Jevano membuat istrinya terkekeh.
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Plagiarisme

Anna terbangun tepat setelah sang suami menidurkan dirinya di kasur. Wanita itu menahan tangan sang suami, memintanya untuk duduk pada tepian kasur di sampingnya. "Kok bangun lagi?" tanya Jevano. Dengan mata kantuknya, Anna menatap sang suami lalu berkata, "mas kayaknya Anna pernah liat juga deh Bapak-bapak yang dimaksud Pak Satpam barusan." "Kamu kenal gak Sayang?" tanyanya.Anna menggelengkan kepalanya, "tapi Anna ngerasa bapak-bapak itu gak asing, Mas. Anna yakin pernah liat Bapak-bapak itu tapi gak tau dimana," jelasnya. "Ya udah sekarang kamu lanjutin bobonya ya! Mas mau ganti baju dulu," ucap Jevano diangguki oleh sang istri. Keesokan paginya, Anna baru saja keluar bersama sang suami yang sudah siap dengan pakaian kerjanya. Jevano merangkul pinggang istrinya keluar dari rumah. Ia berbalik dengan wajah sendunya, sebenarnya laki-laki itu tidak ingin meninggalkan sang istri sendirian di rumah. Anna men
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Masa Ngidam

"Maaf Pak! Saya sebelumnya tidak tau dan main nyelonong masuk aja ke ruangan Bapak," ungkap pegawainya itu. Jevano menatapnya dengan tajam, "apa yang kamu ambil dari ruangan saya waktu itu?" Gadis itu nampak semakin gugup, ia bahkan memainkan jemarinya menunduk di hadapan Jevano. Anna yang melihatnya langsung menggenggam tangan sang suami, memberikannya isyarat untuk tidak terlalu memarahinya. "Jawab pertanyaan saya, kamu bukan anak kecil lagi yang bisa saya maklumi. Kalau gagal dalam pekerjaan saya bisa ampuni kamu, tapi kamu mengambil berkas secara di meja saya itu untuk apa?" tegas Jevano mempertanyakannya. Pegawainya itu menelan ludah kuat-kuat, "saya minta maaf Pak!" "Minta maaf saja gak cukup untuk saat ini," timpal Jevano, "kamu tau tidak? Semua pekerja saya jadi sibuk kembali gegara kelakuan kamu." "Dibayar berapa kamu sama dia?" tanya langsung Jevano.
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Sang Ayah

"Anna pengen tidur sambil peluk Mas," jawab Anna membuat suaminya itu dengan semangat memakai baju santainya lalu berbaring di samping sang istri. Ia dekap dengan hangat tubuh anna. Perlahan istrinya itu kembali terlelap hingga keesokan paginya rasa mual kembali menyeruak dari perutnya itu. Anna melepaskan pelukan suaminya lalu berlari ke kamar mandi. Jevano yang ikut terbangun menyusulnya, memijat leher sang istri sembari sesekali mengelus punggungnya lembut. Jevano memapah istrinya untuk duduk pada tepian kasur. Ia tatap dengan lekat istrinya yang sedang meminum air yang memang sengaja disediakan di kamar oleh Jevano. "Mas kenapa liatin Aku kayak gitu?" tanya Anna heran. Jevano menggelengkan kepalanya, "mas cuman gak tega liat kamu tiap kali muntah, mau makan susah, mood cepet berubah, sensitif juga," jelasnya. Anna mengulas senyumannya, "anna kuat kok Mas, percaya aja kalau kita berdua bakalan baik-baik aja. Kan Mas sela
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Kematian sang Ayah

"Dia bilang kalau Bapak sedang jaga istri Bapak. Kasian kalau Mbak Anna ditinggal sendirian," jelas Gio. "Terus kamu sudah dapat info lagi?" tanya Jevano, "saya bahkan gak tau ayah saya perginya ke kota mana.""Saya....-""Saya kenapa Gio?" tanya Jevano tambah penasaran. Mata Jevano tiba-tiba terbelalak sepenuhnya mendengar ucapan dari sang sekretaris. Laki-laki itu menoleh pada sang istri yang masih menatapnya memperhatikan. Jevano menutup teleponnya, air matanya bahkan meluruh di hadapan sang istri. "Mas kenapa? Ayah kenapa, Mas?" tanya Anna penasaran. Jevano memeluk istrinya dengan erat, "ayah-""Iya Ayah kenapa?" tanya Anna. "Ayah meninggal," jawab Jevano membuat Anna terkejut. Bahkan wanita itu juga tidak menyangka dengan kenyataan yang baru saja ia dengar. "Sayang, Mas mau mengurus dulu jenazah Ayah buat dibawa ke sini. Kamu tunggu di sini sama Bi Ani gak apa-apa kan? Kamu bisa jag
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Masih Mencari kebenaran

Jevano menggelengkan kepalanya. Laki-laki itu jelas masih tidak mengetahui dengan apa yang terjadi pada sang ayah hingga kini kehilangan nyawanya. Yang pasti, Jevano melihat ada bekas jahitan pada perut dan dada sang ayah. Begitupun dengan penuturan dokter di luar kota itu. Seharian itu, Anna memilih untuk menemani suaminya sekalipun dirinya juga merasa kurang istirahat. Wanita itu memeluk suaminya yang kini sudah terlelap setelah berulang kali menceritakan sang ayah padanya. Anna sempat menatap suaminya, merasa kasihan dan tentu tidak tega melihatnya seperti ini. Sebelum akhirnya, wanita itu terlelap mengikuti sang suami. Hari berikutnya, Jevano masih beristirahat di rumahnya. Bahkan beberapa wartawan saja berdatangan ke rumah setelah mengetahui tentang kematian ayahnya. Laki-laki itu memilih menghindar untuk saat ini, bahkan Perusahaan pun sudah sibuk dengan berita media yang menggiring
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Pribadi Jevano Yang Berubah

Sembari menyantap makan malamnya, Jevano menjawab, "saya gak akan mengakhiri penyelidikan ini. Kalaupun misalnya polisi menutup kasusnya, saya yang akan mengusahakan masalah ini sampai selesai." "Bapak yakin?" tanya Gio. Jevano mengangguk, "kalau kamu gak mau tolong lagi pun saya mau tetap berusaha untuk mencari kebenarannya Gio. Saya gak akan terima sampai kapanpun Ayah saya diperlakukan seperti itu jika dia tidak bersalah." Gio manggut-manggut paham, "bapak tenang saja. Saya akan membantu sebisa saya." "Terima kasih Gi," ungkap Jevano diangguki sekretarisnya. Setelah makan malam selesai, Jevano dan Gio kembali melanjutkan pekerjaannya. Laki-laki itu jelas sudah pusing dan ingin segera pulang untuk memeluk istrinya. Malam sudah mulai larut, Jevano menghela napasnya lega. Pasalnya dia sudah selesai dengan pekerjaannya begitupun dengan Gio yang sudah siap untuk pulang. Dengan jalanan yang sudah mulai gelap, Jevano
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Kegilaan Sang Ayah

Jevano tersenyum, ia rangkul kan tangannya pada pinggang sang istri lalu mengangguk dengan senyumannya, "itu selalu." "Apa alasannya Pak?" tanya reporter yang meliput kali ini. "Karena dia, saya jadi ada diposisi sekarang. Karena dia juga saya bisa menjadi orang yang lebih baik lagi, menjalani kehidupan yang lebih baik juga," jelas Jevano. "Apa setiap nama gaun yang dinamakan Pak Jevano juga berkaitan dengan Bu Anna?" tanya Reporter lainnya. Jevano mengangguk kembali, "karena terlalu banyak hal yang membuat saya semakin jatuh cinta pada sang istri." Sorakan dari para tamu dan reporter kembali terdengar hingga membuat pipi Anna kini memerah. Jevano terkekeh melihat istrinya. Ia rangkul Anna untuk turun dari panggung setelah berbicara panjang dan lebar. Acara diakhiri dengan tampilan para model gaun yang dirilis oleh perusahaan Jevano hari ini. Banyak orang y
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Wanita Penggoda

Bapak itu memberikan beberapa tempat yang sering ia kunjungi dengan ayahnya anna. Setelahnya, ia pamit karena memang tidak mau diketahui siapapun kedatangannya. Bisa-bisa ia menjadi sasaran temannya sendiri jika melihat bersekongkol dengan anak dan menantunya. Ayah Anna memang tidak mempunyai dendam pada besannya. Lantas apa yang membuatnya tega membunuh besannya jika itu benar? Jevano dan Anna masih berpikir tentang alasannya. Keduanya sama sekali tidak terpikirkan bahkan keberadaan sang ayah saja sekarang masih dilacak beberapa orang suruhan Gio dengan petugas kepolisian juga. Hari berikutnya, Jevano kali ini akan berangkat bekerja bersama dengan Gio. Apalagi memang ada rapat bersama dengan client-nya di luar kantor. Anna memegang erat tangan suaminya, seolah menginginkannya untuk terus berada di sampingnya. Jelas ia ingin ikut bersama suaminya. Pasalnya Anna benar-benar bosan berdiam diri di rumah sekalipun dirinya meras
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Kematian Teman Ayah

Jevano tersadar lalu menemui petugas kepolisian yang datang untuk menemuinya. Padahal ini masih pagi sekali, namun apa alasan petugas itu datang menemui Jevano? Jevano duduk di sofa ruang tamunya dengan kedua petugas kepolisian. "Ada apa ya Pak?" tanya Jevano. "Saya membawa surat untuk Pak Jevano agar bisa menjadi saksi untuk memberikan keterangan," ucap salah satu petugasnya. "Keterangan? Saksi? Saksi apa Pak?" tanya Jevano bingung. Petugas itu menjelaskan apa yang sedang diperlukannya. Jevano tentu terkejut mendengar hal itu. Baru saja kemarin ia bertemu dengannya. Laki-laki itu mengangguk setuju, namun ia akan datang bersama sekretarisnya nanti siang. Petugas kepolisian itupun pamit setelah berbincang beberapa hal dengan Jevano mengenai hal ini. Setelah kedua petugas itu berpamitan, Jevano kembali ke kamarnya menemui sang istri yang sejak tadi menunggu. "Mas ada apa?" tanya Anna dengan wajah khawatirn
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status