Share

Masa Ngidam

Penulis: Chocoday
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-18 20:57:24

"Maaf Pak! Saya sebelumnya tidak tau dan main nyelonong masuk aja ke ruangan Bapak," ungkap pegawainya itu.

Jevano menatapnya dengan tajam, "apa yang kamu ambil dari ruangan saya waktu itu?"

Gadis itu nampak semakin gugup, ia bahkan memainkan jemarinya menunduk di hadapan Jevano.

Anna yang melihatnya langsung menggenggam tangan sang suami, memberikannya isyarat untuk tidak terlalu memarahinya.

"Jawab pertanyaan saya, kamu bukan anak kecil lagi yang bisa saya maklumi. Kalau gagal dalam pekerjaan saya bisa ampuni kamu, tapi kamu mengambil berkas secara di meja saya itu untuk apa?" tegas Jevano mempertanyakannya.

Pegawainya itu menelan ludah kuat-kuat, "saya minta maaf Pak!"

"Minta maaf saja gak cukup untuk saat ini," timpal Jevano, "kamu tau tidak? Semua pekerja saya jadi sibuk kembali gegara kelakuan kamu."

"Dibayar berapa kamu sama dia?" tanya langsung Jevano.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Sang Ayah

    "Anna pengen tidur sambil peluk Mas," jawab Anna membuat suaminya itu dengan semangat memakai baju santainya lalu berbaring di samping sang istri. Ia dekap dengan hangat tubuh anna. Perlahan istrinya itu kembali terlelap hingga keesokan paginya rasa mual kembali menyeruak dari perutnya itu. Anna melepaskan pelukan suaminya lalu berlari ke kamar mandi. Jevano yang ikut terbangun menyusulnya, memijat leher sang istri sembari sesekali mengelus punggungnya lembut. Jevano memapah istrinya untuk duduk pada tepian kasur. Ia tatap dengan lekat istrinya yang sedang meminum air yang memang sengaja disediakan di kamar oleh Jevano. "Mas kenapa liatin Aku kayak gitu?" tanya Anna heran. Jevano menggelengkan kepalanya, "mas cuman gak tega liat kamu tiap kali muntah, mau makan susah, mood cepet berubah, sensitif juga," jelasnya. Anna mengulas senyumannya, "anna kuat kok Mas, percaya aja kalau kita berdua bakalan baik-baik aja. Kan Mas sela

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Kematian sang Ayah

    "Dia bilang kalau Bapak sedang jaga istri Bapak. Kasian kalau Mbak Anna ditinggal sendirian," jelas Gio. "Terus kamu sudah dapat info lagi?" tanya Jevano, "saya bahkan gak tau ayah saya perginya ke kota mana.""Saya....-""Saya kenapa Gio?" tanya Jevano tambah penasaran. Mata Jevano tiba-tiba terbelalak sepenuhnya mendengar ucapan dari sang sekretaris. Laki-laki itu menoleh pada sang istri yang masih menatapnya memperhatikan. Jevano menutup teleponnya, air matanya bahkan meluruh di hadapan sang istri. "Mas kenapa? Ayah kenapa, Mas?" tanya Anna penasaran. Jevano memeluk istrinya dengan erat, "ayah-""Iya Ayah kenapa?" tanya Anna. "Ayah meninggal," jawab Jevano membuat Anna terkejut. Bahkan wanita itu juga tidak menyangka dengan kenyataan yang baru saja ia dengar. "Sayang, Mas mau mengurus dulu jenazah Ayah buat dibawa ke sini. Kamu tunggu di sini sama Bi Ani gak apa-apa kan? Kamu bisa jag

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Masih Mencari kebenaran

    Jevano menggelengkan kepalanya. Laki-laki itu jelas masih tidak mengetahui dengan apa yang terjadi pada sang ayah hingga kini kehilangan nyawanya. Yang pasti, Jevano melihat ada bekas jahitan pada perut dan dada sang ayah. Begitupun dengan penuturan dokter di luar kota itu. Seharian itu, Anna memilih untuk menemani suaminya sekalipun dirinya juga merasa kurang istirahat. Wanita itu memeluk suaminya yang kini sudah terlelap setelah berulang kali menceritakan sang ayah padanya. Anna sempat menatap suaminya, merasa kasihan dan tentu tidak tega melihatnya seperti ini. Sebelum akhirnya, wanita itu terlelap mengikuti sang suami. Hari berikutnya, Jevano masih beristirahat di rumahnya. Bahkan beberapa wartawan saja berdatangan ke rumah setelah mengetahui tentang kematian ayahnya. Laki-laki itu memilih menghindar untuk saat ini, bahkan Perusahaan pun sudah sibuk dengan berita media yang menggiring

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Pribadi Jevano Yang Berubah

    Sembari menyantap makan malamnya, Jevano menjawab, "saya gak akan mengakhiri penyelidikan ini. Kalaupun misalnya polisi menutup kasusnya, saya yang akan mengusahakan masalah ini sampai selesai." "Bapak yakin?" tanya Gio. Jevano mengangguk, "kalau kamu gak mau tolong lagi pun saya mau tetap berusaha untuk mencari kebenarannya Gio. Saya gak akan terima sampai kapanpun Ayah saya diperlakukan seperti itu jika dia tidak bersalah." Gio manggut-manggut paham, "bapak tenang saja. Saya akan membantu sebisa saya." "Terima kasih Gi," ungkap Jevano diangguki sekretarisnya. Setelah makan malam selesai, Jevano dan Gio kembali melanjutkan pekerjaannya. Laki-laki itu jelas sudah pusing dan ingin segera pulang untuk memeluk istrinya. Malam sudah mulai larut, Jevano menghela napasnya lega. Pasalnya dia sudah selesai dengan pekerjaannya begitupun dengan Gio yang sudah siap untuk pulang. Dengan jalanan yang sudah mulai gelap, Jevano

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Kegilaan Sang Ayah

    Jevano tersenyum, ia rangkul kan tangannya pada pinggang sang istri lalu mengangguk dengan senyumannya, "itu selalu." "Apa alasannya Pak?" tanya reporter yang meliput kali ini. "Karena dia, saya jadi ada diposisi sekarang. Karena dia juga saya bisa menjadi orang yang lebih baik lagi, menjalani kehidupan yang lebih baik juga," jelas Jevano. "Apa setiap nama gaun yang dinamakan Pak Jevano juga berkaitan dengan Bu Anna?" tanya Reporter lainnya. Jevano mengangguk kembali, "karena terlalu banyak hal yang membuat saya semakin jatuh cinta pada sang istri." Sorakan dari para tamu dan reporter kembali terdengar hingga membuat pipi Anna kini memerah. Jevano terkekeh melihat istrinya. Ia rangkul Anna untuk turun dari panggung setelah berbicara panjang dan lebar. Acara diakhiri dengan tampilan para model gaun yang dirilis oleh perusahaan Jevano hari ini. Banyak orang y

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Wanita Penggoda

    Bapak itu memberikan beberapa tempat yang sering ia kunjungi dengan ayahnya anna. Setelahnya, ia pamit karena memang tidak mau diketahui siapapun kedatangannya. Bisa-bisa ia menjadi sasaran temannya sendiri jika melihat bersekongkol dengan anak dan menantunya. Ayah Anna memang tidak mempunyai dendam pada besannya. Lantas apa yang membuatnya tega membunuh besannya jika itu benar? Jevano dan Anna masih berpikir tentang alasannya. Keduanya sama sekali tidak terpikirkan bahkan keberadaan sang ayah saja sekarang masih dilacak beberapa orang suruhan Gio dengan petugas kepolisian juga. Hari berikutnya, Jevano kali ini akan berangkat bekerja bersama dengan Gio. Apalagi memang ada rapat bersama dengan client-nya di luar kantor. Anna memegang erat tangan suaminya, seolah menginginkannya untuk terus berada di sampingnya. Jelas ia ingin ikut bersama suaminya. Pasalnya Anna benar-benar bosan berdiam diri di rumah sekalipun dirinya meras

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Kematian Teman Ayah

    Jevano tersadar lalu menemui petugas kepolisian yang datang untuk menemuinya. Padahal ini masih pagi sekali, namun apa alasan petugas itu datang menemui Jevano? Jevano duduk di sofa ruang tamunya dengan kedua petugas kepolisian. "Ada apa ya Pak?" tanya Jevano. "Saya membawa surat untuk Pak Jevano agar bisa menjadi saksi untuk memberikan keterangan," ucap salah satu petugasnya. "Keterangan? Saksi? Saksi apa Pak?" tanya Jevano bingung. Petugas itu menjelaskan apa yang sedang diperlukannya. Jevano tentu terkejut mendengar hal itu. Baru saja kemarin ia bertemu dengannya. Laki-laki itu mengangguk setuju, namun ia akan datang bersama sekretarisnya nanti siang. Petugas kepolisian itupun pamit setelah berbincang beberapa hal dengan Jevano mengenai hal ini. Setelah kedua petugas itu berpamitan, Jevano kembali ke kamarnya menemui sang istri yang sejak tadi menunggu. "Mas ada apa?" tanya Anna dengan wajah khawatirn

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Suami Cemburuan

    Jevano menoleh kebingungan pada istrinya, begitupun dengan sang istri. Padahal biasanya Anna pergi cek kandungan seorang diri. Paling ditemani oleh supirnya dan itupun hanya sampai depan rumah sakit. Setelah pemeriksaan selesai, Jevano keluar dari ruang pemeriksaan sembari merangkul pinggang sang istri untuk segera ke parkiran dan pergi ke Perusahaannya. "Mas kira-kira Ibu yang dimaksud Bidan tadi siapa ya?" tanya Anna membuat Jevano juga kebingungan menjawabnya. "Tapi kamu yakin gak pernah berobat sama siapapun? Bi Ani misalnya?" tanya Jevano. Anna menggelengkan kepalanya, "mas kan tau sendiri kalau Aku selama 3 bulan kemarin cek sendiri, gak ditemenin siapapun." Jevano menghela napasnya heran, begitupun dengan Anna. Apa Ibunya yang selalu menemani dia? Untuk sekedar melindunginya dari sang ayah? Atau memang itu hanya halusinasi bidannya saja? Atau bahkan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Manja Pada Anna

    Tidak lama setelah itu, Rezkiano juga sudah kembali dan menyelesaikan semua pelajaran yang diikutinya hari ini. Dengan senyumannya yang merekahnya, ia berlari pada sang ayah sembari memanggilnya. Sontak ibu-ibu yang sempat menyebutnya sebagai supir tadi menoleh terkejut, "jadi kamu ayahnya?" "Aduh maaf ya Pak! Saya kurang tau soalnya," ungkapnya. Jevano tersenyum dengan anggukannya, "iya Bu, tidak apa-apa. Kalau gitu saya pamit duluan." Ibu itu mengangguk dengan senyumannya. Sesampainya di rumah, Jevano memeluk istrinya yang sedang duduk di ruang tengah sembari memakan buah potong yang disediakan Bi Ani. Semenjak rasa mualnya parah pagi tadi, Anna memilih untuk diam di ruang tengah. Apalagi sembari menunggu anak dan suaminya datang. Wanita itu terkekeh ketika sang suami dan anaknya berebutan ingin memeluk ibu hamil ini, "kalian bisa gak sih akur sebentar. Kayaknya akurnya kalau gak ada Ibu ya?" Jevano dan anaknya

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Kembali Mengantar Sang Anak

    Anna menggelengkan kepala dengan tangisannya, ia sudah tidak kuat menahan rasa mual yang terasa kuat pagi ini. Setelah merasa baikan, Jevano memapah istrinya untuk sekedar duduk di tepian kasur. Sembari menatapnya lekat, ia bersimpuh di hadapan istrinya. "Kamu yakin gak mau sesuatu?" tanya Jevano lagi. Anna menggelengkan kepalanya, "anna kan baru aja bangun tidur. Barusan juga kebangun gara-gara mualnya Mas." "Ya ampun... Kalau gitu Mas bawain dulu air hangat ya! Kamu tunggu sini," pinta Jevano beranjak dari kamar. Ia tuangkan air hangat lalu kembali ke kamarnya, membantu Anna untuk minum agar lebih lega rasa mualnya. "Tidur lagi aja ya! Nanti sarapannya dimasak Bi Ani aja. Kamu istirahat aja kalau mual," ucap Jevano. Jevano baru saja akan beranjak untuk membangunkan anaknya, namun tangannya segera ditahan oleh Anna. "Kenapa Sayang?" tanya Jevano. "Mas mau kemana?" tanya Anna.

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Menjadi Ayah yang Baik

    Jevano menggelengkan kepalanya, "enggak Sayang." "Terus kenapa itu mulut anaknya ditutup segala?" tanya Anna. Jevano sedikit menggeser posisi kursinya, menghadap sang istri dengan tatapan lembutnya, "nanti Mas yang cerita." "Beneran?" Jevano mengangguk, "nanti habis makan siang ya!" Anna hanya mengangguk setelahnya. Makan siang susah selesai, Anna juga sudah membereskan kembali piring-piring yang kotor tadi, berikut dengan Rezkiano yang sudah bermain bersama sang ayah di ruang tengah. Anna datang menghampiri keduanya, "kayaknya kalian emang harus main bareng terus biar akur. Dibanding kalau salah satu deketan sama aku, satunya merajuk." Jevano terkekeh mendengarnya, "bang, ibu marah tuh!" "Ya kan Ayah yang suka manja sama Ibu," Anna terkekeh mendengarnya apalagi ketika melihat ekspresi sang suami pada anaknya. S

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Memutus Hubungan

    Jevano menoleh pada pria paru baya yang ada di dekatnya, sedangkan Rezkiano malah bersembunyi dibalik kaki sang ayah, "ayah itu yang kemarin mau culik ibu." Laki-laki itu menatap sinis orang tua istrinya. Ia berjongkok menghadap sang anak, memintanya untuk masuk ke kelas lebih dulu. Setelahnya, Jevano meminta Ayah anna untuk mengikutinya, menuju bangku taman yang sedikit lebih jauh dari taman kanak-kanak anaknya. "Mau ada urusan apalagi?" tanya Jevano. "Jev, Ayah cuman mau tau siapa nama dia," jawab Ayah anna. "Untuk apa? Saya sudah tidak mau ada sangkut paut apapun sama kamu," ucap Jevano. "Bagaimanapun Ayah tetap kakeknya, Jev," Jevano malah menyeringai, "kakek? Kakek yang bagaimana maksudnya?" "Yang tega bunuh besannya sendiri? Yang tega bikin ibunya keguguran? Yang tega kasih obat perangsang buat menantunya, biar rumah tangga anaknya hancur?" "Yang mana?" tanya Jevano mencerca. "T

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Mengandung Kembali

    Dokter itu malah tersenyum, "selamat ya Pak, Bu."Jevano menautkan alisnya bingung, "dok... masa istri saya sakit dokter malah bilang selamat." Dokter itu terkekeh pelan, "saya belum selesai bicara Pak," jawabnya.Anna menahan senyumannya melihat ekspresi malu sang suami. Wanita itu kembali bertanya tentang keadaannya. "Ibu Anna positif hamil, usia kandungannya baru 5 minggu. Jadi harus dijaga dengan ekstra hati-hati ya!" pesan dokternya. Anna dan Jevano saling menoleh, keduanya memang merencanakan untuk menambah anak. Tapi tidak menyangka, Anna akan hamil secepat ini. Ucapan selamat dari dokter itu membuat Anna mengangguk dengan senyumannya. Setelah pemeriksaan selesai, Anna berjalan menuju apotek untuk menebus obat dan vitamin yang diresepkan dokternya. Apalagi Anna sedang berada di fase mual. Anna menoleh pada suaminya yang sejak tadi terdiam. Pikirannya begitu jauh hingga ia tidak berani berbicara deng

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Sakit Yang Berkelanjutan

    Anna menggelengkan kepalanya, "gak usah Mas. Anna mau istirahat aja dulu, nanti kalau masih gak enak, mau." "Ya udah pulangnya diantar aja ya!" tawar Jevano. Baru saja Anna membuka mulutnya, Jevano langsung menyela, "mas gak terima penolakan."Anna mengulas senyuman, "iya kalau gitu boleh." Setelah menikmati makan siang, Jevano langsung mengantar istri dan anaknya lebih dulu. Laki-laki itu berpesan pada Bi Ani untuk menjaga istrinya. Begitupun pada sang anak, untuk segera memberitahunya jika terjadi sesuatu. "Rezki tau kan nomor Ayah?" tanya Jevano sebelum kembali berangkat. Rezki mengangguk mengiyakan dengan senyumannya. Jevano kembali ke Perusahaannya, sekalipun dirinya masih terus kepikiran sang istri yang tiba-tiba sakit tadi. Laki-laki itu berpikir bahwa mungkin karena ayahnya kembali, Anna menjadi banyak pikiran dengan rasa takut yang kembali menghantuinya. Setibanya di Perusahaan, Gio sudah menungg

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Menghapus Segala Hubungan

    Jevano yang sedang menuntun anaknya itu menoleh pada sang istri yang terdiam dan menghentikan langkahnya, "sayang kenapa malah melamun gitu sih?" Anna menoleh pada suaminya, ia masukkan kembali ponselnya lalu berjalan dengan senyuman menghampiri suami dan anaknya. "Gak ada Mas. Yuk!" ajaknya sembari menggandeng tangan sang suami. Jevano hanya mengangguk mengiyakan, laki-laki itu sebenarnya tahu ada yang terjadi dengan istrinya. Namun sekarang yang terpenting adalah menikmati makan siang bersama sang anak. Rezkiano memesan beberapa makanan yang disukainya, hingga Anna menegurnya untuk tidak serakah. Di sela-sela makan siangnya, panggilan masuk terus-menerus pada ponsel Anna membuatnya sedikit risih. Begitupun dengan Jevano yang terus meliriknya. "Udah kamu angkat dulu aja," pungkas Jevano. "Nomornya gak dikenal Mas," "Siapa tau penting Sayang, makanya dia telepon terus," timpal kembali sang suami.

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Kembalinya Sang Ayah

    Wanita itu tadinya akan masuk ke mobil namun tangannya ditahan oleh seseorang yang menyapanya. "Tolong jangan pergi dulu! Ayah mau bicara sama kamu," ucap pria paru baya itu. Anna sedikit ketakutan padanya, kekejaman yang dilakukannya kembali terngiang di kepala anna. Sedangkan tangannya masih berusaha menggenggam kuat tangan sang anak. Taksi saja sudah kembali ditutup oleh Anna dan pergi begitu saja. Ayahnya sempat menarik Anna untuk berbicara sebentar dengannya. Namun Rezkiano dengan ketakutannya berteriak hingga beberapa ibu-ibu yang masih di sekolahnya itu keluar dan mencegah pria yang tidak dikenal oleh Rezkiano sendiri. Anak itu menangis hingga ibu-ibu juga mencegah dan memarahi Ayah Anna hingga mengancamnya untuk dibawa ke kantor polisi. Dengan dandanan selusuh itu, bagaimana ada yang percaya jika itu adalah ayah dari anna sendiri. Ayahnya kembali pergi, apalagi sudah ada petugas keamanan menghampirinya. Ia

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Suami dan Anak Laki-laki

    "Mas cuman pengen kamu selalu bahagia sekalipun gak direpotin sama Mas," jawabnya. Anna mengulas senyumannya, lalu memeluk sang suami, "makasih ya Mas." "Kok kamu malah bilang makasih? Kan harusnya Mas yang bilang kayak gitu," tanya Jevano. Anna mendongak pada suaminya, "ya gak apa-apa. Kan Mas udah selalu mengusahakan apapun untuk aku." Jevano mengecup istrinya dengan senyuman, "mas sayang sama kamu." Suara ketukan pintu dengan teriakan dari Rezkiano membuat Jevano kembali menghela napas. Anna terkekeh, "udah deh gak usah merajuk lagi gitu." "Ya abisnya anak kamu heran, romantis sebentar aja Mas sama kamu susah banget," pungkasnya. "Udah yuk ah! Nanti anaknya gedor-gedor lagi," ajak Anna menarik tangan suaminya keluar dari kamar. Rezkiano melipat kedua tangannya sembari duduk di meja makan, "ibu sama ayah lama banget. Katanya tadi takut terlambat, tapi kalau udah berduaan lama," protesnya.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status