All Chapters of Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin: Chapter 41 - Chapter 50

54 Chapters

Bersyukur

"Beneran Mas?" tanya Anna dianggukinya dengan cepat. "Ya udah Mas hati-hati ya!" laki-laki itu kembali mengangguk lalu pamit pergi ke supermarket setelah mengecup pipi sang istri. Beberapa menit kemudian, Jevano baru saja kembali dari supermarket di dekat rumah. Laki-laki itu merogoh ponselnya setelah berdering cukup lama. "Kenapa Gi?" tanya Jevano setelah mengangkat panggilan dari sekretarisnya itu. "Pak untuk saat ini sepertinya lebih baik Bapak sama Mbak Anna jangan ke Perusahaan dulu," ungkapnya membuat Jevano menautkan alisnya heran. "Memang kenapa?" tanya Jevano. "Bapak bisa liat video yang sedang beredar di sosial media sekarang," jawab Gio lalu mengirimkan video singkat tentang ayah mertuanya. Jevano mengerutkan keningnya, tangannya mengepal kuat. Laki-laki itu langsung masuk ke rumah dengan wajah kesalnya. Anna yang sadar akan perubahan ekspresi
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

Suami yang Manja

"Nahan biar gak nafsu sama kamu," jawab Jevano membuat Anna terkekeh di belakangnya. "Kenapa harus nahan?" tanya Anna, "kan Anna ini istri kamu, Mas." "Mas takut terjadi sesuatu Sayang," timpal sang suami membuat Anna mengulas senyumannya. Wanita itu memeluk suaminya dari belakang, "ya udah kalau gitu. Kita tidur aja." Jevano membalik tubuhnya lalu mengecup kening sang istri dan memeluknya dengan erat agar Anna merasakan kehangatannya. Keesokan paginya, Anna sudah kembali mual. Wanita itu sudah merasa tidak aneh lagi sekarang. Apalagi memang sang suami selalu menemaninya mengobati rasa mualnya itu. Jevano membawakan air hangat untuknya, sembari mengelus punggung sang istri dengan lembut, tatapannya terlihat sendu sekarang. "Ini masih lama kamu muntah-muntahnya ya?" tanya Jevano, "mas gak tega liat kamu muntah tiap pagi, belum lagi kalau siang ataupun malem."
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Gara-gara Sang Ayah

"Tadi di mimpi Mas kamu ninggalin Mas gitu aja sama cowok lain," ungkapnya membuat Anna terkekeh. Wanita itu mengelus kepala suaminya, "anna gak bakal tinggalin Mas. Tenang aja ya!" Jevano menatap istrinya dengan wajah yang begitu merah hingga Anna kembali terkekeh. Ia hapus sisa air mata suaminya, "mas kayak anak kecil tau gak. Mimpi aja pake nangis segala." "Ya kan Mas takut kamu tiba-tiba pergi dan hilang pas Mas bangun," ungkapnya. Bi Ani yang mendengarnya itu hanya menggelengkan kepalanya sembari menahan senyuman. Melihat atasannya itu yang kini bucin pada sang istri padahal dia begitu dingin ketika pertama kali menikah beberapa bulan lalu. Hari sudah mulai terang, Jevano juga akan bersiap pergi ke Perusahaan tanpa Anna lagi kali ini. Laki-laki itu melingkarkan tangannya pada pinggang sang istri yang sedang sibuk memasangkan dasi pada kerah kemeja miliknya. Anna mendongak, menatap netra sang suami y
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Keguguran

Jevano menggenggam erat tangan istrinya, "mas minta maaf Sayang." Anna mulai meluruhkan air matanya, ia elus perutnya yang masih terasa sedikit perih itu. "Baby gak bisa diselamatkan ya Mas?" Jevano mengangguk, "kamu sudah pendarahan dan banyak mengeluarkan darah hingga baby gak bisa bertahan." Anna melepaskan genggaman suaminya, "mas perjanjian apa yang kamu buat sama Ayah?" tanyanya membuat Jevano sempat terdiam lalu menunduk kebingungan menjawabnya. "Mas? Kenapa? Gak bisa jawab pertanyaan Anna?" tanya Anna lagi. Wanita itu menangkup pipi suaminya agar mendongak dan berhadapan dengannya, "perjanjian apa Mas?" "Tapi kamu gak akan tinggalin Mas setelah tau perjanjiannya?" tanya Jevano. Anna menggelengkan kepalanya, "anna gak bakalan tinggalin Mas. Anna cuman tau apa perjanjian yang dimaksudkan Ayah." Jevano kembali menggenggam tangan istrinya, "mas pernah berjanji kalau Mas akan kembalikan kamu
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Gaun Pilihan Anna

Jevano mengangguk, "setau Mas sih itu udah berlangsung beberapa tahun. Katanya istri keduanya bahkan udah punya anak lagi dari suaminya." "Suaminya ganteng? kaya?" tanya Anna. Jevano mencubit pipi istrinya, "masih ganteng-an Mas sih." Anna terkekeh mendengarnya. "Mas yang serius ih jawabnya," protes Anna. "Ya kan kita gak bisa nilai, menurut Mas sih biasa aja. Enggak kaya juga, kalau kaya Bi Ani gak bakalan kerja di sini," jawab Jevano. "Terus berani-beraninya mendua?" "Kenapa gak berani Sayang," "Mas juga berani?" tanya Anna mendongak pada suaminya. Jevano menunduk, menatap istrinya, "nah kamu mulai nih bahas hal yang sensitif yang nantinya kamu sendiri bakal kepikiran sama apapun jawaban dari Mas." Anna terkekeh mendengarnya, "enggak, Anna percaya sama Mas."
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Suami Pengertian

"Iya, Anna pengen belajar tentang pekerjaan Mas. Maksudnya pengen belajar desain gaun boleh gak?" tanya Anna. Jevano mengulas senyumannya, "boleh dong Sayang. Mas justru senang kalau kamu ada di sisi Mas." Anna mendecak, "bukan di sisi Mas. Anna cuman tertarik aja sama gaun-gaun yang dibuat Mas. Kayaknya Anna pengen berkecimpung pada hal yang sama kayak suami anna." Jevano mengangguk, "kamu mau belajar apapun bilang sama Mas. Nanti Mas usahain kamu belajar sama guru yang tepat." Anna mengangguk mengiyakan dengan senyumannya lalu menggandeng tangan sang suami, "makasih ya Mas!" "Sama-sama Sayang." Malam sudah mulai larut, Jevano mengajak sang istri untuk kembali ke hotelnya dan beristirahat. "Mas gak mau mandi dulu?" tanya Anna melihat suaminya masih dengan pakaian yang sama sedang bersandar pada ranjang kasur. "Enggak ah. Besok aja mandinya," jawabnya la
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Kerjasama Antara Ayah mertua dan Mantan kekasih

"Bukan lah Mas. Ya kali hamil, kan Aku belum diapa-apain lagi sama kamu semenjak keguguran kemarin," ucap Anna membuat suaminya itu terkekeh. "Iya, iya maaf Sayangku. Mas cuman bercanda, itu mual karena mabuk semalem kayaknya," ungkap Jevano diangguki istrinya setuju. "Mas sarapan yuk! Anna laper banget," ajak istrinya dengan manja membuat Jevano mengulas senyuman lalu mengangguk setuju. Laki-laki itu menggandeng tangan sang istri turun ke lantai paling bawah lalu masuk ke restoran yang memang tersedia di sana. "Kamu mau makan sama apa?" tanya Jevano sembari menyamping menoleh pada sang istri yang fokus dengan menu masakannya. "Sama beef teriyaki aja Mas," jawab Anna diangguki suaminya. Jevano memanggil pelayannya, lalu memesan makanan yang diinginkan sang istri dengan beberapa tambahan lainnya. Setelah beberapa saat menunggu, pesanannya sudah tersaji di atas meja. Anna me
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Rumah untuk Pulang

Jevano menghela napasnya, "bukan gitu Sayang. Mas ngerasa bersalah aja." "Mas sih kata Aku juga gak perlu bicara sama mereka tetep ngeyel tadi," timpal Anna membuat suaminya itu mendekat lalu tersenyum. Jevano menarik istrinya agar bisa ia dekap, "maaf ya Sayang!" Anna mengangguk, "mas jangan pernah percaya lagi sama mereka. Mau ngobrol tentang apapun." Laki-laki itu mengangguk mengiyakan. Jevano menunduk menatap istrinya, "sayang?""hm?""Kamu gak luka kan?" tanyanya setelah sadar ia dibawah pengaruh obat tadi. Anna mengulas senyumannya, ia menggelengkan kepala, "anna baik kok Mas. Gak usah khawatir." Jevano menghela napasnya lega, lalu memeluk istrinya sembari mengelus punggungnya dengan lembut. Keduanya kembali terlelap setelah aktivitas keduanya tadi. Jika saja tadi Anna tidak meminta Gio untuk mengikuti Elin yang membawa suaminya itu ke hotel. Mungkin Anna akan kembali ke
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Kemesraan Sang Suami

"Kira-kira apa yang kamu suka?" tanya Jevano. "Anna suka Mas," jawab Anna dengan senyumannya membuat sang suami terkekeh sembari mengusak rambutnya pelan. "Selain Mas?" tanyanya, "yang menurut kamu, kamu akan selalu senang ketika melakukannya." Anna terlihat berpikir, "sebenernya Anna dulu suka bikin kue sama Ibu." "Nah itu kan ada kesukaan kamu dibanding kamu harus terpaksa mengikuti pekerjaan Mas," jawab Jevano. "Anna gak terpaksa," timpal Anna. "Tapi pikiran dan tubuh kamu terpaksa Sayang. Daripada menyiksa, lebih baik berjalan beriringan. Gimana?" tanya Jevano. Anna menautkan alisnya kebingungan, "maksud Mas?" "Iya misalnya kamu buka toko kue atau restoran atau catering, Mas butik gaun. Kan masih bisa selaras, iya kan?" tanya Jevano. Anna mengulas senyumannya, "emangnya Anna bisa ya jalani nya?" tanyanya. Jevano membawa istrinya pada pelukan, "sayang kalau gak coba kamu gak bakal
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Kembali Celaka

Jevano meminta sekretarisnya untuk mengikuti mobil sang ayah yang baru saja keluar dari rumahnya. "Pak emangnya kenapa kita ngikutin bos besar?" tanya Gio yang sering merubah-rubah panggilannya itu pada ayah atasannya. "Dia mau ketemu pacarnya," jawab Jevano membuat Gio langsung menginjak rem mobil sekuat tenaga. Jevano terdorong ke depan hingga keningnya hampir sama terpentok dashboard mobil. Laki-laki itu menatap sinis sekretarisnya, "kalau rem mobil jangan mendadak bisa gak?""Ya maaf Pak. Namanya juga kaget saya," pungkas Gio sembari melajukan kembali mobilnya."Tuan punya pacar Pak?" tanya Gio. Jevano menggelengkan kepalanya, "gak tau." Gio sedikit menoleh pada atasannya lalu kembali menoleh pada jalanan yang masih cukup ramai. Keduanya mengikuti sang ayah hingga tiba di restoran yang cukup terkenal di daerah itu. Jevano turun bersama dengan Gio yang memilih mengikuti atasannya itu. Langkahnya terhent
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status