Share

Jevano & Gio

Penulis: Chocoday
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-03 22:21:17

"Sebelum kabur, pikir-pikir dulu! kamu bisa gak dapetin atasan yang baiknya kayak saya?" tanya Jevano.

Gio menyunggingkan bibirnya.

"Bisa dapet profit yang banyak gak kayak di sini? Padahal jadi sekretaris dan supir pribadi saya aja, itupun gak setiap hari disupiri. Terus bisa curhat dan deket sama anak atasan," lanjut Jevano seolah ibu yang mengomel pada anaknya setelah mendengar ucapan Gio itu.

"Iya Pak, saya gak akan kabur," jawab Gio membuat Jevano menahan senyumannya. Padahal Ia hanya mengerjai Gio saja untuk tidak kabur darinya. Karena sulit sekali mencari sekretaris yang memang sejalan dengan cara bekerja Jevano selama bertahun-tahun, hanya Gio yang bertahan dengannya.

Setelah bekerja seharian, Jevano keluar dari ruangannya. Kali ini laki-laki itu tidak kembali bersama dengan istri dan anaknya, Anna tiba-tiba merasa tidak enak badan dan tidak jadi mengantarkan makan siang untuk suaminya tadi siang.

Awalnya Jevano menyarankan u
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Suara Yang Samar

    Dengan senyumannya Jevano duduk di samping istrinya, "mas akan selalu ingat apapun tentang kamu, Sayang. Jadi kalau Mas mulai lupa berarti-""Berarti apa?" tanya Anna dengan tatapan seriusnya. "Berarti Mas udah pikun atau meninggal," jawab Jevano sembari mencubit pipi istrinya. Anna beralih memeluk suaminya begitu saja, membuat Jevano bertanya, "kenapa Sayang?""Mas jangan tinggalin Anna ya!" pinta Anna. Suaminya itu mengulas senyuman, "sayang itu cuman perumpamaan. Intinya Mas gak bakal tinggalin kamu, lupain kamu kecuali 2 hal itu." "Sekarang jangan nangis terus! Mending makan yuk ikan bakarnya," ajak Jevano diangguki istrinya dengan semangat lalu menghapus air matanya yang tersisa. Jevano mengusak kepala istrinya, ia nikmati makan malam bersama dengan Anna— wanita itu cukup lahap memakan masakan kesukaannya. Pasalnya memang Jevano selalu memberikan masakan kesukaan istrinya jika wanitanya itu sedang sakit. Terlihat raut wa

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Mencari Dukun

    Jevano mengalihkan pandangannya dari sang istri. Jelas ia bingung harus beralasan apa pada istrinya. "Mas!" panggil Anna lagi. "Itu loh Sayang, kemarin client cerita kalau ibunya sering kesurupan di rumah barunya, makanya dia tanyain dukun gitu. Terus Mas suruh aja Gio nyari dukun," jawab Jevano. "Mas, orang kesurupan itu ke ustadz bawanya bukan ke dukun," timpal Anna. Jevano mengangguk, "ya kan dia yang minta maunya dukun, Sayang. Jadi ya udah Mas carikan." Laki-laki itu melirik jam di tangannya, "udah siang, Mas berangkat dulu ya!" pamitnya lalu bersalaman dan mengecup kening serta pipi istrinya. Anna mengantarnya ke depan, terlihat juga Gio yang baru saja datang dengan sepeda motornya."Mas nanti makan siang mau sama apa? Biar Anna buatkan," tawar Anna. "Hari ini kamu istirahat di rumah aja sama Rezki ya! Mas juga kan mau ketemu sama client yang butuh dukun itu nanti siang. Jadi takutnya makan siang di

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Pengusiran Hantu

    "Saya kan dukunnya!" jawab Mbah dukun diangguki Gio dengan cengirannya. Keduanya mulai mengobrol bersama dengan Mbah dukun sembari menikmati makan siang. Panggilan dari Anna pada ponselnya Jevano, membuat laki-laki itu terkejut kelimpungan. Ia memperlihatkan pada Gio, begitupun hal yang sama Gio lakukan pada reaksinya. Pasalnya, Jevano sudah bilang jika dirinya akan makan siang bersama dengan client-nya di luar. Makanya ia mencegah Anna untuk menyiapkan dan mengantarkan makan siang ke kantor. Jevano menyambungkannya, dengan gugupnya ia sorot Mbah dukun itu seolah itu adalah client yang ia bicarakan tadi pagi. Untungnya Anna mudah percaya, apalagi melihat penampilan si Mbah yang memakai jas dengan emas yang dipakainya. Setelah memutus panggilannya, Jevano sedikit menghela napas lega tidak dicurigai istrinya. Begitupun dengan obrolan bersama Mbah dukunnya. Ia akhiri karena harus kembali mengadakan rapat bersama dengan karyawannya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Ritual Gagal

    Gio menoleh terkejut mendengar suara yang ia kenal di belakangnya, "intan... Kamu lagi ngapain di sini?" tanyanya. Intan mengangkat kotak bekal dengan senyumannya, "pak Gio kan lagi lembur katanya, jadi saya bawain makan malam. Masakan saya sendiri." Gio tersenyum kebingungan lalu menerima kotak bekalnya. Gio memilih untuk mengobrol bersama dengan Intan sembari menikmati makan malamnya sekalipun di Lobi Perusahaan yang sudah cukup gelap. Di sisi lain, Jevano baru saja tiba di rumahnya. Laki-laki itu menepuk keningnya sendiri, "loh iya, Gio kan harusnya pulang sama saya.""Mas kenapa gak keluar? Gak mau masuk rumah?" tanya Anna yang keluar rumah setelah mendengar suara mobil suaminya datang. Jevano keluar dari mobilnya dengan senyuman. Sontak Anna malah celingukan heran. "Kenapa Sayang? Ada yang aneh?" tanyanya beruntun. "Gio kemana Mas?" tanya Anna, "kok dia gak pulang bareng kamu, bukannya motornya di sini?"

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-07
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Bersaing Dengan Ayah

    Jevano mengangguk, laki-laki itu menjelaskan semuanya. Dari awal ia dan bahkan Anna juga bertemu dengan wanita yang mirip sekali dengan Intan, sampai ritual yang dilakukannya tadi. Anna benar-benar terkejut mendengarnya, sekalipun dirinya tidak percaya dengan hal-hal seperti itu. Tapi sepertinya yang dibicarakan sang suami itu adalah kenyataan. Bahkan Jevano juga memperlihatkan video rekaman cctv yang dikirimkan Gio beberapa hari lalu. "Kok bisa sih Mas ada yang begitu di Perusahaan kamu? Emang sebelumnya belum ada yang nemuin hantu?" tanya Anna. Jevano menggelengkan kepalanya, "gak ada Sayang. Bahkan itu cuman Gio dan kita berdua yang ketemu sama dia. Mas juga udah tanya beberapa satpam yang suka jaga malam, gak pernah ada yang lihat sesuatu yang aneh," jawab Jevano. "Terus ritualnya gagal dong kalau kayak gitu?" tanya Anna, "lagian kalian berdua penakut, kenapa malah ngadain ritual begitu sih?" "Ya kan Mas denger saran aja dari ora

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-08
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Penjelasan Pada Kekasih Gio

    Jevano dan juga Anna buru-buru pergi menghampiri Gio yang memang ternyata sedang menangis di meja makan sekarang sembari memegangi ponsel miliknya. "Gi kenapa?" tanya Jevano. Laki-laki dengan wajah merah dengan air mata yang sudah membasahi seluruh wajahnya itu mendongak, "Pak... Intan gak mau terusin hubungan kita lagi." Jevano menoleh pada istrinya, jelas ini juga ada kesalahan darinya, karena Gio yang mengurus dukun itu atas perintahnya. Jevano berusaha menenangkan sekretarisnya, sekalipun dirinya saja kebingungan bagaimana caranya agar Gio tenang. Jevano berjanji, dia akan berbicara dengan Intan nanti— menjelaskan semua yang terjadi kemarin dan meminta maaf atas ketidaknyamanannya. Setelah sarapan, Jevano yang mengendarai mobilnya karena dia juga tidak ingin mengambil resiko jika Gio yang menyetir. Laki-laki itu nampak sedikit tenang setelah dibujuk berulang kali oleh atasannya. Jevano mengantar Gio untuk berg

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Cerita Awal Mula Bisnis Sang Ayah

    Anna menggelengkan kepalanya lalu membereskan kembali kotak bekal makan siang suami dan anaknya setelah selesai makan siang. Rezkiano masih meminta ASI setelah makan siang. Jevano mencubit pipi anaknya, "kamu abis makan masih minta susu Dek? Heran banget, emangnya gak kenyang abis makan satu bakul begitu?" Anna terkekeh mendengarnya, "emangnya dia makan kayak kamu, Mas?" Jevano terkekeh, "ya abisnya baru selesai makan loh. Pantesan dari tadi pengen digendong sama kamu," timpalnya. Anna mengangguk, "emang begini kebiasaan anak kamu, kalau udah makan pasti minta yang lain dia." "Kalau Mas boleh minta yang lain?" tanya Jevano dengan tatapan nakalnya. "Maksudnya yang lain apa?" tanya Anna menimpalinya. "Yang kayak Rezkiano misalnya," jawab Jevano dengan nakalnya. Anna tertawa lalu menutup wajah suaminya itu, "boleh... Tapi pake lagi popok kayak Rezki, mau?" "Nanti Mas dikira tuyul yang ada," pungka

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-10
  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Kabar Meninggal Dunia

    Jevano menekuk wajahnya, "mas kecewa banget kamu gak inget sama kata-kata yang selama ini Mas inget." Anna terkekeh lalu melingkarkan tangannya pada leher sang suami, "anna inget Mas. Barusan cuman bercanda aja." Jevano mengulas senyumnya, ia dongakkan dagu sang istri dengan tatapan lekatnya kali ini. Perlahan wajahnya mulai berdekatan, suara napas dan degupan kencang jantung Anna semakin terdengar. Baru saja Jevano akan melakukannya, anaknya itu menangis di atas sofa, merengek entah kenapa. Laki-laki itu mendengus kesal, "kok dia bisa tau kalau kita lagi mesra begini?" tanyanya dengan rajukan pada sang istri. Anna terkekeh, "ya itu resikonya punya saingan sendiri Mas." "Ih gak adil banget," pungkasnya merasa kecewa. Anna terkekeh lalu meminta suaminya untuk menurunkannya kembali. Ia hampiri sang anak yang sudah mencarinya. Wanita itu segera memangku dan menenangkannya, "ia anak ibu ini kenapa? hm?" tany

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-11

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Manja Pada Anna

    Tidak lama setelah itu, Rezkiano juga sudah kembali dan menyelesaikan semua pelajaran yang diikutinya hari ini. Dengan senyumannya yang merekahnya, ia berlari pada sang ayah sembari memanggilnya. Sontak ibu-ibu yang sempat menyebutnya sebagai supir tadi menoleh terkejut, "jadi kamu ayahnya?" "Aduh maaf ya Pak! Saya kurang tau soalnya," ungkapnya. Jevano tersenyum dengan anggukannya, "iya Bu, tidak apa-apa. Kalau gitu saya pamit duluan." Ibu itu mengangguk dengan senyumannya. Sesampainya di rumah, Jevano memeluk istrinya yang sedang duduk di ruang tengah sembari memakan buah potong yang disediakan Bi Ani. Semenjak rasa mualnya parah pagi tadi, Anna memilih untuk diam di ruang tengah. Apalagi sembari menunggu anak dan suaminya datang. Wanita itu terkekeh ketika sang suami dan anaknya berebutan ingin memeluk ibu hamil ini, "kalian bisa gak sih akur sebentar. Kayaknya akurnya kalau gak ada Ibu ya?" Jevano dan anaknya

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Kembali Mengantar Sang Anak

    Anna menggelengkan kepala dengan tangisannya, ia sudah tidak kuat menahan rasa mual yang terasa kuat pagi ini. Setelah merasa baikan, Jevano memapah istrinya untuk sekedar duduk di tepian kasur. Sembari menatapnya lekat, ia bersimpuh di hadapan istrinya. "Kamu yakin gak mau sesuatu?" tanya Jevano lagi. Anna menggelengkan kepalanya, "anna kan baru aja bangun tidur. Barusan juga kebangun gara-gara mualnya Mas." "Ya ampun... Kalau gitu Mas bawain dulu air hangat ya! Kamu tunggu sini," pinta Jevano beranjak dari kamar. Ia tuangkan air hangat lalu kembali ke kamarnya, membantu Anna untuk minum agar lebih lega rasa mualnya. "Tidur lagi aja ya! Nanti sarapannya dimasak Bi Ani aja. Kamu istirahat aja kalau mual," ucap Jevano. Jevano baru saja akan beranjak untuk membangunkan anaknya, namun tangannya segera ditahan oleh Anna. "Kenapa Sayang?" tanya Jevano. "Mas mau kemana?" tanya Anna.

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Menjadi Ayah yang Baik

    Jevano menggelengkan kepalanya, "enggak Sayang." "Terus kenapa itu mulut anaknya ditutup segala?" tanya Anna. Jevano sedikit menggeser posisi kursinya, menghadap sang istri dengan tatapan lembutnya, "nanti Mas yang cerita." "Beneran?" Jevano mengangguk, "nanti habis makan siang ya!" Anna hanya mengangguk setelahnya. Makan siang susah selesai, Anna juga sudah membereskan kembali piring-piring yang kotor tadi, berikut dengan Rezkiano yang sudah bermain bersama sang ayah di ruang tengah. Anna datang menghampiri keduanya, "kayaknya kalian emang harus main bareng terus biar akur. Dibanding kalau salah satu deketan sama aku, satunya merajuk." Jevano terkekeh mendengarnya, "bang, ibu marah tuh!" "Ya kan Ayah yang suka manja sama Ibu," Anna terkekeh mendengarnya apalagi ketika melihat ekspresi sang suami pada anaknya. S

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Memutus Hubungan

    Jevano menoleh pada pria paru baya yang ada di dekatnya, sedangkan Rezkiano malah bersembunyi dibalik kaki sang ayah, "ayah itu yang kemarin mau culik ibu." Laki-laki itu menatap sinis orang tua istrinya. Ia berjongkok menghadap sang anak, memintanya untuk masuk ke kelas lebih dulu. Setelahnya, Jevano meminta Ayah anna untuk mengikutinya, menuju bangku taman yang sedikit lebih jauh dari taman kanak-kanak anaknya. "Mau ada urusan apalagi?" tanya Jevano. "Jev, Ayah cuman mau tau siapa nama dia," jawab Ayah anna. "Untuk apa? Saya sudah tidak mau ada sangkut paut apapun sama kamu," ucap Jevano. "Bagaimanapun Ayah tetap kakeknya, Jev," Jevano malah menyeringai, "kakek? Kakek yang bagaimana maksudnya?" "Yang tega bunuh besannya sendiri? Yang tega bikin ibunya keguguran? Yang tega kasih obat perangsang buat menantunya, biar rumah tangga anaknya hancur?" "Yang mana?" tanya Jevano mencerca. "T

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Mengandung Kembali

    Dokter itu malah tersenyum, "selamat ya Pak, Bu."Jevano menautkan alisnya bingung, "dok... masa istri saya sakit dokter malah bilang selamat." Dokter itu terkekeh pelan, "saya belum selesai bicara Pak," jawabnya.Anna menahan senyumannya melihat ekspresi malu sang suami. Wanita itu kembali bertanya tentang keadaannya. "Ibu Anna positif hamil, usia kandungannya baru 5 minggu. Jadi harus dijaga dengan ekstra hati-hati ya!" pesan dokternya. Anna dan Jevano saling menoleh, keduanya memang merencanakan untuk menambah anak. Tapi tidak menyangka, Anna akan hamil secepat ini. Ucapan selamat dari dokter itu membuat Anna mengangguk dengan senyumannya. Setelah pemeriksaan selesai, Anna berjalan menuju apotek untuk menebus obat dan vitamin yang diresepkan dokternya. Apalagi Anna sedang berada di fase mual. Anna menoleh pada suaminya yang sejak tadi terdiam. Pikirannya begitu jauh hingga ia tidak berani berbicara deng

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Sakit Yang Berkelanjutan

    Anna menggelengkan kepalanya, "gak usah Mas. Anna mau istirahat aja dulu, nanti kalau masih gak enak, mau." "Ya udah pulangnya diantar aja ya!" tawar Jevano. Baru saja Anna membuka mulutnya, Jevano langsung menyela, "mas gak terima penolakan."Anna mengulas senyuman, "iya kalau gitu boleh." Setelah menikmati makan siang, Jevano langsung mengantar istri dan anaknya lebih dulu. Laki-laki itu berpesan pada Bi Ani untuk menjaga istrinya. Begitupun pada sang anak, untuk segera memberitahunya jika terjadi sesuatu. "Rezki tau kan nomor Ayah?" tanya Jevano sebelum kembali berangkat. Rezki mengangguk mengiyakan dengan senyumannya. Jevano kembali ke Perusahaannya, sekalipun dirinya masih terus kepikiran sang istri yang tiba-tiba sakit tadi. Laki-laki itu berpikir bahwa mungkin karena ayahnya kembali, Anna menjadi banyak pikiran dengan rasa takut yang kembali menghantuinya. Setibanya di Perusahaan, Gio sudah menungg

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Menghapus Segala Hubungan

    Jevano yang sedang menuntun anaknya itu menoleh pada sang istri yang terdiam dan menghentikan langkahnya, "sayang kenapa malah melamun gitu sih?" Anna menoleh pada suaminya, ia masukkan kembali ponselnya lalu berjalan dengan senyuman menghampiri suami dan anaknya. "Gak ada Mas. Yuk!" ajaknya sembari menggandeng tangan sang suami. Jevano hanya mengangguk mengiyakan, laki-laki itu sebenarnya tahu ada yang terjadi dengan istrinya. Namun sekarang yang terpenting adalah menikmati makan siang bersama sang anak. Rezkiano memesan beberapa makanan yang disukainya, hingga Anna menegurnya untuk tidak serakah. Di sela-sela makan siangnya, panggilan masuk terus-menerus pada ponsel Anna membuatnya sedikit risih. Begitupun dengan Jevano yang terus meliriknya. "Udah kamu angkat dulu aja," pungkas Jevano. "Nomornya gak dikenal Mas," "Siapa tau penting Sayang, makanya dia telepon terus," timpal kembali sang suami.

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Kembalinya Sang Ayah

    Wanita itu tadinya akan masuk ke mobil namun tangannya ditahan oleh seseorang yang menyapanya. "Tolong jangan pergi dulu! Ayah mau bicara sama kamu," ucap pria paru baya itu. Anna sedikit ketakutan padanya, kekejaman yang dilakukannya kembali terngiang di kepala anna. Sedangkan tangannya masih berusaha menggenggam kuat tangan sang anak. Taksi saja sudah kembali ditutup oleh Anna dan pergi begitu saja. Ayahnya sempat menarik Anna untuk berbicara sebentar dengannya. Namun Rezkiano dengan ketakutannya berteriak hingga beberapa ibu-ibu yang masih di sekolahnya itu keluar dan mencegah pria yang tidak dikenal oleh Rezkiano sendiri. Anak itu menangis hingga ibu-ibu juga mencegah dan memarahi Ayah Anna hingga mengancamnya untuk dibawa ke kantor polisi. Dengan dandanan selusuh itu, bagaimana ada yang percaya jika itu adalah ayah dari anna sendiri. Ayahnya kembali pergi, apalagi sudah ada petugas keamanan menghampirinya. Ia

  • Terpaksa Menikah Dengan CEO Dingin   Suami dan Anak Laki-laki

    "Mas cuman pengen kamu selalu bahagia sekalipun gak direpotin sama Mas," jawabnya. Anna mengulas senyumannya, lalu memeluk sang suami, "makasih ya Mas." "Kok kamu malah bilang makasih? Kan harusnya Mas yang bilang kayak gitu," tanya Jevano. Anna mendongak pada suaminya, "ya gak apa-apa. Kan Mas udah selalu mengusahakan apapun untuk aku." Jevano mengecup istrinya dengan senyuman, "mas sayang sama kamu." Suara ketukan pintu dengan teriakan dari Rezkiano membuat Jevano kembali menghela napas. Anna terkekeh, "udah deh gak usah merajuk lagi gitu." "Ya abisnya anak kamu heran, romantis sebentar aja Mas sama kamu susah banget," pungkasnya. "Udah yuk ah! Nanti anaknya gedor-gedor lagi," ajak Anna menarik tangan suaminya keluar dari kamar. Rezkiano melipat kedua tangannya sembari duduk di meja makan, "ibu sama ayah lama banget. Katanya tadi takut terlambat, tapi kalau udah berduaan lama," protesnya.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status