Home / Pendekar / LEGENDA KAMESWARA / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of LEGENDA KAMESWARA: Chapter 261 - Chapter 270

290 Chapters

Bab 261

Saat kembali ke kamarnya Kameswara mendapati Puspa Arum masih terlelap. Posisinya tidak berubah sama sekali."Sepertinya dia kelelahan!"Karena tidak ingin jadi bahan pembicaraan, apalagi sekarang mereka sebagai tamu. Maka Kameswara menggendong si gadis mungil membawanya ke kamar si gadis.Tentunya menggunakan Rompi Nyumput Buni agar tidak kelihatan orang lain.Sebelum kembali ke kamarnya, Kameswara sempat memandangi wajah mungil si gadis lagi beberapa lama. Entah mengapa dia betah menatapnya. Rasa sayangnya semakin tumbuh besar.Keesokan harinya Puspa Arum terbangun dengan terkejut karena mendapati dirinya sudah berada di kamarnya."Apa Kameswara yang memindahkanku?"Si gadis memeriksa keadaan dirinya. Tidak ada sesuatu yang terjadi padanya. Puspa Arum tersenyum."Banyak kesempatan, tapi dia tidak memanfaatkannya. Malah memindahkan aku ke kamarku. Aku semakin mencintaimu pemuda aneh!"Terdengar pintu k
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 262

Sebelum pergi mengikuti si prajurit Kameswara memandangi temannya satu persatu. Paling lama menatap Puspa Arum. Dugaannya dia akan dilibatkan dalam suatu masalah. Kemudian dia berlalu.Tidak lama selepas kepergian Kameswara, datang lagi seorang prajurit."Tuan Arya Soka, Gusti Rakyan Panangkaran ingin bertemu,"Arya Soka terperanjat. Panangkaran adalah putra Sanjaya. Ada apa pemuda ini ingin menemuinya. Tanpa banyak bertanya lagi Arya Soka segera pergi mengikuti prajurit ini.Di ruang paseban sudah ada Ratu Parwati. Prabu Sena dan Sanjaya tampak bersimpuh di hadapan wanita sepuh ini. Kameswara melangkah hati-hati seakan-akan tidak ingin ada yang salah langkah.Setelah di depan sang ratu dia menjura dalam. "Hamba menghadap, Gusti Ratu!""Duduklah!"Kameswara duduk bersimpuh di belakang ayah dan anak itu. Wajahnya tidak berani mengangkat. Meski dia seorang pendekar dengan kanuragan tinggi, di hadapan penguasa tida bisa ber
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 263

Jalan yang ditempuh Prabu Sena dan Kameswara adalah jalan yang menuju tempat mereka disekap sebelumnya. Langkahnya pelan saja seperti tidak terburu-buru.Kameswara yang berada paling belakang masih memikirkan Puspa Arum. Dia memang sudah menghisap sari bunganya, tapi apa artinya kalau tidak bisa hidup bersama.Kesenangan sesaat dengan mudah bisa didapatkan, tapi kebahagiaan untuk jangka panjang tidak bisa dilewati dengan orang yang tidak dicintai."Bagaimana kalau suamimu kelak tahu kau sudah kehilangan kesucian?" tanya Kameswara sewaktu masih berduaan bersama Puspa Arum di kamarnya."Aku akan terus terang, tapi tidak akan menyebut namamu!""Bagaimana kalau dia marah?""Aku pasrah dan siap dihukum. Lebih bagus kalau aku diusir. Agar bisa kembali kepadamu!"Dulu ada Citrawati dan Sriwuni yang bersikap nekad demi ingin hidup bersamanya. Namun, pada akhirnya mereka menyerah pada keadaan.Akankah Puspa Arum juga dem
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 264

Patah hati membuat Kameswara kacau pikiran. Berpisah dengan Kirana alasannya karena nyawa. Lalu terpisahkan dengan Ayu Citra karena kejadian aneh yang tidak masuk akal.Sampai sekarang masih tak habis pikir. Apa benar ada yang namanya 'lorong waktu"yang bisa membawa atau mengirim manusia ke jaman yang berbeda.Dan sekarang Puspa Arum, rasanya lebih menyakitkan ketika sang pujaan hati diambil oleh orang lain. Mungkin seperti ini dulu yang dirasakan Wirasoma. Sekarang dia merasakannya.Apakah ini karma?Karena pikirannya yang 'stress' ini Kameswara jadi tidak bisa mengontrol diri. Terutama nafsu melihat wanita cantik yang menjadi kelemahannya seolah kambuh lagi.Seperti kepada Luhcitra sekarang. Namun, dia memperlakukannya dengan lembut seperti kepada istrinya sendiri. Sehingga si gadis pun tidak mendapatkan perlakuan kasar.Perasaan si gadis ini campur aduk tak bisa digambarkan. Di satu sisi dia tidak menerima perlakuan ini. Sebag
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 265

Terkejut si kumis tebal bukan main. Dari benturan tadi sudah merasakan seberapa besar tenaga dalam Kameswara yang memegang senjata aneh itu.Karena setahu dia kujang itu bentuknya kecil dan tidak digunakan sebagai senjata."Pendekar dari kulon rupanya!" gumam si kumis tebal. "Dia pasti kerabat istana Mataram yang berasal dari kulon!"Tidak berpikir lama lagi, si kumis tebal kembali menyerang. Tombak bermata pedang berputar cepat tampak seperti menjadi banyak. Namun, semua gerakan mengarah pada satu titik.Trang!Kujang Bayangan dengan cepat menangkis setiap serangan yang datang.Kameswara kagum terhadap si kumis tebal ini. Tongkat yang kelihatannya berat ditambah pedang yang agak lebar, tapi lelaki itu menggerakkannya seperti mengangkat ranting kecil dan kering, cepat lagi.Setelah diperhatikan ternyata gerak jurus si kumis tebal mirip dengan yang dipakai oleh Luhcitra.Perbedaannya Luhcitra menggunakan keris. K
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 266

"Apa kau tidak malu di jalanan seperti ini?" Suara Luhcitra sedikit gemetar.Kameswara malah mengeratkan pelukan membuat si gadis salah tingkah. Bukan apa-apa, tapi dia akan malu kalau sampai banyak orang yang melihatnya.Gadis ini memang menjadi hiburan buat Kameswara di saat hatinya sedang merana. Namun, dalam sanubarinya dia tidak ingin mempermainkan Luhcitra.Dengan cara paksa dia telah merenggut kesuciannya. Ini pertama kalinya berbuat tidak menyenangkan. Lebih bejat dari sebelumnya. Namun, hati kecilnya jelas menentang.Apa ini karena patah hati, sehingga mencari pelampiasan?***Istana kerajaan Bumi Sambhara.Dewasingha tampak sedang menghadang empat orang pejabat yang ternyata pengkhianat kerajaan. Mereka adalah tiga menteri dan satu senapati.Ketiga menteri itu tidak lain adalah Suro, Sangara dan Karsa. Sedang sang senapati yaitu Lembu. Sebelumnya mereka telah memberikan kabar bahwa besan Dewasingha yai
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Bab 267

Sementara itu di luar pagar istana, pasukan yang dibawa senapati Lembu kini terkepung oleh pasukan prajurit Mataram yang jumlahnya tiga kali lebih banyak. Pasukan ini dipimpin oleh senapati Ronggo Birowo.Pasukan yang kebanyakan merupakan murid perguruan Lohgatra tidak bisa berkutik lagi. Meski mereka mempunyai kepandaian di atas rata-rata, tapi tak akan mampu melawan pasukan Mataram.Meski mereka lihai dalam memainkan jurus, tapi belum tentu bisa memecahkan taktik pertempuran dalam perang. Karena mereka belum belajar apalagi menguasai ilmu semacam itu."Sebaiknya kalian menyerah agar mendapatkan hukuman yang lebih ringan!" seru senapati Ronggo Birowo.Setelah berpikir beberapa saat akhirnya pasukan senapati Lembu menjatuhkan senjata pertanda menyerah.***Di tempat lainnya ada sekelompok prajurit yang ditugaskan untuk mendatangi kediaman selir Sekarsari. Mereka prajurit Bumi Sambhara.Seorang senapati yang masih setia k
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Bab 268

Sidang untuk mengadili para pengkhianat dilakukan setelah Prabu Narayana keluar dari pertapaan. Di ruang itu juga sidang dilaksanakan.Senapati dan ketiga menteri sebagai dalang utama dijatuhi hukuman mati, sedangkan untuk prajurit bentukan senapati Lembu tidak semuanya dihukum mati.Kemudian atas kebijaksanaan raja, Ki Janggala dibebaskan karena dalam kasus ini dia termasuk korban. Begitu juga Luhcitra karena dia hanya dimanfaatkan saja.Luhcitra terbujuk oleh iming-iming senapati Lembu, bahwa kalau pamannya itu menjadi raja, maka dia akan mendapatkan kedudukan penting.Karena bujukan itu akhirnya dia rela menyusup ke istana Mataram untuk mencuri pusaka Ratu Shima sebagai lambang kekuasaan atas dua kerajaan yang bersaudara ini.Setelah sidang selesai, Prabu Narayana menyatakan diri mundur dari tampuk pemerintahan. Tahta kerajaan diwariskan kepada Dewasingha.Begitu juga Prabu Mandiminyak melakukan hal yang sama. Dia menyerahkan
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Bab 269

Byurr!Semua orang terkejut ketika salah satu dari mereka tiba-tiba saja terjun ke sungai. Dia adalah Kameswara. Serentak semuanya bersiap dengan senjata masing."Uedan, siapa yang nekad?""Tidak tahu, tidak ada yang lihat!""Sepertinya dia yang hendak menyeberang!""Semuanya siap, begitu muncul langsung hajar!""Baik!"Kameswara sudah memperhitungkan, dia tidak terjun tepat di atas mulut buaya yang menganga, tapi agak jauh di depan.Si buaya yang hendak melompat ke atas menjadi berubah lurus. Lompatannya sangat cepat mungkin karena ukurannya yang besar sehingga tenaganya juga besar.Gerakan di darat dan di dalam air akan berbeda yaitu lebih lambat karena ada tekanan air. Begitu juga Kameswara, kalau tidak segera mengusap bahu kirinya mungkin sudah dicaplok buaya itu.Si buaya tampak bingung ketika mulutnya tidak merasakan mangsa yang dia gigit tadi. Gerakannya terhenti. Bola matanya tampak ber
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Bab 270

Orang-orang di sekitar sungai dikejutkan dengan kemunculan Kameswara dari dalam air dalam keadaan tidak terluka sedikit pun."Itu dia!""Iya!""Wah, dia selamat!"Orang-orang itu berkerubung di pinggir sungai demi melihat Kameswara. Ada yang senang ada juga yang heran."Sudah aman sekarang!" seru Kameswara. "Sudah bisa menyeberang lagi,""Benarkah yang kau katakan?""Lalu bagaimana dengan buaya itu?""Sudah mati!""Di mana mayatnya?""Tunggu saja, dia masih terkapar di dasar. Nanti juga akan mengapung dengan sendirinya!""Wah, hebat! Ternyata kau seorang pendekar yang hebat!"Seketika suasana jadi geger. Banyak yang memuji-muji Kameswara. Apalagi ketika mayat buaya itu muncul terapung di air. Ramai-ramai orang menariknya ke daratan lalu dipotong-potong tubuhnya.Beberapa saat kemudian Kameswara sudah menyeberang dengan kudanya. Beberapa orang menahannya hendak memberi
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more
PREV
1
...
242526272829
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status