Home / Pendekar / LEGENDA KAMESWARA / Chapter 271 - Chapter 280

All Chapters of LEGENDA KAMESWARA: Chapter 271 - Chapter 280

290 Chapters

Bab 271

Seketika prajurit yang menyamar tidak bisa bergerak. Seperti ada sesuatu yang tak kasat mata menghimpit badannya, tapi dia masih bisa bernapas dengan lancar.Sanjaya pindah duduk di sebelahnya. Dia tersenyum ramah kepada orang ini. Namun, dalam hati prajurit yang menyamar ini kebat kebit ketakutan. Orang ini berusaha bersikap biasa saja."Pakaianmu bagus, apa kau seorang pejabat?" tanya Sanjaya masih dengan senyum ramah."Bukan,""Oh, saudagar atau pedagang besar!""Bukan juga!""Atau mungkin ayahmu yang pejabat, saudagar atau pedagang besar!""Aku hanya orang biasa,""Bajumu terlalu bagus untuk orang biasa!" Tatapan Sanjaya penuh selidik, tapi tetap mengulas senyum.Si prajurit yang menyamar tampak kikuk. Meski sudah berusaha tenang, tapi tetap saja sorot matanya tak bisa disembunyikan."Aku bekerja pada pedagang besar. Pakaian ini pemberian sebagai hadiah karena aku rajin dalam bekerja." Akhi
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Bab 272

Yang mereka lihat adalah Kameswara yang sedang tersenyum miring. Keadaannya tampak biasa saja, tidak ada luka atau hal buruk lainnya.Lalu mereka menoleh ke arah Kameswara yang tergeletak di jalan. Terkejut lagi, di sana sudah tidak ada siapa-siapa. Hanya ada dua belas anak panah tergeletak masih bersih tanpa ada noda darah.Mereka yang salah lihat atau ini cuma halusinasi? Semuanya tak bisa dipikirkan dengan tenang. Terlalu aneh dan membuat mereka ketakutan.Jangan-jangan Kameswara menggunakan ilmu hitam. Akhirnya tiga anak buah Rana Surya langsung ambil langkah seribu karena tidak mau mati konyol."Hei, kenapa kalian lari!" teriak Rana Surya. Sebenarnya dia juga meleleh nyalinya, tapi dia pura-pura tegar."Rupanya kau sudah jadi antek Purbasora!" hardik Kameswara pelan."Jangan lancang, kau!""Oh, apa peduliku. Si licik itu tidak akan lama menjadi junjunganmu. Kau mau berlindung kepada siapa lagi?""Kau akan m
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Bab 273

Dari dalam ruangan muncul dua orang yang menjadi junjungan mereka yang ada di sini. Semuanya segera menjura termasuk Kameswara. Dua orang ini tidak lain Sanjaya dan Tejakancana."Ini hanya salah paham saja," ujar Rahyang Jamri, nama lain dari Sanjaya. "Dia adalah perwira Mataram yang aku bawa ke sini. Dia tamu, jadi kemungkinan belum tahu tempat ini!"Para prajurit yang sudah mengepung segera mundur kembali."Maafkan atas kelancangan hamba, Gusti!" ucap Kameswara."Tidak apa-apa, kau baru datang ke sini mungkin ingin jalan-jalan melihat-lihat,""Begitulah, Gusti. Hamba permisi!"Setelah menjura Kameswara berbalik lalu kembali ke kamarnya. Si dayang cantik menatap punggung Kameswara dengan sinis."Tamu tidak sopan!" gumam si dayang cantik sangat pelan, suaranya ditutupi oleh gesekan pedang yang dimasukan ke warangkanya.***Di ruang pribadi raja.Sanjaya menceritakan apa yang menimpa terhadap ay
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Bab 274

"Dasar tidak punya sopan santun!" dengkus si dayang cantik begitu tahu siapa yang datang.Dia tidak akan heran dengan cara kedatangan pemuda yang tak lain adalah Kameswara ini. Karena sejak kejadian sore tadi dia sudah tahu tentang Kameswara dari junjungannya."Benarkah, aku kira sudah datang dengan baik-baik,""Baik-baik apanya!" sentak si gadis. "Dasar pendekar liar!"Meski si dayang cantik ini tampak ketus dan dingin, tapi Kameswara tetap tersenyum."Siapa namamu?" tanya Kameswara sok akrab.Si dayang cantik memandang Kameswara dengan mata nyureng. Merasa aneh dengan sikap pemuda ini."Ada yang salah?" tanya Kameswara lagi."Apa begitu penting menanyakan namaku?" Padahal dalam hati bersorak. Baru pertama kali ada seorang lelaki yang bertanya namanya langsung."Penting, lah. Untuk melengkapi hidupmu yang kesepian!" ujar Kameswara.Si gadis terperanjat. Bisa-bisanya pemuda ini bicara begitu, t
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Bab 275

Kameswara tidak menyangka ternyata Tantri Wulan diajak serta juga. Apa gadis itu yang memintanya atau Sanjaya sendiri yang mengajaknya."Dia sudah lama di dalam istana. Ada baiknya diajak berpetualang ke luar dan agar kau juga tidak kesepian," jelas Sanjaya kepada Kameswara yang membuat pemuda ini jadi kikuk.Kameswara melirik gadis itu, ternyata Tantri Wulan balas menatapnya dengan seulas senyum tipis. Belum lama berkenalan, tapi mengapa sepertinya Sanjaya sudah tahu banyak."Ayo, jalan!" Sanjaya menggebah kuda duluan. Berjalan sedang tidak terlalu cepat.Yang lain segera menyusul. Kameswara dan Tantri Wulan di barisan paling belakang. Terlihat ada kecerahan di wajah si gadis. Seperti orang yang menemukan kebebasannya kembali.Sanjaya bukannya tidak tahu kondisi hati Kameswara yang sedang patah hati karena kekasihnya direbut putranya. Dia ingin membayar kesedihan Kameswara dengan kebahagiaan.Semalam sang calon raja ini tidak se
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Bab 276

Pada saat itulah orang baju hitam ini melihat celah. Kesempatan ini dia gunakan untuk kabur. Segera saja dia pergunakan ilmu meringankan tubuh. Melesat meninggalkan pengepungnya."Sialan!""Kurang ajar!""Jurig edan!""Kejar dia, jangan sampai lolos!"Serentak saja para pendekar bayaran pemburu Pustaka Ratuning Balasarewu itu berhamburan mengejar.Sanjaya hanya menarik napas panjang melihat semua itu. Masih jauh ke tempat tujuan sudah geger seperti ini. Beginilah kalau benda berharga diperebutkan."Aku ada usul, Gusti!" kata Widuri."Katakan,""Untuk mengelabui mereka, kita berjalan secara berjauhan, tapi tetap dalam jangkauan seandainya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan maka akan cepat datang membantu,"Cara ini pernah dilakukan dulu ketika hendak ke gunung Manglayang. Nyai Mintarsih yang membuat cara ini."Benar," timpal Arya Soka langsung begitu ingat hal ini dulu."Bol
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 277

Tidak ada rahasia yang selalu tertutup rapat. Ada saja celah yang membuatnya bocor. Termasuk keberadaan Pustaka Ratuning Balasarewu.Entah bagaimana asalnya, kini kitab yang berisi taktik berperang itu telah terendus. Namun, hanya sedikit saja yang tahu.Termasuk dua kelebat bayangan dari arah yang berlainan melesat cepat menaiki lereng menuju puncak gunung Sawal di saat hari sudah gelap.Dua sosok itu seperti cahaya hitam diantara pekatnya malam. Bertemu di satu titik. Mungkin hanya kebetulan saja dua orang ini berkelebat bersamaan menggunakan ilmu meringankan tubuhnya yang paling handal.Tak berapa lama dua kelebatan itu kini saling bertemu di puncak."Siapa kau, apa tujuanmu kesini?"Salah satunya menyapa duluan dengan nada keras. Seorang lelaki kira-kira berumur tiga puluh tahun dengan wajah kotak berhias kumis tipis, rambut diikat dengan kain penutup warna hitam serupa dengan pakaiannya."Lalu kau sendiri siapa, unt
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 278

Kenapa Kameswara bisa tepat waktu tiba di puncak gunung Sawal. Lantas kemana Sanjaya dan yang lainnya? Begini ceritanya.Cara mereka dalam melakukan perjalanan bisa dikatakan membuahkan hasil. Tidak ada halangan yang mereka hadapi sampai tiba di tujuan.Namun, ada dua orang yang selalu mengikuti perjalanan secara diam-diam. Kameswara bukannya tidak merasakan kehadiran mereka, tapi dia tidak peduli selagi tidak mengganggu.Rupanya Kameswara salah, dua pengintai itu memang bukan untuk merintangi mereka. Dua pengintai yang berlainan tempat dan tidak saling mengenal saat menguntit itu ingin memastikan kemana Sanjaya akan pergi.Setelah sampai di kaki gunung Sawal, barulah Kameswara sadar. Kedua penguntit tiba-tiba menghilang. Waktu itu hari sudah gelap.Kameswara segera mengajak Tantri Wulan untuk mendekati Sanjaya, dengan terpaksa dia menanyakan apakah sudah sampai di gunung Sawal?Sanjaya membenarkan."Gawat!" kejut Kamesw
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 279

Laut utara kerajaan Sunda.Sebuah perahu kecil yang menggunakan satu layar meluncur cepat di atas gulungan ombak yang bikin hati berdebar.Anehnya, walaupun terombang-ambing perahu tetap seimbang. Sedikitpun tidak terganggu oleh ombak yang ganas itu.Seorang pemuda gagah berdiri sambil mengatur arah layar agar sesuai dengan angin dan arah tujuan. Pemuda ini adalah Kameswara.Sepulangnya dari gunung Sawal kembali ke kerajaan Sunda, Kameswara dan Arya Soka ditunjuk menjadi senapati.Bersama perwira kerajaan Sunda yang lain mereka mempelajari ilmu perang yang ada di dalam Pustaka Ratuning Bala Sarewu.Bagi Kameswara yang memiliki daya ingat luar biasa, mudah saja menerapkannya. Namun, dia juga harus mengajarkan kepada para prajurit yang berbeda-beda daya tangkap otaknya.Akhirnya bisa membentuk pasukan dengan kemampuan berbagai macam taktik perang dalam kurun waktu dua tahun.Sekarang Kameswara menjalankan misi unt
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 280

Semua orang langsung mendongak ke atas. Tidak ada yang tidak terkejut. Yang di atas tiang adalah orang yang ada di perahu kecil tadi. Sejak kapan dia berada di sana?"Panah!" teriak sang ketua.Seketika berlesatan puluhan anak panah yang dilepaskan anggota ahli pemanah. Namun, tidak ada satupun yang berhasil melukai Kameswara.Puluhan anak panah terpental berhamburan begitu menghantam hawa sakti pelindung yang tak kasat mata. Namun, para bajak laut ini tidak mau menyerah. Puluhan anak panah datang lagi.Wus!Sraaat! Cep! Cep! Cep!Kali ini Kameswara memanfaatkan anak panah untuk dilempar kembali menyerang para bajak laut. Hasilnya lima orang jadi korban langsung tewas seketika.Werr!Tiba-tiba satu sosok berkelebat ke atas. Gerakannya ringan dan cepat. Tahu-tahu sudah ada di depan Kameswara sambil mengayunkan golok. Rupanya sang ketua sendiri.Kameswara menghindar dengan memutar badan. Kedua kakinya men
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more
PREV
1
...
242526272829
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status