Semua Bab LEGENDA KAMESWARA: Bab 291 - Bab 300

342 Bab

Bab 291

Kameswara tarik mundur badannya. "Tunggu-tunggu, aku sih pasti mau saja. Kamu cantik, tubuhmu bagus. Semua lelaki pasti menginginkanmu, tapi coba kau pikir terlebih dahulu!"Si gadis hentikan melepas pakaian yang baru setengah terbuka. Kameswara terpaksa menelan ludahnya. Entah kenapa godaan seperti ini selalu menghampirinya.Sudah tahu kelemahannya tidak boleh melihat tubuh sintal indah dan menggoda."Apa yang harus saya pikirkan selain kebebasan?""Seandainya kau bebas, bagaimana caranya meninggalkan pulau ini, atau kau mau tinggal sendirian di sini?"Seketika si gadis tertunduk lesu. Benar juga, tidak cara lagi selain ikut bersama kapal pasukan Sunda.Karena kapal milik Tuan Raja juga pasti akan dirampas. Itu berarti dia harus ikut tertangkap juga.Kameswara merapikan pakaian yang setengah terbuka itu. "Aku tidak tahan melihat tubuhmu yang indah," katanya."Kalau Tuan mau silakan saja, saya masih perawan!"
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

Bab 292

Setelah menaklukan dua bajak laut yang merajai laut selatan dan utara, pasukan Sunda yang dipimpin Sanjaya mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Maharaja Tarusbawa.Perairan wilayah Sunda kini aman dari gangguan perompak laut. Walaupun masih ada, tapi mereka tidak berani beraksi lagi. Mereka hanya bajak laut kecil.Jika yang besar saja sudah ditaklukan, maka yang kecil akan berpikir ulang untuk melakukan aksinya.Karena sang maharaja sudah terlalu tua untuk memimpin kerajaan, akhirnya Sanjaya naik tahta menggantikan kakek mertuanya.Inilah saatnya dia menuntut balas kepada Purbasora dan Indraprahasta. Tidak lama setelah penobatan, Sanjaya mengerahkan pasukan Sunda menuju Galuh.Namun, perjalanan mereka tidak bergerak secara buru-buru. Bahkan seperti bukan untuk perang. Dari Sunda ke Galuh cukup jauh, jadi mereka harus menghemat tenaga.Sanjaya berada dalam kereta kuda, Arya Soka memimpin paling depan. Dia didaulat jadi senapati
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

Bab 293

Sebelum sampai baru setengah jalan senjata rahasia sudah terpental entah kemana. Tidak ada orang di sisi Prabu Sanjaya, tapi ada yang melindunginya.Prabu Sanjaya tersenyum sinis, dia tahu banyak pembunuh bayaran di sekelilingnya. Namun, dia tidak cemas sedikitpun.Arya Soka keluar karena mendengar suara benturan senjata. Dia langsung menyapukan pandangan."Kau tidak akan menemukannya, mereka bersembunyi dengan rapi. Mereka kelompok pembunuh bayaran Gagak Wulung,""Aku baru mendengarnya, Gusti!""Mereka sekumpulan pendekar golongan hitam dari wetan,""Dari Mataram?""Ya, bayarannya sangat mahal. Yang mampu membayar mereka pasti Uwak Sora. Aku heran, kenapa tidak dia sendiri yang langsung menemuiku. Bukankah dia lebih sakti dariku, ada Maharesi juga. Apa lagi yang dia takutkan?""Kameswara mungkin!" sahut Arya Soka.Prabu Sanjaya terbahak-bahak, tawanya bagaikan membelah malam. Para pembunuh bayaran yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

Bab 294

Waktu masih carangcang tihang ketika Kameswara sudah berdiri kaki gunung di jalan setapak yang menuju ke lereng atau bahkan sampai ke puncaknya.Gunung berdiri menjulang tinggi bagai raksasa yang menghadang. Kameswara sudah merasakan aura buruk yang memancar dari gunung ini.Setelah mendengar percakapan semalam Kameswara langsung meminta Padmasari membawanya ke gunung ini. Gunung Wukir.Kameswara memandang dari bawah sampai puncaknya. Menurut keterangan yang didapat Padmasari, kelompok pembunuh bayaran Gagak Wulung hanya menerima pesanan dari orang yang berani membayar mahal.Mereka tidak berambisi menjadi penguasa. Hidup mereka dari bayaran membunuh orang. Namanya terkenal. Sanjaya yang sudah lama tinggal di Mataram juga kenal.Namun, untuk menyewa jasa mereka tidak mudah seperti membeli sayur di pasar."Bagaimana kalau aku ingin menggunakan jasa mereka?" tanya Kameswara kepada Padmasari waktu malam tadi sebelum pergi ke sini.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

Bab 295

Para pembunuh ini tidak sama dengan pasukan prajurit atau bajak laut. Mereka sama seperti Laskar Dewawarman.Terkumpul dari para pendekar yang mencari penghidupan dengan menerima bayaran dari membunuh.Kendati tadi melihat mereka sedang berlatih, tapi pada prakteknya saat menyerang Kameswara mereka menggunakan jurus masing-masing.Tidak ada waktu bagi Kameswara untuk mengamati lebih kemudian menciptakan jurus pemecah. Ilmu Membalik Langit tidak dia gunakan, begitupun hapalan kitab Jaya Buana.Sekarang saatnya jadi pembantai. Kelompok pembunuh ini harus dilenyapkan dari muka bumi. Kameswara mengandalkan kecepatan dan ketepatan gerak.Sewaktu-waktu dia terpaksa mengaktifkan Rompi Nyumput Buni ketika kondisinya terpojok. Kenapa terpojok, karena banyaknya lawan yang mengeroyoknya.Sraat! Kraak!Ki Jabrik geleng-geleng kepala tak habis pikir melihat pemuda yang sendirian menghadapi anak buahnya yang secara perhitungan tidak a
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

Bab 296

Ki Jabrik memang lupa kalau sosok Kameswara sering tiba-tiba menghilang, bahkan kemunculan pertama kali pun dengan cara mengejutkan.Kameswara tiba-tiba sudah ada di depannya dengan jarak dua jengkal saja. Pemuda ini berhasil menembus perisai rambut. Kakek ini terlambat bergerak karena salah satu kujang sudah menembus perutnya.Hawa panas seketika menjalar ke seluruh tubuh. Bibir Ki Jabrik bergetar. Tidak menyangka nasibnya akan seperti ini. Rambutnya yang menjalar kemana-mana tampak mengamuk.Para pembunuh yang tersisa menjadi korban keganasan rambut Ki Jabrik. Semuanya terkapar dengan luka parah. Ada yang langsung tewas ada yang masih bernapas walau berat.Kameswara tersenyum jahat. "Sebenarnya aku tidak perlu mengurusi kalian, tapi karena sudah mengancam junjunganku jadi tidak bisa dimaafkan lagi. Kalian harus musnah!"Kujang yang satunya sudah siap di depan leher. Sementara rambut Ki Jabrik tidak bisa menyentuh Kameswara karena kekuat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 297

Seperti rencana semula akhirnya para pembunuh ini menunggu orang kiriman yang khusus untuk menangani Kameswara."Pastinya dia dikirim dengan maksud agar pasukan Sunda tidak sampai ke Galuh,""Salah satu dari kita harus mencari keterangan orang itu, agar bisa mengatur rencana!""Baiklah, aku yang akan mencari keterangan. Aku akan mengirimkan kabar lewat burung merpati!"Pembunuh yang berkata tadi langsung berkelebat pergi tanpa persetujuan rekan-rekannya."Kita tetap menguntit pasukan Sunda. Walau keberadaan kita terendus oleh Kameswara, tapi aku yakin dia tidak akan bertindak kalau kita tidak bertindak!""Baik kita menyebar lagi!"Para pembunuh yang berjumlah dua belas orang ini membubarkan diri. Mereka tidak tahu kalau sarang mereka telah musnah. Pimpinan mereka telah binasa.Sementara di atas kuda, Kameswara juga memikirkan siapa orang yang dikirim khusus untuk dirinya. Dari percakapan para pembunuh itu diperk
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 298

Kameswara meracik penawar racun dengan bahan yang mudah didapat sehingga tidak membutuhkan waktu lama mengerjakannya dan orang-orang yang keracunan akhirnya terselamatkan. Prabu Sanjaya sudah hadir di antara mereka. Dengan berbesar hati dan jiwa sang prabu mengucapkan permintaan maafnya atas apa yang telah terjadi. "Setelah diselidiki, ternyata ada satu prajurit yang tewas lalu pakaiannya dicuri oleh si pembunuh tadi," kata Prabu Sanjaya. "Aku sebagai raja dan pemimpin rombongan ini meminta maaf atas kecerobohan ini. Aku akan memberikan sesuatu sebagai ganti rugi!" "Oh, tidak perlu begitu Gusti. Kami bisa selamat saja itu sudah cukup!" sergah si ayah yang sudah sembuh dari racun. "Tidak apa-apa, Pak. Ini sebagai peringatan buat aku juga untuk kedepannya agar lebih waspada!" Si ayah dan keluarganya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Beberapa saat kemudian Prabu Sanjaya sudah meninggalkan tempat it
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 299

Serangan datang lagi dari arah belakang Arya Soka. Di sini Widuri yang lebih peka. Wanita ini melompat ke atas sambil memutar badan serta memutar pedangnya juga.Sriing! Sraaat!Entah senjata apa yang datang melesat dari belakang, yang penting semuanya terpental sebelum sampai ke sasaran.Selanjutnya dalam beberapa saat sepasang suami istri ini berjibaku dengan serangan demi serangan yang dilancarkan dari arah kegelapan.Kecepatan mereka dalam bergerak dan mengambil keputusan diuji saat ini. Semua demi melindungi sang raja.Namun, mereka juga cukup terbantu oleh hawa sakti Prabu Sanjaya sendiri yang melindungi tempat sekitar.Kalau ada Kameswara mungkin para penyerang gelap ini akan menerima serangan ajian Bantai Jagat yang sangat ditakuti mereka. Namun, mumpung ada kesempatan mereka tidak menyia-nyiakan begitu saja.Akan tetapi sepasang suami istri ini juga cukup tangguh. Meski cuma berdua, kepandaian mereka tidak bisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 300

Di tenda Prabu Sanjaya.Empat orang pembunuh bayaran sudah muncul dan sedang bertarung melawan Arya Soka dan Widuri. Sepasang suami istri ini masing-masing menghadapi dua orang.Para pembunuh tidak hanya menyerang secara terang-terangan, tapi juga kadang-kadang membokong dengan senjata rahasia.Untungnya suami istri ini selalu waspada. Apalagi di malam hari serangan bokongan tidak dapat dilihat. Mereka mengandalkan pendengaran dan kepekaan perasaan.Sementara itu pembunuh yang masih bersembunyi menyerang Prabu Sanjaya yang berada di dalam tenda dengan melemparkan senjata kecil dari tempatnya.Sekali lempar puluhan senjata melesat cepat tak terlihat oleh mata biasa. Namun, semua itu tidak membuahkan hasil.Senjata yang mereka lemparkan selalu kandas sebelum sampai menyentuh tenda.Sriing! Pyarr!Di sisi lain, di sekeliling tempat ini ternyata sudah disiapkan prajurit regu pemanah yang dipimpin salah satu senapati
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2829303132
...
35
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status