Share

Bab 292

Penulis: Nandar Hidayat
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-23 08:02:46

Setelah menaklukan dua bajak laut yang merajai laut selatan dan utara, pasukan Sunda yang dipimpin Sanjaya mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Maharaja Tarusbawa.

Perairan wilayah Sunda kini aman dari gangguan perompak laut. Walaupun masih ada, tapi mereka tidak berani beraksi lagi. Mereka hanya bajak laut kecil.

Jika yang besar saja sudah ditaklukan, maka yang kecil akan berpikir ulang untuk melakukan aksinya.

Karena sang maharaja sudah terlalu tua untuk memimpin kerajaan, akhirnya Sanjaya naik tahta menggantikan kakek mertuanya.

Inilah saatnya dia menuntut balas kepada Purbasora dan Indraprahasta. Tidak lama setelah penobatan, Sanjaya mengerahkan pasukan Sunda menuju Galuh.

Namun, perjalanan mereka tidak bergerak secara buru-buru. Bahkan seperti bukan untuk perang. Dari Sunda ke Galuh cukup jauh, jadi mereka harus menghemat tenaga.

Sanjaya berada dalam kereta kuda, Arya Soka memimpin paling depan. Dia didaulat jadi senapati
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 293

    Sebelum sampai baru setengah jalan senjata rahasia sudah terpental entah kemana. Tidak ada orang di sisi Prabu Sanjaya, tapi ada yang melindunginya.Prabu Sanjaya tersenyum sinis, dia tahu banyak pembunuh bayaran di sekelilingnya. Namun, dia tidak cemas sedikitpun.Arya Soka keluar karena mendengar suara benturan senjata. Dia langsung menyapukan pandangan."Kau tidak akan menemukannya, mereka bersembunyi dengan rapi. Mereka kelompok pembunuh bayaran Gagak Wulung,""Aku baru mendengarnya, Gusti!""Mereka sekumpulan pendekar golongan hitam dari wetan,""Dari Mataram?""Ya, bayarannya sangat mahal. Yang mampu membayar mereka pasti Uwak Sora. Aku heran, kenapa tidak dia sendiri yang langsung menemuiku. Bukankah dia lebih sakti dariku, ada Maharesi juga. Apa lagi yang dia takutkan?""Kameswara mungkin!" sahut Arya Soka.Prabu Sanjaya terbahak-bahak, tawanya bagaikan membelah malam. Para pembunuh bayaran yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 294

    Waktu masih carangcang tihang ketika Kameswara sudah berdiri kaki gunung di jalan setapak yang menuju ke lereng atau bahkan sampai ke puncaknya.Gunung berdiri menjulang tinggi bagai raksasa yang menghadang. Kameswara sudah merasakan aura buruk yang memancar dari gunung ini.Setelah mendengar percakapan semalam Kameswara langsung meminta Padmasari membawanya ke gunung ini. Gunung Wukir.Kameswara memandang dari bawah sampai puncaknya. Menurut keterangan yang didapat Padmasari, kelompok pembunuh bayaran Gagak Wulung hanya menerima pesanan dari orang yang berani membayar mahal.Mereka tidak berambisi menjadi penguasa. Hidup mereka dari bayaran membunuh orang. Namanya terkenal. Sanjaya yang sudah lama tinggal di Mataram juga kenal.Namun, untuk menyewa jasa mereka tidak mudah seperti membeli sayur di pasar."Bagaimana kalau aku ingin menggunakan jasa mereka?" tanya Kameswara kepada Padmasari waktu malam tadi sebelum pergi ke sini.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 295

    Para pembunuh ini tidak sama dengan pasukan prajurit atau bajak laut. Mereka sama seperti Laskar Dewawarman.Terkumpul dari para pendekar yang mencari penghidupan dengan menerima bayaran dari membunuh.Kendati tadi melihat mereka sedang berlatih, tapi pada prakteknya saat menyerang Kameswara mereka menggunakan jurus masing-masing.Tidak ada waktu bagi Kameswara untuk mengamati lebih kemudian menciptakan jurus pemecah. Ilmu Membalik Langit tidak dia gunakan, begitupun hapalan kitab Jaya Buana.Sekarang saatnya jadi pembantai. Kelompok pembunuh ini harus dilenyapkan dari muka bumi. Kameswara mengandalkan kecepatan dan ketepatan gerak.Sewaktu-waktu dia terpaksa mengaktifkan Rompi Nyumput Buni ketika kondisinya terpojok. Kenapa terpojok, karena banyaknya lawan yang mengeroyoknya.Sraat! Kraak!Ki Jabrik geleng-geleng kepala tak habis pikir melihat pemuda yang sendirian menghadapi anak buahnya yang secara perhitungan tidak a

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 001

    Kameswara keluar dari rumah kecilnya kemudian menutup rapat pintu rumahnya. Di sudah berpakaian sangat rapi dan gagah."Mau kemana, sepagi ini kau sudah tampak rapi?" tanya Surya Kanta yang keheranan melihat bocah yang baru berumur delapan tahun itu.Surya Kanta adalah tetangga sebelah Kameswara. Dia merasa kasihan karena di usianya yang masih anak-anak, Kameswara sudah sebatang kara."Hari ini perguruan Sangga Buana menerima murid baru," jawab Kameswara dengan gembira.Sifat bocah ini memang periang, selalu tampak gembira. Hampir tak pernah melihatnya mengeluh atau bersedih. Sehingga banyak orang yang suka.Surya Kanta kerutkan kening mendengar jawaban Kameswara. "Percaya diri sekali bocah ini, padahal dia mempunyai kualitas tulang paling rendah," batinnya."Mau jadi pendekar, ya?""Iya, Paman, terpaksa hehehe...!" Kameswara garuk-garuk kepala."Terpaksa?" Surya Kanta makin mengerenyit keningnya."Aku selalu ditindas, Paman. Mentang-mentang aku orang lemah," kali ini Kameswara memasa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 002

    Kameswara dirawat di ruang pengobatan perguruan Sangga Buana. Dia merasakan sakit yang teramat sangat di bagian rusuk dan punggungnya, tapi dia tidak sampai pingsan.Kakek Ranu Baya yang tadi siang bertugas menjadi pemeriksa kelayakan tulang telah mengobatinya dengan melumurkan ramuan obat ke tubuhnya. Selain itu dia juga sempat meminum rebusan jamu.Rasanya pahit, tapi Kameswara tak tak peduli. Dia ingin cepat sembuh dan pulang."Kek, saya sudah boleh pulang?"Ranu Baya mendekatinya lalu duduk bersila di sampingnya. Dengan perlahan Kameswara juga bangun."Hari sudah malam, besok saja kau boleh pulang,""Saya bisa sembuh lagi, kan?" Kameswara meraba dadanya. Masih terasa sakit."Makanya sekarang istirahat saja, besok kau pasti sembuh dan bisa pulang!""Baiklah, terima kasih, Kek!"Kemudian Kameswara kembali berbaring dan memejamkan matanya. Tubuhnya memang terasa lelah dan mengantuk.Ranu Baya hanya tersenyum ramah. Seandainya saja anak ini memiliki tulang yang layak, pasti bakatnya a

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 003

    Dengan caranya sendiri Surya Kanta menguji kekuatan fisik Kameswara. Cara yang tidak mencolok seperti guru silat saat menguji muridnya. Surya Kanta hanya menyuruh Kameswara melakukan sesuatu.Dari caranya itu dia bisa membaca kualitas tulang hasil gemblengan dan mengkonsumsi sumber daya.Ternyata hasilnya lumayan signifikan. Selama lima purnama telah menaikkan jenis tulang Kameswara menjadi tulang Tembaga tingkat tiga.Bukan hanya karena sumber daya dan gemblengannya. Tapi juga karena kemauan kuat yang dimiliki Kameswara.Suatu sore ketika Kameswara selesai bekerja, Surya Kanta memanggilnya."Ada apa, Paman?""Aku lihat kau mengalami kemajuan, apa yang kau rasakan?"Kameswara berpikir sejenak. "Tubuhku terasa lebih kuat. Setiap harinya aku mampu mengangkat beban lebih berat dari sebelumnya,""Bagus, apa kau ingin tahu jenis tulangmu sekarang?""Iya, dong, Paman!" Kameswara tersenyum lebar."Tapi aku tidak tahu cara memeriksanya," Darna Salira berbohong.Kameswara garuk-garuk kepala de

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 004

    Cuaca hari ini begitu cerah. Udara yang berhembus juga terasa segar. Sehingga panas mentari tak terasa terik. Kameswara masih di atas pohon.Setelah beberapa saat menunggu akhirnya dari arah jalan besar sebelah kanan Kameswara muncul satu rombongan kereta kuda yang bentuknya terbuka tanpa dinding hanya ada tiang penyangga atap.Di depan kereta kuda ada enam pengawal berkuda dengan senjata lengkap. Di samping kanan dan kirinya masing-masing tiga prajurit berjalan kaki juga dengan senjata lengkap. Dan di belakang ada dua pengawal berkuda.Pandangan orang-orang tertuju pada sosok yang ada di kereta kuda. Seorang gadis yang cantiknya bagai dewi. Berkulit kuning langsat, halus dan bersih. Berpakaian dan perhiasan yang mewah. Semua orang memujinya."Gusti putri Kentring Manik sangat cantik, ya?""Ya, pasti cantik. Kan, putri raja!""Tapi tidak sama dengan putri yang lain!""Ya, benar!""Saking cantiknya sampai-sampai Raden Marugul sendiri yang menjadi kusirnya!""Wajar saja demi menjaga kea

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 005

    Ketika Kameswara sampai di pintu gerbang perguruan Sangga Buana, keadaanya sudah bersih dan rapi kembali.Karena sebelumnya dia telah membersihkan luka-luka dan juga pakaiannya di sebuah mata air yang terdapat di lereng gunung.Dua orang murid berumur belasan tahun yang kebagian berjaga hari itu langsung menghadang Kameswara dengan pandangan merendahkan."Tidak ada pendaftaran murid baru sekarang, tunggu satu setengah tahun lagi!" Salah satunya langsung menghardik.Kameswara cuma kerenyitkan keningnya. Wajahnya agak mendongak karena penjaga itu lebih tinggi badannya. Siapa juga yang mau mendaftar? Dia cuma menjalankan tugas."Pulanglah, jangan mengganggu tugasku!" usir yang satunya.Main usir saja nih murid belagu!"Aku datang hendak menyampaikan pesan kepada Kakek Ranu Baya," Kameswara juga langsung menjelaskan tujuannya. Dalam hati dia 'ngedumel'."Ah, siapa kau, orang penting juga bukan! Berani-beraninya sok kenal sama guru Ranu Baya!""Aku cuma menjalankan tugas!""Tugas?"Kedua

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18

Bab terbaru

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 295

    Para pembunuh ini tidak sama dengan pasukan prajurit atau bajak laut. Mereka sama seperti Laskar Dewawarman.Terkumpul dari para pendekar yang mencari penghidupan dengan menerima bayaran dari membunuh.Kendati tadi melihat mereka sedang berlatih, tapi pada prakteknya saat menyerang Kameswara mereka menggunakan jurus masing-masing.Tidak ada waktu bagi Kameswara untuk mengamati lebih kemudian menciptakan jurus pemecah. Ilmu Membalik Langit tidak dia gunakan, begitupun hapalan kitab Jaya Buana.Sekarang saatnya jadi pembantai. Kelompok pembunuh ini harus dilenyapkan dari muka bumi. Kameswara mengandalkan kecepatan dan ketepatan gerak.Sewaktu-waktu dia terpaksa mengaktifkan Rompi Nyumput Buni ketika kondisinya terpojok. Kenapa terpojok, karena banyaknya lawan yang mengeroyoknya.Sraat! Kraak!Ki Jabrik geleng-geleng kepala tak habis pikir melihat pemuda yang sendirian menghadapi anak buahnya yang secara perhitungan tidak a

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 294

    Waktu masih carangcang tihang ketika Kameswara sudah berdiri kaki gunung di jalan setapak yang menuju ke lereng atau bahkan sampai ke puncaknya.Gunung berdiri menjulang tinggi bagai raksasa yang menghadang. Kameswara sudah merasakan aura buruk yang memancar dari gunung ini.Setelah mendengar percakapan semalam Kameswara langsung meminta Padmasari membawanya ke gunung ini. Gunung Wukir.Kameswara memandang dari bawah sampai puncaknya. Menurut keterangan yang didapat Padmasari, kelompok pembunuh bayaran Gagak Wulung hanya menerima pesanan dari orang yang berani membayar mahal.Mereka tidak berambisi menjadi penguasa. Hidup mereka dari bayaran membunuh orang. Namanya terkenal. Sanjaya yang sudah lama tinggal di Mataram juga kenal.Namun, untuk menyewa jasa mereka tidak mudah seperti membeli sayur di pasar."Bagaimana kalau aku ingin menggunakan jasa mereka?" tanya Kameswara kepada Padmasari waktu malam tadi sebelum pergi ke sini.

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 293

    Sebelum sampai baru setengah jalan senjata rahasia sudah terpental entah kemana. Tidak ada orang di sisi Prabu Sanjaya, tapi ada yang melindunginya.Prabu Sanjaya tersenyum sinis, dia tahu banyak pembunuh bayaran di sekelilingnya. Namun, dia tidak cemas sedikitpun.Arya Soka keluar karena mendengar suara benturan senjata. Dia langsung menyapukan pandangan."Kau tidak akan menemukannya, mereka bersembunyi dengan rapi. Mereka kelompok pembunuh bayaran Gagak Wulung,""Aku baru mendengarnya, Gusti!""Mereka sekumpulan pendekar golongan hitam dari wetan,""Dari Mataram?""Ya, bayarannya sangat mahal. Yang mampu membayar mereka pasti Uwak Sora. Aku heran, kenapa tidak dia sendiri yang langsung menemuiku. Bukankah dia lebih sakti dariku, ada Maharesi juga. Apa lagi yang dia takutkan?""Kameswara mungkin!" sahut Arya Soka.Prabu Sanjaya terbahak-bahak, tawanya bagaikan membelah malam. Para pembunuh bayaran yang

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 292

    Setelah menaklukan dua bajak laut yang merajai laut selatan dan utara, pasukan Sunda yang dipimpin Sanjaya mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Maharaja Tarusbawa.Perairan wilayah Sunda kini aman dari gangguan perompak laut. Walaupun masih ada, tapi mereka tidak berani beraksi lagi. Mereka hanya bajak laut kecil.Jika yang besar saja sudah ditaklukan, maka yang kecil akan berpikir ulang untuk melakukan aksinya.Karena sang maharaja sudah terlalu tua untuk memimpin kerajaan, akhirnya Sanjaya naik tahta menggantikan kakek mertuanya.Inilah saatnya dia menuntut balas kepada Purbasora dan Indraprahasta. Tidak lama setelah penobatan, Sanjaya mengerahkan pasukan Sunda menuju Galuh.Namun, perjalanan mereka tidak bergerak secara buru-buru. Bahkan seperti bukan untuk perang. Dari Sunda ke Galuh cukup jauh, jadi mereka harus menghemat tenaga.Sanjaya berada dalam kereta kuda, Arya Soka memimpin paling depan. Dia didaulat jadi senapati

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 291

    Kameswara tarik mundur badannya. "Tunggu-tunggu, aku sih pasti mau saja. Kamu cantik, tubuhmu bagus. Semua lelaki pasti menginginkanmu, tapi coba kau pikir terlebih dahulu!"Si gadis hentikan melepas pakaian yang baru setengah terbuka. Kameswara terpaksa menelan ludahnya. Entah kenapa godaan seperti ini selalu menghampirinya.Sudah tahu kelemahannya tidak boleh melihat tubuh sintal indah dan menggoda."Apa yang harus saya pikirkan selain kebebasan?""Seandainya kau bebas, bagaimana caranya meninggalkan pulau ini, atau kau mau tinggal sendirian di sini?"Seketika si gadis tertunduk lesu. Benar juga, tidak cara lagi selain ikut bersama kapal pasukan Sunda.Karena kapal milik Tuan Raja juga pasti akan dirampas. Itu berarti dia harus ikut tertangkap juga.Kameswara merapikan pakaian yang setengah terbuka itu. "Aku tidak tahan melihat tubuhmu yang indah," katanya."Kalau Tuan mau silakan saja, saya masih perawan!"

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 290

    Para wanita bajak laut membentuk beberapa kelompok. Masing-masing kelompok membuat sebuah formasi jurus. Mereka bergerak lebih dulu menyerang pasukan Sunda."Bagaimana, Gusti?" tanya Arya Soka kepada Sanjaya."Lumpuhkan saja, jangan sampai ada yang terbunuh!"Pertempuran pun terjadi. Terbagi menjadi beberapa kelompok. Walaupun jumlah pasukan tiga kali lebih banyak dari bajak laut Raja Sagara, tapi mereka cukup kesulitan.Selain karena kepandaian para wanita ini yang ternyata di atas rata-rata, juga perintah Sanjaya yang tidak boleh membunuh membuat mereka sedikit segan saat menyerang.Karena dalam perang, selain membunuh ya dibunuh. Kecuali lawan menyerah. Namun, yang ini beda, bertempur melawan pasukan yang semuanya perempuan.Sanjaya tidak melihat Kameswara di dekat sini, dia mengira pemuda ini pasti masih ada masalah lain. Lalu dia berkelebat mendekati Tuan Raja."Kau yang memimpin pasukan ini?" tanya Tuan Raja.

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 289

    Langit-langit ruangan tiba-tiba terbuka. Tidak menyangka kalau di atas ada sebuah pintu dan juga ruangan lagi. Dari ruangan atas itu jatuh tiga benda sangat keras. Jatuhnya tepat di sekeliling Kameswara.Benda ini awalnya bulat sebesar orang meringkuk, ternyata memang benar itu adalah orang yang meringkuk karena sekejap kemudian mereka bardiri."Manusia batu?" gumam Kameswara melihat tiga benda yang jatuh tadi ternyata berwujud manusia, tapi terbuat dari batu."Lenyapkan penyusup ini!" perintah Tuan Raja kepada manusia batu.Tiga manusia batu serempak langsung menyerang Kameswara. Sebagai percobaan pemuda ini memapak salah satu pukulan manusia batu.Dukkk!"Aww!"Untung tulang Kameswara sudah sangat kuat, itu juga dilapisi tenaga dalam. Ada sedikit kebas saat beradu tadi. Selanjutnya Kameswara lebih banyak berkelit.Pertarungan tidak hanya di tempat itu, tapi perlahan bergerak ke tengah ruangan. Para wanita baja

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 288

    Kameswara memperhatikan ruangan besar ini. Tidak ada lubang udara sama sekali, tapi semuanya tidak merasakan pengap. Jalan keluar masuk satu-satunya adalah yang sedang dia tempati sekarang.Pemuda ini menenangkan pikirannya. Mengendalikan degupan jantung yang tidak karuan. Bagaimana tidak, semua wanita ini bagai patung lilin. Polos tanpa busana."Pemujaan kepada Hyang Batara Gara, keyakinan macam apa ini? Wah, dasar si otak kotor!"Kameswara bergerak masuk ke ruangan utama di dalam bukit batu ini. Dia menuju satu sisi yang tadi terdapat batu kotak. Lalu dia menembus ruangan yang ada di bawahnya.Gelap juga, tapi tidak bagi Kameswara. Di ruangan ini terlihat adegan kotor yang dilakukan lelaki tinggi besar kepada wanita muda di atas batu kotak."Selain dijadikan anak buahnya sebagai bajak laut, rupanya dijadikan budak nafsunya juga. Ini orang lebih gila dariku!"Kameswara berpikir apa yang harus dia lakukan sekarang. Masa menonton

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 287

    Langit di sebelah selatan tampak hitam. Kilatan-kilatan petir menyeruak di balik awan tebal yang juga hitam.Di bawahnya, pusaran angin dahsyat membumbung tinggi. Membuat air laut pasang cukup tinggi.Akhirnya menciptakan gulungan ombak raksasa yang sampai ke tempatnya Kameswara mengayuh dengan tanaga dalam. Posisi berdirinya cukup kokoh, meski perahunya terombang-ambing."Rupanya ada badai, ini yang aku belum bisa. Membaca alam. Sepertinya aku akan terjebak dalam pusaran badai itu,"Sesakti apapun manusia, tidak akan bisa melawan ganasnya alam. Kameswara tidak mau 'agul' walaupun memiliki kesaktian luar biasa. Dia tidak akan melawan alam.Kameswara buka 'mode on' Rompi Nyumput Buni. Perahunya diikut sertakan. Kemudian menggunakan ilmu meringankan tubuh agar meluncur lebih cepat.Pusaran badai ini datang terlalu cepat. Lingkaran pusaran ini sangat besar. Kira-kira seluas bukit. Tubuh Kameswara tidak tersentuh ganasnya badai, tapi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status