Wiratara merenung sejenak, berusaha menerjemahkan perasaan gelisah yang beberapa hari belakangan melanda pikirannya."Saya merasa sesuatu akan menimpa Indraprahasta,"Kembali sang ayah menghela nafas, "Aku melihat mendung di wajahmu, Anakku,"Wajah tua sang ayah menyiratkan kesedihan dan ketakutan yang mendalam. Bahkan seperti menyesalkan sesuatu, tapi dia tidak ingin mengungkapkannya kepada sang anak.Wajah Wiratara terangkat sedikit, kini dia menatap ayahnya. Sendu. Dia ingin menumpahkan segala perasaannya kepada orang tua yang telah membesarkannya itu."Saya merasa takut sekarang, Ayahanda,""Aku hanya berpesan, jangan menyesali keadaan, terima ketentuan dan takdir Sang Hyang Wenang...""Apa yang akan terjadi, Ayahanda?" Wiratara jadi panik mendengarkannya.Sang ayah terdiam, tatapannya menerawang kosong. Tak terasa menetes air matanya. Dia masih menahan diri agar tidak mengatakan firasatnya kepada Wiratara.
Last Updated : 2025-01-26 Read more