Home / Pendekar / LEGENDA KAMESWARA / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of LEGENDA KAMESWARA: Chapter 171 - Chapter 180

295 Chapters

Bab 171

Wugh! Bukk! Bukk! Bukk!Sabetan tongkat bertubi-tubi menandai luka di sekujur tubuh Kameswara. Pemuda ini membiarkan Nyai Pancaksuji melampiaskan amarahnya."Laki-laki tidak berguna, menyesal aku titipkan dia padamu, heyyaaah...!"Bukk! Bekk! Bukk!Kameswara sama sekali tidak melawan. Apapun yang diucapkan si nenek dia terima. Karena memang dia sendiri yang membunuh Kirana, walaupun sebenarnya sang istri diumpankan oleh Ranu Kerta.Tapi tetap saja Nyai Pancaksuji tidak terima apapun penjelasan Kameswara.Jika harus menerima ajal dari si nenek, maka Kameswara pasrah saja.Sementara Nyai Pancaksuji sangat menyesalkan kehilangan Kirana yang menurut penerawangan saktinya, muridnya akan menjadi pendekar yang paling digjaya.Ya, Kirana mempunyai tubuh istimewa. Mungkin paling istimewa di antara generasi emas. Walaupun khasiat Darah Sucinya telah hilang, tapi jenis tulang dan kecerdasan dalam menerima pelajaran sangat
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 172

Kameswara turun dari kereta. Melangkah lebih dekat ke gapura yang dihiasi dengan bunga-bunga. Dia merasakan hawa sakti yang kuat, tapi tidak melihat siapapun di sana."Apa dia bisa menghilang juga?" gumam Kameswara.Padahal Kameswara sudah menggunakan mata sakti untuk menembus tebalnya kabut. Ternyata di sebelah dalam gapura merupakan sebuah halaman luas.Lebih dalam lagi, di sana ada bangunan megah lebih besar dari ukuran rumah biasa. Kameswara mengira pasti suara itu berasa dari dalam sana.Berarti pemiliknya mempunyai tenaga dalam besar.Kameswara melangkah masuk. Setelah berada di tengah-tengah halaman, sekelebat angin menghembus dari dalam bangunan yang tidak berpintu itu.Angin itu membentur hawa sakti yang dipancarkan Kameswara lalu buyar. Setelah itu muncullah seorang gadis dari dalam bangunan dengan ekspresi datar.Gadis dengan postur tubuh tinggi mengingatkan-nya pada Citrawati, tapi kulitnya sangat putih bagai
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 173

Si kembar tiga tidak mau menyerah. Mereka berbaris lurus. Masing-masing pedang diangkat lurus ke atas. Ketiganya himpun tenaga dalam lebih banyak lagi.Seketika udara di sekitar tempat itu menjadi hangat dan menebarkan aroma harum aneka bunga.Kameswara merasakan energi yang begitu berat bagai membebani pundaknya. Dia segara tahan napas, alirkan hawa sakti melawan energi yang menekan ini.Ilmu apa yang dikeluarkan si kembar tiga ini?Di belakang tiga gadis ini terangkat ribuan kelopak bunga melayang setinggi setengah tombak. Terdengar suara berkeresekan yang cukup memekak telinga.Salah satu gadis menggerak-gerakkan pedang, meliuk lembut seperti menari. Gemulai tubuhnya membuat Kameswara terpesona sehingga dia terbuka pertahanannya.Belum sempat melihat apa yang jadi, tahu-tahu ribuan kelopak bunga bergerak cepat bagai badai menghantam tubuh Kameswara.Wuurrrgh! Brukkk! Desss!Kameswara merasakan dirinya bagai d
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 174

Yang berdiri di depan sana adalah seorang lelaki setengah baya yang postur tubuhnya tinggi besar. Kepala botak, wajah terkesan bengis dengan hiasan kumis tipis.Laki-laki ini memegang tombak yang panjangnya melebihi tinggi badannya yang kekar berotot. Matanya agak cekung, tapi sorotnya tajam menatap Kameswara.Kameswara tetap tenang di atas keretanya. Dari hawa sakti yang terpancar orang ini setingkat dengan Gentasora."Bisa kembali dari lembah Kupu-kupu dalam keadaan hidup, berarti ilmumu tidak bisa dipandang rendah!" Seperti sosoknya, suaranya juga besar bagai gemuruh angin badai."Tapi itu hanya keberuntungan saja, belum tentu kau bisa melewatiku!" lanjutnya sambil menghentakkan tombak ke tanah.Kameswara miringkan wajah sambil garuk-garuk kepala. "Kalau kau saja tidak mampu melawan penunggu lembah, bagaimana kau bisa sesumbar seperti itu di depanku?"Si botak mendelik lalu terbahak-bahak. "Yang bisa masuk ke sana hanyalah yan
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 175

Kalau tidak didukung ketampanan dan postur tubuh yang gagah mungkin Prabasari akan merasa risih melihat sikap dan tatapan liar nan nakal Kala Cengkar.Tak ada adab kesopanan, Kala Cengkar langsung menarik pinggang Prabasari ke dalam rangkulannya."Sekarang kau adalah istriku dan nantinya akan jadi permaisuriku!" Bibir Kala Cengkar menyosor ke leher janjang wanita keturunan campuran ini."Bukankah harus dengan upacara ritual yang dipimpin oleh penghulu?" Prabasari belum bereaksi atas sentuhan lelaki liar ini."Tidak perlu, kita langsung umumkan saja bahwa kita sudah sah. Lalu menghadap ke kota raja kecil untuk menggantikan posisi tumenggung yang telah mampus itu!""Itu melanggar aturan,""Aku tidak mau aturan, aku ingin bebas. Bahkan suatu saat nanti aku yang akan bikin aturan, hahaha...!"Prabasari tidak kuat menahan energi yang menekannya. Dia harus menyesuaikan dengan sifat Kala Cengkar yang liar ini. Sempat menduga ap
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 176

Pasukan Kala Geni kemudian meninggalkan tempat itu diiringi tawa Kala Cengkar yang congkak dan angkuhBeberapa saat kemudian api mulai mengecil karena semua bangunan padepokan telah rata dengan tanah.Pada saat itulah kereta kuda Kameswara lewat. Bukan tidak sengaja, tapi karena dari jauh Kameswara melihat asap hitam membumbung ke angkasa.Dia ingin tahu apa yang terbakar itu karena asapnya begitu tebal. Ternyata sebuah perguruan. Dilihat dari bangunan dan beberapa bendera yang tercecer.Setelah dekat ternyata lebih mengerikan begitu melihat mayat-mayat bergelimpangan dengan luka-luka yang sangat parah.Ada juga yang gosong karena tertimpa reruntuhan bangunan dan ikut terbakar. Emosi Kameswara langsung meluap melihat kekejian di depan matanya."Biadab!"Kameswara turun langsung mendekati ke tempat kejadian. Siapa tahu ada yang masih hidup. Lalu dia menemukan seorang kakek yang jari-jarinya masih bergerak-gerak sedikit.
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 177

"Aku tidak kenal siapa itu Kala Cengkar, dan aku tidak akan tunduk kepada siapapun!" teriak Ki Randugarang dengan tatapan dan nada merendahkan.Si pemimpin kelompok yang merupakan mantan anggota Laskar Siluman Merah balas tertawa lebih lantang."Kau akan tahu jika menolak perintah Gusti Pikulun!""Kalian hanya orang baru yang sedang mencari nama, untuk apa aku harus mematuhi ketua kalian yang namanya saja baru kukenal. Kalian cari mati datang kemari!" Randugarang terus memanas-manasi."Baiklah!" Si pemimpin di depan merentangkan kedua tangan sebagai isyarat.Maka sembilan orang di belakangnya langsung bergerak dengan senjata pedang.Tentu saja murid-murid Ki Randugarang tidak tinggal diam. Sebelum serangan datang mereka sudah menyongsong lawan juga dengan senjata pedang terhunus.Pertempuran pun terjadi. Walaupun jumlah murid perguruan Garangan Hitam lebih banyak, tapi ternyata sembilan orang lawannya berada di tingkat y
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 178

Kameswara menggunakan jurus 'Angin Jurig' untuk menambah kecepatan agar tidak ketinggalan jejak. Dalam waktu singkat sosok si nenek sudah kelihatan.Dibantu dengan tongkatnya dan ilmu meringankan tubuh, si nenek mendaki bukit kecil yang keadaannya remang-remang. Apalagi hari sudah sore, suasana semakin gelap.Dari gerakannya dia tidak sedang buru-buru. Sepertinya dia sudah sering ke sini. Pasti ada orang yang hendak dia temui.Ternyata nenek agak bungkuk itu berhenti sebelum mencapai puncak. Di sana ada sebuah gubuk kecil tanpa dinding.Di gubuk itu tampak seorang kakek kurus duduk bersila sambil memejamkan mata.Si kakek yang sedang semedi ini berwajah keriput hanya kulit pembalut tulang. Jadi mukanya mirip tengkorak, tapi mempunyai jenggot lebat.Pakaian bagian atasnya berupa selempang kusut warna abu-abu. Seperti seorang resi. Benar juga si nenek menemui seseorang dan pastinya sudah saling kenal.Si nenek duduk bersim
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 179

Yang terlihat hanya debu yang berterbangan. Tidak ada potongan tubuh atau organ dalam tubuh yang tercecer.Tidak juga tercium bau hangus. Antara heran dan bingung, bola matanya yang cekung jelalatan ke sana kemari."Apakah ilmuku sudah sedahsyat ini, sampai-sampai lawanku hancur jadi kerikil!" gumam si kakek."Kau mencariku!"Si kakek muka tengkorak terkejut langsung menoleh ke kanan. Kameswara berdiri santai menyandar ke sebuah pohon dengan seringai mengejek."Bagaimana mungkin!"Tubuh Kameswara masih utuh. Tidak ada luka sedikitpun. Bahkan bajunya masih bersih tidak ada debu yang menempel."Tidak ada yang tidak mungkin!"Tadi, Kameswara tahu kalau lawan akan membokongnya. Dengan gerak cepat dia tarik kujang digunakan sebagai tameng menahan pukulan lawan.Lalu pada saat terjadi ledakan, dia memanfaatkan daya dorong ledakan untuk meloncat ke atas setinggi mungkin. Dibantu jurus 'Angin Jurig'.S
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 180

Satu persatu mereka yang berjaga berjatuhan karena tak kuat menahan kantuk. Setelah semuanya tumbang, Kameswara palsu bergerak ke ruang kurungan. Di dalam kurungan, Kameswara asli merasakan energi orang sakti. Otaknya langsung berjalan. Dia sudah menduga-duga siapa yang akan datang. Seringainya menyeruak di bibir. Brakk! Pintu didobrak dengan kasar. Seseorang bertopeng kain masuk menghampiri Kameswara asli. Melihat postur tubuhnya, dugaan Kameswara tidak salah dia pasti Kameswara palsu. Kameswara asli pura-pura terkejut dan bingung. Tanpa banyak bicara lagi Kameswara palsu melepaskan tali yang mengikat Kameswara asli. "Kau bebas sekarang!" katanya. Namun, tanpa disangka-sangka begitu Kameswara asli terbebas. Tiba-tiba... Tukk! Tukk! Beberapa totokan mendarat di tubuh Kameswara palsu sehingga tubuhnya limbung, lemah bagai tiada tenaga.
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
30
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status