Beranda / Pendekar / LEGENDA KAMESWARA / Bab 181 - Bab 190

Semua Bab LEGENDA KAMESWARA: Bab 181 - Bab 190

290 Bab

Bab 181

Setelah melaju beberapa lama, perjalanan Kameswara tampaknya akan menghadapi hambatan. Mungkin karena dua orang yang ikut menumpang itu.Dari kejauhan sudah terlihat ada sekelompok orang tengah berdiri di tengah-tengah jalan. Sikap mereka jelas berniat menghadang.Semuanya mengenakan seragam hitam. Kameswara ingat penuturan Ki Reksaguna bahwa Pasukan Kala Geni semuanya berpakaian hitam.Sementara dua orang di dalam saung tampak gelisah. Walaupun tidak hapal wajahnya, tapi dari pakaiannya jelas orang-orang yang menghadang itu pasti sedang mencarinya."Bagaimana kalau kita kabur saja?" bisik Salah satunya.Sedangkan yang satunya tak bisa berkata apa-apa, hanya mulutnya saja yang terbuka."Ki Sanak tenang saja di dalam!" kata Kameswara.Dua orang penumpang ini saling pandang. Tentu saja karena si pemilik kereta bisa tahu keresahan mereka. Dua orang ini mulai menduga-duga.Kereta berhenti begitu sampai di depan orang-orang berseragam hitam itu. Wajah mereka semuanya menunjukkan keangkuhan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bab 182

Kameswara tersenyum canggung. Ingin rasanya dia pergi saja meninggalkan mereka, tidak masalah keretanya dibawa mereka. Namun, demi keamanan dia harus mengantar sampai tujuan.Tatapan Rintami mengundang hasrat, tapi dia tahan sekuat mungkin. Dengan bola mata Kameswara yang selalu melirik ke arah depan, seolah memberi tahu bahwa di sini ada orang lain.Akhirnya Rintami pun menjaga sikap, walau sewaktu-waktu dia pegang tangan atau menyandar di bahu Kameswara.Sudah kelemahannya tidak kuat melihat wanita, ditambah setiap wanita yang dia jumpai mudah jatuh cinta padanya. Mudah menyerahkan segalanya."Paman, berapa lama waktu yang ditempuh ke kota raja?" tanya Kameswara."Besok pagi sampai, itu juga kalau nanti malam tidak istirahat!"Kameswara menahan napas. Tidak mungkin ibu dan anak ini bisa melakukan perjalanan malam hari."Kalau begitu nanti malam istirahat saja!" kata Kameswara.Malam harinya kebetulan mereka sampai di sebuah desa. Mereka meminta ijin Ki Kuwu untuk numpang menginap di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bab 183

Sring!Si Gadis jangkung menarik pedangnya langsung ditodongkan ke wajah Kameswara."Berani main-main, nyawa taruhannya!""Wah, watak anak dan ayah ternyata tidak jauh beda!" ujar Kameswara tetap tenang walau diancam."Kau tahu ayahku?""Tentu saja!""Kalau begitu harusnya kau tahu diri!"Kameswara tertawa lantang. "Aku tidak takut ayahmu, apalagi kamu!" katanya tidak lagi menggunakan kata 'saya' sebagai bentuk sopan santun."Kurang ajar!"Si gadis sabetkan pedangnya. Sangat cepat karena menggunakan jurus andalan yang mendekati sempurna. Pendekar tingkat rendah tidak akan bisa menghindari serangan ini.Tapi Kameswara bukan pendekar biasa.Pedang itu hanya membelah udara. Sosok Kameswara sudah tidak ada di tempat. Jurus 'Angin Jurig'-nya semakin sempurna. Pemuda ini sudah berdiri di belakang si gadis jangkung."Jadi bagaimana soal Sutajaya?" tanya Kameswara mengejutkan si gadis.Gadis jangkung ini menurut perkiraan Kameswara adalah putrinya Grendaseba yang sempat jatuh cinta kepada Sut
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bab 184

Ternyata Wandansari juga ada di sana. Berdiri mematung menatap pemandangan mengerikan. Kameswara segera mendekat ke sana.Sebuah perguruan tampak porak poranda. Bangunannya hangus terbakar dan rata dengan tanah.Mayat-mayat yang sudah membusuk bergeletakan di mana-mana. Ribuan serangga tampak mengerubungi menimbulkan suara bergemuruh.Pemandangan ini mengingatkan Kameswara pada kejadian di perguruan Girimukti. Beruntung dia masih bisa menyelamatkan guru besar perguruan itu."Perbuatan siapa ini?" gumam Wandansari masih terdengar di telinga Kameswara."Kemungkinan ulahnya Pasukan Kala Geni!" jawab Kameswara terus bergerak ke tengah.Dia mencari-cari siapa tahu ada yang masih hidup, tapi kondisi mayat-mayat ini sudah lebih dari dua hari. Yang sempat bertahan juga mungkin sudah tak kuat lagi."Siapa mereka?""Ayahmu salah satu petingginya!"Wandansari langsung diam. Kenapa dia selalu terbawa-bawa?Tiba-tiba Kameswara melihat di antara puing reruntuhan salah satu pondok ada yang bergerak-
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bab 185

"Kamu, maksudnya?" Kameswara kerutkan kening sampai alisnya hampir bertautan."Aku memutuskan bergabung dengan golongan putih!"Kameswara mendadak tertawa terpingkal-pingkal."Kenapa, ada yang aneh?" tanya si gadis bertubuh tinggi."Anak durhaka, Kau!" cibir Kameswara lalu melanjutkan tawanya."Masa aku tidak boleh jadi orang baik?""Jadi selama ini kau anggap dirimu bukan orang baik?" balik tanya Kameswara."Orang-orang tahunya aku putri Grendaseba pemimpin perguruan Jurang Mangu yang beraliran hitam, jadi mereka juga menganggap aku berwatak jahat!""Baiklah," Kameswara menghela napas sejenak. "Tadi kau bilang memutuskan jadi golongan putih, terus apa rencanamu?""Itulah, makanya aku tanya kamu. Katakan aku harus bagaimana sebagai tindakan awal seorang pendekar dari golongan putih?""Kau tidak takut berhadapan dengan ayahmu?" Kameswara malah bertanya balik."Aku tidak melawan ayahku dan tidak akan menghalangi seandainya kau melawannya!""Baiklah, aku menaruh kepercayaan besar padamu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bab 186

Tidak disangka-sangka, gerakan pendekar golongan putih ternyata lebih cepat dari perkiraan. Para pemimpin perguruan sudah berkumpul di istana Sumedang Larang.Sementara murid-murid berada di luar lingkungan istana. Mereka menyebar di setiap sudut kota raja, siap menunggu perintah pimpinan masing-masing.Di ruang paseban telah berkumpul para pendekar sepuh dari beberapa perguruan.Di antaranya, Ki Astagina, Ki Lunggana, Ki Ranu Baya, Ki Maung Hideung, Ki Reksaguna, Nyai Padmasari dan bahkan Nyai Pancaksuji juga datang.Selain dari mereka, hadir juga pimpinan-pimpinan perguruan aliran putih yang lain.Dari pendekar muda ada Wirasoma, Citrawati, Sutajaya sendirian tidak membawa serta istrinya.Kemudian ada Wandansari yang sebelumnya cukup mengejutkan karena dia putri tokoh golongan hitam.Apalagi Sutajaya, dia tidak menyangka sama sekali gadis itu akan bergabung dengan golongan putih.Wandansari yang ingin sekali b
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 187

Lalu di mana Kameswara, Ki Astagina dan Wandansari? Nanti dulu ceritanya.Wandansari, gadis jangkung ini menyusup ke markas Pasukan Kala Geni. Kedudukannya sebagai putri Grendaseba tidak akan membuat curiga pihak musuh.Namun, di pihak golongan putih sendiri masih ada yang meragukan keputusan Wandansari yang berubah halauan. Mereka menuduh gadis itu sedang menyusup.Terlepas tuduhan itu benar atau tidak, sikap yang diambil Wandansari tidak akan mempengaruhi kekuatan golongan putih.Seandainya gadis itu membocorkan gerakan aliran putih kepada musuh, yaitu Pasukan Kala Geni, juga tidak akan membuat posisi golongan putih jadi lemah.Tidak banyak yang tahu kalau Wandansari adalah putri Grendaseba, sehingga anggota Pasukan Kala Geni yang berada di depan wilayah desa langsung mengganggu gadis ini."Hei, ada gadis nekad!""Wah, cantik juga dia!""Kita lihat, pedangnya benar-benar tajam atau hanya hiasan saja, hahaha...
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 188

Orang yang berteriak tadi cukup dikenal oleh Wandansari, tentu saja dia salah satu murid ayahnya."Maaf, Tuan Putri, ada apa ini?""Aku ingin menemui ayahku, tapi mereka menghalangi!" jawab Wandansari dengan raut wajah marah.Seketika mereka yang hendak menyerang si gadis bertanya-tanya. Siapa sebenarnya gadis ini? Dari awal datang juga dia bilang hendak bertemu ayahnya.Awalnya mereka mengira ayah si gadis adalah warga desa ini yang kemungkinan besar sudah pergi mengungsi."Siapa gadis ini?" tanya salah satu kepada murid Grendaseba."Putrinya Guru Grendaseba!""Hah!"Mereka terkejut. Dia yang memikirkan wajah si gadis mirip seseorang kini angguk-angguk sadar. Segera saja semuanya mengambil jarak."Maaf, aku tidak tahu sama sekali!""Ya, aku juga!""Aku juga!"Tanpa rasa bersalah mereka membubarkan diri. Sementara Wandansari bersumpah serapah dalam hati."Kalau kalian
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 189

Kita tinggalkan dulu peristiwa di dalam kamar yang menimpa Wandansari.Matahari baru saja tenggelam di langit barat. Suasana perlahan tertutup gelap. Sesuai rencana yang disepakati. Setelah hari gelap pasukan golongan putih mulai menyerang.Secara bersamaan dari empat arah mulai keluar dari persembunyian, tapi tetap tidak mengeluarkan suara. Mereka hanya bergerombol biasa memasuki desa.Pasukan Kala Geni yang masih menyebar di setiap pelosok desa langsung terkejut melihat pemandangan yang tidak disangka-sangka."Gawat, ada musuh menyerang!"Pasukan Kala Geni yang baru saja masuk ke rumah penduduk hendak istirahat karena besok mau berangkat menyerang, harus bergegas keluar lagi."Sialan, dari mana mereka datang?""Benar, kenapa mereka tiba-tiba saja menyerang!""Pasti mata-mata mereka sudah menyusup ke sini sebelumnya!""Kurang ajar, kita harus berperang sebelum menyerang besok!"Para pendekar y
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 190

Pasukan Kala Geni mulai ketar ketir. Meski cuma dua orang yang terlihat menonjol dari golongan putih, mereka tetap merasa terancam.Belum lagi gempuran prajurit Sumedang Larang, di tempat ini jumlah mereka kalah banyak. Beruntung datang bantuan walau sedikit-sedikit.Di tempat Citrawati, dia juga menghadapi lawan yang tangguh. Sudah pasti yang lebih tangguh dari yang lainnya merupakan pemimpin kelompok.Murid Nyai Padmasari ini sudah mengeluarkan senjata sepasang Pedang Bayangan yang tergenggam di kedua tangannya.Senjata yang proses keluarnya mirip dengan Kujang Bayangan. Sama-sama bayangan, bentuknya juga bayangan, tapi nyata.Nyata dalam hal menyentuh dan melukai lawan. Senjata yang praktis karena tidak membutuhkan tempat seperti warangka yang harus dilintangkan di punggung atau menggantung di pinggang.Lawan Citrawati juga menggunakan pedang senjata khas pasukan Kala Geni, tapi pedang yang digunakan lelaki yang dua kali lebih
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1718192021
...
29
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status