"Mas Haiden kok se benci itu sih sama pelayan tadi?" Lea memicingkan mata, memberontak kecil supaya Haiden menurunkannya dari gendongannya. Untungnya Haiden menuruti, mungkin karena mereka sudah di depan, di mana Nanda sudah menunggu di sana. "Dia pantas untuk dibenci," jawab Haiden dingin, membuat Lea kembali mengerutkan kening karena bingung dan tak mengerti. Jika Haiden membenci maid itu, berarti Haiden mengenal maid tersebut bukan? Karena tidak mungkin Haiden membenci tanpa mengenali. "Mas menge …." Lea ingin menanyakan pasal maid tersebut pada Haiden akan tetapi ucapannya terpotong, terhenti karena Nanda tiba-tiba bersuara secara ceria. "Halo, Adek Lea." Nanda menyapa dengan riang, tersenyum lebar pada Lea. Lea gagal fokus, pertanyaan yang ingin ia lontarkan pada suaminya langsung buyar. Atensinya seketika teralihkan pada sosok Nanda. "Hai, Abang Nanda. Kelihatanya lagi happy banget nih. Ada sesuatu yah, Kak?" balas Lea ceria, mengimbangi lawan bicaranya yang juga antusias p
Terakhir Diperbarui : 2025-01-20 Baca selengkapnya