Setelah memakan sup buatan suaminya, Lea segera mandi dan mengantar Haiden bekerja. Dia hanya mengantar hingga depan rumah, sama seperti yang Lea lakukan selama menjadi istri Haiden. "Aku mengizinkanmu keluar. Tetapi ajak-- minimal dua pelayan untuk ikut denganmu, Azalea," ucap Haiden lembut, mengusap pucuk kepala istrinya secara lembut dan penuh perhatian. "Oke, Mas Sayang." Lea menyengir lebar, senang karena Haiden menbolehkannya untuk keluar. "Humm." Haiden mengecup kening Lea, setelah itu kembali bersuara, "tetapi jangan terlalu lama di luar. Sebaik-baik istri, dia yang menunggu suaminya di rumah. Dan kau istri yang sangat baik, bukan?" Di akhir kalimat Haiden menaikkan sebelah alis, tersenyum tipis pada sang istri. Sebuah senyuman yang mampu melelehkan hati Lea dan membuat perempuan itu tersipu malu–salah tingkah! "Iya, Mas Haiden Terlope-lope," jawab Lea cengengesan dan malu-malu. Haiden terekekeh pelan, mengusap pucuk kepala Lea kemudian segera berangkat ke kantor–be
Terakhir Diperbarui : 2025-01-16 Baca selengkapnya