Beranda / Romansa / Dekapan Dingin Suami Panas / 105. Wanita Jahat dan Tatapan Jahat

Share

105. Wanita Jahat dan Tatapan Jahat

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-19 22:43:01
Air mata Mira jatuh ketika menyuapkan makanan pemberian putrinya ke dalam mulutnya. Rasanya sangat sakit dan sesak tiada tara.

Dulu dia menyakiti Lea yang ia anggap tak berguna. Dia tanpa belas kasih tak memberinya makan. Namun, saat dia mengalami hal serupa, di mana Haiden tak mengizinkannya untuk makan, Lea lah orang yang menyelamatkannya.

Lea tidak tahu dia siapa akan tetapi Lea membantunya secara tulus. Sedangkan dulu, dia tahu Lea adalah putri kandungnya. Akan tetapi kenapa dia tega menyiksanya?

'Keluargaku dulu jahat padaku.'

Ucapan Lea tersebut tak hilang dari benak Mira. Dia terus memikirkannya dan itu membuat air matanya banjir.

"Mama dulu membuatmu kelaparan, Nak. Tetapi saat Mama yang kelaparan, kamu datang memberi Mama makanan." Mira bergumam pelan, terus menangis menatap kotak bekal yang Lea berikan padanya.

"Kamu tumbuh menjadi anak yang sangat baik hati. Kamu-- berhati malaikat." Mira lagi-lagi bermonolog sendiri, tersenyum tipis karena terharu pada Lea.

"S
CacaCici

Lanjutannya besok lagi, MyRe. Semoga suka yah ... Papai...

| 23
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (10)
goodnovel comment avatar
CacaCici
Hu huhu .... senang rasanya CaCi menjadi Author favorit kakak. Rasanya terharu banget. Sehat selalu juga untuk Kakak dan semoga rezekinya lancar supaya kakak selalu bisa membaca novel kita. Love seluas samudera untuk Kakaku ini. (⁠✿⁠ ⁠♡⁠‿⁠♡⁠)(⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)
goodnovel comment avatar
CacaCici
Terimakasih Kakakku sudah suka dengan bab ini. Sehat selalu untuk kakak dan semoga rezekinya lancar supaya bisa tetap membaca novel kita. (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)(⁠✿⁠ ⁠♡⁠‿⁠♡⁠)(⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)
goodnovel comment avatar
CacaCici
Salam!!.⁠·⁠´⁠¯⁠`⁠(⁠>⁠▂⁠<⁠)⁠´⁠¯⁠`⁠·⁠.(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dekapan Dingin Suami Panas   106. Tamu Agung Suamiku

    "Mas Haiden kok se benci itu sih sama pelayan tadi?" Lea memicingkan mata, memberontak kecil supaya Haiden menurunkannya dari gendongannya. Untungnya Haiden menuruti, mungkin karena mereka sudah di depan, di mana Nanda sudah menunggu di sana. "Dia pantas untuk dibenci," jawab Haiden dingin, membuat Lea kembali mengerutkan kening karena bingung dan tak mengerti. Jika Haiden membenci maid itu, berarti Haiden mengenal maid tersebut bukan? Karena tidak mungkin Haiden membenci tanpa mengenali. "Mas menge …." Lea ingin menanyakan pasal maid tersebut pada Haiden akan tetapi ucapannya terpotong, terhenti karena Nanda tiba-tiba bersuara secara ceria. "Halo, Adek Lea." Nanda menyapa dengan riang, tersenyum lebar pada Lea. Lea gagal fokus, pertanyaan yang ingin ia lontarkan pada suaminya langsung buyar. Atensinya seketika teralihkan pada sosok Nanda. "Hai, Abang Nanda. Kelihatanya lagi happy banget nih. Ada sesuatu yah, Kak?" balas Lea ceria, mengimbangi lawan bicaranya yang juga antusias p

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Dekapan Dingin Suami Panas   107. Yang diperalat

    "Bagaimana keadaanmu, Nyonya Mira Pratama?" Rekq bertanya dengan nada dingin, menarik sebuah kursi lalu duduk di sana. Mira ada di halaman belakang, diperintahkan untuk membersihkan semua taman yang ada di rumah ini. Tak ada yang diperbolehkan untuk membantunya, Mira harus menyelesaikan sendiri. Mira membungkuk ragu pada Rekq. Dia tidak pernah membungkuk pada seorang bawahan karena dia seorang nyonya besar keluarga Pratama. Akan tetapi, roda hidup sungguh berputar! Sekarang Mira bahkan setara dengan para pelayan. Dia harus memberi hormat pada setiap orang yang tinggi posisinya di rumah ini–bahkan pada kepala maid. Dulu, Mira sangat bangga dengan kekayaan yang dia miliki. Dia arogant dan angkuh. Namun, sekarang dia tidak bisa bersikap sombong lagi. Dia seorang jelata! "Terimakasih atas perhatiannya, Tuan Rekq. Saya baik-baik saja." Mira berkata pelan, menunduk karena seorang pelayan dilarang bersitatap dengan majikannya. Di mansion ini, pelayan harus disiplin dan harus bekerja se

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Dekapan Dingin Suami Panas   108. Mencelakai Azalea?

    Lagipula bagiamana caranya menolong sedangkan dia belum tentu selamat dari Haiden setelah ini. Awalnya dia mau-mau saja diminta tolongi oleh Jema supaya bisa masuk ke rumah mewah Haiden ini karena Jema bilang dia ingin bertemu dengan Lea untuk menanyakan pasal kematian orangtuanya. Ternyata orangtua Jema bekerja sebagai kepercayaan orangtua angkat Lea. Namun, sebuah insiden kecelakaan terjadi dan merenggut nyawa otangtua Jema. Ada hal yang janggal sehingga Jema ingin menemui Lea untuk membahas itu. Sayangnya, ternyata Jema datang ke sini bukan untuk itu. Dia mengatakan alasan sebelumnya hanya supaya Kevan bersedia menolongnya masuk ke rumah ini. Alasan Jema ke sini tak lain adalah untuk melabrak Lea yang sedang hamil. Kevan menoleh pada Melody, di mana perempuan itu terlihat sedang menikmati pertengkaran Lea dan Jema. Apakah perempuan iblis itu adalah dalang dari kekacauan ini? "Nyonya Lea." Rekq berlari cepat ke arah Lea yang terlihat sangat kacau. Tanpa tahu apa yang terjadi, R

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Dekapan Dingin Suami Panas   109. Rumah yang Hanya Indah untuk Lea

    Bug'Pemilik suara itu menarik lengan Melody kuat kemudian membenturkan kepala Melody secara kasar dan bertenaga ke arah tembok. Suara benturan terdengar jelas, disusul suara rintihan yang membuat Lea di tempatnya merasa kebingungan. "Argk."Lea mengerutkan kening, seketika berhenti memukul Jema dengan sandal. Dia menatap lurus ke arah depan, sepertinya ada seseorang di balik tembok yang menjadi sekat ruangan. Sedangkan Haiden, setelah membenturkan kepala Melody ke tembok, dia langsung menarik perempuan itu ke arah taman lalu mendorongnya ke dalam kolam. Byuarrr'Melody panik dalam air. Keningnya yang terbentur kuat ke tembok dan rasanya sangat sakit ketika bersentuhan dengan air. Dia berusaha mencapai permukaan, akan tetapi rasanya sangat sulit karena kepala yang terdapat berat; berdenyut-denyut dan sangat sakit. Untungnya dia masih bisa mencapai permukaan, di mana dia berenang ketepian untuk mendapat pegangan. Namun, saat tangannya menyentuh pinggiran kolam–sebagai pegangan, se

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Dekapan Dingin Suami Panas   110. Permintaan Gila Suamiku

    Lea menghela napas, menatap Haiden yang berakhir tertidur pulas di atas ranjang; bertelanjang dada dan selimut yang menutup dari pinggang hingga seluruh kaki. Katanya hanya ingin mencuci tangan Lea akan tetapi pria itu memakai cara modus sehingga Lea terseret ke arah ranjang. Setelah Haiden mendapatkan apa yang dia mau, pria itu tertidur pulas. Lea sejujurnya ingin membangunkan Haiden, mengingat ini masih jam kerja sang suami. Namun, Lea tak tega dan sangat jarang dia melihat Haiden tidur siang hari. Mungkin Haiden tidur pulas begitu karena memang sudah sangat lelah. "Kasihan juga calon Daddy anakku ini. Kerjanya banyak dan tidur cuma bentar." Lea bergumam pelan, menatap hangat ke arah suaminya yang terlelap. Lea tersenyum lembut, mengusap surai lembat semuanya dengan penuh kasih sayang setelah itu menyempatkan diri mencium pipi suaminya. "Sepertinya Mas Haiden Terlope-lope belum makan siang. Aku akan masakin makan siang untuk Mas Haiden," monolog Lea riang, segera beranjak dar

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Dekapan Dingin Suami Panas   111. Si Mesum

    "Aku ingin makan disuap, Azalea." Lea seketika menatap kaget dengan muka cengang pada suaminya. "Kita makan didepan televisi. Aku ingin makan disuap olehmu sambil menonton," ucap Haiden kembali, memasang muka polos–tak merasa bersalah sedikitpun pada perkataannya. "Maaf, Sayang?" Lea memiringkan kepala sedikit. Dia tak percaya dan masih tak menyangka dengan permintaan suaminya. "Kau tidak bersedia?" Haiden bersedekap di dada, menampilkan muka dingin dan kesal secara bersamaan. "Baiklah. Aku kembali ke kantor," lanjutnya, segera beranjak dari sana. Namun,, langkah Haiden berhenti seketika. Lea mencekal dan menghadang. "I-iya iya. Kita makan depan televisi dan aku akan menyuapi Mas Haiden," ucap Lea, setengah panik karena suaminya merajuk dan masih tak menyangka. Aneh! Mendadak Haiden ingin makan disuap dan di depan tv? **** "Aku merasa sepertinya kau perlu belajar menjaga anak melalui aku, Azalea," ucap Haiden santai, setelah sebelumnya menelan makanan dalam mulut. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Dekapan Dingin Suami Panas   112. Yang Mulia Tak Terbantahkan

    "Justru itu, Mas, Lea sangat terlihat bahagia bersama Tuan Haiden. Dia sangat dimanjakan oleh Tuan Haiden." Yoga seketika menghela napas lega, tersenyum tipis tetapi dengan sebulir air mata yang jatuh dari pelupuk. "Syukurlah Lea bahagia," gumamnya pelan, tertawa kecil karena merasa senang. "Ada apa, Mas?" tanya Mira. Lagi-lagi suara kekehan Yoga terdengar. Tetapi bukan sebuah kekehan bahagia, melainkan kekehan miris yang penuh perasaan sesal. "Andai saja kita membesarkan anak-anak kita penuh cinta, tanpa membedakan satu dengan lainnya, mungkin keluarga kita tak akan hancur seperti ini." Ucapan suaminya berhasil membuat Mira menitihkan air mata, dia menganggukkan kepala–setuju dengan perkataan suaminya. "Kita hanya melihat Arumika sebagai putri kita, sedangkan Azalea Ariva, dia tumbuh tanpa dukungan dari orangtuanya. Hah, hebatnya anak itu tetap kuat, Mira." Yoga tersenyum miris diakhir kalimat, "seandainya pun Tuan Haiden ingin membunuhku, a-aku sudah pasrah. Tak ada lagi arti

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Dekapan Dingin Suami Panas   113. Aku Ingin Memulai Dengan Hal Baik

    Setelah Haiden pergi ke kantor, Lea juga segera pergi menemui Arumika. Dia terburu-buru karena takut kesiangan. Haiden memaksanya melakukan video call ketika siang nanti, oleh sebab itu Lea tak berani keluar saat siang. Dia pasti akan ketahuan oleh suaminya. Lea menarik kursi kemudian langsung duduk. "Kamu sudah lama menunggu?" tanya Lea. Dia sekarang berada di sebuah cafe yang jarang ditemui oleh keluarga suaminya. Dia melakukan itu supaya tak ada yang melapor hal-hal aneh pada keluarga Haiden. Masalah kemarin–Lea difitnah hamil anak Orion, sebetulnya masalah tersebut masih belum tuntas. Hanya saja, para pemitnah sampai sekarang masih belum pulih total. Sintia–tante suaminya, beberapa minggu lalu melakukan operasi rahang dan sampai sekarang masih dalam proses pemulihan. Begitu juga dengan suaminya, Tommi, yang juga sempat masuk rumah sakit karena perbuatan Haiden. Mungkin jika mereka sudah bangkit dan sehat, mereka pasti akan kembali menyerang Lea. Tapi tenang! Lea sudah berla

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22

Bab terbaru

  • Dekapan Dingin Suami Panas   232. Ekstra Part (ZeeNdi Pradebut)

    "A-apa? Aku dijodohin sama Papa?" Kaget dan panik Nindi. "Udah. Kamu mandi dulu. Nanti Mama bicarain ke kamu." Setelah sampai di kamar putrinya, Lachi mendorong Nindi masuk ke dalam kamar–menyuruh putrinya untuk segera mandi. *** "Jadi bagaimana? Masih ingin menikahi putri Paman?" tanya Danzel, di mana saat ini dia sedang berbicara dengan anak dari salah satu temannya lamanya di dunia bisnis. Sejak dulu pemuda ini sudah mendatanginya dan mengatakan keinginannya untuk memperistri putranya. Dulu, Danzel menertawakan karena anak ini masih remaja labil. Tapi meski begitu, dia menganggukkan kepala–setuju jika pria ini menikahi putrinya di masa depan. Sejujurnya Danzel tak terlalu serius dan menganggap itu hanya candaan ssmata. Danzel merasa anak ini tak akan bertahan lama dalam rasa sukanya pada Nindi. Dari remaja hingga dewasa–tak mungkin pria ini tak menemukan perempuan lain di luaran sana. Intinya, Danzel tak yakin jika pemuda ini bertahan dalam hal menyukai putrinya. Namu

  • Dekapan Dingin Suami Panas   231. Ekstra Part (ZeeNdi pradebut)

    Saat ini Nindi berada di kontrakan kecil miliknya. Hidupnya berubah drastis setelah empat bulan terakhir ini. Dia menjalani hari-hari penuh dengan kekurangan, dia berusaha bertahan di era miskin yang melanda dirinya karena ingin hidup mandiri seperti ibunya saat muda dulu. Neneknya bilang ibunya seorang perempuan mandiri yang tak pernah mengandalkan kekayaan orangtuanya. Nindi yang selama ini berfoya-foya dengan uang ayahnya, merasa tersindir. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk hidup sendiri. Dia memisah dari keluarga Adam, mencari pekerjaan secara mandiri di perusahaan lain, dan berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan ekonomi yang serba kurang. Bagi Nindi ini cukup sulit karena dia terbiasa hidup penuh kemewahan. Namun, sejauh ini, Nindi menikmati kehidupan barunya. Derrttt'Nindi meraih handphone di atas meja nakas, samping ranjang kecil miliknya. Dia langsung mengangkat telepon dari sahabatnya, Clara. "Iya, Ra?" ucap Nindi, satu tangan menempelkan ponsel ke telinga, satu la

  • Dekapan Dingin Suami Panas   230. Extra Part (ZeeNdi Pra Debut)

    "Lihat penampilanmu sekarang, nggak terurus, buruk dan … harus aku akui, kamu jelek banget." "Yang penting aku masih hidup." "Iya, masalahnya, siapa yang mau pacaran sama kamu kalau kamu bentukannya begini, Nindi." Mendengar nama itu, seorang pria yang sedang menunggu pesanannya segera menoleh ke arah sumber suara tersebut. Dia bisa melihat dua perempuan sedang duduk bersama, satu perempuan berpenampilan rapi dan satu lagi terlihat seperti gembel. Perempuan gembel itu-- rambutnya berminyak, wajah kusam, pakaian tak disetrika, dan sandal jepit yang dia kenakan sudah diikat tali plastik. Sepertinya sandalnya putus, dan dia mengakalinya dengan tali plastik. Diam-diam pria itu mengambil potret si perempuan gembel tersebut, setelah itu mengamati potret yang ia ambil dengan sangat serius. Sejujurnya meskipun berpenampilan gembel, perempuan ini masih tetap cantik. Hanya saja-- bukankah perempuan ini berasal dari keluarga terpandang, kenapa penampilannya seperti gembel? Apa pamannya–a

  • Dekapan Dingin Suami Panas   229. Ending

    "Apa mereka sedang menggunjing istri yah?" timpal Ziea, membuat semua orang menoleh padanya. "Ahahah, tidak mungkin, Ziea." Serena tertawa dengan anggun, menatap lucu pada Ziea. "Positif thinking, pasti membahas mobil. Para pria kan suka begitu," tebak Lea, kali ini mendapat anggukkan dari yang lainnya karena itu masuk diakal dan mereka setuju. "Ah ya ampun!! Pria yang pake kemeja hitam, ganteng sekali." Lea senyum-senyum manis. "Kak Deden?" Ziea memicingkan mata, mendapat anggukan dari Lea. "Tampan kan?!" Lea menaik turunkan alis. "Aduh. Tobat, Lea, tobat! Kamu sudah tua, Sayang!" Ziea mengomeli Lea, tetapi Lea tidak peduli–tetap memuji ketampanan suaminya. "Ada Alana loh di sini. Kamu tidak malu?" "Enggak apa-apa, Aunty. Alana sudah biasa kok," jawab Alana santai. "Pantas anteng, ternyata sudah biasa." Serena tertawa kecil. "Itu adek Kak Zana kan?" bisik Kanza pelan pada Anna, menatap seorang pria yang baru masuk. Pria itu tinggi, berpenampilan rapi dan p

  • Dekapan Dingin Suami Panas   228. Obrolan Pria Es

    *** Ethan memasuki rumahnya dengan langkah cool. Hari ini dia pulang lebih cepat dari kantor karena orangtua dan mertuanya sayang ke rumah. Keluarga yang lain juga akan datang, untuk menjenguk Alana yang sedang hamil. Sebenarnya ini kebiasaan keluarga Mahendra yang sangat kekeluargaan. Namun, karena daddynya tak mau kalah dan pada akhirnya yang lain ikut-ikutan. Jadilah hari ini mereka semua datang ke rumah ini. Ah, kakaknya juga datang. Namun, Samuel lebih dulu sampai ke sini dibandingkan Ethan yang merupakan tuan rumah. "Nyonya ada di mana?" tanya Ethan pada salah satu maid, ketika maid itu tergesa-gesa keluar dari sebuah ruangan lalu memberi hormat padanya saat melewatinya. Maid tersebut terlihat panik, segera menyembunyikan buku nyonya-nya ke belakang tubuh. "Ah-- itu, Tuan, Nyonya di-di halaman belakang bersama keluarga." "Humm." Ethan berdehem singkat. "Apa yang kau sembunyikan? Perlihatkan sekarang!" titah Ethan kemudian. Maid tersebut dengan ragu memperlihatkan buku

  • Dekapan Dingin Suami Panas   227. Masa Lalu

    "Ngapain kamu ke sini?" tanya Alana, melayangkan tatapan tajam ke arah seorang laki-laki. Karena mendapat laporan dari maid–ada seorang pria di depan gerbang rumah, Alana langsung ke sana untuk memeriksa. Alana sejujurnya malas, akan tetapi dia tak ingin membuat keributan. Dia takut pria itu nekat ke dalam atau Ethan tiba-tiba pulang dan salah paham pada si pria itu. Jadi lebih baik Alana turun tangan. "Alana, akhirnya kau bersedia menemuiku." Pria itu begitu senang setelah melihat Alana datang. Dia tersenyum lebar, layaknya seseorang yang telah menemukan berlian langka di dunia. Pria itu mendekat tetapi Alana mundur. "Ck, kamu ngapain datang ke sini, Hendru?!" ketus Alana, menatap sinis dan tak suka pada Hendru. Alana sudah muak dengan Hendru karena pria ini sangat mengganggunya. Hendru meninggalkan kenangan buruk bagi Alana, tetapi pria ini muncul dengan gampangnya dihadapannya, tanpa merasa bersalah sedikit pun atau tak malu sama sekali. "Aku ingin meminta maaf pa

  • Dekapan Dingin Suami Panas   226. Berani Memanggil Mas

    Alana terdiam di depan pintu ruangan Ethan. Dia sudah membuat kopi untuk Ethan akan tetapi dia tak berani untuk mengantarnya akibat dia … memanggil Ethan dengan embel-embel 'mas. Dia melakukannya tanpa sadar dan sekarang dia sangat malu. "Tapi sepertinya Kak Ed juga tidak sadar kalau tadi aku memangilnya Mas," gumam Alana pelan, mengenal napas pela untuk menenangkan diri. Setelah itu, dia membuka pintu ruangan Ethan dan langsung masuk. "Ini kopinya, Kak," ucap Alana pelan, meletakkan kopi di dekat suaminya. Ethan mendongak, sejenak mengamati wajah cantik istrinya lalu tiba-tiba menyunggingkan smirk tipis. "Aku suka." Alana mengerutkan kening, "tapi Kak Ethan belum mencoba kopinya," jawabnya bingung. "Aku suka dipanggil mas olehmu," lanjut Ethan, berhasil membuat pipi Alana memerah dan terasa panas. 'Astaga, jadi Kak Ed sadar? Hah, kok jantungku berdebar-debar kencang? Apakah ini tanda-tanda …- tidak!' Alana langsung membalik tubuh, meletakkan tangan di dada untuk merasakan

  • Dekapan Dingin Suami Panas   225. Hal yang Aneh

    "Ugh, Kak Ethan sangat tampan!" gumam Alana pelan, senyum malu-malu ketika melihat suaminya turun dari mobil. Pipinya panas, menyembulkan semu merah yang mempercantik wajahnya. Melihat Ethan berjalan ke rumah, jantung Alana berdebar kencang. Dia segera beranjak dari sana, berjalan buru-buru dan kembali ke tempat semula. "Nyonya, ke-kenapa anda kembali ke sini? Nyonya tidak ingin menyambut Tuan yah?" tanya salah satu maid, cukup bingung karena Alana berlari kecil dari pintu utama. Bukankah seharusnya Alana membukakan pintu untuk suaminya dan menyambutnya? "Ekhm." Alana berdehem singkat, melirik maid dengan wajah datar, "untuk apa?""Jadi … kenapa kami disuruh memantau Tuan, Nyo-Nyonya?" bingung maid tersebut. "Ck." Alana berdecak, "kalian saja yang menyambutnya. Sana sana."Para maid segera beranjak dari sana, menyisakan Alana di ruangan tersebut. Alana meraih novel di atas meja kemudian menutup ke wajah, dia kembali tersenyum malu-malu–mengingat paras Ethan yang sangat tampan.

  • Dekapan Dingin Suami Panas   224. Kau Tidak dilepas Tetapi dijadikan Mainan

    Mata Tia melebar mendengarkan perkataan Ebrahim. Dia mulai panik dan muali takut. "Ta-tapi … Alana jahat padaku, dan Tuan Ethan melakukan hal buruk padaku, Tu-Tuan Ebrahim," ucap Tia dengan nada gemetar, "anda terkenal baik dan selalu berpihak pada kebenaran." "Dan kebenarannya, kau berencana mencelakai adikku. Aku berniat merebut suami adikku, dan kau menusuk adikku dari belakang," jawab Ebrahim santai, "sekarang kutanya padamu, kau ingin mati di tanganku atau tetap hidup lebih lama dalam lingkar penderitaan yang Ethan ciptakan untukmu." Deg deg deg' Mata Tia melebar, reflek mundur bahkan berakhir terjatuh ke lantai karena lemas dan drop mendengar ucapan Ebrahim. Dia kira dia selamat bila meminta bantuan Ebrahim, akan tetapi status hidupnya malah diperjelas–hanya sebatas mati dan menderita. "Ku sarankan kau memilih Ethan, siapa tahu kau berobat dan Ethan melepasmu," ucap Ebrahim dengan menyunggingkan smirk tipis. Dia sedang menjebak perempuan ini. Faktanya, sekalipun Tia berub

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status