Home / Rumah Tangga / Ketika Suamiku Menikah Lagi / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Ketika Suamiku Menikah Lagi: Chapter 41 - Chapter 50

107 Chapters

Bab 41

Saat hampir Maghrib, Keputusan terakhir dari Dokter, Mawar harus dioperasi walaupun Mawar tidak setuju."Mawar, kata Dokter, kamu harus dioperasi! Agar kamu sehat kembali," kata Denis kepada Mawar. Kini Denis sudah ada samping Mawar yang masih tergeletak di ranjang dan tidak berdaya."Apa kamu punya biaya Mas? Operasi kan mahal?"Akhirnya Mawar merespek perkataan Denis. "Biarkan aku yang menangani biaya operasi ini Mawar! Yang jelas kamu bisa diselamatkan!" sahut Devan yang juga sudah ada di ruangan rawat inap tersebut. Pada asalnya, Mawar dari ruang UGD. Kini dipindah di ruang rawat inap agar lebih nyaman ditunggu oleh keluarganya.Mawar memejamkan matanya. "Kalau itu yang terbaik. Aku pasrah saja. Mas Denis, doain aku selamat ya? Mas Devan, makasih sudah mau menanggung biaya operasi saya. Sungguh, saya sangat terpukul dengan kejadian ini," sahut Mawar yang akhirnya ia setuju jika dioperasi. Ia menangis. Menangisi janinnya yang terancam tidak bisa diselamatkan lagi. Padahal ia sud
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab 42. Berlipat-Lipat

Aisyah menoleh sesaat ketika Devan memanggilnya. "Ada apa lagi Kak?" tanya Aisyah yang berpura-pura tidak mendengar."Kamu marah sama aku, Syah?" tanya Devan dengan rasa panik."Ti—tidak Kak. Ini sudah malam, aku harus ke dalam secepatnya nggak enak sama tetangga!" jawab Aisyah yang menyembunyikan wajahnya yang bersemu merah jambu karena tersipu."Yasudah. Kamu ke dalam, tutup pintu dengan rapat. Jangan lupa dikunci!" kata Devan dengan nada serius. Aisyah mengangguk dan mengiyakan perintah Devan. Ia langsung masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu tersebut.Setelah itu, Aisyah mengintip di balik tirai jendela melihat apakah Devan susah pergi. Ia melihat Devan sedang melakukan mobil dengan kecepatan sedang. Itu artinya ia sudah beranjak pergi.Terlihat Zola sedang duduk di ruang tamu dan tertidur. Aisyah menggelengkan kepala. "Ya Tuhan, ternyata Zola kelelahan. Kasihan dia. Ini sudah jam delapan malam. Pasti Zola belum makan! Kasihan janinnya. Aku harus membeli bakso di Mang Udin se
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab 43 Tragedi

"Ada apa Aisyah?" tanya Zola yang melihat wajah Aisyah panik saat melihat chat pada ponsel.Aisyah menatap Zola dengan tatapan sedih. "Janin yang dikandung Mawar telah meninggal dunia Zola. Mawar koma karena kehilangan banyak da rah. Mas Denis akhirnya terpaksa transfusi darah," ujar Aisyah yang mengatakan jujur kepada Zola.Zola terkejut. "Innalilahi wainnailaihi roji'un? Malang sekali nasib Mawar, Aisyah. Bagaimana ini? Apakah besok kita ke rumah sakit kembali?" tanya Zola yang kebingungan.Aisyah merenung sambil melihat ke bawah lantai. Ia masih duduk di ruang makan. "Aku juga bingung, Zola. Padahal besok aku harus bekerja. Aku izin saja terlebih dahulu. Janinnya Mawar harus segera dikuburkan! Jadi, kita nanti harus bilang kepada orang tuanya Mawar. Agar mereka menyiapkan segala sesuatu untuk menguburkan janin milik Mawar tersebut," ujar Aisyah. "Memangnya orang tua Mawar dekat dari rumah ini?" tanya Zola penasaran. Zola beda komplek, sehingga tidak kenal dengan Mawar. Ia hanya ke
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Bab 44. Masa Sih?

Pagi itu, rumah Denis penuh dengan tamu. Banyak sekali yang menggunjing tentang rumah tangga Denis hingga terdengar oleh Mama Linda."Bu Ibu, tahu nggak, Denis itu kabarnya punya istri dua. Dan parahnya lagi, mau mempunyai istri tiga. Denis punya simpanan wanita lagi lho? Apa nggak parah? Kemarin aku mendengar ada wanita muda yang meminta pertanggung jawaban karena wanita muda itu hamil. Neng Aisyah kasihan sekali. Kalau jadi aku, Si Denis sudah tak ceraikan!" ujar seorang ibu-ibu yang berperawakan gendut yang memakai gamis biru dan berambut keriting. "Masa sih Bu? Orang ya ada nggak di sini. Biar kita usir saja! Malu-maluin kampung kita saja. Hamil di luar nikah ya?" tanya Ibu-Ibu bergaris hitam dan berjilbab instan."Ada di sini. Kabarnya dia diterima oleh Aisyah. Aisyah baik dan kaya. Ya apa-apa dia yang nanggung. Mungkin Aisyah mau nyelamatin hartanya Denis. Semoga orang seperti Aisyah rejekinya Berlipat-lipat. Mawar juga, sukanya foya-foya akhirnya janinnya nggak keurus!" Ibu-I
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Bab 45

Saat siang Mama Linda sedang berbicara empat mata di ruang tengah dengan Denis."Denis, kamu harus jawab jujur dengan pertanyaan Mama!" ujar Mama Linda mengawali pembicaraan."Ber—bertanya soal apa Ma?" Denis gugup karena mata sang mama menatap tajam ke arahnya."Apa kamu punya wanita simpanan lagi? Dan wanita itu sedang hamil?" tanya Mama Linda kembali. Ia sangat penasaran."Eng—enggak kok Mah. Siapa sih yang bilang begitu, pasti orang-orang pada ngaco itu!" jawab Denis berbohong. Ia belum siap jika mamanya akan tahu. Ia takut Mama Linda akan marah."Bohong! Mama sudah tidak percaya dengan kamu, Denis. Sudah banyak orang yang bilang, kamu masih berbohong? Cepat jawab jujur Denis? Di mana wanita simpanan mu itu! Mama ingin melihatnya!" bentak Mama Linda karena hatinya sudah tidak kuat. Tidak kuat akan perlakuan Denis yang di luar batas.Wajah Denis berubah pucat dan memerah. "Maafkan aku Mah. Sekali lagi Denis meminta maaf. Aku hanya nggak mau Mama dan Papa murka kepadaku!"Denis menu
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Bab 46. Cukup!

"Mawar, jaga bicara kamu! Janin dari rahim kamu itu meninggal karena takdir, bukan karena kurang gizi. Kamu saja suka foya-foya 'kan? Harusnya uangmu itu kamu pakai untuk membeli gizi, bukan membeli barang yang nggak penting. Denis, istri seperti itu kok kamu pilih. Mama itu, sudah berusaha menjadi mertua yang adil, tapi istri kamu malah ingin menggugurkan kandungan Zola? Saya harap kamu bisa tanggung jawab, Denis?" Mama Linda menyarankan untuk menikah dengan Zola secepatnya. Sebelum beliau malu digunjing oleh para tetangga.Mama Linda sempat melirik Aisyah yang diam mematung menyimak pembicaraan mereka."Oke! Saya akan menikah dengan Zola secara sederhana. Mama bisa meminjamkan uang untuk saya dalam acara pernikahan ini? ATM Denis hilang Mah, Mawar, saya harap kamu jangan membantah keputusan dariku!" tutur Denis dengan lesu.Ia terpaksa harus menikahi Zola dalam waktu dekat ini. Karena ia takut mamanya akan murka."Oke Mama kasih kesempatan terakhir buat kamu Denis. Mama akan membi
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Bab 47. Saat Senja

Saat senja, Mama Linda pingsan karena tidak tahan melihat kedua anaknya bertengkar. "Mama!" teriak Devan kepada sang Mama.Devan langsung membawa Mama Linda di kamar kosong yang ada di rumahnya Denis. Beliau dibaringkan. Devan mulai menempelkan tangannya pada dahi Mama Linda untuk memastikan bahwa beliau sehat. Suhu tubuhnya normal. "Apa Mama panas Mas Devan?"Tidak lama, Aisyah mendekati mertuanya yang sedang pingsan sambil membawa segelas teh hangat sekaligus alat pengukur suhu badan. Setelah dicek, ternyata suhu badan Mama Linda normal."Suhu tubuh Mama normal. Sepertinya Mama syok dan tidak tahan masalah, Syah. Akibatnya beliau pingsan," ujar Devan dengan raut wajah gelisah.Aisyah memberi selimut kepada mertuanya dengan telaten lalu duduk di samping mertuanya yang masih pingsan. Tidak lama, Zola dan Denis ikut masuk ke dalam kamar untuk mengetahui kondisi Mama Linda. Lima belas menit kemudian, Mama Linda mulai membuka matanya."Aisyah. Tolong Mama ambilkan teh manis hangat.
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 48. Pelan-Pelan Dong?

Malam itu, di rumah Denis, Devan sedang berada di ruang TV. Ia membaca chat WA dari Aisyah dan ternyata ia mengajak dirinya ke kantor notaris untuk mengurusi akta tanah.Devan kemudian menjawab chat dari Aisyah."Siap Nona Aisyah. Apa pun bantuannya, akan saya bantu. Persiapkan besok dan cari alasan agar Mama dan Denis nggak tahu rencana kita!"Begitulah jawaban dari chat WA yang dikirim Devan kepada Aisyah. Ia sangat antusias membantu Aisyah dalam menangani hidupnya yang sedang tidak baik-baik saja.Tidak lama, Devan pun mengantuk. Ia mulai tertidur.***Pagi pun tiba. Seperti biasa Aisyah sudah bangun. Terlihat penghuni rumah tersebut masih pada molor. Termasuk Denis, Mawar dan Zola.Devan ternyata baru saja mandi. Sementara Mama Linda sedang mencuci muka.Aisyah memasak nasi goreng udang dan menggoreng kerupuk bawang. Tidak lama, sarapan pun sudah siap."Mama nggak habis pikir, Syah. Semua wanita barunya Denis jam tujuh belum pada bangun. Wanita seperti itu kok dipilih!" ujar Mama
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 49. Tunggu!

"Oh. Iya. Kegiatan masa lalu lupakan Molly. Ehm, Pak Elang. Apakah dokumen pentingnya sudah diganti?"Devan mau fokus membantu Aisyah dan tidak menggubris Molly yang merusak suasana.Wajah Elang tersenyum. "Sudah. Ini tinggal tanda tangan dari Nona Aisyah dan saksi dari keluarga kandungnya pihak pria!" Elang menyodorkan map berwarna biru berupa dokumen akta tanah yang harus ditanda tangani oleh Aisyah dan Devan. Tidak lama, mereka berdua sudah menandatanganinya."Sudah. Apakah seperti ini sudah bisa dibawa pulang?" tanya Devan untuk memastikan bahwa dokumen tersebut sudah sah menjadi atas nama Aisyah Humairah.Akhirnya Devan dan Aisyah sudah menandatangani dokumen tersebut. Elang mengangguk. "Semuanya sudah beres kawan. Ini dokumen Nona!" Elang memberikan dokumen kepada Aisyah dengan tatapan tajam.Aisyah mengangguk dan menerima dokumen tersebut. "Terima kasih Elang. Kalau begitu, kami segera pergi karena saya tidak banyak waktu!"Aisyah memberi kode kepada Devan untuk segera perg
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

Bab 50. Sit!

Siang itu, Aisyah sudah berhasil memindah nama dokumen akta tanah atas namanya. Sekarang ia mau pulang dan menunggun taksi. Tidak lama, Elang datang dengan membawa mobilnya dan menawarkan tumpangan kepada Aisyah."Ehm. Bagaimana ya? Yasudah saya ikut saja. Dari pada tidak ada taksi dan pulangnya lama," jawab Aisyah yang akhirnya mau pulang diantar oleh Elang.Akhirnya Aisyah mau ikut mobilnya Elang. Ia duduk di jok depan di samping Elang yang mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang. "Alamat rumah kamu di mana Neng?" tanya Elang kepada Aisyah. Elang adalah notaris muda berusia sekitar 29 tahun dan belum menikah. "Di jalan Tulip nomor 5. Nama kamu Elang? Maaf, saya sedikit lupa tadi," tanya Aisyah yang mengingat nama notaris tersebut.Elang mengangguk dan menoleh ke arah Aisyah. "Benar. Kamu suaminya Denis adiknya Devan kah?" tanya Elang memastikan. Aisyah mengangguk. "Benar. Kamu mengenalnya?" tanya Aisyah dengan rasa penasaran. Elang tersenyum sambil fokus ke depan karena ia s
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status