Home / Rumah Tangga / Ketika Suamiku Menikah Lagi / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Ketika Suamiku Menikah Lagi: Chapter 51 - Chapter 60

107 Chapters

Bab 51. Terungkap

"Ini lihat!" Saat siang, Aisyah memperlihatkan chat WA kepada Elang. Elang sedikit terkejut. "Dugaanku benar, Devan sangat menyukai kamu, Nona. Devan itu memang mempunyai dua nomor yang aktif. Nomor yang dipakai untuk meneror kamu itu, adalah nomor lama," ujar Elang sambil menyalakan mesin mobilnya kembali setelah ia membaca chat tersebut. Wajah Aisyah mulai berkerut. Hatinya menjadi tidak karuan 'Jadi, selama ini Kak Devan ada rasa denganku. Sampai dia mengirim pesan secara sembunyi. Huft, kenapa aku nggak peka ya? Kirain Kak Devan hanya menganggap aku sebatas adik,' batin Aisyah yang mulai memikirkan Devan. Pikirannya sedang tidak karuan. Elang menoleh ke arah Aisyah. "Nona Aisyah. Saya harap, Nona memilih suami yang terbaik. Menurut saya Denis itu munafik. Yang berhati tulus itu Devan. Saya sudah mengenal dia sejak lama. Di kelasnya dulu dia banyak disukai cewek dikelasnya, namun ia tidak menggubrisnya. Yang ia kagumi selalu kamu, Nona!" Elang masih menceritakan tentang
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Bab 52. Ikan Terbang

"Sudah, kalian jangan bertengkar! Malu didengar oleh para tetangga! Aisyah itu bisnisnya banyak. Teman bisnisnya juga banyak, jadi kamu jangan berburuk sangka, Denis!" ujar Mama Linda yang berusaha mencairkan suasana. Denis berwajah lesu. "Tapi Mah, Denis nggak suka Aisyah jalan sama pria. Saya itu suaminya!" jawab Denis dengan keras. Mama Linda menggelengkan kepala. "Jika kamu ingin dihargai oleh istri, jadilah suami yang baik. Kerja keras dan membahagiakan istri! Kamu saja selingkuh! Apalagi kamu sekarang kesulitan masalah uang 'kan? Aisyah itu, kerja keras agar bisa bertahan hidup! Kalau nggak ada Mama bagaimana? Apa kamu bisa tanggung jawab kepada Mawar dan Zola?" Mama Linda selalu membela Aisyah karena Aisyah memang tidak bersalah. Aisyah hanya disakiti sehingga ia menunjukan kepada semuanya bahwa dia itu wanita kuat. Denis mulai luluh jika membahas tentang uang. "Kalau itu, Denis akui Mah. Denis memang belum bisa memberi nafkah yang cukup kepada semua istri Denis. Syah,
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Bab 53. Terjerat

"Mawar, ini itu hari pernikahan aku dengan Zola, wajar dong kalau kita suap-suapan, namanya juga pengantin baru. Maaf, kalau Mas membuatmu terluka. Sini Mas juga akan suapin kamu makan?" Siang itu, Denis menyuruh Mawar mendekat ke arahnya. Ia juga akan menyuapi Mawar makan. "Cuih, nggak sudi aku Mas, makan bareng sama wanita perebut laki orang! Mending aku ke kamar!" jawab Mawar yang masih cemburu. Ia langsung berlari mengurung diri di kamarnya. Zola terkejut. "Bagaimana ini Mas? Saya tidak bermaksud membuat iri Mawar," ujar Zola yang merasa tidak enak."Lupakan, Mawar memang suka ngambek. Kita selesaikan makan dulu saja!" jawab Denis menyuruh Zola untuk segera menyelesaikan makanannya."Mawar ngambek ya? " tanya Mama Linda yang melihat kejadian baru saja."Iya Mah. Wajarlah, dia cemburu, saya menikah lagi sih. Biarkan aja nanti juga sadar sendiri," ujar Denis yang tahu akan sikap Mawar yang suka .ngambek.Wajah Mama Linda berkerut. "Maka dari itu, kamun harus adil kepada ketiga i
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

Bab 54

Plak! Plak! Pada malam itu, Devan berusaha memberontak dari jeratan beberapa wanita malam yang sedang mabok termasuk Molly. Dengan kuat tangannya mendorong wanita berbau menyengat tersebut hingga akhirnya Devan terlepas juga. Ia juga mengambil ponsel milik Molly yang sedang tergeletak di meja. Molly terlihat lemas dan jatuh ke lantai karena Devan menamparnya ditambah ia minum minuman terlarang secara berlebihan. Devan tidak sempat menutup kancing kemejanya yang terlepas ia langsung lari dengan terseok-seok dari hotel tersebut. "Devan! Tunggu aku! Jangan tinggalkan aku!" teriak Molly sambil terjatuh di lantai dan tidak bisa berjalan. Devan tidak menggubris Molly ia langsung saja pergi dari hotel tersebut karena ia sudah berhasil mengambil ponselnya Molly. Setelah sampai di luar hotel, ia segera mencari mobilnya dan pergi dari hotel tersebut menuju rumahnya. Setengah jam kemudian, ia sampai di rumah. "Alhamdulillah, akhirnya aku bisa sampai rumah. Oh, ya, saya harus men
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

55

"Makasih Pah, kalian sudah dukung Àisyah. Devan dan Aisyah pamit ke kantor pengadilan boleh?" tanya Devan memastikan. Saat siang itu, Devan yang ada di ruang tamu, tidak mau menunda lagi hal penting yang harus diselesaikan yang menyangkut Aisyah. Papa Haris mengangguk. "Oh. Iya silakan. Nggak Papa. Ini hal penting. Harusnya dari dulu, kalian bilang sama Papa? Biar Denis saya kasih wejangan!" Papa Haris merasa gagal mendidik Denis. Beliau sangat kecewa jika Denis menikah lagi dan menyakiti hati Aisyah. Pada akhirnya, Devan mengantar Aisyah menuju tempat Pengadilan. Aisyah akan segera menggugat suaminya, Denis. Tidak ada yang perlu dipertahankan dalam pernikahan yang sudah ternoda tersebut. Devan dan Aisyah pun tidak lama berada di perjalanan menuju kantor pengadilan. Mobil dikemudikan oleh Devan dengan kecepatan sedang. Setengah jam kemudian, mobil sudah terparkir di depan gedung pengadilan tersebut. Mereka turun dan langsung mendekati resepsionis yang berjaga. Tidak l
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

56

"Nggak jadi Syah. Nanti saja kalau sudah waktunya. Ehm, kita istirahat yu? Aku capek.' Tiba-tiba Devan mengurungkan niatnya. Ia masih belum siap mengutarakan isi hatinya. Ia malah mengajak Aisyah untuk ke penginapannya masing-masing. Tidak lama, mereka tidur di kamar masing-masing karena waktu sudah malam. *** Pagi harinya. Aisyah sudah bangun. Ia masih berada di dalam penginapan tersebut dan istirahat. Drrtt Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Aisyah segera mengangkat telepon yang ternyata adalah Denis. "Halo Mas? Ada apa?" tanya Aisyah dengan nada lirih. "Kamu ke mana saja kok semalaman nggak pulang? Kamu tega nggak pamit sama mas! Aku mengkhawatirkan kamu, Sayang?" tanya Denis dengan nada khawatir. "Aku sedang di luar kota Mas. Menenangkan pikiran. Kamu jangan pikirkan aku karena aku baik-baik saja," jawab Aisyah dengan tenang. "Dek, cepatlah pulang. Hanya kamu, istri yang membuat saya tenang. Zola dan Mawar kerjaannya bertengkar terus! Apalagi uang saya masih ditaha
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 57. Plak!

Plak! "Jaga bicaramu Rina!" Masih di pagi hari, karena Rina memfitnah Devan dan Aisyah tidur bareng, Devan langsung menampar pipi Rina hingga memerah. Rina menatap tajam ke arah Devan "Kamu jahat Devan! Kau lebih memilih wanita yang sudah menikah dari pada yang masi pe ra wan ini! Kau buta atau sedang tidak waras! Jelas-jelas aku yang lebih cantik, kau tolak mentah-mentah. Aku nggak terima, Devan! Aku akan menghancurkan reputasimu yang mulia Menaik ini menjadi turun karena kau sudah berani menampar aku! Hiks ... hiks." Rina tidak terima jika ditampar oleh Devan. Dia dendam membara dengan Aisyah dan Devan. Aisyah berdiri dan menatap Rina dengan tatapan sendu. "Rina, orang kaya bisa bebas merusak nama baik rakyat jelata, tetapi, Alloh itu tidak diam, dia akan memberikan balasan kepada orang-orang yang berbuat keji kepada saudaranya sendiri. Apalagi kau memfitnah aku yang sesama wanita!" Aisyah tidak takut dengan ancaman Rina walau wanita itu mutlak punya kekuasaann sebab,
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 58

"Yasudah, kita tunggu saja sampai Denis dan Mawar pulang. Mas Devan, duduk dulu di ruang tamu? Atau mau tidur di sini?" Saat siang, Devan mendengar pembicaraan Aisyah dan Zola. Ia menjadi semakin tahu sifat adik kandungnya yang licik. "Maaf, Syah, siang ini aku ada meeting dengan klien, jadi aku nggak bisa bantuin kamu. Aku pergi dulu ya? Seumpama Denis berulah, nanti bisa hubungi aku," ujar Denis yang ternyata ia ditelepon oleh bawahannya untuk memimpin rapat sehingga ia harus pergi secepatnya. "Hati-hati Mas Devan! Terima kasih sudah antar aku pulang sampai selamat!" ujar Aisyah kepada Devan sambil tersenyum. Ia memandang Devan sampai Devan tak terlihat dari ambang pintu. "Zola, apa Denis dan Mawar akan pergi lama?" tanya Aisyah memastikan. Zola menggelengkan kepala. "Saya kurang tahu. Yang jelas mereka baru saja keluar," ujar Zola sambil memegangi perutnya karena lapar. "Ayo kamu kuajak makan di warung sebelah. Kebetulan di sebelah ada warung makan yang sehat serta
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab 59

Saat sore hari, Aisyah mengajak Zola ke tempat Klinik kecantikan yang tidak jauh dari kota tersebut. Mereka sudah berada di mobil dan segera tancap gas.Lima belas menit kemudian mereka berada di Klinik. Saat di Klinik, Aisyah berkonsultasi dengan Dokter bahan apa yang aman digunakan make up an supaya wajahnya buruk. Dokter sempat kaget dengan rencana Aisyah. Namun, kemudian Asiyah menceritakan maksud dan tujuannya sehingga Dokter mempunyai cara agar wajah Aisyah terlihat jelek. Dokter kecantikan memberikan make up palsu yang aman agar wajah Aisyah terlihat jelek. Tidak lama, kemauan Aisyah terlaksana. "Astaghfirullah, Aisyah! Wajah kamu memang benar-benar berubah!" Zola terkejut ternyata memang wajah Aisyah bisa berubah ketika Dokter memberikan ramuan khusus untuk mengelabui kulit Aisyah. "Ini sementara saja kok Zola. Nanti kalau rencanaku berhasil, krim yang menempel pada kulitku, hilang juga. Untung saja Dokter kulitnya handal. Ya, walau aku harus mengeluarkan duit yang lumay
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

60

Senja hari, Mawar memaksa Denis untuk mengambil akta tanah untuk membuktikan kepada Aisyah bahwa Denis itu kaya. Pada hari itu, Aisyah juga sudah diceraikan oleh Denis karena pria itu sudah mengucapkan talak."Sebentar aku akan cari surat itu," jawab Denis sambil berdiri untuk menuju kamarnya untuk mencari surat-surat.Sepuluh menit kemudian, Denis belum juga menemukan surat-surat pentingnya. Ia sudah mencari di seluruh ruangan yang ada di kamarnya namun, hasilnya nihil. Tidak lama, ia keluar lagi dari kamar tersebut dan mendekat ke arah Aisyah. "Syah, di mana surat-surat berharga itu?" tanya Denis kepada Aisyah.Aisyah menggelengkan kepala. "Loh, bukannya yang menyimpan surat itu kamu, Mas!" Aisyah berpura-pura tidak tahu di mana dokumen berharga itu berada. Padahal semua dokumen penting sudah ia simpan di tempat paling aman dan Denis tidak tahu.Denis menyugar rambutnya. "Terakhir saya simpan di nakas dan terkunci, tetapi di tempat tersebut sudah tidak ada!" ujar Denis dengan rau
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status