All Chapters of Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia! : Chapter 11 - Chapter 20

63 Chapters

Bab 11. Terima Kasih

Suasana di meja makan tidak ada yang berbicara. Sejak perkataan yang keluar dari mulut Tuan Mathias membuat semua orang terdiam. Termasuk, Niken dan Nyonya Megumi. Nyonya Megumi tidak bisa berkata-kata saat ini dia langsung bungkam dengan perkataan dari mertuanya itu. Tentu saja yang dikatakan oleh mertuanya itu menampar dirinya. "Olla, bagaimana dengan belanjamu hari ini? Apa menyenangkan?" tanya Tuan Mathias yang akhirnya membuka suara dan menanyakan kepergian dia ke mall dengan Megumi menantunya itu. Olla yang ditanya hanya bisa diam, dia bingung mau jawab apa. Dirinya tidak tahu apakah dia harus berkata jujur atau tidak. Rafly masih diam, dia tahu jika ibunya meninggalkan Olla di mall karena masalah yang Olla hadapi. "Jadi, kakek," jawab Olla singkat. Nyonya Megumi lega karena Olla jujur kepadanya dan tidak mengatakan apapun. "Banyak yang menyukai Olla. Mereka katakan Olla tidak perlu perawatan, dia sudah cantik alami. Aku jadi tersanjung dengan mereka."Nyonya Megumi menim
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 12. Kenapa Kamu

"Kamu! Kenapa ada di sini. Buat aku jantungan saja. Ngapain ngendap-ngendap seperti maling?" tanya Nyonya Megumi ke suaminya. "Siapa yang mengendap-ngendap, aku dari tadi memanggilmu. Makanya, kamu itu jangan merencanakan sesuatu tanpa aku ketahui. Jika nanti kalau sudah ketahuan, kamu merengek-rengek kepadaku minta bantuanku. Sekarang, aku tanya padamu, apa yang kamu janjikan kepada Niken?" tanya Tuan Abraham kepada istrinya Nyonya Megumi. "Aku tidak ada menjanjikan apa-apa, kamu jangan berpikiran yang aneh-aneh, lebih baik tidur sana, menyebalkan," omel Nyonya Megumi yang segera masuk.Nyonya Megumi menghentakkan kakinya dengan kencang di depan Tuan Abraham. Dia sangat kesal dengan suaminya itu, bisa-bisanya mengejutkan dirinya yang melamun. Dia berpikir kalau itu adalah tuan Mathias namun, nyatanya bukan. Rafly yang masih berada di ruangan kerjanya terlihat fokus dan dia menyusun beberapa barang yang akan dikirim dan juga dia saat ini sedang berkomunikasi dengan Dion melalui Sky
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 13. Lawan Dia

Olla menggelengkan kepala. Dia tidak pernah ada biar untuk menggoda Rafly. Atas dasar apa dia menggoda pria itu. Rafly melihat Olla menggelengkan kepala berdecih. Dia segera beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke arah toilet. "Kenapa Tuan Rafly mengatakan aku yang menggodanya, padahal dia yang menarikku ke dalam pelukkanya. Sekarang, dia katakan aku godain dia, keterlaluan," dumel Olla. Olla menoleh ke arah pintu kamar mandi. Suara air yang keluar terdengar. Dengan cepat Olla merapikan pakaian dan dia akan keluar untuk membantu pelayan untuk membuat sarapan. "Nona Olla. Mau kemana?" tanya pelayan di rumah ke Olla."Mau bantu kalian buat sarapan. Bibi Ann sudah bangun?" tanya Olla. "Jangan ke dapur nanti Tuan Mathias bisa marah pada kami. Lagipula, sudah selesai semua tinggal masak dan semua menu simpel, Nona. Jadi, Nona mandi saja setelah itu baru turun untuk makan," jawab pelayan yang melarang Olla untuk membantunya. "Ta ...." Olla menghentikan ucapannya karena namanya dipa
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 14. Aku Menantumu

Dion tidak bisa menjawabnya. Dia segera masuk ke dalam mobil meninggalkan Rafly begitu saja. Bukankah itu sangat tidak baik. Asisten langsung masuk tanpa menunggu tuannya terlebih dahulu masuk.Namun, Rafly tidak peduli sama sekali, dia masih memandang ke arah Olla yang saat ini memandang ke arahnya. "Masuk sana, jangan keluar dan jangan kemana-mana," jawab Rafly singkat, padat dan jelas. Setelah itu, barulah Rafly masuk kembali ke dalam mobil. Barulah mobil tersebut meninggalkan rumah.Olla yang mendengar permintaan dari Rafly hanya menghela napas dan langsung masuk ke dalam rumah. Saat hendak masuk ke dalam rumah, kedua pria beda usia pun keluar, tidak lupa Olla memberikan salam kepada Tuan Mathias dan Tuan Abraham. Sapaan ke kepada Tuan Abraham hanya ditanggapi dingin olehnya. Olla hanya tersenyum kecil ke arah keduanya. Tuan Abraham segera masuk ke dalam mobil meninggalkan Tuan Mathias yang masih berdiri di depan Olla. "Nak, masuklah. Jangan pedulikan orang yang ada di rumah
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 15. Sadis

Olla segera masuk ke dalam kamar. Dia benar-benar terluka hati. Entah kenapa saat ini Olla ingin sekali meninggalkan rumah tersebut. Namun di dalam perjanjian antara dirinya dan Rafly, Olla tidak boleh meninggalkan rumah tersebut tanpa perintah dari Rafly. Olla langsung terduduk di lantai, dia menangis dan memeluk kakinya yang dia lipat ke arah depan dan dia menyembunyikan wajahnya diantara kedua lutut yang ada di depannya."Kenapa mereka begitu kejam denganku Kenapa mereka memperlakukanku seperti ini, aku tidak pernah menginginkan semua ini. Untuk menikahi Rafly saja aku tidak berpikiran sama sekali, aku ke sini hanya ingin bekerja, mengubah nasibku dan aku ingin menjadi orang yang lebih sukses dari sebelumnya, tapi kenapa aku diperlakukan seperti ini. Kenapa! Mereka begitu jahat denganku, mereka tidak punya hati. Aku benci dengan dia!" teriak Olla dengan cukup kencang sambil memukul-mukul dadanya yang terasa sesak. Olla mengangkat kepala dan memandang foto yang ada di atas tem
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 16. Dia Jelmaan Iblis

"Lihat saja, Anda semua pasti suka," jawab Dion dengan tenang. Ketiganya hanya bisa diam dan tidak berkata apapun. Mereka benar-benar tidak percaya Dion bisa seperti itu. Apalagi Rafly yang tenang dan wajah pembunuhnya sudah terlihat. "Mimpi apa aku semalam punya teman datar gitu wajahnya," gumam Edgar. Mereka menuju ke tempat yang dikatakan oleh Dion. Tempat yang sangat jauh dari keramaian dan tentu saja mereka saat ini belum tahu apa yang akan dilakukan oleh Rafly. Sesampainya, mereka di tempat tujuan Rafly turun di susul dengan yang lainnya. Anak buah Rafly menundukkan kepala dan mempersilahkan Rafly masuk. "Mereka aman, Tuan," jawab anak buah Rafly tanpa menunggu apa yang akan ditanyakan oleh sang Tuan. "Aman apanya?" tanya Farrel. "Kamu culik orang? Atas dasar apa?" tanya Edgar. "Pengkhianat," jawab Rafly singkat. Ketiganya lagi- lagi hanya bisa diam dan tidak banyak komentar karena mereka benar-benar ingin tahu pengkhianatan seperti apa. Rafly melihat anak buahnya meme
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 17. Telat

Rafly dan rombongan akhirnya pulang kembali mereka tidak ada jalan-jalan ke mana -mana. Dan tidak ada percakapan membeli oleh-oleh. Karena para sahabat Rafly sudah enggan untuk menasehati Rafly. Sudah ranah pribadi jadi biarkan saja pikirnya. "Tuan, apa Tuan akan langsung pulang ke rumah atau ke kantor dulu?" tanya Dion. "Ke kantor," jawab Rafly. Dion hanya menganggukkan kepala dan tidak lagi bertanya ini dan itu. Perjalanan dari France ke Italia tidak membuat Rafly lelah. Rafly dan para sahabat tiba di bandara mereka berpisah dan masuk ke mobil masing-masing. "Apa ada meeting hari ini?" tanya Rafly singkat. "Tidak ada, hanya memeriksa data keuangan dan ada beberapa kerja sama yang belum Anda sepakati saja setelah itu tidak ada. Dan satu lagi laporan dari Mollusca mengenai produk senjata api yang kita kirimkan itu ada cacatnya, dia minta kita cek dibagian produksi, apakah kesalahan dari kita atau ada sabotase, Tuan," ucap Dion. "Sabotase senjata api yang diproduksi di bagian Bar
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 18. Sampai Kapan?

Tuan Mathias muncul di belakang mereka. Bibi Ann segera berdiri dan menundukkan kepala ke arah Tuan Mathias. Olla yang masih nemegang piring juga ikut berdiri. Piringnya diletakkan terlebih dahulu baru dirinya ikut menundukkan kepala. "Sudah, kalian jangan seperti itu. Olla, kamu sedang apa, nak?" tanya Tuan Mathias. "Saya, sedang makan sembari mencari angin. Kakek, kenapa sudah pulang? Apa kakek sehat-sehat saja?" tanya Olla yang khawatir dengan kondisi Tuan Mathias. Tuan Mathias tersenyum melihat kekhawatiran cucu menantunya. Tidak salah dirinya memilih Olla. Baik, perhatian, ramah, adabnya juga bisa dikatakan luar biasa hormat kepada orang yang lebih tua juga terlihat. Walaupun tidak berpendidikan tapi dia mempunyai semua itu yang belum tentu dimiliki orang yang berpendidikan. Contohnya, anak, menantu, cucu dan wanita yang baru-baru ini muncul mengacaukan rumah mereka. "Makan apa, nak. Ayo kita makan sama-sama, Ann bawakan saya makanan ke sini. Tadi saya ada bawa ayam bakar,
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 19. Aku Cemburu

Niken yang baru saja pulang mencari keberadaan Olla. Tujuannya satu, dia ingin memberikan kejutan yaitu paper bag yang berisi barang mewah dari Nyonya Megumi. "Aku harus temui pelayan miskin itu, aku akan tunjukkan semua belanjaan ini kepadanya. Aku yakin dia akan iri dan merengek hebat karena aku diberikan ini. 'Nyonya aku ini menantumu' . Memangnya kalau menantu kenapa? Menantu tidak disukai, buat apa," ucap Niken yang ke sana kemari mencari keberadaan dari Olla. Saat ini pelayan di rumah melihat Niken yang sibuk sendiri menenteng paper bagnya dan mereka tidak sudi untuk membantu. "Lihat itu, sebenarnya dia yang miskin, malah dia mengatakan Nona Olla. Dasar tidak tahu malu," ucap Susan yang enek melihat kelakuan dari tamunya Nyonya mereka. Saat dirinya kesulitan membawa paper bag Niken tanpa sengaja melihat Olla yang berada di belakang. Dengan antusias dia ke belakang akan tetapi dia melihat keberadaan dari Tuan Mathias yang tertawa dan keduanya terlihat akrab. "Pak tua itu den
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 20. Jangan Sampai Terlambat

Rafly mengambil botol dot yang entah kenapa dia bisa ambil itu. Melihat barang yang dia ambil salah, wajah Rafly langsung memerah dirinya tidak tahu harus berkata apa saat ini. Malu dan bodoh itu beda tipis. "Akibat durhaka dengan istri, ya begini. Tobat sebelum kamu menyesalinya. Jangan sampai terlambat takutnya, kalau terlambat bisa-bisa hidupmu akan menderita dan dia bahagia, bro," ujar Edgar meninggalkan Rafly seorang diri yang masih terdiam. Dion hanya bisa diam, dia tidak angkat bicara bahaya jika dia ikut menimpali apa yang dikatakan oleh sahabat tuannya. Rafly menatap ke arah Dion yang diam dan tidak meninggalkan dia. "Kenapa kamu tidak ikut mereka?" tanya Rafly dengan suara dingin. "Ah, itu anu begini, Tuan. Saya mau ambil itu juga. Tapi, warna pink untuk Bella. Sepertinya, dia tidak mau minum susu dari mangkuk. Jadi, saya mau beli untuk Bella, siapa tahu dia mau minum dari dot ini," jawab Dion segera mengambil dot besar berwarna pink dan satu lagi biru setelah itu Dion
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status