Semua Bab Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia! : Bab 41 - Bab 50

63 Bab

Bab 41. Diculik

Rafly yang penasaran bertemu sahabatnya yang sudah menunggu dirinya. Sampai di tempat di mana sahabatnya berada, Rafly memberikan kode untuk mereka segera pergi untuk menggagalkan rencana penyeludupan tersebut. "Kamu tanya kenapa mereka pindah markas, mana aku tahu. Aku saja baru tahu tadi mau kirim pesan kamu sudah kirim lebih dulu, bagaimana kamu ini, Rafly." Edgar menjelaskan kalau dia tidak tahu pemindahan markas klan Oliver. "Ya sudah, kita ke sana saja sekarang, aku harap ini bukan jebakan dari mereka. Aku sangat risau Olla di rumah sendirian," ungkap Rafly yang tiba-tiba khawatir dengan Olla yang ada di rumah sendirian walaupun ada pengawal tetap saja dia khawatir. "Anak buahku akan menjaga rumah ini," ujar Ferrel mengatakan kalau rumah Rafly sudah akan dijaga oleh anak buahnya. "Benar itu, anak buah aku dan Keano juga sudah di sini dan kalau terjadi sesuatu pasti akan memberitahukan kita dan mereka bisa melawan siapapun yang datang, asal dua wanita tadi, mereka tidak bisa,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-05
Baca selengkapnya

Bab 42. Pria Sejati

Rafly sangat tahu benda yang ditemukan oleh Keano. Benda itu merupakan maskot dari mafia yang menjadi musuhnya."Bibi Ann dan yang lainny, tenanglah dulu semua baik-baik saja, sekarang ikut denganku, kita akan ke tempat yang aman. Ayo cepat ikut denganku." Dion meminta kepada Bibi Ann dan juga para pelayan untuk ikut dengannya. Dion juga memberi instruksi kepada anak buahnya yang lain untuk segera mengungsikan Bibi Ann dan juga para pelayan yang lain untuk ke tempat yang lebih aman sedangkan Rafly dan teman-temannya segera pergi mengejar mafia yang menculik Olla. Anak buah yang terbunuh segera dibersihkan oleh pengawal Rafly yang masih hidup, merekalah yang membawa rekan mereka untuk dikebumikan. "Rafly, kamu tahu di mana keberadaannya, kalau kamu tahu kita harus segera ke sana, kita jangan menunggu terlalu lama karena takutnya Olla akan disiksa oleh mereka, aku tahu betul mafia tersebut dia sangat kejam, dia tidak sedikitpun memberi ampun kepada sanderanya," jawab Edgar. "Aku ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-06
Baca selengkapnya

Bab 43. Satu Lawan Satu

"Tuan Rafly... Wah, ternyata Anda datang juga, senang bisa melihat Anda apakah Anda tidak memakai topeng?" tanya musuh Rafly. Ketua klan Oliver yang bernama Max Oliver tidak menyangka kalau Rafly tidak memakai topeng seperti biasanya. "Kenapa, kamu tidak suka jika aku memperlihatkan wajahku yang tampan ini. Ayolah, Max jangan seperti ini, di dalam peraturan kamu tidak bisa untuk melukai wanita. Apa kamu sudah siap jika aku balik melukai mereka?" tanya Rafly yang membuat Max mengepalkan tangannya. Rafly tahu kelemahannya, jadi Max tidak bisa berbuat apa-apa. "Jangan sentuh mereka, jika tidak ingin wanita ini aku sakiti," jawab Max yang meminta kepada Rafly untuk tidak menyentuh orang yang dimaksudkan oleh Rafly tadi. "Kamu tidak ingin aku menyentuh mereka, tapi kamu menyentuh dia. Bukankah itu artinya sama kita imbang, sekarang lepaskan dia secara baik-baik jika tidak ingin yang aku maksudkan tadi bernasib sama dengan apa yang aku lakukan dulu padamu," jawab Rafly yang membuat Max
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-07
Baca selengkapnya

Bab 44. Aku Mencintaimu

"Kamu tidak akan selamat, Rafly," jawab Max yang langsung jatuh ke bawah sedangkan Rafly mencoba bertahan dia berbalik ke belakang dan menatap Olla dan sambil tersenyum mengatakan sesuatu. "Olla, aku mencintaimu, sangat mencintaimu," jawab Rafly yang seketika terjatuh. Olla yang mendengar Rafly mengatakan cinta kepadanya hanya bisa terpaku. Dan dia seperti terhipnotis dengan kata-kata itu, sedangkan sahabat Rafly langsung mengejar Rafly yang sudah roboh dan dengan cepat mereka menyelamatkan Rafly karena saat ini, Rafly sudah luka. "Cepat bawa Rafly pergi dari sini, ayo cepat. Dan kamu, Olla ikut dengan kami segera, ayo cepat!" teriak Edgar meminta Olla untuk segera pergi dari sini. Sedangkan dia dan Ferrel membawa Rafly ke rumah sakit. Keano menuntun Olla untuk meninggalkan markas milik Max. Dan membiarkan Max seorang diri di sana. Mereka tidak peduli apakah Max meninggal atau tidak. Olla mengikuti sahabat Rafly dan menangis melihat Rafly yang sudah tidak sadarkan diri. "Jangan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-08
Baca selengkapnya

Bab 45. Ancaman Tuan Mathias

Olla yang mendengar perkataan dari Edgar menganggukkan kepala, terlebih lagi saat ini pintu kamar Rafly terbuka, terlihatlah orang-orang yang membencinya muncul tetapi di saat bersamaan ada Tuan Mathias yang ikut hadir padahal dia masih sakit tapi dia datang ke rumah sakit dengan menggunakan kursi roda demi melihat Rafly dan Olla. Tuan Mathias didorong oleh anaknya, Tuan Abraham. Tuan Mathias menatap Olla yang terluka dan itu membuat Tuan Mathias merasa sedih. "Apa yang terjadi, kenapa kalian bisa terluka, klien mana yang sudah membuat kalian seperti ini. Ayo katakan kepadaku dan kamu Abraham, putuskan hubungan kerjasama kita dengan mereka, aku tidak ingin klienku melukai anak cucu dan cicitku." Tuan Mathias memerintahkan kepada Tuan Abraham untuk segera mengakhiri hubungan kerjasama mereka."Akan aku lakukan, Daddy jangan takut, aku akan mencari tahu siapa klien yang sudah membuat mereka seperti ini," jawab Tuan Abraham. "Anda tidak perlu khawatir, saya sudah melakukannya, semua
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-08
Baca selengkapnya

Bab 46. Kekesalan Adrian

"Dokter Adrian. Apa kabar, dokter. Sudah lama tidak bertemu," sapa Olla kepada dokter Adrian yang saat ini memandang ke arahnya dan dia duduk tepat di depan Olla. Dion yang awalnya duduk berhadapan dengan Olla kini Adrian yang menggantikan posisi tersebut. Dion hanya bisa diam,.dia tidak mengatakan apapun. Hanya memperhatikan tingkah laku Adrian agar tidak berlebihan dengan istri dari tuannya yang saat ini masih dalam proses penyembuhan atau lebih tepatnya belum sadarkan diri pasca operasi dan mungkin sebentar lagi sadar, pikirnya. "Permisi, dokter Adrian. Ada urusan apa Anda ke sini? Maksud saya, kenapa Anda mengenal dengan istri dari sahabat saya, apa Anda dokter kandungannya dulu atau Anda ini salah satu penagih hutanh yang suka memberikan uang eh meminjamkan uang maksudnya. Apakah istri dari teman saya ini ada hutang dengan Anda, jika memang ada, katakanlah kami akan membayarnya berapapun jumlahnya," jawab Edgar yang tidak suka dengan Adrian karena baginya Adrian sangat sombong
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

Bab 47. Apa Maumu

Olla mengiyakan apa yang dikatakan oleh Adrian karena menurutnya Adrian adalah orang yang cukup baik dengan dirinya dan walaupun dia sudah menabrak dirinya waktu itu, dia beruntung karena dari situlah dia tahu dia hamil dan dia kembali bertemu dengan Rafly, melihat perubahan Rafly semuanya berkat Adrian, jadi Adrian adalah orang yang berjasa untuknya. "Ya sudah, ayo kita bicara di sana, saya permisi dulu," ucap Olla kepada teman-teman suaminya dan dia pun setuju untuk berbicara dengan Adrian karena menurutnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengannya. Mungkin Adrian ingin bertanya mengenai kesehatan dirinya dan sebagainya. Saat keduanya duduk, keduanya belum membuka suara, mereka masih diam. Adrian masih memperhatikan Olla, entah kenapa dirinya sangat menyukai Olla, walaupun Olla hamil saat ini, Adrian tidak peduli, dia berpikir kalau dia akan melindungi Olla dan bayinya dan akan menganggap bayinya itu adalah anaknya sendirian. Tapi, nyatanya tidak seperti yang dia harap
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

Bab 48. Rayuan Garing Rafly

"Aku menginginkan suamiku, ayah dari anak-anakku, apakah aku salah?" tanya Olla yang membuat semua yang ada di ruangan tersebut terdiam. Rafly yang mendengar jawaban dari Olla langsung tersenyum dan bertepuk tangan. Tidak menyangka Olla berkata seperti itu dan dia merentangkan tangannya agar Olla masuk ke dalam pelukannya. Rafly tidak peduli dengan Ibunya dan wanita ular yang terus mengikuti ibunya itu. Melihat Rafly merentangkan tangannya, Olla perlahan melangkahkan kaki menuju ke arah Rafly dan memeluknya. Dengan lembut Olla mengusap punggung Rafly. Sambil tersenyum lembut dan bertutur kata lembut. "Kamu sudah bangun, ya. Maaf, aku tadi makan. Tuan Abraham dan kakek Mathias memintaku untuk makan dan juga minum vitamin jadi aku pergi keluar sebentar. Kamu pasti lama menunggu aku. Sekali lagi, maaf," jawab Olla yang dengan lembut mengatakan dirinya tadi ke mana.Mendengar perkataan dari Olla, Rafly menganggukkan kepala."Iya, Sayang. Tidak apa-apa, kamu harus banyak makan, kasihan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Bab 49. Romantis Rafly

Seminggu Rafly dirawat di rumah sakit, sekarang dia benar-benar sudah pulih dan bisa kembali ke rumah, Rafly bahagia karena selama sakit Olla selalu menjaganya, merawatnya dan juga dia merasa seperti bayi diasuh oleh ibunya. Benar-benar, Rafly tidak pernah sedikitpun kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Olla. Saat ini, Rafly sudah mandi, dia ingin memakai pakaian akan tetapi, pakaiannya tidak ada. "Mana pakaianku. Olla, celanaku mana. Olla kenapa lama sekali keluar dari kamar mandi. Sedari tadi aku panggilin tidak juga menjawab panggilanku, apa dia tidur di kamar mandi?" tanya Rafly yang mencari istrinya. Cukup lama Rafly menunggu Olla, karena khawatir Rafly masuk ke dalam kamar mandi dan saat dirinya masuk terlihat, Olla sedang berendam dan posisinya benar-benar membuat Rafly panas dingin. Cukup lama memang mereka tidak melakukannya dan kini setelah hubungan mereka membaik, Rafly menginginkan itu sebagai tanda cintanya kepada Olla dan kewajibannya untuk menyenangkan istrinya.Se
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Bab 50. Suara Arwah

Di dalam mobil tidak ada yang berbicara sama sekali, Rafly berubah 360° dia benar-benar serius, dia melihat saham yang ada di Bursa Efek dan pengiriman barang mafianya juga jadi pantauannya. "Kamu sudah tahu kabar terbaru dari Oliver. Apakah dia sudah benar-benar mati atau tidak?" tanya Rafly dengan suara yang datar dan raut wajah yang dingin. Rafly benar-benar seperti Rafly yang pada umumnya. Dion yang mendengar perkataan dari tuannya menggelengkan kepala."Belum, Tuan. Tapi, anak buah kita sudah mengawasi markas tersebut, terakhir mereka mengatakan sudah memeriksa tubuh dari Oliver dan dia nyatakan meninggal dan mereka sudah menguburkannya. Anda jangan khawatir tidak akan ada yang bisa menemumannya, karena setelah kita melakukan penguburan terhadap dia satu orang pun tidak akan menemukan dia," jawab Dion yang juga menunjukkan raut wajah yang sama dengan Rafly.Tidak ada kekonyolan di antara keduanya. "Bagus, beritahukan kepada pengawal yang lain untuk terus berjaga di markasnya da
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status