Semua Bab Lintas Takdir dan Kutukan: Bab 1 - Bab 10

49 Bab

Bayi terkutuk dari pucuk timur

Bab 1: Bayi Terkutuk dari Pucuk TimurAngin berhembus dari arah timur, membawa bau lembap dari hutan yang mengelilingi istana Kalingganagara. Malam itu, bulan berada pada purnama sempurna, menggantung di langit seperti bola api putih yang memancarkan cahaya suram. Di balik keheningan malam, tangisan bayi terdengar melengking, menggema di antara dinding-dinding istana. Itu adalah suara kelahiran pangeran Kalingganagara, tetapi bukan tangis yang dirayakan dengan suka cita—melainkan dengan ketakutan.Dalam kamar persalinan, Ratu Dyah Widuri memeluk bayinya dengan tubuh bergetar. Anaknya baru saja lahir, tetapi para tabib yang hadir di ruangan itu saling pandang dengan sorot mata cemas dan khawatir. Mata sang bayi, Ananta, memancarkan warna merah samar, seperti bara api yang baru menyala. Dan wajahnya, tak seperti wajah bayi pada umumnya—sebagian besar wajahnya terlihat normal, tetapi di sekitar pelipis dan pipi kanan, tanda seperti sisik naga melingkar dengan warna ab
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

Langkah Menuju Kegelapan

Tahun-tahun berlalu dengan cepat, dan Ananta kini beranjak remaja. Tubuhnya lebih tinggi, lebih kuat, tetapi tatapan takut orang-orang di sekelilingnya tak pernah berubah. Setiap kali ia lewat, pelayan dan prajurit istana menundukkan kepala, menghindari kontak mata. Hanya sedikit yang berani mendekatinya, bahkan lebih sedikit lagi yang berani bicara.Di usia lima belas tahun, Ananta memiliki kekuatan yang tak biasa. Gerakannya lincah, dan tubuhnya kuat, melebihi anak seusianya. Sejak kecil, ia menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda pada dirinya—sesuatu yang tak dapat dimiliki orang lain. Namun, ayahnya, Raja Brahmasakti, selalu memperingatkan agar ia tidak memperlihatkan kekuatannya kepada orang lain. Sang raja takut jika kutukan dalam diri Ananta membawa ancaman bagi kerajaannya.Suatu sore, saat matahari mulai tenggelam di balik bukit, Ananta berjalan sendirian di taman belakang istana. Taman itu sepi, karena jarang ada yang berani berkeliaran di dekatnya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

keputusan yang berat

Sejak malam pertemuannya dengan pria berjubah hitam di Hutan Kelam, hidup Ananta berubah. Kekuatan dalam dirinya terasa semakin kuat, namun bersamaan dengan itu, ia mulai merasa ada sesuatu yang janggal. Sesuatu yang gelap dan tidak bisa ia kendalikan.Setiap kali ia menutup mata, bayangan dari Hutan Kelam muncul dalam pikirannya—kabut hitam, suara bisikan misterius, dan senyum samar pria berjubah hitam. Ananta merasakan bahwa kekuatan yang ia dapatkan tidak sekadar kemampuan fisik atau kendali atas makhluk hidup, melainkan sesuatu yang jauh lebih dalam, lebih jahat.Suatu malam, saat ia sedang duduk di balkon kamarnya, memandangi bintang-bintang di langit, ia merasakan kehadiran sosok itu lagi—pria berjubah hitam. Kali ini, suara pria itu terdengar di dalam kepalanya, seolah-olah menguasai pikirannya.“Ananta… kau masih ragu?”Ananta terdiam, mencoba mengabaikan suara itu, tetapi suara tersebut semakin kuat, mengisi seluruh benaknya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya

Batas antara cahaya dan kegelapan

Di tengah malam yang pekat di Hutan Kelam, Ananta berdiri di antara dua pilihan yang berbahaya. Di satu sisi, Randu, panglima yang telah lama ia anggap sebagai satu-satunya orang yang menghormatinya, berdiri memanggil namanya dengan cemas. Di sisi lain, pria berjubah hitam berdiri di belakangnya, mendesak Ananta untuk menunjukkan kekuatan gelap yang kini mengalir kuat dalam tubuhnya.Suara Randu terdengar semakin dekat, “Ananta! Kau di sana?”Ananta memejamkan mata, mengatur napasnya yang memburu. Dorongan untuk melepaskan kekuatannya terasa tak tertahankan, tetapi hatinya masih menahan rasa takut akan apa yang mungkin terjadi jika Randu melihatnya dalam wujud kegelapan ini. Bisikan dari pria berjubah hitam semakin menggema dalam pikirannya.“Ananta, tunjukkan padanya siapa kau sebenarnya. Tunjukkan bahwa kau bukan anak lemah yang selalu mereka rendahkan,” kata pria itu dengan suara menghasut.Namun, bagian lain dari diri Ananta menolak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya

ujian kendali

Bab 5: Ujian KendaliPagi itu, Ananta bangun dengan kepala yang berat. Mimpi buruk yang diisi suara pria berjubah hitam tadi malam masih membekas, membuat tubuhnya terasa lelah dan pikirannya kusut. Namun, ia ingat janji yang ia buat untuk dirinya sendiri—ia akan berusaha mengendalikan kekuatannya, meski terasa hampir mustahil. Di dalam hatinya, ada secercah tekad untuk menantang kutukan yang seolah menguasainya.Saat Ananta bersiap di ruang latihan istana, Randu datang menyapanya dengan senyum penuh semangat. “Sudah siap, Pangeran? Hari ini kita akan memulai latihan untuk membantu Anda mengendalikan kekuatan itu.”Ananta tersenyum tipis. Meskipun ia ragu bisa menguasai kekuatan gelapnya, kehadiran Randu membuatnya merasa lebih berani untuk mencoba.Randu menjelaskan, “Hari ini, kita akan fokus pada pengendalian amarah. Aku akan mengajarkan teknik-teknik dasar untuk menjaga pikiran tetap tenang. Jika amarahmu bisa kau kendalikan, kekuatan itu mung
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-17
Baca selengkapnya

Dalam Byang-Bayang Kegelapan

Bab 6: Dalam Bayang-Bayang KegelapanLangit malam yang kelam seolah turut menyaksikan pertempuran di depan istana. Ananta berdiri dengan napas tersengal, menggenggam erat pedangnya, sementara Randu berdiri di sisinya, siap melindunginya kapan saja. Di hadapan mereka, beberapa makhluk bayangan dengan mata merah menyala mengeluarkan desisan aneh, seperti binatang buas yang kelaparan.Randu melirik Ananta dengan pandangan penuh percaya diri. “Ingat apa yang kau pelajari hari ini, Ananta. Kendalikan energimu. Jangan biarkan kegelapan itu menguasaimu.”Ananta mengangguk pelan. Meski tubuhnya masih kelelahan akibat latihan, ia tahu bahwa inilah saatnya membuktikan bahwa ia bisa mengendalikan kekuatannya.Makhluk-makhluk bayangan itu maju perlahan, dan seiring langkah mereka, udara di sekitar terasa semakin dingin dan menyesakkan. Ananta menajamkan fokusnya, mengingat kembali teknik pernapasan yang diajarkan Randu. Perlahan, ia merasa tenang, dan energi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-17
Baca selengkapnya

Jejak Masa Lalu

Bab 7: Jejak Masa LaluMatahari terbit dengan sinar lembut di ufuk timur, namun istana tetap diselimuti ketegangan. Malam sebelumnya telah meninggalkan banyak pertanyaan di benak Ananta. Suara-suara misterius dari sosok berjubah hitam terus menghantuinya, menggoda pikirannya untuk menyerah dan membiarkan kekuatan itu menguasainya. Meski Randu dan Raja memberikan dorongan semangat, Ananta merasakan ada yang hilang—sebuah kepastian tentang siapa dirinya sebenarnya dan apa arti kekuatan yang membebaninya.Pagi itu, Ananta memutuskan untuk mencari jawaban. Ia pergi ke perpustakaan istana, tempat di mana sejarah kerajaan dan legenda kuno disimpan dalam gulungan dan buku-buku yang berdebu. Ia berharap dapat menemukan petunjuk mengenai kekuatan yang dimilikinya. Randu, yang setia menemaninya, dengan diam-diam mengikuti langkahnya."Ananta, apa kau yakin akan menemukan jawabannya di sini?" tanya Randu sambil melihat rak-rak tinggi yang dipenuhi naskah kuno.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Petunjuk Dari Masa Silam

Bab 8: Petunjuk dari Masa SilamMalam mulai menyelimuti istana, membawa angin dingin yang berembus lembut di luar jendela kamar Ananta. Sejak percakapan terakhirnya dengan sang Raja, Ananta semakin terdorong untuk menggali lebih dalam tentang kekuatan yang dimilikinya. Ia tidak ingin berdiam diri menunggu kegelapan itu merasuk lebih dalam; ia harus mencari tahu segala hal yang mungkin bisa membantunya memahami kutukan yang menghantuinya.Pagi itu, Ananta kembali ke perpustakaan istana, membawa tekad baru. Kali ini, ia memfokuskan pencariannya pada naskah-naskah yang mungkin mencatat sejarah atau legenda keluarga kerajaan yang terkait dengan kekuatan misterius. Randu, yang sejak awal setia menemani, kembali berada di sampingnya, membantunya menyusun lembar demi lembar naskah tua.“Aku harus menemukan sesuatu yang lebih spesifik. Cerita atau legenda yang menggambarkan leluhur kita dan kutukan ini,” ujar Ananta, setengah berbicara kepada dirinya sendiri.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

Pertemuan Tak Terduga

Bab 9: Pertemuan Tak TerdugaSetelah perjalanan panjang dari kuil, Ananta dan Randu tiba kembali di istana dengan tubuh yang kelelahan, namun pikiran Ananta penuh dengan berbagai rencana. Temuannya di kuil tentang Cermin Bayangan telah membuka tabir misteri yang selama ini menggelayut dalam keluarganya. Ia tahu bahwa untuk memutus kutukan itu, ia harus menemukan cara untuk menguasai kegelapan di dalam dirinya—sebuah tugas yang mengerikan, tetapi perlu dilakukan.Namun, belum sempat Ananta beristirahat, kabar yang mengejutkan datang di pagi harinya. Randu datang terburu-buru ke kamarnya, dengan wajah serius yang menandakan sesuatu yang mendesak.“Tuan Ananta, Anda harus segera ke gerbang istana. Ada seseorang yang ingin bertemu dengan Anda,” kata Randu, napasnya terengah-engah.“Siapa?” tanya Ananta dengan rasa penasaran yang bercampur cemas.“Dia tidak mau menyebutkan namanya, tapi dia membawa simbol yang aneh… sebuah tanda di dadany
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

Menguak Jejak Masa Lalu

Bab 10: Menguak Jejak Masa Lalu Malam menyelimuti istana dengan keheningan yang mencekam. Namun bagi Ananta, keheningan itu bukanlah pertanda ketenangan. Justru sebaliknya, setiap detik yang berlalu terasa semakin berat, seolah bayangan kegelapan semakin mendekat. Sejak kemunculan Laksana dan pesan misterius yang ditinggalkan di bawah pintu kamarnya, Ananta tidak bisa lagi merasa tenang. Siapa pun yang mengawasinya tahu lebih banyak tentang kutukan ini dibanding dirinya sendiri. Dan sekarang, setelah pria tua di pasar desa memberi tahu bahwa Laksana bukan hanya seorang pria biasa, melainkan bagian dari kutukan itu sendiri, Ananta mulai merasa seolah-olah ia tidak hanya melawan nasib, tapi juga seluruh sejarah keluarganya. Malam itu, ia memutuskan untuk mencari informasi lebih jauh tentang kutukan yang menjeratnya. Ia teringat pada sebuah ruangan di sayap istana yang jarang dikunjungi, sebuah ruang arsip tua yang berisi catatan-
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status