Sulistyo duduk santai di sofa ruang keluarga, tetapi matanya penuh waspada, mengamati setiap sudut ruangan seperti raja yang baru saja merebut tahtanya. Cahaya matahari yang masuk melalui celah tirai terasa dingin, tak mampu menembus aura suram yang melingkupinya. Dia tidak perlu memanggil keluarganya. Dia tahu—seperti serigala mencium darah—mereka akan datang sendiri, penuh rasa ingin tahu yang menyala-nyala.Tak butuh waktu lama. Langkah kaki terdengar mendekat, lalu pintu terbuka lebar. Jatmiko dan Ratri, kedua orang tuanya, masuk dengan ekspresi penuh kewaspadaan. Di belakang mereka, Prasetya, adik bungsunya yang sekarang memimpin partai besar, mengikuti dengan raut wajah setengah penasaran, setengah cemas. Mereka duduk dengan rapi, seperti para hakim yang siap mengadili."Ayah dengar," Jatmiko memulai, suaranya dalam dan tegas, meski bibirnya tampak bergetar, "kau mendapatkan kekuatan... semacam asap hitam misterius. Itu hanya rumor, kan? Sesuatu yang dilebih-lebihkan? Atau... ba
Last Updated : 2025-01-08 Read more