Langit senja yang cerah di atas taman kota menjadi saksi momen yang penuh harapan. Mahendra, dengan senyum hangat di wajahnya, perlahan memegang tangan Aisyah. Sentuhan itu lembut namun penuh makna, seolah ingin mengatakan bahwa mulai detik ini, Aisyah adalah miliknya. Dengan hati-hati, ia menyematkan cincin ke jari manis Aisyah, sebuah simbol pengikat antara mereka berdua.Namun, kebahagiaan itu seketika berubah menjadi horor yang tak terbayangkan. Sebuah pisau kecil melesat dari arah tak terduga, menusuk punggung Mahendra dengan keras. Darah segar memancar keluar, membasahi pakaian biru mudanya. Ia tersentak, tubuhnya limbung dan hampir jatuh ke tanah."Kak Mahendra!" Aisyah berteriak, kedua tangannya terulur untuk menangkap tubuh Mahendra yang terhuyung-huyung. Namun, belum sempat ia menyentuhnya, sebuah pisau lain terbang cepat ke arah tangannya. Pisau itu melukai kulitnya, meninggalkan garis luka yang dalam. Darah mulai mengalir dari tangannya, membuat gaun me
Last Updated : 2025-01-03 Read more